NovelToon NovelToon
Kasih Sayang

Kasih Sayang

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Penyelamat
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fatimah Afath ( arasimah )

seorang istri yang bersabar selama dua tahun menunggu suaminya berubah tapi malah berulah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatimah Afath ( arasimah ), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

akhirnya tamunya datang

Bu Hamidah yang mengetahui jika Santi mulai resah hanya tersenyum saja. Santi berusaha mengikhlaskan Raka dengan yang lain karena Santi merasa tidak pantas.

Apalagi melihat status Santi yang janda di usia muda. Bahkan Santi tidak beri keturunan selama pernikahannya. Membuat Santi merasa semakin minder saja.

Santi membantu membungkus kue dan buah -buahan untuk hantaran. Selama membantu Bu Hamidah Santi mencoba menguatkan hatinya.

Mencoba ikhlas menerima jika Raka memang berjodoh dengan yang lain. Santi berbesar hati jika memang Raka akan menikah dengan yang lain.

Tapi itu hanya diucapkan dalam hati saja. Karena Santi malu sudah menolak Raka. Sebab Santi merasa tidak pantas untuknya.

Selesai beberes Santi izin merapihkan dapur setelah masak tadi. Bu Hamidah pun mengizinkan Santi beberes yang lain. Karena membuat bingkisannya pun sudah selesai.

Santi mencuci semua piring - piring dan makanan ditaruh di atas meja. Setelah itu Santi menyapun dan beberes. Sedangkan di lantai atas Raka sedang memperhatikan Santi. Santi yang fokus tidak sadar sedang diperhatikan seseorang. Setelah Rapih semua Santi izin pulang karena hari sudah azar.

Raka pun sudah berangkat ke masjid untuk sholat Azar. Parman dan Surti memang sengaja tidak memberitahukan kedatangan bu Hamidah dan Raka pada Santi nanti malam.

Karena Raka sudah bercerita jika sudah berbicara dengan Santi namun Santi selalu melarikan diri. Jadi malam ini Raka pun meminta pak Parman tidak membicarakannya tentang kedatangan kepada Santi.

Saat Santi pulang sampai rumah Santi langsung mengucapkan salam " Assalamualaikum." dan dijawab oleh Surti di dapur " walaikumsalam ".

Santi langsung salim pada Bu Surti dan bertanya," Ibu masak apa? kok kayaknya enak ini."

" Soto nak. Mau makan sekarang apa nanti malam saja soalnya nanti malam akan ada tamu." Tawar Surti.

" Memang sudah matang bu?." Tanya Santi.

" Sudah ini kamu mau makan sekarang?." Tawar Surti.

" Sekarang saja bu perut Santi sudah lapar. Maaf ya bu." Ujar Santi.

Santi mengambil piring dan nasi serta lauknya. Sebelum makan Santi membaca doa terlebih dahulu. Santi pun makan dengan lahap sebab Santi tidak makan siang tadi di rumah bu hamidah.

Surti menaruh lauknya dimeja makan sedangkan sotonya masih di panci. Kalau mau makan nanti dipanaskan kembali.

Surti meninggalkan Santi yang sedang makan sendiri di meja makan. Surti akan mandi dan sholat Azar setelahnya. Saat Santi selesai makan Parman datang pulang dari masjid. Santi Langsung salim dan meninggalkan Parman untuk mencuci piring.

Santi bertanya," Bapak mau makan sekarang atau nunggu ibu?."

"Kamu sudah makan ?." Tanya Parman.

" Sudah ini baru aja." sambil menunjuk bekas piring yang dicuci.

" Bapak nanti saja bareng ibu." ujar Parman.

" Bapak ma ibu sehati ini, saling tunggu." ledek Santi.

Santi izin mau mandi untuk bebersih diri. Tak lama Santi pergi Surti datang bertanya," Bapak mau makan sekarang ?."

" Iya bu." jawab Parman.

Lalu Surti menyiapkan piring untuk suaminya serta dirinya. Surti mengambil nasi untuk suaminya terlebih dahulu. Baru mengambil untuk dirinya.

Surti dan Parman makan bersama hanya berdua karena Santi sudah makan terlebih dahulu. Setelah Surti dan Parman selesai makan mereka berbincang sebentar membahas soal Santi.

" Kira - kira bu Hamidah dan Nak Raka mau membahas apa ya nanti, kok ibu jadi deg - degan ya?." jelas Surti.

" Bapak juga kurang tahu katanya mau main, tapi jangan bilang neng Santi kalau mau main. Kenapa ya bu?." Tanya Parman.

Surti dan Parman juga bingung sendiri dibuatnya.

" Mungkin nanti akan ada hal penting yang mau dibahas kali pak." jelas Surti menenangkan suaminya yang mulai gelisah.

Parman yang melihat jam sudah menunjukan pukul tujuh belas lewat tiga puluh menit. Parman izin pamit pada istrinya untuk kembali ke masjid. Santi pun menghantarkan Parman sampai depan pintu. Lalu menonton tv diruang tamu.

Santi yang baru selesai bebersih keluar kamar langsung bergabung dengan Surti yang sedang melihat tv. Santi bertanya," Bapak kemana bu ?."

" Ke masjid." Jawab bu Surti.

