4 Tes pek dengan harga berbeda, jenis berbeda, dan kualitas berbeda pula berjajar rapi diatas meja dengan tanda yang menunjukkan hasil yang sama.
Joana shock sampai tidak bisa berkata apa apa. Dirinya positif hamil sementara Joana sendiri baru saja putus dari pacarnya.
Sebagai remaja yang bahkan belum tamat sekolah, Joana tidak tau harus bagaimana. Di tambah lagi dengan status nya sebagai publik figur. Apa kata publik nanti jika tau bahwa Joana hamil di luar nikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
“Daniel !! Jangan pergi !!”
Daniel tidak menghiraukan teriakan mamahnya. Dia melepas baju seragam putih nya abu abunya kemudian mengendarai mobil sendiri dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit tempat dimana Joana berada sekarang.
Daniel tidak mungkin tidak datang. Apa lagi Joana akan melahirkan. Daniel tentu harus menemani Joana berjuang melahirkan putrinya.
“Sudahlah mah.. biarkan dulu Daniel membantu Joana. Lagi pula kita tidak akan di rugikan kok. Publik juga mendukung kebersamaan mereka.” Kenzo mencoba memberi pengertian kepada istrinya. Pria itu tidak tega jika putranya terus terusan di kekang. Apa lagi sampai di larang berhubungan dengan cewek yang di cintai nya.
“Apa? Biarin aja? Maksud papah, papah setuju dengan hubungan Daniel dan artis tidak beretika itu?”
“Mah anak kita sudah besar, dia pasti tau mana yang baik dan mana yang nggak.”
“Kalau dia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik tidak mungkin dia begitu kegabah mengakui hal yang tidak dia lakukan.”
Kenzo menghela napas berat. Memang apa yang Daniel lakukan dengan mengakui sesuatu yang tidak benar benar dia lakukan pada publik itu salah. Tapi Kenzo yakin Daniel punya alasan kuat melakukan hal tersebut.
“Ini semua gara gara kamu bi. Harusnya bibi nggak usah angkat telepon itu. Harusnya bibi nggak usah ngomong apa apa tentang keadaan Joana sekarang pada Daniel.” Amuk Amara pada bibi.
Bibi yang mendapat amukan dari Amara hanya bisa menundukkan kepalanya. Wanita itu ikut merasa khawatir saat si mbok menghubungi nya dan mengatakan Joana sudah di rumah sakit karena akan segera melahirkan.
“Maaf nyonya.” Lirihnya takut.
Kenzo yang melihat itu berdecak. Tidak ingin bibi semakin mendapat amukan kemarahan istrinya, Kenzo pun menyuruh bibi masuk ke dalam.
“Mah sudahlah.. Lagi pula Daniel nggak kabur. Dia hanya ke rumah sakit untuk membantu Joana yang akan melahirkan. Niat Daniel baik mah.. Tolong dong kamu lihat dari sisi positif nya. Anak kita adalah laki laki yang bertanggung jawab.” Kenzo berusaha pelan pelan memberi tahu istrinya.
“Bertanggung jawab apa? Memangnya Daniel yang menghamili dia? Dia hamil dengan mantan pacarnya pah bukan sama anak kita. Nggak seharusnya anak kita yang berada disana sekarang.” Nada suara Amara semakin meninggi. Wanita itu benar bener tidak bisa menerima bahwa putranya tidak mau mendengar kannya dan lebih memilih untuk menemui Joana di rumah sakit.
Kenzo menggelengkan kepalanya. Pria itu kadang bingung sendiri menghadapi istri nya. Wanita itu baik bahkan sangat. Tapi dia juga sangat keras kepala dan kukuh dengan pendirian nya.
“Coba kamu pikir pelan pelan. Bagaimana kalau kamu yang berada di posisi Joana sekarang?”
“Itu nggak penting.” Ketus Amara kemudian masuk ke dalam rumah.
Kenzo mengusap kasar wajah tampannya merasa frustasi jika sudah menghadapi sikap keras kepala istrinya. Padahal Kenzo juga sudah setuju jika memang Daniel menjalin hubungan dengan Joana. Apa lagi Kenzo sudah memahami bagaimana perasaan putra tunggal kebanggaan nya itu.
*****
Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Daniel terus menambah kecepatan laju mobilnya. Cowok itu benar benar ingin segera sampai di rumah sakit untuk menemani Joana melahirkan. Bahkan Daniel juga beberapa kali hampir menabrak pejalan kaki karena melanggar lalu lintas.
