Betapa hancur hati seorang Alia ketika mendapat tuduhan sebagai pencuri dari Tantenya sendiri, namun yang paling menyakitkan adalah ketika Arya tunangannya percaya akan hal itu.
sehingga untuk membuktikan kebenarannya dilakukanlah ritual oleh seorang dukun, sebuah jarum dimasukkan kedalam sumur, dan siapapun yang menyentuh air sumur itu dan terbukti bersalah maka jarum akan menusuk tubuhnya sampai menemui ajal.
dan hingga akhirnya sampai alia meninggalkan kampung tersebut karena kenyataan anak dari Tantenya telah merebut sang kekasih darinya, dan bagaimana selanjutnya siapakah sebenarnya pencuri itu dan bagaimana kisah cinta dan kesuksesan Alia ikuti kisah serunya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliati Sherina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
membuktikan fakta
seperginya Alia dari tempat itu, pak Wisnu memeriksa berkas biodata Arga, Arga Pratama, anak sulung dari lima bersaudara, orang tua ayah petani, ibu tidak bekerja, alamat jalan limau no 2, kampung beringin.
Setelah selesai memeriksa dan menandatangani beberapa berkas, pak Wisnu meninggalkan ruangannya.
"Bim, saya harus keluar, ada pekerjaan di luar yang harus saya kerjakan, kalau ada yang mencari atau ada hal lain hubungi saya saja saya pinjam motornya ya Bim, ucapnya pada salah satu bawahannya.
"baik pak.
setelah mendapatkan kunci motor pak Arya bergegas menuju tempat parkir mengambil motor bebek milik Bimo bawahannya.
"kenapa naik motor pak?.
"saya buru buru pak Udin, dan yang akan saya datangi kemungkinan jalannya agak sempit.
"oh gitu ya pak.
"saya berangkat dulu pak Udin, ucapnya pada pak Udin satpam pabrik.
"siap pak
Ternyata yang di tuju nya adalah jalan limau no 2 kampung beringin, dia pun memasuki jalan sempit bebatuan, lalu berada disebuah kebun sayur yang banyak di tumbuhi pohon mangga, dari jarak beberapa meter terlihat sebuah rumah panggung yang dindingnya sudah agak terkelupas catnya.
setelah memarkirkan motornya, pak Wisnu bergegas menuju rumah tersebut dia mengucapkan salam di depan tangga sang pemilik rumah.
Tidak lama muncul seorang wanita setengah baya memakai daster yang agak Kumal, diikuti seorang anak berumur sekitar empat tahun, dekil pula, kelihatan bekas ingus di pipinya yang mengering.
"cari siapa pak?.
"saya ingin bertemu Arga Pratama, ini rumahnya, Arganya ada Bu?.
"mari pak, kita bicara diatas rumah saja.
pak Wisnu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga lalu duduk di sebuah bale bale di beranda rumah, walaupun rumah sudah agak usang namun terasa sejuk, udaranya bersih, beberapa pohon mangga tumbuh didepan rumah.
"Arga sudah beberapa hari tidak pulang pak, tiga hari yang lalu dia pulang dengan wajah yang lesuh, pakaian dan badannya bau matahari, katanya dia akan cari kerjaan baru, karena ditempat kerjanya ada masalah yang diakibatkan oleh dirinya sendiri, tapi dia tidak cerita masalah apa pak, tutur sang ibu.
"pak kalau anak saya berhenti bekerja saya bingung, bapaknya sudah meninggal tiga tahun lalu, dialah yang menjadi tulang punggung, adik adiknya masih kecil pak, lanjut ibu Arga dengan wajah sedih.
"ibu tidak bekerja?.
"sejak ayahnya meninggal saya sakit sakitan, keluar masuk rumah sakit, lagian adik adik Arga siapa yang jaga pak mereka masih kecil, argalah tumpuan saya satu satunya.
"walaupun harus membiayai adik adiknya, tapi anakku itu tetap menomorsatukan pendidikan, dia punya cita cita yang tinggi pak, tapi akhir akhir ini saya melihat keputus asa an dimatanya, entah kesalahan apa yang telah diperbuatnya sampai sampai keadaannya sekarang seperti itu, kasihan kamu nak, apa cita cita mu harus putus ditengah jalan, tutur sang ibu dengan mata yang berembun.
mendengar penuturan wanita didepannya hati pak Wisnu jadi terenyuh, Arga memang harus dihukum atas perbuatannya, tapi bagaimana dengan nasib ibu dan adik adiknya, haruskah dia mengembalikan Arga kembali bekerja, toh Alia juga telah memaafkannya.
pak Wisnu menatap wanita didepannya terlihat sayu dan menderita, mungkin ia ingin menangis namun ditahannya hanya matanya kini yang berkaca kaca, lalu datang seorang anak laki-laki, mungkin sudah belasan tahun umurnya.
"Bu Angga sudah buatkan bubur buat kita makan, kak Arga belum pulang Angga mau minta uang buat beli telur Bu, ucapnya menatap harap.
