Terpaksa Menikah

Waktu terus berlalu, sudah beberapa minggu sejak husain mengenalkan syaki pada mamanya. Hanum masih saja teringat husain, sesusah itu untuk melupakan husain. Hanya husain yang menjadi cintanya.

Meski hanum sudah membatasi chat dengan husain dan tidak bertemu sama sekali. Hanum masih saja mencintainya.

Hanum berjalan menyusuri taman dimana husain dan dirinya sering bertemu. Seluruh benda di taman itu menjadi pemantik rindunya pada husain. Namun entah kenapa ia ingin berjalan jalan di taman itu sekadar mengenang indah masa yang sulit benar terlupakan. Entah akankah terus mencintai atau malah berhasil melupakan.

"Hanum..", sapa Algifaro.

Hanum menoleh memastikan yang memanggil itu ia kenal takutnya yang dipanggil justru orang lain. Ternyata algifaro teman kuliahnya satu angkatan.

"eh iya faro..ngapain ke sini ro?", tanya hanum terpaku.

Faro pun ikutan duduk di samping hanum.

"Aku tadi jajan di pinggir sana. Dan aku lihat kamu sendirian. Mana husain? Biasanya kamu kan sama dia"„ tanya faro menyakitkannya.

Faro sama sekali tidak tahu kabar pernikahan husain dengan syaki. Jadi dengan entengnya menanyakan hal itu padanya.Hati hanum tentu berdesir kesakitan. Air matanya tiba tiba berlinang tanpa permisi. Tangan hanum berusaha mengusap sisa air matanya. Pasti semua kenangan menjadi terasa pedih.

"Dia sudah menikah dengan syaki..egh hikss..", balas hanum sembari menangis.

"Menikah?"

"Iya. Kamu salah tanyain dia ke aku. Aku bukan lagi siapa siapanya dia. Maaf ya aku pulang dulu..hiks..", tangis hanum.

Tangan faro langsung menahan kepergiannya, ia menariknya dan memeluk tubuh hanum mendekap di dadanya.

"Maaf num aku gak maksud gimana gimana. Aku gak tahu sama sekali. Menangislah aku akan temani kamu kok. Yang sabar ya..duhh pasti sakit banget hatimu. Sabar ya", peluk faro.

Entah angin yang mana yang seketika mengubah perasaan sakit di hati hanum berubah menjadi teduh dan damai. Hanum merasa nyaman dalam pelukan algifaro. Ia memberanikan diri memeluk kembali faro erat erat. Faro pun mengusap lembut rambut hanum.

"Sabar num.. maafin aku ya aku gak tahu apa apa. Maaf", ucap faro lembut.

"Iya. Iya gapapa ro."

Hampir lupa jika ada banyak orang yang memperhatikan kemesraan keduanya, hanum pun tersadar dan melepas pelukan faro.

"Maaf tadi aku kelepasan meluk kamu.", maaf hanum sembari mengusap air matanya.

"Gapapa. Oh ya aku antarin kamu ke rumah ya. Btw kamu kerja dimana sekarang?",tanya algifaro.

"Aku..aku .." Hanum mengusap air matanya kembali berusaha menetralkan suaranya. " Aku belum kerja ro. Kamu sudah ya?", tanya hanum.

"Sudah di pt KAI. Kamu mau ga daftar jadi pramugari KAI?", tanya faro lagi.

"Iya mau. Emang boleh?"

"Bolehlah. Oya tadi kamu habis dari gereja ya?"

"Emm...Sebenarnya seharusnya gitu. Tapi akhir akhir akhir ini aku sudah jarang ke gereja. Aku memilih pergi ke taman.hemm", Senyum terukir fi wajah hanum.

"Loh kenapa?"

"Awalnya aku berpikir mungkin baik juga jika aku masuk islam dan menikah dengan Husain. Tapi ternyata husain malah menikah dengan syaki hehe. Jadi-"

"Jadi kalau kamu mau islam apa kamu mau aku menikahimu num?", terang faro jujur.

Ternyata selama ini faro mencintai hanum. Hanya karena hanum kekasih husain faro sama sekali tidak mau mengganggu hubungan keduanya. Tapi faro sudah menantikan kesempatan ini lama. Apalagi hanum berniat menjadi mualaf. Tentu tiada halangan apapun bagi faro untuk menikahinya.

"Menikah ?",kejut hanum menatap faro serius.

Hanum yang mendengar permintaan faro pun seketika terkejut. Dirinya tidak menyangka Faro memiliki hati untuknya. Meski hatinya masih terluka akibat husain, kali ini hanum berusaha membukanya untuk Faro.

"Iya. Kamu mau gak menikah denganku num?", tanya faro sekali lagi.

Debar jantung faro tidak menentu menyampaikan isi hatinya. Ia tidak menyangka mendapat momen seperti ini. Dan ini sangat menyenangkan. Faro pun yakin kalau cintanya pasti diterima.

"Iya aku mau.", balas hanum menunduk. Hanum benar benar berusaha mengabaikan lukanya yang ia derita akibat husain. Dengan keyakinannya hanum percaya Faro tidak akan sama seperti husain.

"Yesss" Faro nampak begitu bersemangat mendengar jawaban hanum.

" Kamu mau ke rumah ketemu ibuku barangkali?", tawar hanum.

"iya.."

Yess dalam hati faro.

"Oke. Nanti aku kenalan ke mama mu ya. Dan orangtuaku akan segera menemui kedua orangtuamu. "

"Makasih faro", ucap hanum sembari tersenyum.

"Tapi-"

"Tapi apa?"

"Aku bahkan belum mendiskusikan dengan mamaku kalau aku mau mengubah diriku menjadi islam. Aku tidak tahu gimana tanggapannya. Sebelum keluargamu menemui keluargaku. Ijinkan aku memastikan religiusku dengan mama ku ya" Hanum menggenggam tangan faro meminta pemaklumannya.

"Iya sayang. Aku pasti bersabar dengan semua itu. Ya sudah jadi ini mau langsung pulang atau gimana?"

"Iya mau langsung pulang. Aku bawa motor sendiri kok."

"Iya aku susul di belakang ya. Nanti aku kenalan ke mamamu"

"Iya ro"

-_-------------

Wahhhh niat langsung dapat pengganti nih si hanum. Hanum memang cantik tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapat pengganti. Kira kira mama hanum ijinin hanum sama faro ga ya?

jangan lupa like comment dan subcribed ya ;) :)