NovelToon NovelToon
HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga
Popularitas:47.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Om Bima! Apa yang Om lakukan padaku!"

Sambil mengernyitkan dahi dan langkah pelan mendekati Sang Gadis yang kini menjaga jarak waspada dan tatapan setajam silet menusuk netra tajam Bima.

"Seharusnya, Saya yang bertanya sama Kamu? Apa yang semalam Kamu lakukan dengan Alex?"

Bima, Pria yang masih menggunakan handuk sebatas lutut kini menunduk mendekati Laras, Perempuan yang seharusnya menjadi Calon Menantunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Maksudnya?

Laras terbangun, disisinya Bima dengan nyenyak tidur. Nafasnya teratur, wajah damai dan polos, membuat Laras menyunggingkan senyumnya.

Teringat malam yang Mereka habiskan, membuat rona di pipi Laras kembali hadir.

Untung saja Bima sedang terlelap bisa habis digoda hingga tak ada ampun.

"Gagah banget sih!" Laras menutup wajahnya dengan bantal, malu sendiri saat teringat setiap aktivitas menggairahkannya bersama Bima.

"Pecah telor!" Laras melirik kebawah, ada noda yang membanggakan.

"Duh," Saat menggeser perlahan tubuhnya hendak turun ke kamar mandi, Laras merasakan intinya nyeri, "Itu sih bukan belut lagi! Arapaima! Gak sangka Si Om! Masih Ok juga urusan Skidipapap!"

Laras menuju kamar mandi, membersihkan diri.

Bima membuka mata, terkejut saat Laras tak ada disampingnya, namun tak lama terdengar suara gemericik air daei kamar mandi, awalnya ngantuk namun terlintas ide menyenangkan dipagi hari dan sayang jika terlewatkan.

Laras asik menikmati pancuran air shower yang terasa hangat mengguyur tubuh lelahnya setelah semalam bertarung nikmat bersama Bima.

Hingga tak sadar, perlahan Bima membuka pintu kamar mandi dan memeluknya dari belakang.

"Mas!" Laras terkejut namun bisa menebak siapa pelakunya.

"Sayang, mandinya sendirian aja, gak ngajak-ngajak Mas?" Bima memeluk erat dari belakang, bisa dilastikan Laras kini tentu merasakan sesuatu yang mulai berdiri tegak namun bukan keadilan.

"Astaga! Si Jhony udah Apel Pagi aja! Aku mau mandi dulu Mas!" Mulut memang bisa berkelit namun tubuh tampaknya segera berkhianat.

"Gimana, mau lanjut gak?" Jangan tanya apa yang Bima lakukan, pokoknya mampu membuat No jadi Yes!

Beginilah, malam pertama yang tertunda berakhir rapel dan membuat keduanya kini lahap menikmati sarapan yang disediakan oleh pengurus Villa.

"Pelan-pelan makannya Sayang," Bima juga begitu lapar namun melihat Laras paling semangat Ia pun jadi gemas.

"Siapa yang bikin Kita sarapan kesiangan! Mas Bima sih!"

"Loh, yang minta nambah siapa?"

Uhuk!

Laras tersedak, masih ingat sih dirinya, yang mulai nyaman dan kok ya minta terus, dasar Laras! Awalnya nolak lama-lama nagih!

"Mana ada Aku begitu!" Sambil mengulum bibir Laras membuang muka, jangan sampai Bima memergoki rona pipinya yang dapat dipastikan sudah seperti kepiting rebus.

"Iya deh, Mas yang ketagihan! Habisnya legit!" Bima menggoda Laras, senang sekali sekaligus gemas apalagi saat Laras melotot seperti saat ini.

Ditengah kebahagiaan Mereka, terbersit rasa janggal di hati Laras. Masih segar dalam ingatan Laras, kata-kata Bima semalam sebelum Mereka memulai semuanya.

"Masa sih? Dia kan pernah nikah, nah itu Alex nongol!" Tentu saja kata-kata itu hanya ada dalam pemikiran Laras sambil Laras menatap penuh selidik pada Bima.

