NovelToon NovelToon
Ikatan Takdir

Ikatan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Anak Haram Sang Istri
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Perjalanan hidup Kanaya dari bercerai dengan suaminya.
Lalu ia pergi karena sebuah ancaman, kemudian menikah dengan Rafa yang sudah dianggap adiknya sendiri.
Sosok Angela ternyata mempunyai misi untuk mengambil alih harta kekayaan dari orang tua angkat Kanaya.
Selain itu, ada harta tersembunyi yang diwariskan kepada Kanaya dan juga Nadira, saudara tirinya.
Namun apakah harta yang di maksud itu??
Lalu bagaimana Rafa mempertahankan hubungannya dengan Kanaya?
Dan...
Siapakah ayah dari Alya, putri dari Kanaya, karena Barata bukanlah ayah kandung Alya.

Apakah Kanaya bisa bertemu dengan ayah kandung Alya?

Lika-liku hidup Kanaya sedang diperjuangkan.
Apakah berakhir bahagia?
Ataukah luka?

Ikutilah Novel Ikatan Takdir karya si ciprut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kampung Bibi Ratih

Sore itu, langit mulai berubah jingga, angin berhembus membawa aroma padi yang hampir siap panen. Kampung ini sepi dan jauh dari hiruk pikuk kota, tapi justru itulah yang membuat Kanaya bisa bernafas… sedikit saja.

Ia duduk di beranda rumah kayu milik Bibi Ratih, menggendong bayinya erat-erat. Matanya sembap, wajah pucat tak terurus sejak malam kelam kemarin. Bayinya yang masih kecil itu tidur pulas di dadanya, seolah tak sadar dunia yang dihadapinya telah berubah.

“Minum dulu, Nak.”

Bibi Ratih meletakkan segelas teh jahe hangat di samping Kanaya.

Kanaya tersenyum lemah. “Terima kasih, Bi…”

Bibi Ratih duduk di sebelahnya, memandang wajah keponakannya dengan tatapan sedih.

“Apa pun yang terjadi… kamu sama sekali tidak sendiri di sini. Kamu dan si kecil aman bersama Bibi.”

Kanaya mengangguk, tapi air matanya tumpah lagi tanpa izin.

“Aku… aku tidak menyangka Barata bisa melakukan itu.”

Suaranya pecah, pelan seperti takut terdengar dunia.

Bibi Ratih menggenggam tangannya.

“Laki-laki yang sudah dibutakan perempuan lain, tidak bisa membedakan mana emas, mana batu. Tapi kamu harus kuat. Demi anakmu.”

Kanaya mengusap pipi bayinya yang hangat, hatinya campur aduk antara cinta dan luka.

“Aku takut, Bi… kalau ia datang mencari kami. Kalau Angela… melakukan sesuatu pada Barata… atau pada kami…”

Bibi Ratih menghela napas panjang.

“Ada tetangga yang tadi lihat mobil putih berhenti di ujung jalan. Mereka takut itu orang kota yang mencari kamu.”

Kanaya sontak memeluk bayi lebih erat, matanya memperhatikan setiap sudut kampung yang mulai gelap.

Ia merasa masih diburu.

Masih diawasi oleh bayang-bayang masa lalu.

Tapi di tengah kecemasannya, bayi itu membuka mata sebentar, menatap ibunya dengan tatapan polos yang tak punya beban.

Dan di situlah Kanaya menemukan sekelip kekuatan.

“Aku tak akan menyerah,” gumamnya, lebih pada diri sendiri. “Rumah itu… anak ini… hidupku… tidak bisa diambil begitu saja.”

Bibi Ratih menepuk bahunya.

“Jika kau siap, kita akan lapor ke kepala desa. Dan polisi. Jangan biarkan mereka pikir kamu lemah.”

Kanaya mengangguk. Tapi jauh di lubuk hatinya… ada sesuatu yang belum ia ceritakan kepada siapa pun:

Ada rahasia besar tentang bayi ini.

Sesuatu yang bisa menjungkirbalikkan seluruh kebohongan Angela.

Sesuatu yang bisa mengembalikan semuanya… atau menghancurkan lebih dalam.

Di kejauhan, suara jangkrik mulai riuh seiring malam merambat.

Dan Kanaya menatap langit, berjanji:

Ini bukan akhir. Ini baru awal perjuangannya.

*

Lampu-lampu rumah mulai menyala. Suasana desa yang biasanya tenang kini menyimpan bisik-bisik samar setiap kali Kanaya lewat.

