NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:535.4k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6

"Dingin seperti ini kok di bilang panas, Dik" ujar suamiku heran.

"Kamu mau mandi pakai air hangat, mas?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Iya, Dik," jawab suamiku.

Aku takut suamiku curiga, apalagi aku lihat ayah mertuaku juga selesai mandi. Suamiku melihat ayah keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah.

"Loh, ayah juga gerah ya?" tanya suamiku.

"Iya, ayah habis merawat bunga tadi di halaman belakang," jawab ayah mertuaku sembari masuk ke dalam kamarnya.

Aku begitu takut, takut jika suamiku mengetahui hubungan terlarang ku, tapi syukurlah suamiku tidak curiga sedikit pun.

"Mas, air hangat nya sudah siap," kataku kepada suamiku yang duduk di kursi meja makan.

"Iya, Dik," jawab suamiku kemudian beranjak dari tempat duduknya.

Saat suamiku mandi, aku kembali melanjutkan memasak sarapan pagi. Tiba-tiba ayah mertuaku menghampiriku.

"Sayang...." Suara ayah pelan memanggilku.

"Jangan macam-macam, Yah" pintaku melihat ke arah ayah yang berdiri di belakangku.

"Tadi malam ayah belum selesai," ucap ayah dengan suara lirih.

"Sudah sana, Yah, nanti di lihat, mas Sugeng," pintaku kepada ayah supaya pergi dari sampingku.

"Nanti ya setelah suami mu berangkat kerja," kata ayah sambil tersenyum.

"Hmm....Ayah, ke sana dulu nanti di lihat ibu sama mas Sugeng," pintaku kepada ayah.

"Jawab dulu," kata ayah memaksa.

"Terserah, Ayah," Jawabku dengan tegas.

Mendengar jawabanku, beliau pergi sambil tersenyum senang.

Selesai mandi suami ku sarapan di temani ayah mertuaku.

"Kamu nggak sarapan, Dik?" tanya suamiku sambil melihat ke arahku yang sedang menyapu lantai dapur.

"Nanti saja aku, Mas," jawabku singkat.

Kurang lebih 15 menit, setelah sarapan mas Sugeng menghampiriku yang sedang membersihkan kamar.

"Dik aku berangkat ya," kata suamiku berdiri di belakangku.

"Iya hati-hati Mas," ucapku sambil mencium tangan suamiku dengan mesra.

Setelah suamiku berangkat, sekitar pukul 08.00 Pagi.

Ayah mertuaku yang sejak tadi menunggu, langsung menghampiriku yang lagi beres-beres di kamar.

"Sayang...." Panggil ayah sambil menutup pintu kamarku.

"Ayah....Ibu kemana?" tanyaku kaget, karena ayah sudah berada di belakangku.

"Lagi sibuk di tokonya," kata ayah kemudian memelukku dari belakang.

"Kalau kesini gimana, Yah?" tanyaku sedikit menoleh ke arah ayah.

"Lagi banyak pembeli, tidak mungkin kesini," bisik ayah di telingaku, yang membuat bulu kudukku berdiri.

Tanpa aba-aba ayah langsung merebahkan ku di ranjang dan dengan cepat melepaskan celananya.

"Ayah sudah tidak tahan," ujar ayah sembari membuka bagian bawah dasterku.

Sekuat tenaga aku merapatkan bibirku agar tidak bersuara saat ayah menindih ku. Tubuhku tersentak merasakan kehangatan dari tubuh ayah yang bergerak cepat, aku pun luruh saat badai pelepasan melanda diriku.

Ayah masih terus bergerak meski aku sudah datang lebih dulu, ayah membuai ku lagi dengan sentuhan yang memabukkan. Hingga beberapa saat dorongan nya semakin cepat dan tidak terkendali, hingga ayah lemas di atasku saat pelepasan itu datang.

"Ayah, cepat keluar nanti ada ibu," bisikku di telinga ayah yang masih mengatur nafasnya.

"Iya, sayang," jawab ayah sambil beranjak dari atas tubuhku dan memakai kembali pakaiannya.

Ayah pergi meninggalkan ku yang masih berbaring di dalam kamar.

Bersama ayah mertuaku, aku menemukan sensasi yang berbeda, sensasi yang tidak pernah aku alami bersama suamiku. Ayah mertuaku pandai sekali membangkitkan gairahku, karena itu aku begitu menikmatinya.

1
Isranjono Jono
sepertinya mertua sama menantu suami sama ipar ibu mertua sama gojek aduuuuuuh puyeng aku 😁😁
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!