"Sayang, ngeliatin Masnya begitu banget! Mau minta jatah ya?" Bima menaik turunkan alisnya, senang hati menggoda Laras yang cepat bereaksi.

"Enak aja! No! Masih ngilu Mas," Rengek Laras.

"Nanti Kita cari obat ya biar hilang nyerinya. Jangan ngambek dong! Masa Jhony baru buka puasa malah disuruh balik kandang lagi."

"Astaga! Pikirannya! Omesh banget!"

Setelah beristirahat dengan cukup Laras mengajak Bima jalan-jalan disekitaran Villa.

Tenti saja Bima menuruti, lagi pula Bima ingin Laras nyaman. Walau kalau ditanya sejujurnya, Bima sih di kamar aja jadi! Lumayan siapa tahu Laras mau diajak sparing lagi! Hehe!

"Mas," Laras memelankan langkahnya, kini meneli disebuah gubukan tempat beristirahat.

Bima mengikuti langkah Laras, memposisikan diri disebelah Laras, menatap penasaran apa yang hendak Laras katakan.

Melihat Laras tak juga membuka topik, Bima tersenyum, seakan tahu apa yang tengah dirasakan Laras.

"Kamu yang pertama," Bima menggantung Kalimatnya. Seolah banyak makna dan situasi pasa kata-kata yang bari saja Ia lontarkan dan sukses membuat Laras tertarik.

"Soal?" Laras berusaha keras, menepis segala praduganya dan kini siap mendengarkan kelanjutan cerita Bima.

"Semuanya. Kamu, Villa ini, dan Yang Semalam." Bima menatap netra bulat Laras. Mencoba menyelami perasaan dan reaksi Laras atas pengakuannya.

"Sayang, Mas harap Kamu tidak berubah setelah Mas menceritakannya."

Bima dengan perlahan dan rinci menceritakan semuanya.

Berbagai ekspresi wajah Laras terlihat berganti manakala cerita yang disampaikan Bima banyak menguras emosi dan perasaan.

"Mas,"

"Mas cuma minta satu hal sama Kamu, Mas masih bertanggung jawab akan Alex dan Mas harap Kamu mengerti."

Mengetahui fakta bahwa Alex bukanlah putra kandung Bima dan pernikahan Bima dengan Ibunya Alex hanya sebatas diatas kertas saja tanpa ada hubungan selayaknya Suami Istri, tentu membuat Laras terkejut.

"Jadi, yang semalam, Mas Bima juga pertama kali?"

Bima mengulum senyum, bisa-bisanya dengan gamblang Laras menanyakan hal itu lagi.

"Mau bukti?"

"Ya mana bisa kan semalem sudah gol!"

"Loh, kok Mas ketawa?" Siapa tang gak ketawa Laras, Kamu masa nyamain aktivitas Kita semalam kayak nonton bola, gol segala!"

"Ya gimana ya," Laras menggaruk kepalanya yang tak gatal. Gak ditanya kepo ditanya ya ini, jadi salting sendiri.

Anggukan Bima sambil terseyum membuat Laras lega sekaligus kembali kepo, "Masa sih, dulu nikah sama sekali gak tertarik gitu, icip-icip?" Laras menyipitkan matanya, seperti sedang mengintrogasi.

"Astaga! Gak percaya?"

"Ya gimana ya, kan kalo cowok enak ga ada bekasnya."

Bima tertawa mendengar ucapan Laras, "Sayang, Kamu nyuruh Aku sumpah demi apapun Aku berani, tapi kalo Kamu tanya alasannya ya Aku memang gak mau apalagi saat itu ada Alex dalam kandungan Kakak Sepupuku."

Laras manggut-manggut, kemudian rasa penasarannya memberanikan bertanya perihal lain, "Apa Alex tahu?"

"Yang Alex tahu Kami menikah dan lahirlah Dia."

"Apa Mas tidak akan memberi tahu Alex kebenarannya?"

"Entahlah. Mas belum siap, apalagi sekarang kondisi Alex seperti ini, Mas takut malah alan semakin membuatnya terguncang."

