NovelToon NovelToon
Crazy Wife (Transmigrasi)

Crazy Wife (Transmigrasi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Transmigrasi
Popularitas:85k
Nilai: 5
Nama Author: queen_

Gwen, seorang pembunuh bayaran kelas kakap, meregang nyawa di tangan sahabatnya sendiri. Takdir membawanya bertransmigrasi ke tubuh Melody, seorang istri yang dipandang rendah dan lemah oleh keluarga suaminya. Parahnya, Melody bukan meninggal biasa, melainkan korban pembunuhan di tangan salah satu anggota keluarga.

Bersemayam dalam tubuh barunya, Gwen bersumpah akan membalas semua derita Melody dan membuat suaminya tunduk padanya. Saat ia mulai menelusuri kebenaran di kediaman utama keluarga suaminya, satu per satu rahasia mengejutkan terbongkar. Dendam juga menyeret sahabat lamanya yang telah mengkhianati dirinya.

Ketika semua pembalasan tuntas, Gwen menemukan kebenaran yang mengguncang tentang suaminya. Marah, namun pada akhirnya ia harus mengakui, cinta telah mengalahkannya. Merasa suaminya tak mencintainya, Gwen memilih ingin menyerah, akankah dia benar-benar melepaskan segalanya? Apakah ia akan berakhir bahagia?


Penasaran?! Yuk baca👆👆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekalahan

...Selamat Membaca...

.......

.......

Melody duduk di atas sofa, kakinya ia biarkan naik ke atas pangkuan Damian. Dua anak kembarnya pun turut berada di sana. Audrey sendiri juga ikut berasa di sana dan ikut menonton TV bersama Melody.

"Ini," ucap Daniella memberikan sebuah jus jeruk.

"Ini makanan kalian." Viona meletakkan sebuah piring berisi spaghetti di atas meja.

Tidak hanya mereka, Aliya dan Bella juga ikut terseret untuk hal ini. Aliya dan Bella bertugas membuat makanan dan minuman namun akan tetap diawasi oleh orang suruhan Damian, lalu Daniella dan Viona akan membawa makanan itu pada Melody.

Karena kekalahan Daniella dan Viona saat latihan tadi, mereka harus menerima hukuman sesuai kesepakatan yang mereka janjikan dengan Melody. Dimana Melody meminta mereka untuk menjadi pelayannya dan keluarga selama beberapa hari ke depan.

Ingin membantah? Tidak bisa, Melody sudah memberitahu kakek Abim dan beliau juga ikut mengawasi mereka. Bahkan pria itu juga ikut memerintah keempat wanita itu untuk mengikuti rencana Melody.

Melody tersenyum, "Terimakasih kakak ipar, tapi sepertinya aku tidak menginginkannya lagi. Aku menginginkan jus mangga, kakak buatkan ya."

"Oh ya tante, sekalian ambilkan snack di dalam kulkas ya," pinta Kevin. Ia tersenyum, tapi senyumannya itu lebih menyiratkan ledekan pada Daniella.

"Ambilkan es krim ku juga," sambung Kevan menatap Viona datar. "Jangan lupa bawakan snack juga ke sini."

"Ah ya Daniella, sekalian teh tante juga ya," pinta Audrey tersenyum.

"Ka-kalian mengerjaiku?! Apa kalian pikir aku ini pelayan kalian hah?! Apa kalian piki-"

"Kakak?" Melody tersenyum sambil menggeleng. "Kau melupakan janjimu heem? Masih ada waktu beberapa jam lagi loh. Daripada kau menghabiskan tenaga karena marah-marah, lebih baik cepat ambilkan apa yang kami minta, benarkan kak Viona?"

Viona hanya mengangguk pelan, ia tersenyum. Berbeda dengan Daniella menggeram tertahan. Ia mengepalkan tangannya dan pergi sambil menghentakkan kakinya karena terlampau emosi. Viona mengikuti dari belakang dengan cepat.

Melody, tersenyum puas.

"Jadi ini rencanamu?"

Melody menatap Damian kemudian mengangguk. "Bagaimana? Kau menikmatinya sayang?" tanya Melody sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Ugh.. kalian sedikit aneh mami." Kevin tertawa kecil.

Melody menyambut tawa putranya itu. "Ya bagaimana lagi sayang? Jika tidak mami goda duluan papi kalian tidak ada inisiatif nya."

"Melody!"

"Apa suamiku?"

Kevin tertawa sementara Kevan tersenyum tipis. Menyenangkan melihat bagaimana perubahan papi mereka sekarang.

"Papi kapan kita akan kembali ke kediaman kita sendiri?" tanya Kevan.

Damian menatap putranya itu. "Mengapa? Kalian tidak nyaman berada di sini?"

"Bukan begitu," bukan Kevan, melainkan Kevin yang menjawab. "Jujur saja, kami merasa selalu terancam jika berada di sini."

"Kevin benar papi, seakan-akan setiap orang selalu menatap kami adalah buruan mereka. Terutama om Robert dan nenek Aliya."

Damian terdiam. Ternyata putranya memiliki kepekaan tinggi terhadap sekitar. Sejujurnya ia juga merasa khawatir pada kedua putranya meski ia menempatkan bodyguard di sekitar mereka. Namun atas perintah kakek Abim, Damian tidak bisa pulang ke kediamannya lebih cepat.

"Kemari," titah Damian pada kedua putra kembarnya.

Melody menurunkan kakinya. membiarkan kedua putranya duduk di antara mereka.

"Kalian takut?"

Keduanya kompak menggeleng.

"Lalu kenapa?" tanya Melody.

