cerita ini mengisahkan seorang putri yang di benci oleh ayahnya karena kelahiran nya kedunia ini membuat sang ibu meninggal
Tidak sampai itu saja sang ayah membencinya, tapi karena kecacatan dalam Meridian atau lebih tepatnya nya kecacatan kultivasi membuat nya semakin malu mengakui dia putri nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Sudah melihat drama paman nya yang dipukuli sang Kakek saat ini Siau Ning berdiri tegak di atas langit menatap perkemahan para pemberontak itu dia pun melihat keadaan sekitar dengan tangan nya itu sambil mengetuk-ngetuk dagunya seolah memikirkan sesuatu
"Enaknya kita apain ya mereka? bakar atau goreng... biar berguna untuk lingkungan" gumam Siau Ning
Tapi saat Siau Ning ingin mengeluarkan Api Abadi di tangan dia mendengar beberapa prajurit yang sedang berkumpul
"Aku muak dengan peperangan ini, banyak kawan dan saudara kita yang mati karena peperangan ini.... kalian tahu kan peperangan ini hanya ini membuat Kekaisaran XIe ini takluk di tangan Yang Mulia Kaisar Ming" ucap prajurit yang menunduk dia sudah kehilangan beberapa saudaranya karena perang ini
"Iya.... kau benar, aku juga muak dengan ambisi Kaisar Ming. dia tak memikirkan nasib kita yang masih memiliki keluarga untuk kita jaga" ujar lain nya
"Haaa... kalau kita tidak mengikuti keinginan nya yang ada juga keluarga kita yang akan kena imbas nya, kalian ingat Kawan kita dia memilih keluar dari kemiliteran. dapat tiga hari semua keluarga nya di bantai, di anggap sebagai pemberontak bukan" ucap prajurit lain nya
Siau Ning pun mengangguk nganggukkan kepalanya mendengar ucapan para prajurit kekaisaran Ming itu
"Jadi mereka dipaksa untuk melakukan peperang ini" ujar Siau Ning. dia pun segera melakukan teleportasi kembali ke tenda sang Kakek dia akan membicarakan masalah ini dulu
"Kakek....." teriak Siau Ning
BRUK
Jendral Ning yang sedang duduk pun terjatuh dengan Kursi nya karena kaget mendengar teriakkan Siau Ning dan melihat cucu nya berdiri di depan nya begitu saja
"Eh... kakek kenapa tiduran di situ?" tanya Siau Ning dengan wajah polos nya sedangkan Jendral Ning memejamkan matanya agar tak teriak pada cucu kesayangan itu
"Sabar Sim Ning... ingat dia cucu perempuan satu-satunya, jangan buat dia menangis" gumam hati Sim Ning yang mengontrol emosi nya itu
"Cucuku yang paling cantik dan pintar, bisakah jangan teriak dan muncul begitu saja sayang.... apa kau ingin kakek mati muda nak" ucap Sim Ning dengan nada lembut tapi hati nya ingin menjitak kening cucunya itu
"Apa iya kakek masih muda? bukan nya kakek sudah punya cucu berarti kakek sudah tua" jawab Siau Ning dengan nada polos
"Ah.... sudah jangan bahas tua muda kek, aku ingin diskusikan masalah yang sangat penting" ucap Siau Ning
Jendral Sim Ning pun mengangguk dan berdiri dari duduk nya dan mendekati Cucu nya itu dan dia membawa cucunya duduk di kursi tempat diskusi dengan para prajurit nya itu
"Ayo apa yang ingin cucu kakek diskusikan ini" ucap Sim Ning
Siau Ning pun menceritakan semua yang dia dengar dan Jendral Sim Ning pun mengangguk mendengar cerita cucunya itu
"Jadi kita harus apa? apa iya kita harus membantai Kekaisaran Ming itu, agar semua nya cepat selesai" ucap Jendral Sim Ning
"Satu-satunya kita bantai Kaisar Ming dan beberapa Mentri yang berhati busuk.... Siau'er pun akan mencari informasi tentang siapa pangeran atau keluarga Ming yang berhati baik untuk menjadi Kaisar selanjutnya" ucap Siau Ning
"Kakek akan ikut dengan mu, jangan pergi sendiri" ucap Jendral Sim Ning. Siau Ning pun mengangguk mengiyakan ucapan sang kakek dia seperti nya harus menahan untuk kembali saat ini
"Baiklah pagi ini kita akan pergi Kekaisaran Ming, tapi jangan ada yang tahu... karena kita tidak tahu apa ada pihak musuh yang menyamar, kita hanya akan memberitahu Paman dan para sepupu saja kek" ucap Siau Ning
Jendral Sim Ning pun mengangguk membenarkan ucapan sang cucu dia juga harus berhati-hati bila di perbatasan ini, bukan tak percaya pada para prajurit nya tapi hati manusia kan ngga ada yang tahu
"Baik biar Paman kedua mu yang tinggal disini, kita juga membutuhkan paman pertama mu dan para sepupu mu juga.... tidak mungkin kita hanya berdua berangkat Kekaisaran Ming itu" ucap Jendral Sim Ning
"Biar Siau'er yang panggil semuanya, agar tidak terlalu lama" ucap Siau Ning sambil menghilang dari tempat nya itu
Jendral Sim Ning menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang Cucu dia juga yakin kedua putra nya itu akan menjadi korban selanjutnya
"Yuhuuuu.... paman tampan keponakan mu yang santik ini datang" teriak Siau Ning dan membuat Paman pertama nya terduduk karena dia sudah memasuki alam mimpi
"Set** kecil ini.... tidak bisa kah membuat orang tak terkejut" gumam kesal paman pertama karena dia terkejut dengan muka kesel pun turun dari tempat tidur nya
"Eh... paman kenapa muka nya masam seperti itu? apa paman tidak mandi... iuuuhhh paman jorok" ucap Siau Ning
"Mana ada paman tidak mandi Siau'er" ucap kesal nya
"Sudah lah ayo ikut aku" ujar Siau Ning menarik tangan sang paman dan menghilang dari tenda itu dan
BRUK
"SIAU NING..................................
TBC
***********
Jangan lupa dukung nya agar cerita nya berlanjut yaaa
ini komentar pertama aku lho😁🤗
Kira-kira siapa ya yang minta tolong 🤔, jadi penasaran...
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak thor
dia tak ada muka sekalipun....
percuma jadi kaisar tapi tak di segani oleh adik adiknya