NovelToon NovelToon
Cinta Di Raga Baru

Cinta Di Raga Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Mengubah Takdir / Transmigrasi
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erunisa

Nayla hidup dalam pernikahan penuh luka, suami tempramental, mertua galak, dan rumah yang tak pernah memberinya kehangatan. Hingga suatu malam, sebuah kecelakaan merenggut tubuhnya… namun tidak jiwanya.
Ketika Nayla membuka mata, ia terbangun di tubuh wanita lain, Arlena Wijaya, istri seorang pengusaha muda kaya raya. Rumah megah, kamar mewah, perhatian yang tulus… dan seorang suami bernama Davin Wijaya, pria hangat yang memperlakukannya seolah ia adalah dunia.

Davin mengira istrinya mengalami gegar otak setelah jatuh dari tangga, hingga tidak sadar bahwa “Arlena” kini adalah jiwa lain yang ketakutan.

Namun kejutan terbesar datang ketika Nayla mengetahui bahwa Arlena sudah memiliki seorang putra berusia empat tahun, Zavier anak manis yang langsung memanggilnya Mama dan mencuri hatinya sejak pandangan pertama.
Nayla bingung, haruskah tetap menjadi Arlena yang hidup penuh cinta, atau mencari jalan untuk kembali menjadi Nayla..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erunisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Davin menatap Nayla (dalam tubuh Arlena) dengan cemas. Ia tidak mengerti apa maksud istrinya mengatakan “Aku bukan Arlena”. Ia mendekat perlahan, membiarkan Nayla gemetar sambil menunduk.

“Sayang…” Davin menyentuh bahu Nayla lembut. “Kamu habis jatuh dari tangga. Dokter bilang kamu sempat mengalami gegar otak ringan sebelum pingsan. Kamu mungkin… bingung, atau memorimu bercampur.”

Nayla membeku.

"Gegar otak? Jadi Davin tidak menganggapnya aneh karena ia pikir kebingungan ini efek cedera." Nayla semakin pusing dengan hidupnya, raganya mati, tapi jiwanya masuk ke orang yang sedang pingsan.

Davin mengusap kepala Nayla pelan. “Tidak apa-apa. Kamu boleh bingung, kamu boleh merasa aneh. Aku di sini, Arlena. Aku tidak akan ke mana-mana.”

Nayla menahan napas.

Ia tidak bisa membantah sekarang.

Tidak akan ada yang percaya bahwa ia adalah jiwa yang hidup kembali dalam tubuh orang lain.

Karena jika Nayla cerita juga pasti semua orang menganggap Nayla mengada-ada.

Sebelum Nayla sempat merespons, suara kecil dan langkah tergesa-gesa terdengar dari lorong.

“Papa! Papa!”

Nayla menoleh cepat.

Seorang anak laki-laki berlari kecil masuk ke kamar.

Rambutnya ikal lembut. Matanya bulat dan cerah, seperti dua bintang kecil. Pipi chubbynya memerah karena berlari, dan ia mengenakan piyama dinosaurus yang kebesaran sedikit.

Anak itu tampak seperti malaikat kecil.

Anak itu langsung memeluk kaki Davin, lalu menatap Nayla di atas kasur.

“Mama bangun?” tanyanya dengan suara polos dan penuh harapan.

Nayla terbelalak.

"Mama?" Nayla mengulang kata yang diucapkan anak itu.

Anak itu tersenyum lebar, tetapi bisa Nayla lihat ada sorot takut dimata anak itu saat menatapnya.

“Lihat, sayang…” Davin berbisik lembut pada Nayla." Xavier sudah kangen sekali sama Mama.”

"Xavier? Dia namanya Xavier?" Nama itu terasa asing ditelinga Nayla.

Anak lelaki itu menggoyang kaki Davin, dan Davin tahu maksud anaknya adalah ingin dekat dengan ibunya.

"Boleh Xavier duduk disebelah kamu?" pertanyaan Davin sedikit aneh bagi Nayla dan Nayla langsung mengangguk.

