NovelToon NovelToon
Pelabuhan Hati Sang Idol

Pelabuhan Hati Sang Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Dinding penghalang bukan lagi antara kasta dan takhta, akan tetapi antara sujud dan Atheis.

Min Yoon-gi Diandre, artis ternama yang tidak percaya akan Tuhan tiba-tiba jatuh cinta kepada salah satu gadis muslimah. Gadis yang mampu membuatnya jatuh cinta saat pertama kali bertemu. Di saat semua wanita tergila-gila dan lberhalusinasi menjadi pasangannya, gadis itu malah tidak meliriknya sama sekali.

Mampukah Yoon-gi meluluhkan hati gadis itu? Di saat dinding penghalang yang begitu tinggi telah menjadi jarak di antara mereka.

"Aku tidak ingin kamu mengganut agamaku karena diriku. Tapi jika kau ingin menjadi salah satu dari umat nabiku, maka tetapkanlah hatimu kepadanya, bukan kepadaku." Cheesy Ajhiwinata

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 31

Yoon-gi menatap bangunan mewah di depannya dengan tatapan datar. Bagunan yang sudah bertahun-tahun tidak dia kunjungi, dan menyimpan begitu banyak kenangan yang mendalam.

Perlahan senyuman kecil di bibirnya muncul, ketika melihat seorang anak kecil berlarian di halaman depan. Di ikuti dengan panggilan lembut seorang wanita yang begitu anggun menghampiri anak kecil itu.

Namun, tiba-tiba mereka menghilang entah kemana. Yoon-gi mencoba untuk menoleh ke kanan dan kiri, hingga akhirnya dia sadar jika itu hanyalah ilusinya saja.

Dia mencoba menarik napasnya dalam-dalam, lalu melangkahkan kaki secara perlahan memasuki rumah mewah itu. Saat melewati pintu depan, dia kembali melihat anak dan ibu tadi sedang menonton TV. Namun, kali ini ada sosok pria di tengah-tengah mereka.

Terlihat senyuman penuh kebahagiaan yang terpancar di wajah mereka. Namun, tiba-tiba senyuman itu menghilang. Dia menatap ada sosok ibu dan anak lain menghampiri keluarga kecil itu. Yoon-gi melihat dengan jelas, jika sosok pria itu meninggalkan keluarga kecilnya dan menghampiri sosok ibu dan anak yang baru hadir.

"Dad! Daddy!"

"Sayang! Jangan tinggalkan kami. Yoon-gi putra kita sangat membutuhkanmu."

Suara itu terdengar begitu jelas, sehingga membuat air mata Yoon-gi langsung mengalir dari kelopak matanya. Bibirnya mulai bergetar, di ikuti dengan keringat yang mulai muncul membasahi keningnya.

"Den! Den Yoon-gi."

Tiba-tiba suara yang begitu familiar memecahkan lamunan Yoon-gi. Dia menatap wanita paru baya itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Dengan seketika, kesedihannya menghilang dan menciptakan senyuman kecil dari bibirnya.

"Bik! Bibik apa kabar?" Tanya Yoon-gi lembut sambil menyeka air matanya.

"Bibik sehat, Den." Perlahan wanita itu meneteskan air mata lalu mengenggam tangan Yoon-gi dengan lembut.

Dia menatap pria itu dengan penuh kerinduan. Seorang bocah kecil yang dulu dia rawat, kini berdiri di depannya dengan begitu gagah dan berwibawa. Bocah yang dulu selalu berlari ke pelukannya, kini telah berdiri menjadi pria yang kuat.

Namun, tiba-tiba suara langkah kaki menghentikannya. Yoon-gi yang mendengar suara itu, langsung menarik napasnya dalam-dalam. Dia mencoba memberikan sebuah benda kecil di sakunya lalu memberikannya kepada Bik Inah.

"Bik! Tolong telakkan benda ini di kamar Yoga," ucap Yoon-gi tersenyum sambi menatap Bik Inah penuh harapan.

Bik Inah hanya mengangguk kecil lalu meletakkan benda itu di sakunya. Dia langsung melangkahkan kakinya menjauh dari Yoon-gi dan menghampiri seseorang yang berjalan mendekati mereka.

"Bik! Siapa yang datang?" Tanya Tania menuruni anak tangga dengan begitu angkuh.

"I ... Itu, Nyonya! Den Yoon-gi." Bik Inah hanya menunduk tanpa berani menatap majikannya itu.

