ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 Di tangkap polisi Meksiko
"Sial! Sial!!"Teriak Juna yang kembali mendapatkan informasi jika mereka gagal membunuh Elora.
"Kenapa mereka bodoh sekali!"ucap Juna yang benar benar marah dengan suruhannya yang kembali gagal.
"Aku tidak peduli Paman, bagaimana pun caranya kita harus menemukan nya!"tegas Juna yang tidak lagi berharap pada bawahan mereka.
Rio hanya bisa mengangguk dengan ucapan Juna barusan, keduanya pun memikirkan cara untuk bisa menemukan Elora dan teman temannya. Akhirnya Rio mendapatkan peta yang bisa mereka gunakan, dan benar saja mereka menemukan rute perjalanan yang mereka yakini jika Elora dan kawan kawan melewati jalan itu.
Rio dan Juna pun melesat pergi yang di temani oleh beberapa pengawal, yang akan melindungi mereka saat di perjalanan.
...****...
Di posisi Elora dan teman teman, yang akan melanjutkan perjalanan harus terhambat kala mobil di depan mengalami kecelakaan. Akhirnya mereka memutuskan melewati jalan lain untuk kabur dari kota Meksiko.
Saat pagi tiba mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil mengisi perut yang kosong, Setelah selesai mereka melanjutkan kembali pelarian yang sempat tertunda.
"Tuan kali ini perjalanan akan terhenti!"
"Aku tau.."batin Elora yang berkomunikasi dengan serigala nya.
"Apa tuan butuh bantuan?"
"Tidak.."
Singkat cerita mobil mereka terhenti kala Anak buah Juna berhasil menemukan mereka, sontak membuat Gara Avin FIFI Siti terkejut kala melihat banyaknya orang orang yang menghadang jalan mereka.
"Bagaimana ini!"ucap Siti yang ketakutan.
"Tetap di mobil!"tegas Elora yang bergegas keluar dari mobil.
"Bunuh dia!"teriak Juna pada bawahannya, dalam hitungan menit bawahan juga menyerang Elora. Gara Avin FIFI Siti yang tidak tega melihat Elora berjuang sendirian, mereka pun memutuskan untuk membantu Elora meskipun hanya sebagian kecil untuk mereka bisa.
"Huyaaaaaaaaaa!"
Teriak keempatnya yang langsung memukul bawahan Juna sebisa mungkin, Avin yang kocak hanya bisa bermain petak umpet bersama musuh yang terus terusan mengejarnya. Pasalnya dia tidak mempunyai ilmu beladiri dari teman temannya yang lain.
Meskipun perempuan FIFI dan Siti bisa melindungi dirinya masing masing, meskipun ada tonjokan di wajah mereka. Akan tetapi tidak ada pantang menyerah bagi kedua wanita itu yang saling bahu membahu melumpuhkan lawan.
"Heii kalian....kejar aku well!!!"teriak Avin yang masih dengan kekonyolan nya.
Buk!
"Hahaha.... dasar lemah!"maki Avin yang berhasil memukul musuh, tapi Avin tidak menyadari jika musuh di belakang ingin memukul Avin yang sedang berbahagia.
"Avin awas!"teriak Gara yang langsung berlari menolong Avin.
Bukk!
Bruaakk!
"Serius lah Avin!"ucap Gara yang jengkel dengan Avin yang hampir celaka hanya karena kekonyolan nya.
"Maaf..."sahut Avin yang cengar cengir.
Kembali ke posisi Elora, Elora membunuh mereka semua sampai tak berdaya. Juna dan Rio pun tidak tinggal diam, keduanya langsung melesat menghajar Elora yang sudah membuat musuh rata dengan tanah.
Bukk!
"Mati kau sialan!"teriak Juna yang berhasil memukul bahu Elora, namun tiba tiba Juna dan Rio mundur beberapa langkah karena takut dengan aura yang Elora keluarkan.
"Kau iblis!"ucap Rio yang kini sudah percaya jika Elora bukan lawan yang sepadan dengan mereka.
Elora tersenyum miring kearah keduanya, Elora berjalan santai mendekati keduanya yang ketakutan namun berusaha nekat demi dendam mereka berdua.
Juna pun menghajar Elora yang telah membunuh ayahnya, namun Juna bukan tandingan Elora yang membuat nya terpental jauh akibat pukulan dari Elora.
"Juna!"teriak Rio yang langsung berlari menolong keponakan nya itu.
"Sialan kau!"maki Rio yang mengeluarkan pistol nya untuk menembak Elora.
Dor
"ELORA!!"teriak Gara Avin FIFI Siti yang melihat jika Elora tertembak di dadanya.
"Mati kau!"sinis Rio yang merasa jika iya berhasil membunuh Elora.
Tapi tiba tiba!
"Tidak mungkin!"ucap Rio yang terkejut, pasalnya Elora tidak tumbang yang seperti dia harapkan.
