Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bastian
Bastian kini telah sampai di toko Fashionis yang supir ibunya maksud, matanya menyapu seluruh tempat yang luas itu. Dia tidak menemukan keberadaan Sandrina maupun ibunya
"Apa mereka sudah pindah ya?" pikir Bastian
"Selamat datang, apa Anda sudah melakukan reservasi sebelumnya? Kalau sudah tolong tunjukkan kartu nama Anda!" ujar seorang SPG yang mendekat pada Bastian
"Apakah Nyonya Imelda Helford ada didalam?" tanya Bastian langsung tanpa ada niat untuk berbasa-basi.
"Ah, maaf! Apa hubungan Anda dengan nyonya Imelda?" tanya SPG itu kembali. Dia butuh kejelasan identitas dari orang yang mencari pelanggan VVIP- nya. Nyonya Imelda adalah satu-satunya tamu VVIP toko itu
"Saya anaknya."
"Oh, baiklah. Saya aka memandu Anda ke sana." SPG itu segera bertindak membawa Bastian pada ibunya. Tidak disangkanya oleh sang Spg kalau pria tampan yang berdiri didepannya itu adalah putra dari pelanggan terpentingnya.
Ruang VVIP
Sandrina yang ditanyai perihal dia membatalkan pernikahannya dengan Tommy terdiam untuk sesaat sebelum kemudian Sandrina mengangkat kepalanya penuh kepercayaan diri
"Iya, pernikahan saya batal. Saya tidak bisa menikah dengan orang yang berselingkuh secara terang-terangan didepan mata saya," jawab Sandrina dengan tenang, sedang wajah Odette mulai menunjukkan ekspresi yang berbeda, wanita itu terlihat kesal dengan jawaban Sandrina
"Orang yang mengulurkan tangan saat saya mengalami masa sulit setelah membatalkan pernikahan saya adalah Bastian. Tidak mungkin saya tidak jatuh cinta padanya" lanjut Sandrina dengan begitu lancarnya. Sedang Odette sudah menggeletukkan giginya menahan kekesalan pada sang adik yang menjawab masalah itu dengan lugas.
"Wanita ini... Dasar sialan! Tidak bisakah dia diam saja," batin Odette mengutuk Sandrina
Selepas jawaban tersebut, pekikan terkejut dari Nyonya Imelda mengalihkan semua atensi orang di ruangan itu
"Ya ampun, Bastian!" seru nyonya Imelda dengan keterkejutan yang sama sekali tidak ditutup tutupi. Sandrina yang berdiri membelakangi Bastian juga dibuat terkejut
"Bastian," batinnya bergumam terkejut.
Mata Bastian menelisik tajam terhadap suasana ruangan VVIP tersebut. Melihat Odette yang juga berada disana, sepertinya apa yang sebelumnya otak cerdasnya tebak tepat sasaran . Odette memang orang yang telah membuat semua itu. Bastian dapat melihat apa yang mungkin sudah Odette rencanakan, karena ibunya memperhatikan Odette secara khusus, pasti wanita itu menggunakan itu untuk membuatnya bisa memilih Odette daripada Sandrina
Bastian bahkan tidak percaya kalau Odette menggunakan cara dangkal itu untuk membuatnya membalikkan pernyataannya memilih Sandrina.
Melihat Bastian tiba disana, Odette dengan segera mendekati pria itu lalu langsung bergelayut pada lengan Bastian seakan itu hal yang wajar dilakukannya
"Bastian, kamu kok datang kesini? Kenapa sangat sulit sekarang untuk bertemu denganmu?" ujar Odette dengan kalimat tanya serta wajah yang bersemu merah kegirangan.
"Jangan sentuh aku!" ucap Bastian seraya menarik kasar tangannya dari gelayutan Odette. Matanya menatap tajam pada wanita itu dengan tatapan tidak suka
"Bastian! Kenapa kamu begitu kasar pada Odette?" komentar sang ibu yang melihat putranya begitu kasar pada wanita yang menjadi pilihannya sebagai menantu
Bastian tidak menghiraukan sang ibu, dia bahkan tidak menjawab komentar sang ibu. Pandangannya malah fokus tertuju pada Sandrina yang hanya berdiri menunduk
"Ibu, tidak apa. Bastian hanya tidak ingin aku menyentuhnya," timpal Odette dengan wajah yang memerah malu, bagaimana tidak? Dia baru saja ditolak Bastian dengan kasar didepan dua SPG yang sedang berusaha mengeluarkan baju- baju bermerek mereka untuk diperkenalkan agar menarik dimata pelanggan penting mereka.