Laras memeluk Bima. Tak terbayangkan bagaimana menjadi Bima.

Hidup puluhan tahun menutupi fakta yang sebenarnya bahkan menjadi pesakitan yang dipersalahkan banyak orang.

"Ras,"

"Iya Mas,"

"Terima kasih,"

"Untuk?"

"Tetap disini menemani Mas, meski Kamu bisa saja mundur dan menolak Mas."

"Kita hadapi sama-sama Mas, Soal Alex, bagaimanapun semua tahu Ia Putramu, artinya kini Dia pun menjadi Putraku, walau gak pernah sih kebayang, punya anak sebesar Alex! Mantanku, kini jadi Anak Tiriku! Kayak Sinetron gak sih Mas hidupku? Hahaha!"

Bima tersenyum, "Mas bangga dan salut sama Kamu Ras, oh ya, berarti gak lama lagi Kamu wisuda kan?"

"Iya kalai revisian sidangnya kelar, ini malah diculik ke Villa. Mana diajak Sparing! Belum kepegang kan revisian skripsiku!"

"Mau Mas bantu?"

"No, No! Aku masih bisa kok! Mas lupa, Istri Mas ini, wonder women! Tenang!"

"Iya percaya! Istri Mas ini paling hebat! Wonder women aja sih lewat!"

"Lewat mana tuh?"

"Mana ya?"

*

"Tuan Alex Anda harus tenang, kalau tidak, Kami akan memberikan lagi obat penenang dan segera menghubungi Orang Tua Anda agar memberikan izin pengalihan rawat inap dan merujuk Tuan Alex ke Rumah Sakit Jiwa."

1
Mar lina
Rania
jangan galak " ke
Raka
nanti terjadi sesuatu loh


kayaknya Laras Hamil nich
hormon yg mengebu gebu...
Bonus untuk Laras...


lanjut thor ceritanya
TIARA: siap kak
total 1 replies
Chauli Maulidiah
nah.. bunting tuh si laras..

otw krucil2 nya bilar.. Bima and laras meluncur nih..
TIARA: eng ing eng 🤭
total 1 replies
Mar lina
🤣🤣🤣
ngakak Lihat Rania seperti itu...
aduh" kayaknya kalau dia" nya bucin
bisa ngalahin Laras & Bima nich
lanjut thor ceritanya
TIARA: Iya juga ya
total 1 replies
TIARA
gemes dia Kak
Radya Arynda
semangaaat,,,la masak alex gila🤣🤣🤣🤣
Ayudya
seru ni Raka main sosor aja kayak soang/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayudya
Laras mang istri yg baik dan pengertian semoga Alex sadar dan bisa berubah setelah tau kalau dia bukan anak kandung bima
Radya Arynda
dua sahabat gokil,,Looooooos👍👍👍👍👍
Ayudya
cie cie yg lagi sebel ma babang raka awas loh Rania ntar bucin akut ma babang raka/Facepalm//Slight/
Radya Arynda
semangaaat💪💪💪💪
Ayudya
wah bakal jodoh tu babang raka dan dedek rania
Radya Arynda
bauk nya cemburunih,,,🤣🤣🤣🤣semangaaat
TIARA: Hehehehehe
total 1 replies
Chauli Maulidiah
gentong plastik ya ran..
TIARA: Iya Kak
total 1 replies
Ayudya
awas rania ntar jodoh Lo ma babang raka
Chauli Maulidiah
penulisan dan gaya bahasa nya bgs Thor.

jd gak bosan baca nya..
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaaat,,,,,💪💪💪💪
Ayudya
seru cerita dan untuk pemeran utamanya tegas rekomed banget deh
❤️⃟Wᵃf Incha RiaBb
sekalian jadikan istri aja raka jgn pcr ntar ditikung /Silent/
Chauli Maulidiah
heh modus mu raka...

aaaa.. dasar kerak telor 🤣🤣🤣
Radya Arynda
semangaaat terus 💪💪💪💪💪💪💪💪45
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!