Melihat kedatangan ibu tirinya, Yoon-gi langsung tersenyum manis. Dia melambaikan tangannya kecil, lalu kembali menatap ruangan itu dengan teliti.

Melihat kedatangan Yoon-gi, Tania langsung terlihat gugup. Namun, dia langsung menepis kegugupannya itu. Dia sangat yakin jika pria itu tidak akan bisa melakukan apa-apa.

"Ruangan ini tidak berubah sama sekali. Sepertinya anda belum bisa merubah keadaan rumah ini." Yoon-gi tersenyum kecil lalu duduk di sofa dengan begitu santai.

"Untuk apa kau datang kemari?" Tanya Tania datar sambil menatap tajam Yoon-gi.

Tidak langsung menjawab. Yoon-gi terlihat diam sambil memperhatikan foto keluarga yang terpajak di ruangan itu. Foto yang mewakili bagaimana kebahagiaan keluarga kecilnya dulu, sebelum wanita licik itu hadir dan menghancurkan semuanya.

"Em! Apa anda bisa melihat foto itu?" Tanya Yoon-gi menunjuk ke foto keluarganya yang masih terpajang dengan kokoh di ruangan itu.

Tania langsung menatap ke arah foto yang di tunjuk Yoon-gi. Melihat itu, Tania langsung terdiam membeku, selama ini dia tidak terlalu perduli dengan pajangan itu. Namun, sepertinya pajangan yang selama ini hanya dia anggap sebagai pajangan biasa, akan membawa dampak besar kedalam kehidupannya.

"Kurasa anda belum buta," ucap Yoon-gi terkekeh kecil. "Anda pasti tau, jika anak kecil yanga ada di foto itu adalah pewaris asli keluarga Diandre. Sedangkan putra anda, hanyalah anak yang tidak diketahui identitasnya. Atau bisa di sebut sebagai ANAK HARAM!"

Mendengar ucapan Yoon-gi, wajah Tania langsung berubah memerah. Sorot matanya begitu tajam, seakan ingin mencakar mulut pria itu. Namun, Yoon-gi hanya tersenyum sinis melihat tatapan yang sudah terlihat biasa untuknya.

Tidak seperti dulu, kini dia terlihat biasa saja. Tidak ada raut ketakutan ataupun penyesalan karena membuat ibu tirinya marah. Dia malah terlihat bahagia, jika bisa dia akan membuat wanita itu semakin frustasi.

"Jaga ucapanmu!" Teriak Tania sambil menujuk Yoon-gi dengan penuh amarah.

"Kenapa aku harus menjaga ucapan? Bukankah yang ku katakan itu adalah fakta." Yoon-gi tersenyum kecil sambil menyilangkan kakinya, dia juga membentangkan kedua tangannya sebagai petanda jika dialah yang berkuasa di rumah ini.

Tania hanya bisa mengatur napasnya yang mulai tidak karuan. Dia menatap Yoon-gi dengan tatapan penuh amarah. Namun, dia juga tidak bisa mengusir pria itu dari hadapannya untuk saat ini.

Dia tau, Yoon-gi menjadi pusat perhatian media dan memiliki banyak fans yang selalu mendukungnya. Jika dia salah bertindak, mungkin dalam sekejap dia akan menjadi bahan bully-an para fans Yoon-gi.

"Jika kau datang kemari hanya untuk mencari masalah. Lebih baik kau pergi. Aku masih banyak urusan, jadi tidak punya waktu untuk meladenimu," ucal Tania menunjuk pintu keluar.

"Banyak urusan!" ucap Yoon-gi bangkit dari duduknya lalu berdiri tepat di hadapan Tania. "Urusan untuk menutupi kejahatanmu 'kan?"

Wajah Tania langsung pucat mendengar ucapan Yoon-gi. Dia menatap pria itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Dia mencoba mengepalkan tangannya untuk menyembunyikan kegugupannya.

"Aku tau! Kau adalah dalang di balik kecelakaan mommy. Aku juga tau, Yoga sengaja mencari masalah denganku dan mendorongku dari tangga. Lalu, kalian mencoba memainkan skenario jika akulah yang bersalah."

Yoon-gi tersenyum kecil membayangkan kelicikan ibu dan anak itu. "Sungguh ilustrasi yang bagus. Jika ada waktu, aku akan menjadikan kalian sebagai pemain film yang terkenal. Kalian mempunyai bakat yang bagus, jadi sangat di sayangkan jika tidak di pergunakan dengan baik."

