NovelToon NovelToon
Pertemuan Dua Hati Yang Terluka

Pertemuan Dua Hati Yang Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Cintamanis / Romansa
Popularitas:127.2k
Nilai: 5
Nama Author: Favreaa

Kisah CEO dingin dan galak, memiliki sekretaris yang sedikit barbar, berani dan ceplas-ceplos. Mereka sering terlibat perdebatan. Tapi sama-sama pernah dikecewakan oleh pasangan masing-masing di masa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35

Elena membuka pintu ruangan Alvaro setelah dia mengetuk pintunya. Tapi dia kaget saat melihat di dalam ruangan itu ada Alesha. Mungkin wanita itu datang saat tadi dia sedang ke toilet.

"Pak, anda sudah ditunggu di ruang meeting oleh pak Zayya." Kata Elena sedikit ketus. Entah kenapa dia sangat kesal. Apalagi di atas meja penuh dengan berbagai macam contoh undangan.

Lelaki itu mengangguk.

"Oke Alesha, saya pergi dulu."

Alvaro berdiri dan melirik sekilas pada Elena dengan ekor matanya. Dalam hatinya dia tersenyum saat melihat raut wajah Elena yang kesal.

Tiba-tiba muncul ide jahil di kepalanya.

"Mmm Alesha, kamu jangan pergi dulu, nanti kita bicara lagi!"

Alesha mengangguk sambil tersenyum manja.

"Oke sayang."

Elena benar-benar kesal mendengar percakapan kedua orang itu. Diapun pergi lebih dulu tanpa permisi.

"Awas ya, gue bales!" Elena menggerutu dalam hati.

"Lena, kamu gak perlu ikut meeting."

Ucapan Alvaro sontak membuat Elena menghentikan langkahnya. Lalu membalikkan tubuh menghadap laki-laki itu.

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa."

"Terus yang catet hasil meeting siapa? Saya nanti kan harus buat laporan." Protes Elena tak terima.

"Biar Dila saja."

"Anda ingin mengganti saya dengan Dila?"

"Hanya untuk meeting kali ini saja."

"Kamu pikir saya akan membiarkan kamu bertemu Zayya? Big no, Lena."

Mata Elena menyipit menelisik wajah laki-laki yang sedang sibuk bicara dengan hatinya.

"Dengan senang hati pak, silahkan!"

Elena membungkukkan badan sambil merentangkan satu tangannya. Tapi dalam hati dia sangat gondok.

"Terimakasih"

Alvaro melangkah melewati Elena dengan senyum dikulum. Sebaliknya Elena menatap tajam punggung tegap bosnya sambil mencibirkan bibir

Tapi baru 2 langkah Alvaro kembali berhenti dan berbalik.

"Lena, kamu tolong temani dulu Alesha! Mungkin dia akan bosan kalau sendirian." Lalu kembali melanjutkan langkahnya. Senyum lebar tersungging di bibirnya tanpa sepengetahuan Elena.

Gadis itu mengepalkan tangan, lalu meninju angin di belakang punggung bosnya.

"Apa tadi dia bilang, gue disuruh temenin cewek itu? Emangnya gue babysitter apa?" Sungutnya. Tanpa menuruti perintah sang bos, Elena malah kembali ke mejanya untuk melanjutkan pekerjaan yang masih belum selesai.

Baru saja 5 menit Elena menekuni pekerjaannya, Alesha keluar dan menghampiri meja gadis itu.

"Hey, bikinkan aku teh dong!" Suruhnya tanpa sopan-santun.

Elena mengangkat kepala, lalu meraih gagang telepon yang ada di mejanya untuk menghubungi OB.

"Tolong bikinkan teh" dia menatap Alesha. "Pake gula?" Tanyanya.

"Aku minta kamu yang bikinkan!" Jawab Elena ketus.

Danisha menyimpan kembali gagang telepon itu ke tempatnya setelah membatalkan permintaannya tadi pada OB. Setelah itu dia mengangkat papan nama bertuliskan 'sekretaris' di mejanya.

"Anda bisa baca kan, nona? Jika butuh sesuatu, panggil saja OB!" Ucap gadis itu dan melanjutkan pekerjaannya tanpa menghiraukan Alesha yang melotot marah.

"Ini juga bisa saja jadi tugas kamu." Sentaknya.

