"Mari kita menikah." ucap seorang pria yang terlihat tinggi dan tegak itu dengan wajah yang tampan dan putih itu mengajak seorang wanita menikah.
Wanita itu terkejut kenapa majikan atau lebih tepatnya anak majikannya mengajak dirinya menikah pria yang mewarisi usaha papi nya orang kaya malah ingin menikahinya yang anak seorang pembantu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31...
Rena sangat senang ke tempat pasar malam dulu terakhir pergi saat masih ada ayah nya dan umur Rena juga saat itu baru saja 14 tahun... Tapi kini tinggal kenangan antara dirinya dan kedua orang tuanya.
"Kamu kenapa.?" ucap Leon.
"Tidak ada tuan, anda mau ini.?" tawar Rena menawarkan Leon bakso bakar tersebut... Leon memperhatikan Rena yang tampak melamun dan sedih sambil menatap seorang anak dan kedua orang tuanya.
"Tuan kita main itu ya." ucap Rena.
Rena tidak sengaja menarik lengan Leon setelah sadar dia melepaskannya tapi saat Leon ingin menggandeng tangan Rena wanita itu berusaha mengalihkan nya sampai akhirnya ada seorang pria yang lewat Leon melindung Rena dan masuk ke dalam pelukannya.
"Terimakasih tuan." ucap Rena.
"Lain kali kalau jalan hati hati... Apa kamu sudah senang.?" ucap Leon.
"Anda ingin pulang.?" ucap Rena.
"Tidak, hari ini khusus untuk kamu." ucap Leon.
"Untuk saya.?" ucap Rena sambil menunjuk ke wajahnya sendiri.
"Iya... Kita jarang ada waktu berdua bahkan kita tidak pernah jalan bukan.?" ucap Leon.
"Anda tidak perlu melakukan nya tuan..." ucap Rena.
Leon menatap Rena wanita di hadapannya berbeda dengan. Wanita yang biasa dia jumpai, Rena terlihat polos apa adanya dan tidak seperti yang Leon tuduh selama di pasar malam Rena memakai uangnya sendiri bahkan Rena tidak ada protes.
"Kamu pernah keluar negri.?" ucap Leon.
"Luar negri.? Belum tuan.." ucap Rena.
"Anda kan tau saya miskin, jangankan luar negri dalam negri saja saya tidak pernah tuan.?" ucap Rena.
"Apa kamu mau kita ke tempat mami." ucap Leon.
"Hahahaha... Tuan lagi mengetes saya.? Tuan jangan bercanda." ucap Rena.
"Saya serius..." ucap Leon...
"Tidak tuan... Saya tidak mau anda salah paham lagi pada saya... Jadi anda akan menemui mami kapan.? Boleh saya tinggal di rumah bunda saja selama anda di sana.?" ucap Rena.
"Tidak..." ucap Leon.
"Saya mohon tuan..." ucap Rena.
"Kamu akan ikut saya." ucap Leon...
"Hahaha... Ya sudah tuan kita pulang saja." ucap Rena.
Dia tidak mau melanjutkan lagi perbincangannya dengan Leon... Di dalam mobil Leon mengajak Rena ke sebuah restoran siap saja pria itu ingin memakan es cream disana... Leon melihat Rena makan sangat kagum biasa wanita akan bersikap jaim sementara Rena cuek saja.
"Kamu tidak takut gemuk.?" ucap Leon.
"Gemuk.? Tidak tuan." ucap Rena.
"Bukan wanita selalu jaga badannya dan akan membatasi pola makannya.?" ucap Leon.
"Hari ini aku makan banyak, besok akan pasti tidak bisa lagi makan ini semua tuan karena harus sibuk lagi cari uang." ucap Rena.
"Sudah aku bilang kamu tidak perlu kerja lagi, tugas kamu bantu aku habiskan uang Aku..." ucap Leon.
Rena terdiam sampai dia juga bilang sama Leon tidak tahu harus bicara apa lagi dengan Leon karena, Rena dan Leon sudah sampai rumah Rena yang menganti spreinya padahal si baru dia ganti kemarin tapi karena untuk Leon.
"Tuan anda sudah boleh tidur, maaf ya disini tidak ada AC hanya ada kipas angin." ucap Rena.
"Kamu akan tidur dimana.?" ucap Leon.
"Aku tidur di kamar bunda." ucap Rena.
"Kenapa kita tidak tidur bersama saja.?" ucap Leon.
Rena ketawa dia menganggap ucapan Leon lucu dan bercanda, saat Rena ingin keluar kamar Leon manarik tangan Rena sehingga Rena masuk ke dalam pelukan Leon... Rena menatap Leon dan merasakan kejar nya tubuh Leon.
"Tuan anda mau apa.?" ucap Rena.
"Kita suami istri jadi aku mau tidur bersama kamu." ucap Leon.
Bersambung...
Izin yaa