"sudah ya nak makan itu saja dulu, mudah mudahan sebentar kakakmu pulang, yang penting kita masih bisa makan.
pak Wisnu mulai merasa iba, anak anak ini tidak harus ikut mendapat akibat dari perbuatan kakaknya.
kemudian pak Wisnu mengeluarkan dompetnya mengambil beberapa uang lembaran berwarna merah.
"Bu saya harap uang ini cukup untuk membeli lauk, ambillah ucap pak Wisnu meletakkan uang itu didepan si ibu.
"tapi pak ini terlalu banyak, sebaiknya tidak usah pak, ucapnya menyodorkan kembali uang tersebut.
"terimalah bu, ini rejeki anak anak ibu, nanti jika Arga pulang tolong sampaikan bahwa temannya datang, kedatangannya di tunggu di kantor, mudah mudahan dia bisa kembali bekerja.
"terimakasih nak, terimakasih banyak semoga Allah membalas kebaikanmu, ucapnya lalu menyalami pak Wisnu
"kalau begitu saya pamit bu, ucapnya lalu melangkah menuju tempat motornya terparkir, dan segera melajukan motornya menjauh dari tempat itu.
setelah sekian puluh kilometer pak Wisnu hendak membelokkan motornya di perempatan jalan yang cukup ramai tak ada polisi atau lampu pengatur lalu lintas sekilas dia melihat Arga sedang mengatur lalu lintas, beberapa pengemudi memberikan uang sekedarnya, setidaknya jalanan tidak terlalu macet karena jasanya.
karena terlanjur melajukan motornya, akhirnya pak Wisnu memarkirkan di pinggir jalan dan gegas menemui Arga, cengkeraman tangannya dari belakang menghentakkan sosok Arga yang tidak menyadari kehadirannya.
"pak Wisnu, ucapnya kaget melihat kehadiran salah satu tokoh penting di perusahaan.
"Arga, bisa bicara sebentar.
mereka lalu berjalan menepi ke pinggir jalan dibawah pohon yang agak rindang.
"ada apa pak, ada hal penting apa yang ingin bapak bicarakan.
"sebaiknya besok kamu kekantor saja, nanti saya jelaskan
"maksud bapak apa, apa ini kabar buruk atau kabar baik
"besok saja, datanglah sekitar jam sembilan, karena besok saya ada meeting
"tapi pak, bukankah surat pengunduran diri saya telah saya serahkan beberapa hari yang lalu, dan apakah saya sudah benar benar keluar dari perusahaan tapi saya belum dengar keputusannya dan bagaimana dengan pesangon saya pak.
"yah sudah kamu datang saja besok, sekarang pulanglah mandi dan ganti pakaian, ibumu pasti sangat mengkhawatirkan kamu, kasihan ibumu, apa kamu tidak memikirkan keadaannya?.
"ibu, tiba tiba mata Arga berkaca kaca, maaf kan Arga Bu, semua ini Arga lakukan juga demi ibu dan adik adik menyambung hidup.
"makanya jika ingin melakukan sesuatu itu mikir dulu, jangan gampang tergoda nafsu bukan kamu saja yang akan hancur, masa depan adik adikmu juga, masa depan mereka tergantung padamu.
"iya pak saya menyesal dan bersumpah tidak akan melakukan kesalahan lagi, semua demi ibu dan adik adik, kasihan mereka.
"tapi kalau boleh tau, kenapa bapak bisa tau tentang ibu dan adik adik saya.
"memangnya siapa di dunia ini yang tidak dikhawatirkan ibunya?, ya sudah saya harus buru buru kembali ke kantor lagian lapar banget mau cari makan dulu, yok duluan ya, ucap pak Wisnu mengakhiri pembicaraan mereka dan berlalu pergi meninggalkan Arga yang diam berdiri mendengar kata kata pak Wisnu.
Sepergi pak Wisnu, Arga pun kembali kerumah mengendarai homda butut peninggalan ayahnya yang selama ini selalu setia menemaninya, walau butut motor itu begitu berarti banyak kenangan bersama ayahnya.
"Ayah, kenapa kau tinggalkan anakmu ini dengan tanggung jawab yang begitu besar, maafkan aku ayah tidak bisa menjadi anak yang baik, gumamnya bersamaan setetes air yang membasahi pipinya diapun melajukan motornya mengingat sang ibu dengan rasa bersalah.
Aku tkt kl arga berbuat macam2 sama alia
Suka bacanya
cintamu di tolak Arga apa suss ,dendam amat ke Arga ,
itu alia malah curhat ..hahaa
udah tau harus kerja keras banyak tingkah pula Arga ini ,
masa di lepas bgtu saja
knp bukan se ekor aja
wkwkwk
umur 17 sdh kerja 3 th
busyett muda amat usia nya udah kerja di pabrik ,yg lain masih sekolah weey
semangat dan sukses selalu ya kak author🙏💐
klo karyawan pabrik di sebut mess ,
semoga cepet move on Al
cincin berlian kah ,ribut amat Sari
ngata ngatain ponakan nya sadis banget