"Bukan! Tugas saya adalah mengatur agenda, dokumen, dan komunikasi dengan pihak eksternal. Bukan membuatkan teh untuk anda!" Jawab Elena tegas.

"Tapi saya calon istri bos kamu. Kamu berani membantah saya?"

Elena tersenyum lembut dan membalas ucapan Alesha dengan santai.

"Masih calon, belum sah jadi istrinya kan?"

Alesha menggeretakkan gigi. Tangannya terkepal menahan emosi.

"Awas ya, akan kuadukan semua ini pada Alvaro, biar kamu dipecat."

Elena terkekeh, "silahkan saja adukan. Seorang atasan yang bijak tak akan memecat bawahannya hanya karena menolak membuatkan teh untuk anda yang bukan siapa-siapa di sini!" yang bukan

Alesha langsung menggebrak meja. "Berani sekali kamu, kita lihat nanti!"

Nyaris saja Alesha mengamuk kalau saja ekor matanya tak menangkap bayangan Haidar yang berjalan ke arah mereka. Cepat-cepat dia merubah roman wajahnya penuh manipulatif.

"Maafkan aku Elena, tapi kamu tidak perlu marah kalau tidak mau membuatkan aku minuman." Katanya dengan suara yang dibuat selembut mungkin. Tentu saja Elena heran dengan perubahan sikap Alesha yang mendadak. Tapi saat melihat kedatangan ayah dari bosnya, diapun memutar bola matanya.

"Ada apa Alesha, kenapa wajah kamu sedih begitu?" Tanya Haidar. Matanya melirik pada Elena yang masih duduk di kursinya dan juga pada Alesha yang tertunduk.

"Nggak apa-apa sih om. Ini barusan Elena marah dan tersinggung sama aku karena aku minta dibuatkan minuman. Padahal aku sudah minta maaf tapi_" Alesha menatap sedih pada Haidar dengan mata berkaca-kaca, membuat Elena melongo tapi tak bisa berkata-kata.

"Untung saja om Haidar tidak sampai melihat aku tadi menggebrak meja." Bisik hati Alesha lega.

Haidar langsung menatap tajam Elena. Aura wajahnya terlihat sangat marah.

"Benar begitu? Jangan mentang-mentang kamu dekat dengan anak saya, jadi berani seperti itu pada calon istrinya. Saya peringatkan sama kamu, hal ini jangan sampai terulang lagi!"

Perlahan Elena berdiri dari duduknya.

Lalu dengan tenang menatap balik Haidar.

"Itu tidak benar, pak! Di sini ada CCTV, silahkan anda melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi!"

Alesha langsung pucat mendengar ucapan Elena. Bodohnya dia, sampai melupakan CCTV sialan itu.

"Om, sudah om, tak perlu diperpanjang. Aku juga udah maafin dia kok. Biarkan saja, nanti juga Alvaro akan tahu sendiri seperti apa perlakuan sekretarisnya sama aku."

Ucapnya sambil mendelik geram dan memasang wajah culas pada Elena.

"Kita tunggu Alvaro di ruangannya saja. Aku juga mau minta tolong om memilihkan undangan untuk pertunangan aku dengan Alvaro." Lalu cepat-cepat dia menarik tangan Haidar dan diajaknya masuk ke ruangan Alvaro.

"Cuih, dasar ular betina!" Sungut Elena setelah kedua orang itu menghilang dari hadapannya.

Satu jam kemudian Alvaro sudah kembali dari ruang meeting. Elena terlihat cuek. Dia pura-pura tidak tahu dan serius mengerjakan pekerjaannya.

Tapi saat ekor matanya melihat Zayya yang berjalan di samping Alvaro, diapun langsung mengangkat wajahnya.

"Hallo Elena, rajin sekali kamu." Sapa lelaki itu. Elena memberikan senyum termanisnya, pada laki-laki yang tak kalah tampan dari bosnya itu.

"Pak Zayya, apa kabar?"

"Kurang baik." Jawab Zayya cepat, membuat kening Elena berkerut.

"Kenapa?"

"Aku hampir tak bisa menahan rindu sama kamu. Tapi syukurlah, sekarang bisa menatap lagi wajah kamu yang cantik dan ngangenin."

Elena terkekeh pelan, "pak Zayya bisa saja. Saya tersanjung loh."

Zayya ikut terkekeh. "Tapi aku tidak bohong Elena!"

