NovelToon NovelToon
Wanita Ranjang Mr.Zee

Wanita Ranjang Mr.Zee

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Badboy / Nikahkontrak / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:96.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kak UPe

"Layani aku...Maka aku akan memberikan mu uang!" Zee menyeringai licik di depan mangsanya itu .

Hi...kenalin nama ku kak UPe..

Anulika Raya adalah anak angkat dari pasangan Danil-Margaret. Dia angkat oleh pasangan itu bersama satu anak lainnya yang bernama Charlotte. Awalnya Raya dan keluarga nya hidup senang dan berkecukupan sebab orang tuanya memiliki usaha kuliner yang sangat lancar.Namun karna covid 19, mereka jatuh bangkrut yang menyebab Raya harus bekerja untuk membantu orang tuanya. Inilah awal yang membuat Raya terjebak dengan hubungan Unik bersama pria yang bernama Zayden Hardata.

Zayden Hardata adalah seorang pengusaha kaya raya dan anak mantan seorang bos besar Mafia asal Italia. Dia tidak menyukai gadis yang terlihat polos karena suatu alasan.

Kebencian diawal pertemuanya dengan Raya secara tidak langsung menjadi tali pengikat dirinya dengan gadis yang dibencinya itu.

Mau tau kelanjutannya? Yuck temani Kak UPe menyelami alam khayal kak UPe bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 8

Dengan lutut yang masih bergetar Raya berjalan menuju meja. Tenggorokan nya masih terasa tidak enak.

"Aaaaaaa!!!!" Teriak Raya frustasi tapi tentu saja dia teriakan itu hanya di dalam pikiran Raya. Raya tersandar lemas di kursi nya. Diambil ganggang telepon yang tak jauh dari tangan nya yang terkulai lemas di atas meja itu. Lalu Raya memencet angka 11.

"Tolong bersihkan ruang tuan Zee... Dan ya.. bawa pengepel." Sebutnya pada operator Cs.

Raya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya untuk menenangkan pikiran. Bukankah dia harus kembali bekerja profesional hari ini. Apa yang telah dia lihat akan dia lupakan.

Saat Raya sibuk menenangkan pikirannya, tiba-tiba, "suara apa ini?" pikir Raya dalam hati tapi memilih untuk menutup wajahnya.

"Sayang... "Ucap Soraya manja. " Kenapa harus berhenti sih!!" Rengek nya manja tepat di depan Raya.

"Aku sudah tidak berselera untuk melanjutkan nya." Jawab Zee datar.

Soraya melihat sinis pada Raya yang duduk di dekat meja sekertaris itu. "Ini semua karena wanita bodoh ini!!" Ketus Soraya yabg merasa geram sebab Raya sudah mengacaukan rencanannya. Padahal dalam perhitungan Soraya andai saja Zee menyelesaikan permainan nya terakhir tadi maka hari ini akan menjadi kali kedua dia dan Zee melakukan penyatuan. Tapi karena wanita bodoh ini semuanya jadi berantakan. Soraya benar-benar merasa dendam pada sekertaris baru Zee itu.

"baiklah.. aku mengerti. Aku tunggu di apartemen ku malam ini." Bisik Soraya dengan nada menggoda.

"Em... " Jawab Zee masih dengan wajah datar.

"cup.. " Soraya pun mencium Zee lalu pergi.

"Hoeek.. " Raya kembali merasa mual padahal dia hanya mendengar suara kecupan yang Soraya berikan pada Zee.

"Raya! masuk ke ruangan ku!" Perintah Zee pada Raya.

"Ya ampun.. dia mau apa?" Seru Raya dalam hati.

"kau dengar aku Raya!!!" Ulang Zee dengan sedikit membentak.

"De-dengar tuan!!" Jawab Raya dan langsung berdiri.

Zee pun berjalan terlebih dahulu, dan diikuti Raya di belakangnya.

"Tutup pintunya." perintah Zee pada Raya.

Raya mencobanya untuk seprofesional mungkin saat ini.

"Kemarilah.. "perintah Zee pada Raya.

Raya pun berjalan mendekat. " ya tuan... "Jawab Raya yang sudah mulai bisa mengendalikan dirinya.

" Apa kau tahu kesalahan mu hari ini Anulika Rayana?" Ujar Zee dengan pongahnya.

"Saya tahu tuan." jawab Raya dengan wajah menunduk.

"sebutkan!"

"Saya telah lancang mengganggu tuan dan nona Soraya." Jawab Raya.

"Raya... apa Ansel tidak menjelaskan pada mu. Apapun yang kamu lihat dan kamu dengar di dalam ruangan ku ini, maka kamu harus bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun juga." Sebut Zee dengan suara beratnya.

"apakah itu maksudnya hal seperti akan sering terjadi?" seru Raya dalam hati., tidak bisa membayangkan kalau dia harus melihat adegan p*rno itu setiap hari.

"apa kau mengerti Raya...?!!" Bentak Zee yang melihat Raya malah bengong.

"Apa yang pikirkan gadis ini! cih.. seperti hal ini adalah hal baru baginya!!" Gerutu Zee yang muak melihat kepolosan di wajah Raya yang dianggap nya tidak lebih dari sebuah akting belaka.

"Baik tuan. Itu tidak akan terjadi lagi." balas Raya dengan yakin.

Zee berjalan mendekat ke arah Raya. " Kalau sampai hal ini terulang lagi... maka aku Pastikan kau akan menerima hukuman yang tak akan kau lupakan dari ku." Ucap Zee sambil membuka satu kancing paling atas dari kemeja yang di kenakan oleh Raya.