"Astaga Nyonya, sepertinya putra Anda juga ada disini!" seru seorang SPG wanita berambut pirang, dia tahu kalau Nyonya Imelda punya seorang putra yang wajahnya seringkali memenuhi majalah bisnis, dikarenakan dirinya lah yang terus ditunjuk untuk melayani ibunya Bastian sebagai pelanggan tetap dan pelanggan VVIP. Jadi, tidak mengherankan dirinya tahu kalau Bastian adalah putra Nyonya Imelda.
"Nyonya, ini adalah produk baru merek C yang Anda minta," lanjut sang Spg yang menunjukkan baju-baju di rak yang baru saja dikeluarkan.
Melihat itu, Bastian menyadari betapa banyaknya belanjaan yang sudah ibunya beli dengan Odette, tapi tidak ada satu pun tas belanjaan di sekitar Sandrina yang berarti dari tadi Sandrina sama sekali tidak memesan apapun dan hanya berdiri melihat sang ibu dengan Odette yang berbelanja dengan begitu akrab. Bastian tidaklah bodoh untuk memahami situasi kenapa Sandrina hanya berdiri dengan menunduk.
Kata-kata Sandrina yang diucapkan gadis itu tepat saat dia sampai disini terus terngiang di telinga Bastian. Pria itu yakin kalau Odette lah yang mendorong Sandrina untuk membicarakan tentang batalnya pernikahan gadis itu. Tetapi yang Bastian tidak suka adalah sang ibu yang dengan lancangnya bertanya tentang hal itu. Bagaimanapun, pasti ada luka yang tidak terlihat mata dialami Sandrina dengan pertanyaan itu. Saat dulu Bastian menyelidiki keluarga Sandrina, pria itu sudah tahu semua yang terjadi pada Sandrina. Bastian tahu kalau Sandrina sudah menjalin hubungan dengan seorang pria, putra pemilik rumah sakit selama dua tahun dan mereka bahkan bertunangan dan akan menikah. Bastian juga tahu kalau Sandrina membatalkan pernikahannya dengan Tommy karena sang tunangan berselingkuh dengan kakaknya, Odette.
Bukan hal sulit bagi Bastian untuk mengetahui semua itu, hanya saja Bastian tidak ingin menyebarkannya secara luas. Dia harus bergerak elegan dan tahu tempat dimana tepatnya informasi yang diketahuinya itu digunakan.
Bastian berjalan mendekat pada pakaian yang tergantung indah di rak beroda. Dia heran pada sosok Sandrina, bagaimana bisa gadis itu hanya diam dengan patuh dan melihat pakaian- pakaian bagus ini tanpa ingin memilikinya?
Bastian mengambil salah satu pakaian wanita pada pajangan yang menurutnya cukup indah, lalu mendekat kearah Sandrina yang masih saja menunduk
"Ini." Bastian menyodorkan pakaian itu pada Sandrina yang membuat gadis itu terkejut dan menatap polos pada Bastian
"Kenapa?" tanyanya pelan tanpa menyentuh pakaian yang disodorkan Bastian
"Ini terlihat bagus untukmu," kata Bastian seraya menyentuh lembut tangan Sandrina dan membawanya untuk mengambil pakaian yang disodorkannya tersebut.
"Bastian!" panggil Odette yang semakin bertambah kesal pada sikap lembut Bastian terhadap Sandrina. Namun panggilannya sama sekali tidak dihiraukan Bastian, bahkan pria itu seperti menganggap Odette tidak terlihat.
"Ibu, apakah ibu akan membeli semua pakaian itu?" tanya Bastian pada sang ibu seraya menunjuk pada rak pakaian model terbaru yang baru saja dikeluarkan.
"Ah, apa? Tidak, tidak semuanya." jawab sang ibu yang merasa bingung dengan sikap sang putra. Nyonya Imelda bahkan kehilangan kata-katanya untuk mengingatkan sang putra
"Kalau begitu, tolong bungkus semuanya! Bungkus secara terpisah untuk gadis ini," kata Bastian pada Spg rambut pirang yang tercengang beberapa detik
"Ah baiklah, saya mengerti." sahut sang Spg dengan wajah riang berbunga-bunga. Dia bagai mendapatkan jackpot saat ini saat semua baju yang dipilihnya ini terjual semua. Alamat sang Spg akan segera dinaikkan jabatannya, mungkin akan segera menjadi manajer dalam waktu dekat ini.
.
.
.
untung ada si basbas yg masih peduli sama sandrina
kamu terima aja pernikahan sama basbas pasti kamu akan jauh lebih baik nanti
dan buat hancur keluarga setan itu
tdk sabar pen lihat kehancuran si tua bangka dan kluarga setan@
good bg babas👍