Di seberang jalan, seorang tetangga bernama Bu Leni berdiri dengan tangan terlipat di dada, memperhatikan dari balik gorden. Tatapannya curiga dan tak pernah benar-benar ramah.

“Apa Bibi Ratih kedatangan orang kota? Tengah malam pula…” gumamnya pada suaminya yang duduk menonton TV.

“Dan bawa bayi… tapi tak ada suaminya.”

Suaminya hanya bergumam malas, tapi Bu Leni tidak berhenti mengamati.

Di beranda, Kanaya menimang bayinya yang rewel. Bibi Ratih menyiapkan air hangat di dapur. Sesekali Kanaya melirik kanan-kiri, merasa diperhatikan.

Saat ia hendak masuk ke dalam, Bu Leni tiba-tiba muncul dari arah pagar, pura-pura tersenyum.

“Kanaya ya? Wah… sudah besar sekarang.”

Nada suaranya manis—terlalu manis.

Kanaya memaksa tersenyum. “Iya, Bu… sudah lama tidak ke sini.”

Bu Leni mendekat, matanya langsung tertuju pada bayi di pelukan Kanaya.

“Anakmu? Mana suaminya? Kok kamu datang-datang malam-malam?”

Kanaya terdiam sejenak. Tenggorokannya seperti mengering.

“Suamiku… ada urusan di kota.”

“Oh ya?” Bu Leni mengangkat alis, tidak percaya. “Kok kamu sampai nangis semalam? Tetangga lain dengar suara kamu. Kasihan bayinya kedinginan.”

Kanaya menegakkan bahu, mencoba terlihat tegar.

“Semua baik-baik saja, Bu. Kami cuma… lelah.”

Bukan jawaban yang meyakinkan.

Bu Leni mendekat lebih rapat, menunduk memperhatikan bayi itu.

“Mukanya… tidak terlalu mirip sama kamu ya?”

Ia tertawa kecil, tapi ada tusukan di balik nada suaranya.

Kanaya memeluk bayinya lebih erat. “Maaf, Bu… saya mau masuk dulu. Bayi saya harus tidur.”

Ia masuk ke rumah dan menutup pintu. Napasnya gemetaran.

Di luar, Bu Leni tetap berdiri. Senyum di wajahnya hilang, berganti tatapan dingin penuh kecurigaan.

“Anak itu… ada sesuatu,” bisiknya pada dirinya sendiri.

“Dan kedatangan Kanaya ke sini pasti bukan sekadar berkunjung.”

Ia melangkah cepat kembali ke rumahnya.

Malam itu, ia mulai bertanya ke sana-sini lewat pesan singkat—tentang Kanaya, tentang masalah rumah tangganya… tentang bayi itu.

Di dalam rumah, Kanaya bersandar pada dinding, air mata jatuh kembali.

“Bibi,” suaranya bergetar saat Bibi Ratih muncul dari dapur, “aku takut Bu Leni akan bicara macam-macam…”

Bibi Ratih meraih bahunya kuat.

“Biarkan saja. Yang penting kamu tidak sendirian.”

Tapi jauh di lubuk hati, Kanaya tahu…

Jika gosip mulai menyebar, bukan hanya tetangga yang akan datang mengetuk pintu.

Barata dan Angela akan menemukan mereka.

Dan waktu Kanaya untuk bersembunyi… semakin menipis.

***

Suara motor tua berhenti di depan rumah. Kanaya yang sedang menidurkan bayinya tersentak kecil, merasa khawatir—setiap suara bisa jadi ancaman.

Namun Bibi Ratih tersenyum lega.

“Ah, itu pasti Rafa. Cucu Bibi yang dari kota.”

Kanaya menoleh, nama itu terdengar familiar… sangat familiar.

Rafa masuk dengan helm masih di kepala, membawa tas besar dan senyum cerah.

“Assalamu’alaikum, Nenek!” serunya. Tapi suaranya seketika berhenti ketika matanya menangkap sosok Kanaya.

Mereka saling menatap beberapa detik. Waktu seperti mundur bertahun-tahun.

“Ka…Kanaya?” Rafa terperanjat. “Kamu… kamu Kanaya, kan? Kak Kanaya!”

Kanaya mengangguk pelan, sedikit gugup. Rafa tersenyum lebar—senyum murni yang lama tak ia lihat dari seorang lelaki.

“Kita dulu sering main di sungai belakang sekolah, ingat?”