"Wah kalau begitu, lain kali anda harus mentraktir saya makan siang,"

Elena melirikkan ekor matanya pada Alvaro. Wajah laki itu terlihat masam. Dan Elena tertawa puas dalam hatinya.

"Oh iya pak, ayah dan kekasih anda sudah menunggu di dalam. Katanya sih tadi ingin memilih-milih undangan untuk pertunangannya dengan anda." Kata Elena yang sekarang beralih menatap Alvaro.

Laki-laki itu tak menjawab, tapi langsung menuju ruangannya. Dia sampai lupa pamit pada Zayya, saking kesalnya pada Elena.

"Bisa-bisanya dia tebar pesona pada klien ku." Gerutunya.

Sebaliknya Elena pun menggerutu dalam hatinya. "Dih, dasar cowok plinplan. Katanya gak suka dijodohin sama cewek ular itu. Sekarang malah kayak kesenengan gitu."

"Ada apa?" Tanya Zayya saat melihat Elena termenung.

"Hah? Tidak apa-apa."

"Jadi kapan kamu ada waktu untuk makan siang dengan saya?"

"Maaf pak Zayya, tadi saya cuma bercanda kok. Jangan masukin ke hati ya!"

Elena tersenyum kaku, tapi Zayya malah menatapnya dalam. Roman wajahnya berubah serius.

"Aku suka sama kamu Elena, sejak pertama kali melihat kamu."

Tentu saja Elena terkejut atas keterusterangan laki-laki ini. Tadi dia bicara minta ditraksir oleh Zayya, tidak serius. Dia hanya ingin membalas kekesalannya pada Alvaro.

"Mmm, pak Zayya masih ada keperluan dengan pak Alvaro?" Elena mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kamu mengusir aku?"

"Duh pak Zayya ini, ya mana mungkin saya mengusir anda. Biar bagaimanapun anda tamu sekaligus rekan bisnis bos saya." ujar Elena sambil nyengir, memamerkan deretan rapi giginya yang putih bersih.

"Kalau begitu, besok aku akan datang menjemput kamu saat jam makan siang, bagaimana?"

"Wah pak, saya tidak bisa janji. Bapak tahu sendiri bos saya orangnya galak dan tegas."

"Kamu kok betah kerja di sini?"

"Gajinya lumayan besar hehe __"

Keduanya tertawa lagi. Tanpa menyadari kalau Alvaro menatap kesal pada mereka melalui jendela kaca dari dalam ruangannya.

1
Leny Wijaya
mampus alesha kau akan di jual😃nikmati uang gampang yg kau terima
Leny Wijaya
lanjut thor jgn trlalu lama update nya jadi lupa ceritanya
Indriani Kartini
Alhamdulillah Thor up juga, dah lma nunggu lanjutannya
A F I S ❀
lanjutt
Akasia Rembulan
keren Elena.. semangat
Cintya Tya
lanjut kak... makin seru ceritanya... /Good//Good//Good/
Wiwin niasari
iya lohhh sangkin lamanya up...aku sampai baca ulang
stela aza
lanjut
Arbaati
selalu di tunggu up datenya
bunda aya
mungkin ada yg tidak beres dengan mbok
tolong selidiki mbok
Nur Adam
lnjut
Nabila Priyanka
kak, kenapa alea gadiis tersisihkan dihapus ya?
Friska Tiara
Kok cerita Alea dihapus Thor?
Nabila Priyanka: kamu juga baca tetiba terhapus ya? sama sperti saya jg lagi baca tetiba hilang
total 1 replies
Tiny HC
Kak, kamu ga ngerasa bersalah udah plagiat novelku?
Aku penulis asli novel "Jelita si Gadis Tersisih" di aplikasi sebelah yang kamu plagiat menjadi Alea si gadis tersisihkan di sini.

Siapapun yang baca komen ini, tolong bantu laporkan. Biar novel yang plagiat cepet di hapus.
Retno Harningsih
lanjut
Denna
please thor, yang rajin dong up nyaa/Whimper//Whimper/
Baper kusut
sampai lupa cerita awalnya gimana hehehehe
Pa Muhsid: betul sekali saking rajin otor upnya
total 1 replies
Rani Setiawati
Koreksi nama tokoh
Baper kusut
semoga kisah elena gk kaya ibu nya ya, carline.. karena keegoisan org tua gk perduli anaknya depresi
Siti Sa'adah
jatuh cinta jg boleh kok,, alvaro malh suka pakai bgt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!