Dalam waktu singkat Daniel sampai di rumah sakit. Dia berlari dengan terburu buru di lorong rumah sakit menuju ruang bersalin tempat Joana berada sekarang.
Begitu melihat si mbok yang duduk di kursi tunggu, Daniel segera mendekat.
“Mbok.. Bagaimana? Dimana Joana sekarang?” Tanya Daniel menuntut.
“Non ada di dalam den sama tuan..” Jawab si mbok.
Tepat saat itu dokter dan beberapa perawat yang akan membantu proses persalinan Joana datang. Daniel langsung mencegatnya agar bisa masuk ke dalam untuk menemani Joana.
Dokter dan perawat itu yang juga mengikuti berita tentang Joana dan Daniel pun mengiyakan. Mereka mengizinkan untuk Daniel masuk guna menyemangati Joana yang akan segera melahirkan.
Saat Daniel masuk Joana terkejut. Namun itu hanya sesaat saja. Joana merasa senang karena ada Daniel disana. Di tengah rasa sakit yang sedang menderanya Joana merasa beruntung karena di dampingi oleh dua laki laki tulus yang mau menerima apapun kesalahan nya.
“Pah... Maafin Joana yah.. Joana salah.. Joana udah bikin papah kecewa.. Joana... Akkhh...”
Thomas menggelengkan kepalanya. Apa yang terjadi juga adalah kesalahan nya. Thomas merasa dirinya selama ini terlalu sibuk dengan pekerjaan dan percaya saja pada Joana tanpa memberikan perhatian ekstra pada Joana yang sebenarnya sedang sangat membutuhkan perhatian darinya.
“Nggak sayang.. Kamu nggak salah. Kamu anak kebanggaan papah.. Kamu cintanya papah..” Thomas menangis menggenggam tangan Joana. Pria itu juga mencium beberapa kali kening basah Joana.
Joana tersenyum lemah. Sungguh Joana merasa sangat beruntung menjadi anak Thomas. Pria itu mau menerima dan memaafkan semua kesalahan dan kenakalan Joana dengan tulus. Bahkan Thomas juga dengan penuh kasih sayang ikut merawat dengan baik janin dalam kandungan Joana. Tidak perduli siapa ayah biologisnya Thomas tetap dengan bangga menyebut janin tersebut sebagai cucu kesayangan nya.
Joana kemudian beralih menatap Daniel yang ada di samping kananya. Cowok itu masih mengenakan celana abu abunya. Meski atasannya mengenakan kaos putih berkerah V. Itu menandakan Daniel yang mengurungkan niat untuk berangkat sekolah dan lebih memilih datang ke rumah sakit untuk nya.
Genggaman lembut tangan Daniel membuat Joana merasa aman dalam kesakitan nya sekarang.
“Daniel...” Lirih Joana.
“Aku...”
Cup
Kecupan sekilas Daniel di kening Joana membuat Joana tidak melanjutkan apa yang hendak di katakannya. Cowok itu menatap Joana dengan kedua mata berkaca-kaca.
“Kamu nggak perlu ngomong apapun Joana. Yang harus kamu tau adalah aku akan ada disini untuk kamu dan anak kita. Aku akan selalu menemani kamu dalam keadaan apapun. Jadi aku minta kamu semangat ya.. Lahirkan putri kita..” Senyum Daniel.
Tes
Air mata Daniel menetes tepat di jari tangan Joana. Joana yang melihat itu tersenyum haru. Dia mengangguk lemah mengiyakan permintaan manis Daniel.
Detik selanjutnya Joana merasakan rasa sakit yang selama hidupnya tidak pernah dia rasakan. Joana merintih kesakitan namun tetap berusaha untuk bertahan semampunya. Joana tau perjuangan nya akan membuahkan hasil yang sangat luar biasa.
Joana yakin putrinya akan lahir dengan selamat dan tanpa kurang satu apapun. karena itu Joana terus mengikuti aba aba dari dokter yang membantu proses melahirkan nya.
“Papah yakin kamu bisa sayang... Teruslah berjuang.” Bisik Thomas di telinga kanan Joana.
“Percayalah, Tuhan akan selalu menyertai hambanya yang baik. Kami mencintai mu Joana..” Daniel ikut berbisik di telinga kanan Joana.
TBC
anaknya Uda cinta dan sayang bukan nya terima Joana