Xavier naik ke atas ranjang, meniup pipi Nayla pelan. Sangat pelan.

Seolah itu bisa menyembuhkan semua luka dunia.

Nayla hampir menangis seketika.

Bukan karena sedih. Bukan karena takut.

Tapi karena kehangatan dan kepolosan anak itu meresap begitu dalam ke hatinya.

Ia tidak pernah merasakan ini sebelumnya. Rumah lamanya selalu penuh teriakan, bukan tawa anak kecil.

“Ma-ma…” suara kecil itu memanggil lagi. “Xavier rindu.”

Nayla menutup mulut, menahan getaran emosinya.

Davin mengusap rambut anak itu. “Mama kita lagi bingung karena jatuh. Kamu harus pelan-pelan sama Mama, ya.” kata Davin begitu lembut

Xavier mengangguk serius sekali, seperti mengerti betapa pentingnya itu.

Kemudian, Xavier meraih tangan mamanya ,

“Xavier sayang Mama.” kata anak kecil itu.

Kalimat itu menghantam hati Nayla dengan lembut namun sangat kuat.

Ia menunduk, menahan air mata agar tidak jatuh. “…Mama juga… sayang Xavier.” jawab Nayla dan langsung memeluk Xavier.

Kata Mama keluar dari bibir Nayla dengan canggung, namun anak itu langsung memeluk Nayla, dan Davien terlihat kaget dengan respon istrinya.

Dan dalam pelukan kecil itu, Nayla merasa sesuatu berubah dalam dirinya.

Ia bukan lagi hanya wanita bingung yang kehilangan tubuh lamanya. Ia bukan lagi korban kecelakaan.bKini ia adalah istri seorang pria kaya yang begitu lembut, dan ibu dari seorang anak kecil yang memanggilnya dengan cinta di mata.

Nayla tersenyum samar, walau masih penuh kebingungan.

“### Aku… akan berusaha,” bisik Nayla dalam hati. Karena tidak ada pilihan lain.

“Aku akan hidup sebagai Arlena. Untuk Davin. Dan untuk anak kecil ini.”kata Nayla lagi meskipun hanya didalam hati.

Seharian ini kepala Nayla serasa mau meledak. Ia sudah bertanya ke pelayan yang ada di rumah, dan Nayla merasa geram sendiri, karena kata mereka, Arlena akan mengajukan cerai dan sudah lama tidak mau mengurus anak, dan juga suami, Nayla hanya tidak habis pikir dengan wanita bernama Arlena ini, punya suami tampan dan anak yang lucu malah mau di sia-siakan.

Namun hari ini Nayla memutuskan untuk serius.

Demi Xavier . Demi kesempatan ini. Dan juga Nayla akan menyelidiki apakah dia benar-benar mati atau hanya berita hoaks yang dia lihat kemarin di televisi.

Pelayan yang ada di rumah juga merasa bingung saat nyonya mereka bertanya soal dirinya sendiri dan tidak marah ketika mereka menjawab jujur.

Pagi harinya Davin baru turun ke ruang makan ketika ia melihat sesuatu yang membuatnya otomatis berhenti melangkah.

Arlena yang biasanya masih tidur sampai siang, sedang berdiri di dapur, memakai apron, rambut disanggul seadanya, dan… tersenyum hangat pada Mang Bara, koki rumah mereka.

“Tidak usah bantu, Mang. Saya mau belajar sendiri,” ucap Nayla lembut.

Davin hampir saja menjatuhkan ponselnya.

"Belajar sendiri? Masak? Arlena?" gumam Davin yang sangat tidak percaya.

Mang Bara bahkan sampai menatap Davin untuk memastikan ia tidak sedang berhalusinasi. “Tuan… saya juga bingung. Nyonya sejak subuh sudah di sini.”

Davin perlahan mendekat. “Arlena… kamu masak?”

Nayla tersenyum, senyumnya terlalu manis untuk ukuran Arlena. “Iya. Kamu suka omelet keju, kan?”

