Berniat memberi kejutan, Bella menemukan tunangannya melamar wanita lain, bahkan saat dia akan menghampiri pria itu, keluarga pria itu malah menariknya pergi dan mengusirnya dari rumah.
Bella tak terima, dia dibilang wanita rendah, yang berharap keuntungan dari jabatan tinggi Vero. Padahal yang membuat Vero bisa bekerja di tempat itu adalah Bella.
Merasa kesal, diperlakukan seperti itu, bahkan Vero memutuskan hubungan pertunangannya hanya dengan sebuah pesan.
Bella pergi ke sebuah klub malam, dia mabuk dan menarik seorang pria yang dikiranya penghibur di klub malam itu.
Padahal, pria itu adalah kakak dari wanita yang merebut tunangannya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Pilihan
Bella masih terdiam, menangis di depan Ethan. Ternyata dia salah paham pada Ethan.
Ethan meraih tangan Bella.
"Bella, aku bahkan belum tahu kalau kamu mantan tunangan Vero ketika aku menikahimu. Aku menikahimu, menjebakmu sampai bisa menikah denganku dengan alasan 900 juta itu. Karena aku tidak ingin melewatkanmu" kata Ethan.
Bella masih diam dan berpikir. Ethan menarik Bella ke pelukannya. Bella masih terdiam, dia masih tidak tahu harus bicara apa pada Ethan. Sampai pria itu memeluknya dengan sangat erat.
"Aku datang ke kota ini, karena memang untuk mencarimu" ujar Ethan lagi.
Bella masih bimbang, Ethan sangat menyayangi adiknya. Dia masih berpikir kalau Ethan melakukan semua ini untuk Elena. Tapi permen itu, itu memang permen kesukaannya. Dan dia memang pernah memberikannya pada seorang pemuda yang sedang menangis di kampus tempat ayahnya mengajar dulu.
Pemuda itu menangis sampai terisak. Bersembunyi di belakang pos satpam. Tak ingin ada yang melihatnya. Ternyata pemuda itu adalah Ethan. Bella sama sekali tidak mengingatnya. Jadi, apa dia harus benar-benar percaya pada Ethan. Benarkah, apa yang Ethan lakukan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan Elena.
"Jika..." Bella mendorong Ethan, sedikit menjauh dari pria itu, "kamu harus memilih antara aku dan Elena..."
Tangan Ethan terlepas dari lengan Bella. Sikap yang ditunjukkan Ethan itu membuat ucapan Bella terjeda. Reaksi yang di tunjukkan Ethan dengan cepat itu. Sudah membuat Bella mengerti.
Bella segera menepis satu tangan Ethan lagi dari lengannya.
"Sudah malam, aku mau istirahat. Ayah juga pasti lelah" kata Bella yang segera berbalik dan masuk ke dalam rumah.
Ethan terdiam di tempatnya. Dia sangat terkejut. Kenapa Bella mengatakan hal seperti itu. Antara dirinya dan Elena, Ethan tentu saja tidak bisa memilih.
Ethan berbalik, melihat Bella yang berjalan dengan cepat menuju ke lantai dua.
"Bella, nak Ethan sudah pulang?".
Ethan mendengar suara Panji bertanya pada Bella.
"Sudah ayah, dia sudah pergi. Aku tidur dulu ya ayah" kata Bella.
"Baiklah" sahut Panji.
Ethan yang sebenarnya masih ada di luar hanya bisa melangkah menuju mobilnya. Panji tahunya dia sudah pulang. Tidak ada yang bisa dia katakan lagi.
Tadinya Ethan berpikir, dan dia mengira kalau setelah dia mengakui alasan dia menikahi Bella. Maka kesalahpahaman antara mereka akan hilang. Mereka bisa pulang ke apartemen dengan bahagia. Dan menyampaikan pada Panji, kalau sebenarnya mereka sudah menikah. Tapi, sepertinya sekarang semua tidak berjalan seperti apa yang Ethan harapkan.
Bella marah. Dia terlihat sangat marah pada Ethan. Mungkin lebih ke perasaan kecewa. Karena dia belum selesai bicara, Ethan bahkan sudah melepaskan satu tangannya dari lengannya.