"Hanya sedikit tidak nyaman saja mami. Kami tidak takut, toh papi dan kakek buyut selalu menjaga keamanan kami. Lagi pula mami juga sudah lebih berani melawan mereka," jawab Kevan panjang lebar.

Melody tersenyum, "Anak pintar. Kita akan pulang jika kakek buyut kalian sudah mengizinkan, heem? Bersabarlah sedikit lagi. Lagi pula Kakek buyut kalian akan segera mengedakan pesta untuk ulang tahun kalian."

"Pesta? Benarkah?" Wajah Kevin seketika berubah ceria. "Kita akan mengadakan pesta?"

Melody mengangguk, lalu membawa Kevan yang berada tepat di sebelahnya ke dalam pelukannya sementara Kevin berada di atas pangkuan Damian. "Mami tidak akan membiarkan kalian terluka. Bahkan sedikit pun," bisiknya di telinga Kevan.

Diam-diam Damian tersenyum. Perasaan hangat menyelimuti hatinya melihat Melody yang memeluk Kevan. Tanpa sadar ia juga memeluk Kevin yang berada di atas pangkuannya.

"Papi tersenyum?" celetuk Kevin begitu ia mendongakkan wajahnya melihat Damian. "Waah, pemandangan langka."

Seketika ekspresi Damian kembali datar. "Nakal. Memangnya papi tidak pernah tersenyum?"

Kevin tertawa. "Jarang, bahkan sangat jarang. Papi sama dengan Kevan, sama-sama kulkas, dingin."

"Tenang saja sayang, mulai sekarang mami akan membuat papimu lebih sering tersenyum," ujar Melody tertawa kecil.

Audrey yang melihat ke empatnya menjadi sangat terharu. Setelah kejadian Melody masuk rumah sakit, ada sedikit perubahan pada anaknya itu. Damian lebih ekspresif

"Ini permintaan kalian," ucap Daniella yang tiba-tiba datang dengan banyak barang di tangannya. Dibelakangnya Viona mengikuti sambil membawa pesanan Kevan di tangannya.

"Kevan ini es krim mu." Viona tersenyum. "Sudahkan? Tidak ada lagi kan?"

"Sudah kak, ayo kita pergi." Daniella menarik tangan Viona untuk segera pergi dari sana, namun baru saja satu langkah, sebuah suara membuatnya kembali berhenti.

"Kakak, siapa yang mengizinkan kalian pergi? Kalian lupa perjanjian kita?"

Kali ini Viona, wanita itu berbalik dan menatap Melody. Ia menghela nafas kasar dan mencoba tersenyum ramah. "Ada apa lagi Melody? Kalian membutuhkan sesuatu lagi?"

Melody mengangguk, menatap Daniella "Tolong kupaskan buah apel ya kak, aku menginginkannya sekarang," pintanya tersenyum. setelahnya ia beralih menatap Viona. "Ah ya kakak, tolong pijatkan kaki ku ya. Rasanya kakiku sedikit sakit."

Lagi-lagi keduanya hanya bisa menurut. Daniella kembali ke dapur, sementara Viona beralih duduk di lantai dan memijat kaki Melody yang berada di atas pahanya.

Melody tertawa pelan diikuti kedua putranya. Rasakan itu! siapa suruh sombong di depanku! padahal kemampuannya tidak sebanding dengan diriku! Dasar sok pintar!

"Untuk kalian." Melody menatap keluarganya, "Kalian bebas memerintahkan apapun padanya sampai jam 12 malam nanti. Begitu pun dengan esok hari sampai beberapa hari ke depan."

"Mami pintar," puji Kevin.

Melody tersenyum, "Oleh karena itu, kalian berdua harus lebih pintar dari mami dan papi. mengerti?"

"Siap mami," seru Kevin sementara Kevan hanya mengangguk.

.......

.......

1
Noorjamilah Sulaiman
seru
Haryati Atik Atik
kamu ingat Damian skrg gak tahu kamu belok malvin jd tunggu lah giliran kamu yg di usir
Nur Adam
lnjut
Lyvia
iihhh lebih menakutkan obsesi n cemburunya orang yg nyimpang kayak gitu drpd orang yg normal
Uthie
Cowok berkelainan gtu emang lebih menyeramkan dibanding kan yg normal....
awesome moment
tebakan melody benar. malvin belok. klo g salah, dami jg udh tau. smg malvin batal mencelakai melody, teralihkan oleh hal lain
Chauli Maulidiah
gak tau knp, nanti malviin malah jd sekutunya melodi.. pikirku sih begitu..
Uthie
Lanjutttt... seruuu 👍👍👍👍🤩🤩
Nur Adam
lnju
Uthie
Viona dan Robert pasti yg menculik Melody...
dan Damian juga Gwen seperti terhubung sesuatu dimasa lalu 👍
awesome moment
sangat adil. mmg bgitu. biasa dpt buanyak giliran dpt sesuai porsi...g terima
Uthie
Cerita yg seru, menarik disimaknya 👍👍👍👍
Uthie
lanjut terus menyimak 👍
Lyvia
kuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang thor 😀
Lyvia: habisnya penasaran bget thor drtd liat n qbuka udah up lagi lom 😃
Puutrh_: Sabaaaaaaaaaaaaaaaar dong beb😌
total 2 replies
Afri Nilawati
siapa?
Afri Nilawati
siapaa?
Murni Dewita
👣
Uthie
sepertinya seru tema transmigrasi jiwa nya 👍🤩
Nur Adam
lnjy
awesome moment
ttatatattatatatatrararararrarararara...gmn kejutannya? keren kn?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!