***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08.
.
.
Moana menyusuri jalan hingga sampai di sebuah perkampungan yang cukup ramai
" permisi mbak apa saya boleh bertanya " ucap Moana kepada salah satu wanita yang sendang bejalan sambil mengendong anak kecil
" iya neng " ucap wanita itu
" apa mbak tau alamat rumah ini " Moana memberikan selembar kertas yang di berikan oleh Bi Hana kepada nya,
wanita itu langsung mengambil nya lalu membaca nya " oh rumah mbak Hana, neng cukup jalan lurus di samping rumah berwanah hijau itu adalah rumah nya mbak Hana " jelas wanita itu sambil menunjuk letak rumah Bi Hana
" terimakasih mbak , kalo begitu saya permisi dulu " ucap Moana dengan tersenyum manis menambah kesan cantik di wajah nya
" iya neng "
Moana berjalan sambil menenteng tas nya dan tak lama wanita cantik itu sudah sampai di halaman rumah Bi Hana, rumah yang terlihat sederhana namun sangat nyaman untuk di tempati.
Moana melangkah kearah rumah itu lalu mengambil kunci nya di dalam tas selempang milik nya.
tak tak
cheklek
Moana tersenyum saat pintu rumah itu berhasil dia buka. Moana melangkah masuk, rumah itu tidak se memewah Mansion milik Shaka yang selama satu tahun dia tempati dan juga tidak semewah rumah almarhum orang tua nya yang sudah di sita oleh pihak bank, tapi Moana tidak mempermasalahkan hal itu yang terpenting bagi nya sekarang dia ingin memulai hidup nya dengan tenang dan damai. meskipun di dalam hati nya masih ada nama Shaka Arnold tapi Moana yakin seiring berjalannya waktu nama itu akan hilang sendiri dari hati dan fikirannya.
Moana menarik kain putih yang menutupi sofa yang ada di ruang tamu cukup berdebu sepertinya rumah ini memang sudah lama tidak di tempati seperti yang di katakan oleh Bi Hana kepada nya.
wanita cantik itu perlahan meletakkan tas nya lalu mulai membersihkan rumah itu.
.
.
.
" Maaf tuan saya tidak menemukan keberadaan Nyonya, bahkan seluruh cctv di kota ini sudah saya periksa tapi tidak ada satu pun yang memperlihatkan keberadaan Nyonya Moana " jelas Roy
Prak
Shaka membanting gelas kosong yang ada di atas meja kerja nya.
" pergi dan cari dia sampai ketemu " perintah nya lagi dengan tatapan tajamnya
" baik tuan " dan dengan cepat Roy keluar dari ruangan kerja milik bos nya itu
" Aaarrrggggg.... sial.. kemana perginya wanita sampah itu, jangan harap kamu bisa lolos dari kejaran ku Moana Ranayma " ucap Shaka prustasi
prakk
Shaka kembali membanting sembarangan benda di dalam ruangannya itu, tapi kali ini tatapannya terfokuskan dengan benda kecil yang ada di antara pecahan guci yang dia lempar itu.
" apa itu " gumam nya sambil melangkah kearah pecahan guci itu lalu mengambil benda kecil berwarna hitam dari sana
" flashdisk " gumam nya seraya mengambil flashdisk itu dan tiba-tiba pintu ruangannya kembali terbuka
" tuan maaf " tiba-tiba Roy masuk ke dalam ruangan kerja nya sambil terburu-buru
" katakan " ucap Shaka sambil membuka laci meja kerja nya lalu menyimpan flashdisk itu di sana
" salah satu pelayan di Mansion tuan menemukan benda ini di kamar Nyonya Moana " ucap Roy memberikan kotak berwarna merah muda kepada Shaka
Shaka meraih nya lalu membolak balikkan kotak itu
" apa isi nya " tanya Shaka
" sebaik nya anda lihat sendiri tuan " jawab Roy
Shaka melangkah kearah sofa yang ada di ruang kerja pribadi nya itu lalu duduk di sana
" kenapa masih di sini " tanya Shaka kepada asistennya itu
" eehhh.... maaf tuan kalo begitu saya permisi dulu " pamit Roy lalu segera keluar dari ruang kerja bos nya
perlahan Shaka membuka kotak itu dan melihat isi di dalam nya , beberapa lembar foto dan sebua gelang anak kecil di dalam nya
Shaka perlahan meraih gelang itu lalu memperhatikan nya dengan baik, seperti nya dia mengenal gelang itu.
" gak mungkin " gumam nya lalu beralih mengambil selembar foto yang ada di dalam kotak itu, sebuah foto anak kecil yang sangat cantik berambut panjang tersenyum manis ke arah camera
" tidak.... ini gak benar, dia bukan wanita itu kan... " tanya Shaka kepada diri nya sendiri dan kembali melihat foto yang lainnya. dan di foto yang terakhir Shaka menemukan foto anak perempuan dan anak laki-laki yang saling merangkul dan tersenyum bahagia menghadap kearah camera.
Deg
seketika tanga Shaka mulai gemetaran
" tidak dia bukan Lolly, Lolly ku bukan anak dari pria perebut istri orang " gumam Shaka
di dalam kotak itu berisi sebuah gelang dan beberapa lembar foto masa kecil Moana, mungkin wanita cantik itu lupa membawa nya.
" dan gelang ini " ucap Shaka meraih gelang manik-manik berwarna pink yang dia berikan dulu kepada gadis kecil yang sering di panggilannya dengan sebutan Lolly
gadis kecil yang cantik dan imut dengan rambut panjang nya yang selalu di kuncir dua dan gadis kecil yang selalu dia jaga dulu waktu mereka masih berada di taman kanak-kanak, tetapi Shaka hanya memanggil gadis kecil itu dengan sebutan Lolly karena gadis kecil itu sangat menyukai permen lolipop.
" A arrrggghhh " Shaka melempar semua benda yang ada di atas meja dan semuanya berhamburan di atas lantai.
bukan cuman itu Shaka mulai membanting semua barang barang yang ada di ruang kerja pribadi nya
prak
prak
Brak
" A arrrggghhh,. DIA BUKAN LOLLY WANITA YANG AKU CARI SELAMA INI " teriak Shaka lalu memukul tembok dengan tangan nya.
dan perlahan pria tampan itu menjatuhkan diri nya di atas lantai marmer dengan air mata yang mengalir di pipinya, kenyataan yang baru di ketahuinya saat ini membuat dirinya tidak berdanya antara percaya dan tidak.
Shaka mengingat kebersamaan nya dulu dengan wanita kesayangannya di waktu mereka masih berada di taman kanak-kanak.
.
.
.
Maaf ya guys kalo banyak typo nya author masih belajar 🙏😊
.
.