NovelToon NovelToon
25 ATURAN IBLIS

25 ATURAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: muhamad aidin

Sarah sang pemeran utama beserta para survivor lainnya telah berada di sebuah dunia tiruan yang nampak aneh. Mereka harus bisa bertahan hidup dengan melewati permainan yang di sebut dengan " 25 aturan iblis ", dimana permainan ini memiliki setiap aturan dan teka teki yang cukup menyulitkan. yang berhasil bertahan hidup sampai akhir, adalah pemenangnya. lalu hadiah yang akan di terima adalah satu permintaan apa saja yang diinginkan...... Mampukah Sarah dan para survivor lainnya keluar dari dunia aneh itu..? lalu bagaimana caranya Alena adik perempuan Sarah yang telah menghilang selama 12 tahun berada di dunia itu....?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muhamad aidin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 : Dendam Amelia

Teror demi teror telah terjadi , Sulastri yang semakin gila karena teror yang terus datang. Tepat ketika hari ketujuh ,Sulastri di temukan tewas di kamarnya dengan cara gantung diri.

    Kematian Sulastri menggegerkan warga desa, karena belum lama kematian pak Bondan kini sang istri pun telah menyusul.

    Amelia kecil telah kehilangan kedua orang tuanya dalam waktu dekat. Seluruh harta peninggalan orang tuanya akan menjadi hak Amelia ketika dia genap berumur tujuh belas tahun.

" Semua aset peninggalan pak Bondan akan di serahkan kepada sang anak ketika berumur tujuh tahun ". Orang notaris yang menjadi kepercayaan pak Bondan.

" Tapi Amelia masih kecil pak...". Iroh sang kakak dari Sulastri. Dia merasa bahwa harusnya peninggalan harta Bonda menjadi miliknya karena Iroh lah satu-satunya keluarga dari Bondan.

" Ini sudah terwasiat dalam dokumen yang sah, di tanda tangani oleh pak Bondan Bu. Di sini juga tertulis jika Amelia telah dewasa, sembilan puluh persennya akan di berikan kepada dia, lalu sepuluh persennya akan di sumbangkan kepada yayasan Panti asuhan dan orang-orang yang membutuhkan ".

   Perasaan Iroh sudah campur aduk antar kesal dan juga benci. Dendamnya terhadap Sulastri adik kandungnya sendiri yang tega merebut lelaki yang di cintainya itu semakin membara. Iroh yang berniat mengambil seluruh harta adik iparnya itu terhalang oleh Amelia kecil.

" Bagaimana Mbah...? apakah bisa...? ". Iroh yang menginginkan Amelia mati menyusul kedua orang tuanya demi menguasai harta kekayaan Bondan sepenuhnya.

" Anak itu masih kecil, masih suci.... Sulit bagi saya untuk melakukannya kecuali kamu mau buat perjanjian dengan iblis ".

" Lakukan, apapun itu yang penting saya menguasai seluruh harta Bondan ". Tanpa keraguan Iroh menerima tawaran sang dukun.

" Malam Jumat Kliwon, satu Minggu lagi, kamu datang kemari, bawa semua persyaratan yang saya ajukan, kita akan melakukan ritual pengikatnya, dan keponakanmu itu adalah sebagai persembahan untuk iblis, dengan begini bukan saja harta adik iparmu yang akan kau dapatkan, tapi juga kecantikan, awet muda dan juga tambahan kekayaan. Bagaimana Iroh...? ".

    Tawaran sang dukun membuatnya semakin tergiur dan gelap mata. Tanpa ragu Iroh menyanggupi seluruh persyaratan itu.

    Malam harinya seperti biasa, Amelia kecil yang masih berumur empat tahun menangis tengah malam. Mbok Darmi bertugas menggantikan peran Sulastri sebagai ibu, mencoba merawat Amelia sepenuh hati.

    Amelia yang sudah berumur empat tahun ,sudah bisa berjalan dan berbicara walau masih belum lancar. Dia menunjuk pojok kamar, sambil tersenyum.

" Ayah.....ibu.... ". Kalimat yang diucapkan Amelia membuat mbok Darmi terkejut.

" Non Amelia , tidur yah..... ". Mbok Darmi masih menimang agar Amelia cepat tidur. Mata Amelia tetap menatap ke arah pojokan dimana dia terus menyebut ayah dan ibu ke arah pojok kamar.