"Biarkan Saya yang mengobati tuan dari dalam!"
Ucap serigala yang sudah siap mengobati Elora dari dalam.
Wuuussss
Jlebbb
Jlebbb
Dalam sekejap keduanya terjatuh tak bernyawa, karena Elora telah menusuk jantung mereka dari arah belakang.
Glekk
Gara Avin FIFI Siti meneguk ludahnya sendiri, Saat melihat langsung kekejaman Elora yang tidak ada rasa manusiawi.
Tapi tiba tiba, pasukan polisi datang mengepung mereka, hal itu mampu membuat mereka tidak bisa berkutik.
Dalam sekejap mata mereka di ringkus oleh pihak kepolisian, Tidak ada yang bisa mereka jelaskan karena polisi di Meksiko terkenal kekejaman nya.
...****...
Di kantor polisi, mereka semua di interogasi oleh pihak polisi Meksiko. Karena mereka hanya diam saja para polisi menghukum mereka dengan sadis.
Gara dan Avin pun tidak luput dari penyiksaan, keduanya di terlanjangi oleh polisi Meksiko karena keduanya memilih bungkam.
Cetasssss
Cetasssss
Suara cambuk memenuhi ruangan penyiksaan mereka, Namun anehnya mereka tidak merasakan sakit sama sekali saat polisi menyiksa mereka.
Ternyata Elora yang sedang di siksa, telah menyalurkan energi untuk teman temannya agar tidak merasakan sakit. Namun beda halnya dengan Elora yang merasakan sakit seluruh tubuh karena telah banyak menyalurkan energi untuk teman temannya.
Hal itu Elora lakukan untuk melindungi mereka yang sedang di siksa.
Bruuh!
Bruhh!
Elora FIFI Siti di satukan dalam sel yang sama, Namun beda halnya dengan Gara dan Avin yang terpisah sel dengan Elora.
"Elora!"Ujar siti dan FIFI yang panik dengan keadaan Elora yang memprihatinkan.
"Aku tidak apa apa... istirahat lah!"sahut Elora yang mencoba bangkit, namun Elora kesusahan.
"Biar aku bantu..."ucap Siti yang langsung membopong tubuh Elora, FIFI pun ikut membantu.
Setelah membaringkan tubuh Elora di atas tikar, keduanya bergegas menuju ke tempat tidur masing masing.
Di tengah malam Elora terbangun dari tidurnya, Elora yang merasakan sakit di seluruh tubuhnya bergegas mengatur posisi untuk memulihkan kondisi nya yang lumayan parah.
Di alam bawah sadar, Elora bertemu dengan seseorang yang tersenyum kearah nya, bahkan orang itu menyuruh Elora untuk minum air yang telah iya siapkan.
Elora pun mengangguk mengiyakan, Setelah meminum air yang pria itu berikan seketika tubuh Elora bergetar bagaikan tersetrum listrik. Pria itu hanya tersenyum dan berkata jika itu semua baik baik saja.
"Elora!"panggil Siti dan FIFI yang terkejut dengan keadaan Elora yang bergetar hebat.
Baamm!
Seketika keduanya tersentak kaget dengan mata Elora yang Merah menyala.
"Elora...."lirih Siti yang berniat menyentuh Elora, akan tetapi Elora melarang Nya.
"Jangan sentuh aku!"
Elora memejamkan matanya kembali, seketika tubuh nya sembuh dari luka yang dia derita. Hal itu mampu membuat kedua temannya terkejut dengan keanehan yang ada di depan mata.
"Tidur lah, Aku tidak apa apa.."ucap Elora yang di angguki pelan oleh keduanya.
Singkat cerita pagi pun datang, mereka hanya di berikan makanan yang sangat sedikit. Namun tetap mereka makan karena sangat kelaparan.
Elora kembali di interogasi oleh pihak polisi Meksiko, Namun kali ini Elora mengatakan kepada mereka tentang awal mula mereka berada di kota ini. Namun tiba tiba mereka tertawa terbahak bahak karena perkataan Elora di kota Meksiko bukan rahasia umum lagi.
Ternyata selama ini transaksi wanita tidak hanya di lakukan oleh orang orang yang telah Elora bunuh, akan tetapi masih ada bos besar yang bersembunyi di belakang mafia mafia kecil.
Elora hanya menatap tajam mereka semua, Ingin sekali Elora membunuh mereka saat itu juga.
"Apa yang kau lihat hah!"maki salah satu polisi yang langsung menyeret Elora kedalam sel.
Bruuh!"
"Elora!"panik keduanya yang langsung mendekati Elora.
"kamu tidak apa apa kan?"tanya Siti lembut.
"Aku tidak apa apa... Bersiap lah sebentar lagi mereka akan datang!"ucap Elora yang membuat keduanya terkejut dan bingung karena tidak mengerti akan apa maksud Elora barusan.
...ΩΩΩΩΩΩ...