Desiran darah langsung berpacu di dalam tubuh Raya, dalam rasa takut dan paniknya itu, Raya berusaha untuk tetap diam ditempat dia berdiri. Dalam hati Raya berdoa agar Zee tidak melakukan hal yang bukan-bukan padanya.

"ck... berani juga gadis ini?" Pikir Zee melihat Raya yang tidak bergeming ketika Zee membuka satu kancing kemeja yang sedang dikenakan oleh Raya.

"Em... kau boleh keluar sekarang." Perintah Zee yang telah usai mempermainkan sekertaris barunya itu.

" Ini baru permulaan Raya. Aku tidak akan berhenti sebelum kau mengajukan resign dari perusahaan ku ini." Zee menatap lekat pada tubuh yang mulai menghilang di balik pintu itu.

Tubuh Raya langsung roboh begitu dia menutup pintu ruangan Zee. Untung saja saat itu Ansel ada di depan pintu Zee.

"Eh Raya!!! kau kenapa?!" Seru Ansel yang langsung menangkap tubuh Raya yang merosot ke bawah.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Ansel pada Raya dan memapah Raya ke meja nya Raya.

"Aku baik-baik saja tuan." Ujar Raya menahan tangis nya.

"Hei Raya! Look at me!! Tell me, what's happened?" tanya Ansel yang menyadari Raya saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Raya memalingkan wajahnya yang sudah tidak dapat menahan tangis nya.

"Benar tuan Ansel. Saya baik-baik saja." Ujar Raya, menyembunyikan wajahnya dari Ansel.

"Hei girl!! come on! look at me!!" seru Ansel sambil memegang kedua pipi Raya dan mengarahkan wajah Raya agar melihat ke arahnya.

"Kau menangis Raya?" Tanya Ansel kaget dan langsung menghapus air mata Raya.

Raya menepis tangan Ansel dan berkata, " Tidak tuan Ansel. Itu keringat."

"Keringat ? sejak kapan keringat keluar dari mata Raya?" Ansel merasa gadis di depan nya sungguh tidak pintar mencari alasan.

"Katakan pada ku kenapa kau menangis!! Apa Zee berbuat sesuatu pada mu?" Desak Ansel.

Raya menggeleng cepat. Bagaimana bisa dia menceritakan semua yang dialami pada Ansel yang notabene adalah wakilnya Zee.

"benar tuan. Tidak ada apa-apa." Ulang Raya.

"Pasti Zee sudah melakukan sesuatu pada Raya." Pikir Ansel.

"Ya sudah kalau memang tidak ada apa-apa." Ujar Ansel yang memutuskan tidak akan mendesak Raya jika Raya memang tidak ingin bercerita.

"Sudah siang. Bagaimana kalau kita makan siang bersama?" tawar Ansel pada Raya.

"tapi bukannya tuan Ansel ingin bertemu tuan Zee?" Tanya Raya sebab dia melihat ada sebuah berkas yang dipegang oleh Ansel saat ini

"ups!! aku lupa. Tunggu sebentar ya... " Ucap Ansel sambil seperti biasa tersenyum manis pada Raya. "aku antarkan berkas ini ke Zee dulu. Setelah itu kita makan siang bersama." Ansel pun masuk ke ruangan Zee.

"Zee ini kontrak kerja sama yang sudah aku revisi semalam. Kalau kau setuju maka kontrak kerja sama dengan perusahaan di Italy itu bisa kita mulai minggu depan." Ucap Ansel yang tanpa babibu langsung menjelaskan tentang proposal kerja sama di tangannya begitu di masuk ke ruangan Zee.

"Kita bahas saja pas makan siang." Ujar Zee yang mengira Ansel akan pergi makan siang bersamanya.

"sorry Zee.. kali ini kita absen dulu makan siang bersama. Soalnya aku udah janji makan siang bareng Raya." Ujar Ansel blak-blakkan. Selama ini Zee dan Ansel memang seiya sekata. Mereka malah tidak pernah menutupi apapun.

"Eem.. baiklah. Kita bicara kan saja setelah makan siang." jawab Zee dengan wajah yang sedikit tidak sedap untuk di pandang.

"oke. See you.. " Ansel pun berlari keluar seakan tidak sabar untuk makan siang bersama dengan Raya.

"jadi wanita itu memutuskan untuk menjadikan Ansel sebagai pijakan untuk dapat meraih ku!! Tidak akan aku biarkan dia memperalat Ansel!" Gumam Zee dengan tatapan sinisnya.

🐣🐣🐣 continued

berikan pendapat mu tentang bab ini ya sobat

1.Tidak menarik

2.cukup menarik

3.menarik

4.sangat menarik

terima kasih.. jangan lupa like dan vote nya...

1
Emi Rogloe
sangat menarik
Emi Rogloe
kasihan raya
Emi Rogloe
sangat menarik
Emi Rogloe
menatik
Sumi 42
menarik
Lhisa Amira Nhatasya
awas nnti kau nyesal, zee
shireen
norak
Wina
Pede bangat abang zee
Raisanero
gayanya epik ya thor jurus centong tanpa bayangan 🤭😂
Raisanero
untuk yang kedua kalinya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Raisanero
menarik
Ika Komala
ane jodohnya si pucuk denis🤣
Aprilia Mungielll
waww
Hafshoh Cwyzg
Kecewa
Hafshoh Cwyzg
Buruk
Murniyati
Luar biasa
Merry Jane Siregar
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Alidcantik Nurmaulidiah
klo ndak salah zee hardata hebe lupa juga
Merry Jane Siregar
kak Upe...jenius bangat sih..buat cerita sampe buat aku ketawa² ngakak..🤣🤣🤣
Siti Nurindrayani
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!