Seorang gadis kecil sedang membuat pesawat kertas lalu mencoba menerbangkan nya ..
" Yah jauh" ucap Gadis kecil itu berlari ke arah pesawat kertas milik nya
Ciara Aneta gadis kecil yang manis yang mempunyai cita-cita menjadi pemandu lalu lintas pesawat ke sukaannya pada pesawat kertas membuat nya mempunyai mimpi yang indah
Alsaka Pratama seorang pria yang memiliki cita cita menjadi seorang Pilot dan berharap kebahagiaan akan setinggi pesawat yang ia terbangkan
Yuk saksikan kisah mereka jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya Besty 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 30
Sesampainya di rumah sakit Selena pun di tangani Dokter...
" Mom tolong bertahanlah Aku hanya memiliki mom di dunia ini" ucap Ciara terisak memeluk dirinya sendiri
" Ara" panggil Saka memegang kedua pundak Ciara
" Pergi" ucap Ciara menatap benci Saka lalu menepis kedua tangan Saka
" Ara aku ingin menemani kamu di sini, aku juga ingin melihat kondisi tante" ucap Saka
Lalu Ciara melihat Arga dan Nadin dengan tatapan bencinya, Arga ingin sekali mendekat dan memeluk Putri nya tapi melihat tatapan benci Ciara membuat Arga mengurung niatnya
" Ciara" panggil Nadin mendekat tapi
"Anda di situ saja jangan mendekat sebaiknya anda dan keluarga anda pergi dari sini" ucap Ciara menatap tajam mereka
" Ciara tante minta maaf biarkan tante disini karena tante ingin melihat keadaan Selena " ucap Nadin terisak jujur Nadin benar' khawatir tapi Ciara yang terlanjur membenci tak mempedulikan itu
" Tante ingin memastikan jika mom aku tidak akan selamat begitu?" tanya Ciara menatap benci Nadin
" Ara tolong jangan menuduh sembarang mamaku " ucap Saka membentak karena merasa marah mendengar tuduhan Ciara karena terpancing emosi Saka pun tak sadar membentak Ciara
" Saka kendalikan diri mu, jangan memarahi Ciara nak" ucap Nadin membuat saka tersadar
"Aku membencimu kak pergi dari sini sekarang " ucap Ciara menatap benci Saka
" Tidak Ara, tolong maafkan aku tadi aku terbawa emosi dengan ucapan kamu "ucap Saka merasa bersalah
" Aku bilang pergi ya pergi " ucap Ciara
" Kita pergi saja dari sini " ucap Arga
Ciara tertegun menatap wajah Arga seperti tersambar petir di siang bolong Sungguh Ciara tak menyangka jika Arga justru memilih untuk pergi
" Aku semakin membenci mu Dad, di saat terpuruk seperti ini justru kau kembali meninggal kan ku sendiri tanpa menguatkan ku" Batin Ciara mengepalkan tangannya lalu menatap tajam Arga
Melihat tatapan benci putri nya Arga memalingkan wajahnya
" Maafkan ayah ciara" Batin Arga
" Ayo kita pulang Nadin,Saka" ucap Arga lagi
"Mas jangan seperti ini aku ingin tetap di sini " ucap Nadin
" Anda sebaiknya pergi bersama suami dan anak anda nyonya, aku tidak ingin melihat wajah anda " ucap Ciara tegas
Saka mengepalkan tangannya lalu menatap tajam Ciara jika ada yang menyinggung perasaan ibunya karena Saka sangat menghormati ibunya
" Benar kata Ayah mah kita pulang saja" ucap Saka datar
" Tapi nak " ucap Nadin menatap sendu Ciara berharap gadis itu berubah pikiran karena Nadin tau gadis itu tidak memiliki Siapa pun lagi yang bisa menguatkan nya
" Jangan membuat ku marah Nadin, ayo pulang" ucap Arga menarik tangan Nadin
Saat ingin pergi Saka sempat menatap Ciara walaupun ciara tidak menatap dirinya
" Terimakasih perna hadir di hidup ku" ucap Saka lalu pergi
Setelah mereka pergi tangis Ciara pecah
" Aku mencintaimu dad sampai kapan pun aku membencimu hiks hiks" Ciara terisak membuat setiap orang yang melewati nya menatap sedih Ciara
" Ciara" panggil Rahel
" Tante Rahel" ucap Ciara
" Kamu sedang apa disini nak? Apa kamu sakit?" tanya Rahel menatap mata sembab Ciara
"Mom sedang di periksa dokter Tante mom di tabrak" Ucap Ciara air mata nya kembali membasahi wajahnya
Rahel menarik Ciara kedalam pelukannya
" Kamu jangan sedih sayang, kita doakan saja semoga Mom kamu baik' saja" ucap Rahel mengelus rambut Ciara
Seorang dokter keluar dengan raut wajah sedihnya
" Ada apa dok, bagaimana keadaan mom saya?" tanya Ciara
