Alana Zaskia kehilangan seseorang yang penting dalam hidupnya di sebabkan satu kejadian yang menimpanya, dan yang merencanakan itu semua adalah orang yang ia cintai.
Setelah kejadian itu, Alana hanya menjalani hidupnya sendiri dan mengurung diri, rumah adalah tempat ternyaman baginya.
Tapi sahabat nya selalu berusaha menarik nya keluar.
****
Seperti ia yang terjebak oleh rencana sang pacar, seorang pria juga ikut terjebak bersamanya.
***
"Alana menyukai seseorang"
ucapan sahabat Alana membuat seorang pria menjadi sangat marah.
***
"beraninya kamu menghindar"
Alana yang tidak puas menarik rambut pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ketemu mantan
"ck"
Alana berdecak lalu mendorong pria yang memarahi bahkan mengancamnya, memang dia yang salah, tapi bukankan pria ini terlalu berlebihan sampai mengancam bahkan memakai kekerasan.
"saya akan membayar ganti rugi mobil anda tuan muda"
Ucap Alana menatap dingin pria yang sekarang melihatnya seperti melihat donat, mau di makan.
'hanya sebuah mobil bisa membuatnya begini'
pikir Alana, ia merasa pria di depannya terlalu mudah terbawa emosi.
Sedangkan Rael menyesali tindakannya yang terlalu terburu buru, ia tidak tau kalau orang yang baru saja ia ancam adalah orang yang sangat ia kenal.
'dia semakin cantik' pikir Rael.
Ia menggaruk keningnya, merasa menyesal.
"ti..tidak usah"
Kening Alana berkerut bingung, melihat emosi pria itu yang tiba tiba berubah, tapi dia tidak ingin memikirkannya, ia mengeluarkan kartu namanya lalu menyodorkan kartu namanya ke arah pria di depannya.
"Ini kartu nama saya, anda bisa menghubungi saya setelah mobil anda di perbaiki, saya akan mengganti rugi"
Rael melihat ke arah tangan halus yang mengulurkan sebuah kertas padanya, lalu dengan wajah datar langsung mengambil kartu nama itu lalu pergi, membuat Alana bertambah bingung.
'tadi marah marah, sekarang pergi gitu aja'
Alana mengangkat bahunya acuh, lalu melihat ke arah depan mobilnya yang lecet, ia menghela napas, kemudian masuk ke mobil, tidak lama lampu kembali hijau, dan ia melanjutkan perjalanannya.
dia ada janji dengan farrez di restoran, dia bahkan telat dari waktu yang di janjikan karena tidak sadar waktu berlalu saat ia bekerja.
Dari sebuah persimpangan jalan, Rael melihat mobil milik Alana melintas di jalan raya, Rael melihat kartu nama yang Alana berikan.
"ALEAZ"
Gumamnya lalu tersenyum miring, ia tidak menyangka akan bertemu seseorang yang sudah lama hilang dari ingatannya karena terlalu sibuk dengan apa yang menimpanya, tapi sekarang ia seakan menemukan tujuan baru dalam hidupnya.
'Alana kali ini kamu akan jadi milik aku'
Rael menggenggam erat stir mobil dengan senyuman iblisnya, kemudian ia kembali menjalankan mobil dan pergi ke arah berlawanan, dia masih banyak waktu untuk berurusan dengan pemilik ALEAZ, tapi sekarang dia akan melakukan hal lain yang lebih penting.
***
Alana memarkir mobilnya di depan restoran yang bertuliskan 'Tasty treats', setelah mematikan mobil, ia keluar dari mobil lalu masuk ke restoran.
Alana menghentikan langkahnya di depan pintu restoran, wajahnya berubah kesal saat melihat seorang pria yang tidak mau ia temui, tapi sekarang pria itu malah ada di satu tempat dan mungkin akan satu meja dengannya.
Melihat Farrez yang melambai padanya, dengan terpaksa Alana tetap berjalan ke arah mereka.
Denga malas ia duduk di sebelah Farrez sehingga berhadapan dengan Aryan yang terlihat santai dengan sedikit senyuman ke arah Alana, tapi dengan cepat Alana mengalihkan pandangannya ke arah Farrez.
"Udah makan belum, aku lapar"
Ucap Alana sedikit manja, tapi malah mendapat pelototan di tambah sentilan di kening.
"Aduh"
Alana menggosok keningnya yang baru saja mendapat hadiah dari pria yang sudah ia anggap
Kakaknya.
"Jam berapa sekarang Anna, kenapa belum makan"
Omel Farrez sambil tangannya memberi kode pada pelayan dan menyuruh Alana memesan makanan, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, Farrez terus mengomel setelah Alana selesai memesan makanan untuknya sendiri, karena dua pria di depannya sudah selesai makan sebelum dia datang.
"Kalian bahas apa tadi" Tanya Alana.
Dia tidak penasaran sama sekali, tapi ia harus mengalihkan pembicaraan mereka, kalau tidak, Farrez akan terus mengomel.
Sedangkan Aryan hanya diam memperhatikan interaksi antara keduanya, sangat terlihat saling peduli, mungkin mereka menganggap masing masing adalah saudara, atau lebih, dia tidak tau.