NovelToon NovelToon
MUTIARA SETELAH LUKA

MUTIARA SETELAH LUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Keluarga / CEO / Penyesalan Suami / Ibu Pengganti
Popularitas:530
Nilai: 5
Nama Author: zanita nuraini

“Mutiara Setelah Luka”

Kenzo hidup dalam penyesalan paling gelap setelah kehilangan Amara—istrinya yang selama ini ia abaikan. Amara menghembuskan napas terakhir usai melahirkan putra mereka, Zavian, menyisakan luka yang menghantam kehidupan Kenzo tanpa ampun. Dalam ketidakstabilan emosi, Kenzo mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh dan kehilangan harapan untuk hidup.

Hidupnya berubah ketika Mutiara datang sebagai pengasuh Zavian anak nya. Gadis sederhana itu hadir membawa ketulusan dan cahaya yang perlahan meruntuhkan tembok dingin Kenzo. Dengan kesabaran, perhatian, dan kata-kata hangatnya, Mutiara menjadi satu-satunya alasan Kenzo mencoba bangkit dari lembah penyesalan.

Namun, mampukah hati yang dipenuhi luka dan rasa bersalah sedalam itu kembali percaya pada kehidupan?
Dan sanggupkah Mutiara menjadi cahaya baru yang menyembuhkan Kenzo—atau justru ikut tenggelam dalam luka masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zanita nuraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26. TELAH KEMBALI

Kenzo mulai benar benar kembali ke rutinitas yang sudah lama dia tinggalkan. Setelah hampir dua tahun hidup dalam kondisi tidak terurus, hari itu dia bangun lebih cepat dari biasanya.

Bagas seperti biasa sudah menunggu di depan kamar sambil membawa air minum dan handuk kecil.

Tuan sudah bangun. Mau langsung mandi atau sarapan dulu? tanya Bagas pelan.

Mandi dulu, jawab Kenzo singkat.

Bagas membantu seperti biasa, tapi kali ini Kenzo terlihat lebih mandiri. Gerakannya lebih cepat, tidak lagi seperti orang yang pasrah dengan hidup.

Setelah selesai mandi, Kenzo meminta baju kasual rapi. Rambutnya yang sebelumnya hanya diikat seadanya kini ingin dia potong lebih rapi.

Gas, nanti setelah sarapan antar aku ke tempat barbershop. Rambut ini mau kubikin pendek, ucap Kenzo sambil melihat pantulan dirinya di cermin.

Mendengar itu, Bagas yang biasanya datar ikut tersenyum kecil. Baik tuan. Nanti saya cari tempat yang bagus.

Setelah berpakaian, Kenzo turun ke ruang makan. Nyonya Saras dan Tuan Rendra sudah duduk lebih dulu.

Tiara juga berada di sana sambil memangku Zavian yang sedang menggenggam mainan kecil. Rio duduk tak jauh dari mereka sambil mengecek berkas di tablet.

Begitu Kenzo muncul, semua menoleh. Perubahan Kenzo dalam beberapa hari ini terasa sangat besar. Sikapnya sedikit lebih tenang, tatapannya tidak lagi kosong.

Pagi, ucap Kenzo pelan.

Nyonya Saras langsung memandang anaknya dengan mata yang nyaris berlinang, tapi dia menahan diri agar Kenzo tidak merasa canggung.

Selamat pagi, jawab mereka hampir bersamaan.

Zavian langsung berdiri dari pangkuan Tiara dan memanggil papanya. Papa pa pa pa. Ia berlari kecil menghampiri Kenzo dan memeluk kaki ayahnya.

Kenzo mengangkat Zavian lalu mendudukkannya di pangkuan. Ayo sarapan bareng papa ya.

Tiara hanya tersenyum melihat kedekatan itu. Setelah sekian lama, akhirnya hubungan ayah dan anak kembali terlihat.

Selesai sarapan, Kenzo berdiri dari kursinya lalu menatap ke arah Tiara. Tiara sempat kaget karena sudah lama Kenzo tidak bicara langsung padanya kecuali urusan Zavian.

Tiara, panggil Kenzo.

Iya tuan, jawab Tiara sedikit gugup.

Kenzo menarik napas. Terima kasih.

Tiara bingung. Terima kasih untuk apa tuan?

Terima kasih sudah merawat Zavian. Terima kasih karena kamu tetap bertahan mengurus semuanya di rumah ini meski aku... ya kamu tahu sendiri bagaimana keadaanku. Kenzo tidak menatap langsung, tapi nadanya tulus.

Tiara menggeleng pelan. Saya cuma melakukan apa yang harus saya lakukan. Zavian juga sudah saya anggap seperti anak saya sendiri.

Kenzo mengangguk dan pergi bersama Bagas menuju mobil.

Rio ikut menyusul. Tuan, rapat yang tertunda sudah saya rangkum. Kalau tuan sudah siap kembali bekerja, kita bisa mulai dari strategi perusahaan dua tahun terakhir.

Nanti kita bahas di kantor, jawab Kenzo.

Di perjalanan menuju barbershop, suasana mobil cukup tenang. Bagas beberapa kali melirik lewat kaca spion. Tuan terlihat lebih segar hari ini.