Santi menemani Surti menonton tv diruang tamu. Santi memberitahukan jika anak bu Hamidah akan melamar calon istrinya. Bu Surti tersenyum kepada Santi sambil melihat ekpresinya Santi yang agak sedih.

" Kamu cemburu jika Raka akan melamar calon istrinya?." Tanya Surti yang melihat Santi agak gelisah sejak pulang dari rumah bu Hamidah.

" Tidak berani bu saya cemburu terhadap mas Raka, apalagi status saya yang seorang janda tak bisa punya anak. Saya tidak berani bu memikirkan hal itu." jelas Santi dari lubuk hatinya.

" Tapi neng suka kan sama mas Raka?." Tanya Surti memastikan perasaan Santi.

" Siapa si bu yang tidak menyukai mas Raka, orangnya baik, sholeh namun saya tahu diri bu dengan status saya ini. Saya tak pantas bersanding dengannya." ungkap Santi.

Surti ikut prihatin atas status Santi saat ini. Apalagi Santi menjadi minder karena statusnya. Surti akan bicara pada suaminya nanti untuk menyampaikan jika Santi menyukai Raka tapi takut dengan statusnya Santi.

Berati hari ini Raka datang untuk melamar Santi. Surti menyimpulkan dari cerita yang disampaikan oleh Santi.

Surti berharap yang terbaik untuk Santi ini adalah harapan terbesar seorang ibu. Mana ada ibu yang mau melihat nasib buruk anaknya.

Santi yang sedang melihat tv di elus - elus pundaknya oleh Surti. Untuk menenangkan Santi.

" Semoga neng mendapatkan jodoh nanti dunia akhirat, yang akan membimbing neng ke jalan yang benar." Bu Surti mendoakan yang tulus untuk anak angkatnya.

" Amiin ya roball alamiin." jawab Santi.

Adzan magrib pun berkumandang yang dilakukan oleh Parman. Parman berterima kasih kepada orang yang telah mengantikan Parman Saat Parman sakit.

Santi dan Surti mematikan tvnya lalu mengerjakan sholat untuk memenuhi panggilan Allah. Surti dan Santi sholat di kamar masing - masing. Santi membaca al quran sampai sholat isa datang barulah Santi keluar untuk membantu Santi.

Soalnya bu Surti bilang akan ada tamu selepas isa. Setelah Isa pak Parman langsung pulang meninggalkan masjid karena akan ada tamu.

Surti dan Santi sedang membuatkan minuman untuk Tamu. Lalu Santi pamit mau ke kamar terlebih dahulu. Tak lama pintu diketuk dan ada yang mengucapkan salam " Assalamualaikum"

Parman menjawab " Waalaikumsallam " dan membukaan pintu mempersilahkan tamunya masuk. Pak Parman mempersilahkan bu Hamidah dan Raka masuk. Surti juga menyambut Bu Hamidah dan Raka.

Bu Hamidah memberikan bingkisan kue dan buah - buahan. Lalu dibawa masuk oleh Surti. Santi yang baru keluar ingin membantu Surti membawakan minuman. Namun Surti datang membawa bingkisan kue - kue yang di taru di meja makan. Santi tidak memperhatikan bingkisan yang dibawa oleh bu Surti.

Karena sedang membawa minuman untuk disajikan kepada tamu. Santi menunduk masih tidak memperhatikan tamunya. Santi memberikan tehnya kepada para tamu.

Bu Hamidah mengucapkan terima kasih. Barulah Santi melihat tamunya pak Parman dan bu Surti. Santi terkejut karena Tamunya adalah Bu Hamidah dan Raka.

Tapi Santi merasa bingung, Santi berfikir mungkin ingin mengajak Pak Parman dan Bu Surti untuk ikut acara lamaran

Santi izin ke belakang dan di dapur sudah ada Surti yang sedang menyiapkan kue untuk dibawa ke depan.

Santi melihat bingkisan yang dibungkus tadi siang bersama bu Hamidah. Berarti benar dugaan Santi jika Pak Parman dan Bu Surti akan diajak ngebesan.

Bu Surti membawa kue ke depan untuk dicicipi. Santi memilih di dapur saja karena merasa tidak enak pada Bu Hamidah dan Raka.

Pak Parman meminta bu Hamidah dan Raka untuk mencicipi kue dan minumannya.

Pak Parman bertanya," Maaf saya mau tanya ada perlu apa ya nak Raka dan bu Hamidah ke sini dan membawa begitu banyak bingkisan."

Karena pak Parman sangat penasaran dengan maksud kedatangannya.

" Maaf sebelumnya saya datang ke sini telah menganggu waktu istirahatnya pak Parman dan Bu Surti. Niat kami ke sini karena ingin melamar Santi menjadi istri Saya." Raka menjelaskan maksudnya.

"

1
Fatimah Afath
kak saya sudah mampir dan like tolong dilike juga ya novel saya "kasih sayang" terima kasih
🎧✏📖: saya mampir , jika berkenan mampir juga
total 1 replies
Fatimah Afath
baik
Fatimah Afath
/Cry/
Edgar
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Fatimah Afath: maaf ya soalnya lagi sibuk kmerin 2 anak sakit ganti - gantian
Fatimah Afath: terima kasih atas semangatnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!