Arya Sebentar Lagi dia mendapatkan Sertifikat praktek kedokteran, Sebelumnya Dia Baru pulang dari luar negri setelah berbulan madu dengan Eriska.
Arya sendiri memiliki banyak istri dan Eriska ini istri yang ke 8, bagai mana keseruan kisah cinta Arya dan bagai mana dia mempertahankan semua haremnya.
ikuti terus ceritanya.
Ket : Petualang Cinta Dokter Muda sebenarnya Season 3 dari Dukun Muda Mencari Cinta Season 2, mau baca langsung boleh karena ada pengenalan tokoh, mau cari season pertama juga boleh banget.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Copy Paste
Bab 31 Copy Paste
Orang yang di panggil putri ayu oleh Arya menolehkan seraya berkata "Ya Aku putri Ayu"
Dengan sikap angkuh dia memandang rendah Arya "Siapa kamu, apa pantas berbicara dengan seseorang putri seperti ku tanpa berlutut"
Arya tertawa "Hahaha.... Berlutut, apakah itu pantas untuk ku, berlutut di hadapan putri yang sudah mati"
Putri Ayu menunjuk ke arah Arya "Kamu !"
Arya berbicara terus terang "aku akan langsung ke intinya saja, Roh mu sudah tenang di alam sana, dan kamu hanya penggalan jiwa saja.
Tubuh ini sudah menjadi milik istri ku, jadi aku ingin kamu keluar dari tubuh ini supaya kelangsungan hidup istri ku lebih baik lagi dan tidak terganggu oleh pikiran dan sifat mu"
Putri Ayu membentak "Tidak, aku tidak akan keluar dari tubuh ini, tubuh ini milik ku, jadi aku tidak akan membiarkan ada jiwa yang lain memilikinya"
Arya menyeringai "Kalau begitu hanya ada satu pilihan yaitu kamu Musnahkan"
Putri Ayu langsung mengeluarkan pedang panjang "Kamu kira aku takut, ayo maju sini"
Pertarungan pun tidak terelakkan lagi hanya dengan menggunakan tangan kosong Arya melawan putri Ayu.
Hep.... Hiah....
Teriakan putri ayu menggema di dunia jiwa, Pedangnya melesat cepat terayun lalu menebas.
Arya mengelak dan menghindari setiap serangan dari Putri Ayu, dia pun Mencibir "Hanya segini saja kekuatan mu"
"Sialan rasakan ini...." Teriak putri ayu.
Gerakan putri ayu mudah terbaca sehingga setelah beberapa kali menghindari serangan, Arya menemukan celah untuk menyerang balik.
Dia tidak menggunakan ajian Kanuragan apa pun, dia hanya menggunakan teknik beladiri dasar saja, karena lawannya sangat lemah.
Arya ingin menghancurkan mental lawan terlebih dahulu karena itu dia tidak menggunakan ajian Kanuragan dan senjata andalannya.
Setelah menemukan celah, Arya menyerang dengan memukul pergelangan tangan putri ayu yang memegang pedang.
Prak....
Prang....
Pedang itu terjatuh kelantai karena pergelangan tangannya di pukul Arya yang membuat tangannya menjadi kebas dan tidak lagi bisa memegang pedang.
Setelah pedang terjatuh, Arya melanjutkan serangan berikutnya dengan mengarahkan tangannya ke leher putri ayu.
Krek....
Leher putri ayu di cengkraman dan dia pun tidak bisa bergerak lagi "Bagai mana sekarang apakah kamu akan menyerah atau mati?"
"Sialan, meskipun aku mati aku tidak akan menyerahkan tubuh ini kepada mu" umpat putri ayu.
Arya menyeringai kemudian memiringkan kepalanya "Baiklah kalau begitu, mati saja kamu"
Krek....
Tangan Arya yang mencengkram leher putri ayu meremas keras, sehingga tenggorokan putri ayu langsung patah.
Sebelum putri ayu menghilang menjadi gumpalan asap, Arya berbicara dengannya untuk yang terakhir kali "Siapa pun yang membahayakan jiwa istri ku, tidak akan pernah aku maafkan"
Wuss....
Penggalan jiwa Putri Ayu itu pun berubah menjadi asap lalu menghilang dari pandangan mata.
Seketika dunia jiwa yang awalnya penuh dengan kabut sekarang berubah menjadi lautan bintang.
Bintang bintang itu bercahaya redup dan di sana Arya mengeluarkan energi spiritual murni untuk di serap bintang bintang itu.
Berlahan bintang itu memancarkan sinarnya setelah menerima energi spiritual murni yang di keluarkan oleh Arya.
Dan nampak seperti rasi bintang tetapi membentuk sebuah pohon dan itulah Kontitusi khusus milik tubuh Ayu Dias.
Setelah selesai membunuh putri ayu, kesadaran Arya pun kembali dan waktu seakan berjalan lagi.