Gas, panggil Kenzo.

Iya tuan?

Dulu... aku pernah marah besar sama kamu, ya? tanya Kenzo tanpa melihat Bagas.

Bagas sempat bingung. Banyak waktu saya dimarahi tuan. Bagas menjawab jujur.

Kenzo mengangguk pelan. Maaf ya. Aku sedang tidak waras waktu itu.

Tidak apa apa tuan. Saya di sini memang tugasnya membantu tuan dalam kondisi apapun.

Kenzo tidak menanggapi tapi tersenyum tipis.

Sesampainya di barbershop, Kenzo memilih gaya rambut yang lebih pendek dan rapi. Brewok tipisnya dirapikan lagi sehingga wajahnya tampak jauh lebih segar.

Para pegawai di sana bahkan sempat saling berbisik melihat perubahan penampilan Kenzo.

Setelah selesai, Bagas sempat berkomentar pelan. Tuan jadi terlihat lebih muda.

Kenzo hanya mengangguk kecil. Kita ke kantor sekarang.

Begitu mereka sampai, para pegawai perusahaan hampir tidak percaya melihat Kenzo kembali datang secara normal. Rio berjalan di belakang Kenzo sambil membawa map penuh laporan yang sudah menumpuk bertahun tahun.

Saat masuk ruangannya, Kenzo memandang seluruh sudut kantor yang telah lama tidak dia sentuh. Banyak tumpukan berkas, data laporan yang sudah kadaluarsa, dan meja yang penuh debu meski pegawai kebersihan sudah membersihkan setiap minggu.

Rio, tolong rapikan semua ini. Buatkan juga daftar karyawan baru, siapa saja yang masuk selama dua tahun aku tidak aktif. Aku mau tahu semuanya.

Siap tuan, jawab Rio cepat.

Bagas juga ikut membantu membereskan ruangan. Kenzo mulai membuka berkas satu per satu. Fokusnya kembali, matanya membaca dengan cermat.

Rio menyampaikan berbagai perkembangan perusahaan: perubahan pasar, persaingan bisnis, laporan laba, kerugian, peningkatan saham, sampai rencana proyek baru yang tertunda karena absennya Kenzo.

Dari semua itu, Kenzo mulai memberikan arahan.

Untuk proyek yang terhenti, kita lanjutkan tapi perbaiki timeline-nya. Cek juga kontraktor yang sempat kita pecat. Kalau mereka masih mau kerja sama lagi, kita pertimbangkan.

Baik tuan.

Kenzo menatap Rio. Dan Rio... terima kasih. Kamu sudah pegang semuanya selama aku tidak ada.

Rio menunduk. Saya hanya melakukan tugas saya tuan.

Kenzo tidak berkata apa apa lagi, tapi gestur itu cukup membuat Rio terharu.

Sementara itu di rumah, Tiara membawa Zavian bermain di taman rumah. Nyonya Saras memperhatikan dari jauh sambil sesekali tersenyum. Anak itu terlihat lebih bahagia sejak ayahnya mulai pulih.

Sudah lama ya Tiara kita tidak lihat Kenzo sebanyak itu tersenyum, ucap Nyonya Saras mendekat.

Iya bu, jawab Tiara. Saya juga senang sekali melihatnya.

Nyonya Saras menarik napas lega. Semoga saja keadaan ini terus membaik. Kita sudah terlalu lama hidup dalam suasana rumah yang seperti kosong.

Tiara hanya mengangguk. Dalam hati dia berharap pemulihan Kenzo benar benar berjalan sampai tuntas.

Sore hari, Kenzo pulang dari kantor. Begitu masuk rumah, Zavian yang sedang duduk di lantai langsung berdiri dan memanggilnya.

Papa... pa pa pa.

Kenzo jongkok dan membuka tangan. Sini Zavi.

Zavian berlari kecil lalu memeluk ayahnya sambil tertawa. Kenzo mengusap kepala putranya.

Zavi sudah makan? tanya Kenzo ramah.

Sudah, jawab Tiara. Tadi makan nasi tim sama sup wortel.

Kenzo mengangguk. Terima kasih.

Tiara tersenyum tipis. Sama sama.

Bagas berdiri tidak jauh dari situ. Ia menatap pemandangan itu dengan lega. Setelah sekian lama melihat tuannya seperti orang kehilangan jiwa, hari ini ia yang paling tahu seberapa besar perubahan yang terjadi.

Malam itu, Kenzo duduk di ruang kerja rumah. Dia melihat foto Amara yang dipajang di meja. Namun kali ini ia tidak merasakan sesak seperti sebelumnya. Dia menatap foto itu lebih lama lalu berbisik.

Mara, aku akan jaga anak kita. Dan terima kasih karena kamu sudah datang dalam mimpiku itu.

Kenzo memejamkan mata sejenak dan menarik napas dalam.

Setelah itu dia mulai menyusun rencana kerja untuk besok.

Hari yang panjang, tapi akhirnya Kenzo benar benar memulai hidupnya lagi.

Haii readers selamat pagi

Selamat membaca

Tinggalkan jejak kalian like komen subscribe vote dan hadiah nya

Terima kasih

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!