NovelToon NovelToon
Hei Gadis Indigo (The Series) TAMAAAAAT!!!!

Hei Gadis Indigo (The Series) TAMAAAAAT!!!!

Status: tamat
Genre:Horor / Rumahhantu / Romansa Fantasi / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Tamat
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Osi Oktariska

Aku Khaerunisa. Aku memiliki kemampuan dapat melihat mereka yang tak kasat mata, yang biasanya kalian sebut hantu.
Semua ini terasa seperti kutukan, sampai saat aku bertemu dengannya. Indra Saputra. Karena tiap aku menyentuhnya, maka para hantu akan pergi dan hilang.

Tak peduli seberapa jauh kami berpisah, kami bagai magnet yang akan bertemu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Osi Oktariska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 31 Jin penglaris

Hari ini aku sudah bisa masuk kerja lagi.

Pimpinanku di kantor sudah tau tentang keadaanku yang tidak bisa masuk kerja beberapa hari kemarin.

Seperti biasa Indra mengantarku ke kantor.

Sampai lobby kantor, sudah ada pak Dikin sedang menyapu di area sekitar lobby.

"Mba Nissa.." seru nya.

"Pagi Pak Dikin.. " kataku sambil memamerkan gigi putihku.

"Sudah sehat to?"

"Alhamdulillah pak.."

"Syukurlah kalo gitu. Bapak seneng lihatnya.. Ah iya, mas Anjar sudah mengundurkan diri mbak. Ndak kerja lagi disini."kata pak dikin membuatku kaget.

"Kenapa pak?"tanyaku yang entah pura pura **** atau memang aku belum sadar.

"Lah, ya gara gara bikin mba Nisa celaka kemaren itu kan."

Apa seluruh kantor tau ya?

masalahku dengan Anjar kemarin?

"Ohhh.. ya sudah, Nisa masuk dulu ya pak.."

Aku masuk keruanganku yang ada dilantai 3.

Dengan menaiki lift, tumben sepi.

Lalu dari lantai 2 masuk seorang pria berjalan sambil menunduk.

Awalnya aku biasa saja, sambil memainkan hpku.

Tapi lama lama bulu kudukku berdiri. Kutengok ke arah pria itu, seperti pernah melihatnya dan tidak asing. Pikirku.

"Makasih Nisa"katanya datar lalu menengok ke arahku& menyeringai.

"Allahu aakbaaaaar"aku kaget bukan main. Dia sosok mas Eka.

Lalu beberapa saat hilang saat pintu lift terbuka dilantai 3.

Aku segera berlari keluar lift, orang orang menatapku heran dan bingung.

Sampai di ruanganku sudah ada Mia, Dimas dan Yuli mereka serempak melihatku yang baru datang dengan tatapan bingung, heran dan senang.

"Nisaaaaa!!!"teriak Mia memelukku.

Yuli ikut menghambur memelukku pula.

"Alhamdulillah kamu udah sehat Nis..aku kangen tau.."kata Yuli.

"Wah sepi Nis nggak ada kamu.."kata Dimas menjabat tanganku.

"Ihh pada kangen.."kataku manja

Kami tertawa bersama.

"Eh Nis, kamu nggak cerita kalau kamu kenalannya Pak Guntoro?"kata dimas tiba tiba.

"Eh..hehehe"aku kaget lalu kujawab saja dengan senyuman.

Sebenarnya bukan aku yang kenal, tapi mamahnya Indra. Mungkin mamahnya Indra cerita tentangku ke pak Guntoro.

" Nggak nyangka ya Anjar bisa segitunya ke kamu Nis " kata Mia sedih.

Aku tau kalau Mia menyukai Anjar, Anjar nya saja yang tidak menyadarinya.

"Namanya juga gelap mata Mi.., kamu yang sabar ya."kataku sambil mengelus punggung Mia.

"Malemnya juga Anjar masuk Rumah Sakit Nis..gara gara digebukin orang katanya."kata Dimas lagi.

"Digebukin orang??"aku terkejut.

Sepertinya aku tau siapa yang melakukan itu.