Tapi, Ethan memang tidak akan bisa memilih. Antara adiknya atau Bella. Keduanya adalah nyawanya. Adiknya dan satu-satunya wanita yang dia cintai.
"Tuan" sapa Lukas membuka pintu mobil ketika Ethan mendekati mobilnya.
"Pulang ke rumah" kata Ethan.
"Baik"
Sementara itu di dalam kamarnya. Bella merebahkan dirinya di tempat tidur. Dia tidak ingin menangis lagi. Jawaban dari Ethan itu, dia sudah mengerti sepenuhnya. Semua pria sama saja. Saat menginginkan sesuatu, mulutnya manis sekali melebihi madu. Tapi, ketika ada pilihan di depan matanya. Selalu tidak bisa tegas. Bella merasa, dirinya selalu menjadi pilihan kedua. Baik itu Vero atau Ethan. Dia selalu menjadi pilihan kedua setelah Elena.
Bella memejamkan matanya. Dia benar-benar akan resign besok. Dia tidak ingin lagi berhubungan dengan Vero, Elena juga Ethan. Sudah cukup, sudah cukup dia permainkan oleh orang-orang itu.
Dan Ethan sendiri, begitu dia sampai di rumah. Elena cukup terkejut, karena setelah sekian lama mereka kembali ke kota ini. Ini kali pertama kakaknya pulang ke rumah. Biasanya dia tinggal di apartemen yang entah dimana tempatnya, Ethan tidak pernah memberitahu Elena.
Dan karena kakaknya sudah pulang. Elena pun ingin membahas masalah yang terjadi di kantor tadi. Dimana kakaknya melakukan demosi pada Vero.
"Kakak, kakak aku mau bicara!" kata Elena menghampiri Ethan.
Namun Ethan segera mengangkat tangannya di depan Elena.
"Aku ingin istirahat. Kita bicara besok saja. Kamu juga harus istirahat. Jangan begadang!" kata Ethan yang langsung melewati Elena menuju ke arah kamarnya.
"Kakak" Elena masih memanggil Ethan.
Tapi karena wajah kakaknya terlihat tegang. Elena pun hanya bisa mendengus kesal. Tidak berani memanggil lagi.
"Baiklah, aku akan bicara lagi dengan kakak besok!" gumamnya yang juga masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamarnya, Ethan duduk di sofa single yang ada di dekat jendela. Dia menatap ke arah luar jendela, dimana semuanya terlihat gelap. Dia kembali mengingat pertemuannya pertama kali dengan Bella.
Wanita yang baginya merupakan harapan, saat dia benar-benar putus asa. Sejak saat itu, Ethan bahkan menutup hatinya untuk wanita manapun. Hanya ada Bella.
Namun di sisi lain, dia juga ingat bagaimana ayahnya memberinya tanggung jawab atas janji yang dia katakan pada ayahnya. Ethan, adalah satu-satunya keluarga Elena. Ayahnya yang sudah mau meninggal saat itu menitipkan Elena pada Ethan. Meminta Ethan menjaga dan melindungi Elena.
Ayahnya berkata, Elena itu meski terlihat galak dan sulit di ajak bicara. Sebenarnya itu adalah pertahanan dirinya. Dia hanya tidak ingin terluka. Makanya dia bersikap seperti itu. Ayahnya minta pada Ethan, untuk menjaga adiknya jangan sampai terluka. Ethan juga menyanggupi hal itu.
Ethan memejamkan matanya. Dia juga sebenarnya terkejut sekali. Ketika Bella tiba-tiba memberikan pilihan seperti itu. Setahunya Bella bukan orang yang akan mengatakan itu.
Dan memang, semua itu Bella lakukan karena dia sudah dikhianati oleh Vero. Dia hanya ingin memastikan, kalau dirinya berharga bagi Ethan. Dan pria itu tidak akan mengkhianatinya. Namun, reaksi terkejut dari Ethan. Membawa dampak yang cukup besar.
Bella salah paham. Dan mengambil keputusan yang mungkin akan membuatnya semakin menjauh dari Ethan.
Ethan mencengkeram kuat sandaran sofa itu. Bahkan jika Elena yang memberikan pilihan, dia tetap tidak akan bisa menjawabnya. Dia tidak akan bisa.
***
Bersambung...
trims kak sehat sukses terus dlm berkaryanya🙏💐
happy ending😍