Waktu semakin maju, tahun demi tahun telah terlewati. Amelia kecil kini telah tumbuh dewasa hingga berumur sepuluh tahun. Dia tumbuh menjadi gadis cantik seperti ibunya, sifat yang baik dan santun.

Usaha milik Bondan telah diambil alih sepenuhnya oleh Iroh yang merupakan keluarga satu-satunya Bondan. Di bawah kekuasaan Iroh beberapa warga menjadi sengsara, Iroh dengan ambisinya terus menambah kekayaan sangat tega menyakiti para warga,mulai dari membuka jasa pinjam uang dengan bunga yang tinggi hingga hasil gaji yang relatif kecil dengan sedikit kesalahan saja akan dipotong gaji.

Hampir seluruh pekerja maupun warga sangat tidak suka dengan Iroh. Tindakannya sangat berbanding terbalik dengan mendiang Bondan dan Sulastri. Lalu bagaimana nasib Amelia...?.

Amelia kini hanya bisa terbaring di kamar, saat umurnya lima tahun dia terserang panas tinggi yang membuat kedua kakinya lumpuh total. Perkembangan otak Amelia terkesan lambat sehingga daya berpikirnya seperti bocah berumur enam tahun. Semua perbuatan ini di karenakan Iroh yang telah bersekutu dengan iblis, Diman dalam perjanjian itu, saat usia Amelia genap dua belas tahun maka, dia akan mati. Iblis mengambil jiwa dan raga Amelia secara perlahan, membiarkannya mati secara pelan-pelan.

Mbok Darmi masih setia mengurus Amelia walau perlahan mentalnya sudah terganggu akibat sakit yang aneh. Secara berkala mbok Darmi terus merawat Amelia dengan sabar, karena hutang budinya kepada pak Bondan dan ibu Sulastri yang sangat besar.

Iroh semakin kayak dari waktu ke waktu, kekayaannya semakin bertambah sejak dia bersekutu dengan iblis. Bukan hanya semakin kaya, namun di usianya yang sudah empat puluh tahun dirinya tetap awet muda dan cantik, sehingga banyak lelaki yang terpana akan kecantikannya.

Dua tahun berlalu ketika Amelia berusia genap dua belas tahun. Sesuai dengan perjanjian, Amelia ditemukan tewas di kamarnya. Tubuhnya mengejang sesaat ketika akhirnya nyawanya terenggut paksa. Kesedihan mendalam tampak di rasakan mbok Darmi dan beberapa pekerja. Mereka sangat menyayangi Amelia.

Setelah kematian Amelia otomatis harta kekayaan Bondan jatuh ke tangan Iroh. Dia berhasil sepenuhnya menguasai harta milik adik iparnya itu dengan menghabisi seluruh keluarga adik kandungnya. Mbok Darmi dan beberapa pekerja yang sangat menyayangi Amelia, di pecat satu persatu tanpa pesangon. Iroh memang sejak dulu ingin menyingkirkan orang-orang yang tidak dia sukai.

Dalam gelapnya malam, tujuh hari setelah kematian Amelia. Gadis cantik itu terlihat duduk di atas salah satu dahan pohon. Tubuh mungil dan rambut panjangnya itu tampak berantakan. Wajahnya pucat dan matanya sayu. Dia menyimpan dendam yang sangat besar terhadap bibinya itu. Roh Amelia bergentayangan membuatnya tak tenang, jiwa yang di renggut iblis itu kini di biarkan bebas. Sungguh tipu daya muslihat yang di lakukan iblis untuk menyesatkan manusia.

Malam Jumat Kliwon itu menjadi malam yang tragis. Hantu kecil gentayangan itu menuntut balas kepada orang yang telah membuatnya menderita. Kematian yang sangat mengenaskan untuk Iroh dan beberapa centengnya, ketika mereka di temukan tewas dengan kondisi yang mengenaskan. Iroh di temukan meninggal dalam keadaan kepala terpisah dari badannya sedangkan centeng-centengya mati tak kalah tragis. Para warga desa meyakini bahwa hantu Amelia masih ada, dan menjadi legenda di desa itu tak kala mereka di larang untuk pergi ke hutan ketika sudah habis isya, di percaya hantu Amelia akan membunuh siapa saja yang berkeliaran di hutan ketika malam tiba.

1
🍧·🍨Kem tình yêu
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
LaConstieConsti
Benar-benar merinding dan merasa terobsesi dengan cerita ini, thor! ❤️
muhamad aidin: terima kasih untuk masukannya.... semoga ke depannya bisa terus menulis untuk para pembaca.....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!