Dulu dia dibutakan cinta maka dari itu Douglas setujudengan perjanjian pernikahan mereka. Tapi, setelah hampir 4 tahun menikah Douglas merasa hampa tanpa hadirnya seorang anak dalam pernikahan mereka. Istrinya yang selalu sibuk tidak pernah ada waktu untuknya membuatnya semakin berada di titik jenuh pernikahannya.
"Kenapa kau tidak mencari wanita lain saja yang mau mengandung anakmu," saran sesat dari sahabat Douglas yang sepertinya patut untuk dipertimbangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Overprotektif
Douglas menyentuh kening Bintang dengan punggung tangan. Ia bernafas lega lalu berkata, “sudah tidak demam. Tapi, sedikit hangat.”
Bintang yang masih menutup mata perlahan membuka mata, menatap Doug yang juga tengah menatapnya. “Aku demam?” Ia menunjuk dirinya sendiri dengan raut terkejut. Tapi segera menutup mata lagi saat melihat Doug masih mengenakan boxer.
Doug mengangguk sebagai jawaban, lalu tergelak, mengacak pucuk kepala Bintang dengan gemas.
“Hei, aku tidak akan memakanmu.” Doug menggoda gadis itu sembari beranjak dari tempat tidur, mengambil pakaiannya yang tersampir di nakas, lalu memakainya.
Bintang mengintip dengan sebelah mata. Bernafas lega saat pria bule itu sudah berpakaian lengkap. “Jangan samakan aku dengan gadis di negaramu!” sungutnya lalu mengambil guling dan melemparkan pada Doug.
“Ouh, sorry. Aku tidak tahu akan hal itu.” Doug menyahut seraya mendudukkan diri di tepian tempat tidur, menatap gadis itu dengan lekat. “Tadi malam demammu sangat tinggi jadi aku pikir dengan cara memelukmu dapat menurunkan demammu. Harusnya kau berterima kasih padaku.” Doug menjelaskan dengan detail agar gadis itu tidak salah paham.
Bintang yang tadinya kesal pun akhirnya malu karena sempat berpikir macam-macam. Ia segera mengalihkan pandangan, lalu ingin beranjak tapi di cegah. “Aku ingin pipis,” rengeknya sembaricemberut.
“Biar aku antar. Kau masih sakit.” Dengan gerakan cepat ia menyibakkan selimut yang menutupi separuh tubuh gadis itu. Lalu menggendong gadis itu ala bridal style menuju kamar mandi. Ia seolah tidak membiarkan Bintang menolak bantuannya ataupun membantah ucapannya.
“Cukup! Aku bisa sendiri!” Bintang memohon saat Doug mendudukkan di closet.
“Yakin?”
“Iya.” Bintang mengangguk yakin. Lalu mengusir Doug dengan menggerakan telapak tangannya.
“Oke, jika butuh bantuan jangan sungkan panggil aku.”
“Tidak akan!” balas Bintang dengan nada sedikit di tekan.
Doug hanya tersenyum menanggapinya. Sembari menunggu Bintang selesai di kamar mandi. Ia mengecek ponselnya yang sejak semalam ia abaikan. Ada puluhan pesan dan panggilan tak terjawab dari nomor tak di kenal, juga ada pesan dari ibunya, Daniel dan pengacaranya.
Ia berdedak kesal saat mengetahui isi pesan dari nomor tak di kenal yang tak lain adalah Freya.
“Untuk apa dia menghubungiku lagi! Kita sudah selesai!” geramnya, tanpa membalas pesan tersebut, langsung memblokir nomornya. Tidak memberikan celah sedikit pun untuk Freya kembali padanya.
“Sepertinya aku harus mengganti nomor.” Doug bergumam seraya meletakkan ponselnya di nakas.
Suara pintu kamar mandi terbuka membuat Doug segera menoleh. Ia segera menghampiri Bintang yang tampak tertatih. Efek alergi yang di alami gadis itu cukup parah. Maka dari itu dia harus bertanggung jawab, apalagi yang membuat gadis itu seperti ini adalah dirinya.
“Aku bisa ... akhh!” jerit Bintang tertahan saat Doug mengangkat tubuhnya begitu saja dan membawanya ke ranjang. Jantungnya berdetak sangat cepat karena tindakan pria bule itu.
“Hari ini jangan membantah ucapanku. Ini demi kebaikanmu. Dan hari ini kau harus duduk manis di sini!” tegas Doug, tidak mau mendengar bantahan.
“Tapi, hari ini aku harus ke pengadilan. Kau lupa?” jawab Bintang, cemberut karena pria ini menurutnya sangat overprotektif padanya, padahal bukan siapa-siapa.
“Itu ya ...” Doug menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia lupa akan hal itu. Berpikir sejenak untuk menemukan cara agar Bintang tidak hadir di sana. Tapi, sayangnya ia tidak bisa berbuat apa-apa mengingat dirinya bukan warga negara itu, tidak memiliki koneksi, dan tidak bisa berkuasa seenaknya seperti di negaranya sendiri. Pada akhirnya ia mengizinkan Bintang hadir di sidang tersebut, terlebih lagi Bintang menjadi saksi sekaligus korban.
*
Like dan komentarnya!
Doug mengejar mobil yang di dalamnya ada Bintang - dengan mengendarai motor hasil pinjam paksa 😂.
Mobil Denaro direm mendadak karena Doug berhasil menghadangnya.
Wuaahh Denaro kabur - panik setelah melihat Doug.
Doug terkejut melihat Freya sudah tewas dengan luka tembak di kepala. Rahangnya mengeras ketika pandangan beralih melihat Bintang tak sadar diri dengan pipi terluka cukup dalam.
Doug minta bantuan Daniel yang telah tiba bersama petugas keamanan.
Setelah Doug memperlihatkan foto Bintang yang terdapat di galeri ponselnya - gadis tersebut memberi tahu Doug - Bintang pergi dengan seorang bule yang mentraktirnya.
Gadis penjual lumpia beruntung ketiban rejeki dari Doug - mendapat uang delapan jutaan tuh.
Tadi kesal - pria bule banyak tanya tapi tidak membeli dagangannya. Uang dari Doug bisa keborong habis tuh lumpia se-grobagnya 😄.
syukurlah Doug cepat datang
karena Freya mati mengenaskan di depan matanya
ah tp syang Krn Denaro berhasil kabur..
Doughlas sangat terkejut skl melihat mantan istirnya freya metong tertembak, dough sangat paknik skl melihat bintang tidak sadarkan diri diwajahnya terluka....
Dough membawa bintang kerumah sakit, takut terjadi sesuatu sm bintang, dough lagak mau kehilangan bintang....
Bintang gadis yg bisa membuat dough jatuh cinta, kehadiran bintang membuat hidup dough penuh warna.....
akhirnya kamu di culik khan bintang😤😤