Davin memandang wajah istrinya lebih lama dari seharusnya. Ada sesuatu yang… berbeda. Sikapnya lembut, gerakannya pelan, tidak meledak-ledak atau meremehkan seperti biasanya.

“Kenapa tiba-tiba ingin masak?” tanya Davin curiga.

Nayla menatap Davin. “Aku hanya… melakukan tugas istri.” jawab Nayla yang memang hal itulah yang selalu Nayla lakukan saat masih menjadi Nayla.

Seketika itu mata Davin melembut, lalu berkaca-kaca.

Kalimat itu… tidak pernah ia dengar dari Arlena selama lima tahun pernikahan mereka.

“Kalau begitu, aku bantu—”

“Tidak!” Nayla memotong, panik, terlalu cepat.

Lalu menutup mulutnya sendiri karena sadar tidak seharusnya ia bicara keras di hadapan Davin. “M-maksudku… kamu duduk saja.”

Davin tersentuh sekaligus bingung.

Saat sarapan, keanehan belum berhenti.

Biasanya Arlena hanya tersenyum dingin pada Xavier, bahkan kadang mengelak ketika anaknya ingin duduk di dekatnya.

Tapi hari ini, Nayla justru meraih Xavier ke pangkuannya.

“Xavier sudah minum susu?” tanyanya lembut, bahkan mengusap rambut bocah itu penuh sayang.

Xavier membeku. Davin membeku. Pelayan yang lewat hampir menjatuhkan nampan.

“E… e-emm… sudah, Mama,” jawab Xavier gugup karena tidak terbiasa disapa seperti itu.

Nayla tersenyum, lagi-lagi terlalu manis untuk ukuran Arlena. “Mama senang.”

Davin menatap keduanya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Antara haru, bingung, sekaligus takut berharap terlalu jauh.

Karena hatinya tahu…

Ini bukan Arlena, Arlena tidak pernah selembut sekarang ini.

“Len…” Davin berdeham. “ini serius kamu?.”

Nayla menelan ludah, salah tingkah. “iya ada yang salah?”

“Oh, aku hanya merasa senang, kamu Lebih… hangat. Lebih sayang sama Xavier. Lebih perhatian sama aku.”

Ujung telinga Nayla memerah. Ia tidak tahu harus bersikap apa.

Davin tersenyum kecil. “Kalau kamu memang ingin berubah… aku senang, Len.”

Nada tulus itu membuat jantung Nayla berdebar.

Nayla tidak tahu harus bersikap seperti apa.

Sedangkan di dapur para pelayan kembali berbisik.

“Nyonya kita kenapa, ya?”

“Baru kali ini beliau bilang ‘terima kasih’. Biasanya marah dulu.”

“Atau jangan-jangan beliau kerasukan?”

“Eh! Jangan ngomong sembarangan!”

Para pelayan juga merasa sangat heran, karena biasanya nyonya rumah judes dan penuh amarah, tapi kali ini begitu lembut dan penuh kasih sayang.

Davin merasa kalau dia sedang bermimpi lebih baik dia tetap tertidur, karena yang Davin inginkan adalah sikap Arlena yang sekarang.

1
Yuni Anto
🥰KKA author 🥰 tersayang mkasih update nya 🥳🥳🥳🥰bulan ini di kasih update terbaru 2x🤩🤩🥳🥳🥰🥰🥰💪 semangat terus ya Thor 💪😍 sehat selalu Bwt kka/Determined//Angry//Determined//Angry/😍
Erunisa: terima kasih kaka, semoga kaka juga sehat
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
mantab Nayla
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Putra Satria
🥰wah my 🩷 Thor 🩷 cinta banyak 2 bwt kka🥰 mkasih update terbaru hari ini 💪💪💪 terus y
Yuni Anto
🥰 makasih 🥰 update terbaru nya 💪💪💪 terus y Thor 🥳🥳🥳🥳🥰
Yuni Anto
next Thor 🥰
kawaiko
Gemes deh!
Rizitos Bonitos
Plot yang rumit tapi berhasil diungkap dengan cerdas.
Re Creators
Wah seru banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!