Rafa melepas helmnya—wajahnya lebih dewasa sekarang, tapi matanya masih sama: jernih, hangat.

Kanaya akhirnya tersenyum, tipis tapi tulus.

“Kamu sudah besar ya… dan tinggi sekali sekarang…”

Rafa tertawa malu. “Kamu juga berubah… lebih cantik.”

Kalimat itu meluncur tanpa ia sadari. Wajahnya langsung memerah.

Bibi Ratih ikut tertawa kecil.

“Rafa ini memang suka ceplas-ceplos sejak kecil. Dia sekarang kerja di kota.”

Rafa mendekat, lalu memperhatikan bayi di pelukan Kanaya. Ekspresinya lembut.

“Itu… anakmu? Boleh aku lihat?”

Kanaya ragu sejenak, tapi Rafa jongkok pelan, tidak memaksa. Ia menatap bayi itu dengan kagum, bukan curiga seperti Bu Leni.

“Dia mirip kamu kalau tidur,” kata Rafa.

Kalimat sederhana, tapi membuat Kanaya hampir menangis—karena itu pertama kalinya ada yang memandang bayinya tanpa prasangka.

Setelah makan malam, Rafa membantu Bibi Ratih menata piring. Di dapur, ia berbisik pelan:

“Nek… Kak Kanaya kenapa bisa ke sini tiba-tiba? Kenapa wajahnya… seperti orang yang habis melalui badai besar?”

Bibi Ratih menatap Rafa lama, lalu berkata hati-hati:

“Banyak yang dia sembunyikan. Musibah besar menimpanya.”

Rafa mengepalkan tangan di pangkuan. “Kalau aku bisa bantu, Nek… aku akan bantu. Kak Kanaya dulu selalu baik padaku waktu kecil. Sekarang giliranku.”

Tatapannya penuh tekad — berbeda dengan Barata yang pengecut. Ada keberanian muda yang siap melindungi tanpa perhitungan.

Di kamar, Kanaya mendengar samar percakapan itu. Hatinya bergetar.

Rafa…

teman kecil yang dulu sering mengekorinya ke mana-mana…

kini muncul lagi tepat ketika ia paling membutuhkan seseorang.

Kanaya menatap bayinya lalu membisikkan pelan,

“Mungkin Tuhan masih menyisakan sedikit pertolongan untuk kita.”

Tapi ia juga tahu:

Kedatangan Rafa bisa jadi cahaya baru…

atau justru membuat mereka semakin menjadi target.

Karena jika Angela dan Barata mengetahui ada orang lain yang berdiri di pihak Kanaya…

Perang akan semakin berbahaya.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Perushaa
aku butuh conan untuk memecahkan misteri cerita ini 🧐
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
sebenatnya apa yg di oerebutkan sih
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
cwrdik juga ya lawanya
kira2 gmn akhir dari kisah ini
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ya ya ya selalu seoerti itu di gantung tanpa harapan 🙈🙈
total 2 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hisss mumet aq
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
apa sih sebenarnya ini aq kok makin piyeee gono
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
jd angela akan mati kah
hahh jd anak itu anak siapa alya kok bisa kanya sma barata dan kok bisa alya hamil hadeh kepingan puzel yg bener2 rumit tingkat dewa 🤣🤣🤣🤣
Perushaa
makin buat aku bertanya, arahnya kemana
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
lha jd ada flash back nya g kk thor
jawaban dr alya anak dia bukan kira2 kasih flash back nya kapan 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ohh ttp ada ya
total 2 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
jd barata malah berkorban gtu ka
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: bisa jadi
total 1 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hadeh mumet bacanya apa sih sebenernya yg bikin rumit 🤣🤣🤣
Perushaa
Cerita ini itu rekomend, bangettttt! Penuh misteri, teka-teki, menengangkan. Serasa kita di ajak untuk bermain menjadi detektif.
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: terimakasih mbak Bening
total 1 replies
Perushaa
makin horor dan penuh tanda tanya
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hadehhh ini makin lama makin menyinpan misteri aja 🤭
Perushaa
makin horor, makin misteri
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
rumit sekalin
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hahh ini kek baca kasus lama tp kasus apa ya apakah ininkaitan dengan mafia atau gmn sih
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
angela maju kena mundur kena jadi apa sebenarnya ini kenapa kek blm terurau apa yg di buru nya ish pusing deh 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ohh gono yo
total 2 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
mumet thor
jane apa.sih iki 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : mumet apa yg di buru sebenarnya sih
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!