Di sana ayu Dias berada di atas tubuh Arya dengan gerakan maju mundur dengan intens.
Terlihat aura ayu Dias sekarang lebih pekat setelah jiwa lain yang ada di tubuhnya menghilang.
"Mas aku sudah tidak tahan lagi" desah Ayu Dias.
Dia pun mempercepat gerakannya dan setelah itu badan ayu Dias mengejang lalu terkulai lemas sambil memeluk Arya.
Kultivasi Ganda pun selesai, Arya di sana mengambil manfaat dari tubuh kontitusi khusus milik ayu Dias dengan mengcopy paste hukum kayu yang ada di tubuhnya.
Sekarang selain bisa menggunakan energi spiritual petir, Arya juga bisa menggunakan elemen kayu.
Arya sendiri memiliki tubuh kontitusi khusus tubuh petir surgawi yang sangat langka.
Keistimewaan dari tubuh ini dia bisa meniru atau copy paste kekuatan lain dan di jadikan kekuatannya sendiri.
Sebelumnya Arya menyerap energi spiritual elemen api dari Sofy, dan menyerap energi spiritual murni dari Raya.
Dia juga menyerap energi spiritual beracun dari tubuh Eriska yang membuat tubuhnya kebal terhadap racun.
Tidak terasa mereka berdua sudah melakukan kultivasi dari sore hingga malam.
Bahkan Arya belum mencapai puncaknya, tetapi Ayu Dias sudah tepar dan terpaksa Arya menyudahi semua itu.
Di luar, Eriska, Raya dan Sofy baru saja pulang, Eriska menyadari bahwa terjadi sesuatu yang aneh di halaman.
"Astaga di mana sebagian batu obsidian ku?" Ucap Eriska yang kaget.
Batu Obsidian ini hasil memborong Eriska dan sebagian lagi Arya membelinya.
Sofy berkata "Sudahlah jangan di pikirkan sekarang, ayo kita masuk terlebih dahulu, sepertinya suami kita sudah kembali"
Mereka pun masuk ke dalam rumah dan Petapa terkejutnya mereka melihat banyak nampan yang berjajar berisikan senjata yang terbuat dari batu Obsidian.
Eriska berkata "Apa yang ada di pikiran suami kita, bukanya batu obsidian ini akan di jadikan kotak obat berkualitas, kenapa malah di jadikan senjata seperti ini"
Setiap nampan berisi 10 buah senjata seperti pisau, belati dengan 2 mata pisau, kujang, keris, kurambit dan senjata tajam lainnya.
Itu semua di buat oleh pengawal pribadi Arya yang ada di area vila, karena di lihat dari nampan itu tertera nama yang di tempel dengan menggunakan label putih.
Di tangga terlihat Arya berjalan turun dia juga sedikit terkejut melihat deretan nampan berisi senjata dari batu Obsidian.
Lalu dia tersenyum dan berkata di dalam hatinya "mereka benar-benar niat banget untuk mendapatkan batu roh ini"
Arya terus berjalan menghampiri Eriska, Raya dan Sofy, di sana Eriska bertanya "Sayang kenapa kamu membuat ini, bukanya batu obsidian ini akan di buat kotak obat?"
Arya tidak menjawab pertanyaan dari Eriska dia malah tersenyum lalu mendekati Eriska.
Arya meraih tangan Eriska, kemudian dia di gendong, seperti anak kecil yang sedang di culik "Hai sayang apa yang kamu lakukan"
Arya tidak menjawab, dia malah melirik ke arah Raya dan Sofy "Kalian ikuti aku"
Raya dan Sofy mengangguk dan mengikuti Arya yang menggendong Eriska, tanpa bertanya sedikit pun.
Arya menggendong Eriska karena dia yang memiliki tubuh paling kecil di antara raya dan Sofy, sehingga Arya lebih memilih untuk menggendong Eriska.
Arya memasuki kamar, lalu membaringkan Eriska di atas tempat tidur, yang kebetulan di sana ada Ayu Dias yang terbaring tanpa menggunakan sehelai benang pun.
Raya dan Sofy sudah mengerti mengapa Arya mengajak mereka masuk ke kamar ini, itu karena Arya belum mencapai puncak tujuan dan ayu Dias sudah tepar terlebih dahulu.
Sofy langsung membuka kancing baju yang dia kenakan, begitu juga Raya mereka pun siap bertempur melawan Arya.
Arya tidak takut melawan 3 orang sekaligus, kebetulan dia sudah mengcopy paste hukum kayu dan sekarang dia ingin menyerap energi spiritual murni dari Raya dan energi spiritual elemen api dari Sofy.
Apalagi sekarang dia memerlukan energi spiritual elemen racun untuk memperkuat kekebalan tubuhnya.
Semalaman mereka melakukan kultivasi ganda secara bergantian, sampai mereka tepar dan tertidur pulas.
***
* Bersambung