Tania hanya bisa terdiam mendengar ucapan Yoon-gi, seperti sudah kehabisan akal. Dia hanya bisa diam membisu mendengar ucapan anak tirinya itu.

Tanpa dia sadari, Yoon-gi mengamati dengan teliti setiap raut wajahnya. Pria itu sengaja memancing Tania untuk membuktikan jika apa yang dia pikirkan selama ini adalah benar.

Yoon-gi mencoba mengalihkan pandangannya ketika merasakan ponselnya bergetar. Dia meraih ponsel itu lalu membaca isi pesan yang baru masuk. Melihat semuanya berjalan lancar, Yoon-gi tersenyum sinis lalu kembali menatap foto keluarganya yang terpajang di ruangan itu.

"Jaga kesehatan anda. Aku akan kembali lagi dengan gerakan yang lebih hebat." Yoon-gi tersenyum sambil menepuk pundak Tania.

Dia mencoba merubah posisi berdiri di belakang wanita itu, lalu meletakkan kedua tangannya di bahu Tania. "Sama seperti foto itu yang masih terpajang, walaupun penghuninya telah berbeda. Hati Daddy juga masih di isi dengan orang yang sama, walaupun pendampingnya telah berbeda."

Bersambung......

1
Aditya hp/ bunda Lia
mantap 👍
kyaknya ini rencana Diandre dia pura2 bangkrut kayaknya biar si lampir sengsara
Dewi kunti
satu kata." sokoooooooorrrr".
Aditya hp/ bunda Lia
awas kamu jangan jadi pelakor di hubungan yoon-gi dan chessy yah Sarah
Uba Muhammad Al-varo
Diandra kamu seorang CEO pasti nya kamu pintar tapi kenapa kamu bisa dikerjain oleh Tania, setelah sekian lama kamu baru menyadari
Aditya hp/ bunda Lia
kejahatan pada akhirnya akan terbongkar juga serapih apapun kamu menyembunyikannya .... lampir sebentar lagi oppa2 ganteng akan membongkar kejahatanmu dan kamu diandre ....nyesel kejer kamu
Aditya hp/ bunda Lia
jangan benci chease ntar jadi cinta loh
Aditya hp/ bunda Lia
selamat menikmati kebodohanmu Diandre ....
Aditya hp/ bunda Lia
mantap 👍👍👍
baru eling yah ???? punya anak namanya Yoon gi
Uba Muhammad Al-varo
Yoon gi usut terus sampai tuntas semua kejadian menimpa mommy mu
Dewi kunti
guru ngaji kaaaak,🤭
Elprida wati tarigan: /Grin/
Dewi kunti: aaahhh ini mah kode author nya mau gajian🤭🤭🤭
total 3 replies
Uba Muhammad Al-varo
akibat Yoon gi jatuh cinta cheese membuat wajahnya nya berseri2 dan pembawaan nya tenang
Uba Muhammad Al-varo
gimana yoga sekarang kau masih berani sama Yong gi, tunggu aja kejahatan mu dan ibumu terbongkar yoga
Aditya hp/ bunda Lia
mantap abieezzz .... good Adnan buat dia emosi biar ngamoook ....
Dewi kunti
typo kakak,mungkin memanfaatkan ya🙏
Elprida wati tarigan: Terima kasih banyak kak😘😘😘
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
kamu harus bangkit dan semangat menjalani masa depan , semoga kesuksesan menghampiri mu
Uba Muhammad Al-varo
yoga kalau kamu mau membahagiakan ibu mu bagus,tapi kalau cara nya salah kamu pantas di hukum, sekarang tinggal tunggu waktunya saja
Dewi kunti
tunggu kehancuran mu yoga
Uba Muhammad Al-varo
hayo loh keceplosan mulutmu Tania, mungkin ini waktunya kejahatan mu terbongkar, tinggal tunggu hukuman yang setimpal buat kejahatan mu Tania /Determined//Determined//Determined/
Aditya hp/ bunda Lia
Naaaah ,... kan keseleo tuh lidah Serapi apapun kalian menyimpan bangkai tetep ajah baunya akan tercium
Uba Muhammad Al-varo
mungkinkah dibalik meninggalnya ibu nya Yoon gi akibat dari kejahatan seseorang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!