" Maafkan kami nak, jantung pasien sangat lemah dan kami tidak bisa menyelamatkan nya " ucap Dokter itu
Ciara melepaskan pelukannya lalu berlari ke ruangan di lihatnya para perawat ingin melepaskan alat di tubuh Selena
" Jangan di lepas aku mohon" ucap Ciara menepis tangan perawat itu dan memeluk erat Selena
" Nona tolong ikhlas kan ibu anda" ucap Perawat itu ikut sedih melihat kerapuhan Ciara
" Mom tolong bagun jangan tinggalkan aku sendiri hiks" ucap Ciara terisak
" Ciara kamu harus iklas nak, biarkan Selena pergi dengan tenang " ucap Rahel Meneteskan airmata nya lalu memegang tangan Ciara
" Tidak tante aku yakin mom masih hidup, mom tidak mungkin meninggalkan aku sendiri" ucap Ciara
" mom open your eyes please " ucap Ciara terisak
" Mom dengarkan aku tidak ingin mom pergi bagaimana aku menjalani hari-hari ku jika mom pergi, aku tidak punya siapa-siapa lagi bahkan Dad tidak berada di samping ku dan lebih memilih keluarga nya hiks hiks " ucap Ciara
" Aku sudah kehilangan Kasih sayang seorang Dad kepada putri nya dan sekarang mom ingin meninggalkan aku sendiri hiks hiks " Ciara terisak
Rahel sangat terkejut mendengar semua perkataan Ciara dan semakin merasa benci pada Arga dan Nadin
"kalian benar' tak punya hati bahkan di saat seperti ini Arga kamu tinggalkan Ciara sendiri, jika dia marah dan meminta mu pergi itu wajar karena bentuk amarah nya selama ini tapi kamu benar' meninggal kan nya sendiri kamu seorang Ayah yang buruk" Batin Rahel mengepalkan tangannya
" Mom tolong bagun tolong demi kakak mom "ucap Ciara terisak
Alat monitor Jantung perlahan kembali menampilkan stabilitas Jantung Selena yang kembali berdetak
" Ini mukjizat" ucap Seorang perawat tak menyangka bahkan seluruh badannya bergetar
" Selena kamu kembali" ucap Rahel tersenyum
Mendengar itu Ciara menatap layar yang kembali menampilkan detak jantung Selena lalu Ciara menatap wajah pucat Selena
" Terimakasih telah kembali mom aku menyayangimu" ucap Ciara mencium seluruh wajah Selena
" Tante mom kembali" ucap Ciara tersenyum
" Iyah sayang ini mujizat dan berkat doa kamu juga " ucap Rahel
" Terimakasih Tuhan " ucap Ciara dan berpelukan erat bersama Rahel
" Aku yakin sel kamu tidak akan membiarkan putri kesayangan mu sedih terimakasih telah kembali" batin Rahel merasa senang dan terharu
Sementara itu Nadin mendiami Arga dan Saka
" mah tolong jangan mendiami aku dan papa" ucap Saka
" Mengapa kalian mengambil keputusan sendiri, apa kalian tidak bisa melihat jika Ciara sangat rapuh dan dia sendiri " ucap Nadin menghapus airmata nya
" Aku tau mah tapi Ciara tidak ingin kita di sana, aku tidak bisa melihat mama di marah dan di salahkan di depan ku " ucap Saka memegang tangan Nadin
" tapi ini semua memang salah Mama nak, mama yang sudah mere " ucap Nadin terhenti saat
" Nadin stop membahas itu" ucap Arga membentak keras
" Pah jangan membentak mama aku sangat tidak suka melihat mama di bentak " ucap Saka menatap tajam Arga
" Saka sudah maafkan mama nak, mas maafkan aku " ucap Nadin tidak ingin Arga dan Saka terlibat pertengkaran
Arga pun berlalu ke kamar nya
" Saka kamu temui Ciara ya " ucap Nadin memegang tangan Saka
" Tidak mah aku tidak bisa menemuinya lagi " ucap Saka
" kenapa nak? Apa karena kalian sudah memutuskan hubungan?" tanya Nadin
" Ya mah salah satu itu dan aku tidak ingin dia menyalakan mama secinta apa pun aku pada wanita aku tidak akan terima Mama di permalukan apalagi di marahi" ucap Saka tegas
Nadin tertegun melihat ketulusan dan kasih sayang putra nya
" Mama sangat beruntung memiliki anak seperti kamu nak" ucap Nadin mengelus rambut Saka
" Aku juga beruntung memiliki mamah wanita yang penuh kasih sayang" ucap Saka tersenyum
" Apa kamu akan tetap memuji dan tersenyum pada mama saka jika kamu mengetahui jika kamu hanyalah anak angkat mama, dan mama juga yang sudah membuat rumah tangga Selena hancur walaupun saat itu mama hanya mengikuti keinginan orang tua karena mama tidak mempunyai kekuatan untuk melawan mereka " Batin Nadin merasa bersalah dan sedih