"Iya, habis itu kemaren dia ngundurin diri. Dia aja nhgak pamit ke kita kita. Tau tau ada orang HRD yang kesini bilang itu ke kita."katanya lagi.

Aku hanya mengangkat kedua bahuku sambil menghela nafas berat.

"Udah ah, nggak usah di bahas.."kataku lalu duduk di kursiku.

"Oh iya, gimana kemaren kemaren? aman kan?"tanyaku ke mereka.

Mereka langsung paham maksudku.

"Aman nis..udah nggak ada penampakan lagi."kata Yhuli.

Kulihat yuli juga keliatan lebih segar.

Syukurlah kalau begitu.mungkin kejadian di lift tadi sebagai ucapan selamat tinggal saja.

Beberapa jam dikantor kurasakan keadaan memang benar benar aman.

Alhamdulillah..

Jam istirahat kali ini, aku makan di Cafe dekat kantor dengan Mia dan Yuli.

Tiba tiba aku menabrak seseorang yang baru saja keluar dari cafe.

"Anjar.." kulihat wajahnya lebam lebam bahkan matanya terdapat lingkaran biru juga.

Anjar berhenti karena kaget berpapapasan dgnku.

"Eh..., Nisa..."

Mia dan Yuli saling berbisik.

"Ya ampun.. kamu kenapa? kok berantakan gini?"tanyaku masih sambil menatap wajahnya.

Aku bahkan lupa kemarahanku ke Anjar yang sebenarnya ingin kuluapkan saat ini begitu  melihat wajahnya yang hancur berantakan, aku menjadi iba.

"Eum..., nggak apa apa kok Nis.. Nisa.. Maafkan aku ya..., aku udah bikin kamu celaka. Aku khilaf Nis."katanya.

"Iya Njar. nggak apa apa. Udah aku maafin kok. Ini siapa yang bikin kamu gini?"tanyaku masih fokus dengan wajahnya yang berantakan.

"Nggak apa apa Nis.. ya udah aku pamit dulu.. "Anjar segera meninggalkan kami menuju mobilnya.

Aku masih menatapnya sampai dia hilang di ujung parkiran.

"Nis, udah yuk masuk.."ajak Yuli.

Aku mengangguk.

***

Pukul 16.00 tepat Indra sudah ada di Lobby kantor, dia menjemputku masih menggunakan pakaian dinasnya.

Dia tersenyum dari kejauhan.

Aku agak kesal denganya.

"Yuk pulang"kataku datar sambil terus berjalan ke parkiran mobilnya.

Indra bingung melihat sikapku yang dingin.

Saat dimobil pun aku masih sama, diam.

"Nis, kamu kenapa sih? kok jutek gitu?"tanyanya sambil menyetir tapi matanya menatapku.

"Ndra..."

"Hmm..."

"Kamu yang mukulin Anjar?"tanyaku langsung.

Dia diam sejenak, seakan ragu untuk mengatakan iya tapi tidak mungkin juga dia berbohong dengan mengatakan tidak.

"Iya Nis.. aku emosi banget kemaren liat kamu kaya gitu."katanya dengan aura penyesalan.

Aku hanya menghela nafas panjang dan tida melanjutkan obrolan ini.

Walau Anjar berbuat seperti kemarin, dia juga pernah menjadi temanku. Aku hanya tidak suka dengan cara Indra yang seperti itu.

Sampai di depan rumahku, aku langsung masuk ke dalam rumah . Di teras sudah ada kak Adam& kak Yusuf. Aku masuk mengucapkan salam dengan dingin.

Indra yang kutinggalkan di mobil diam saja.

Kak Adam & kak Yusuf menatap ku heran, lalu kudengar mobil Indra pergi meninggalkan rumah.

Aku tau, tidak seharusnya aku bersikap seperti ini. Tapi aku tidak suka dengan cara Indra yang seperti itu.

Aku segera masuk kamar untuk mandi & sholat ashar.

Tak lama pintu kamarku diketuk.

"Nis, kakak boleh masuk?"suara kak Adam ada dibalik pintuku.

"Yaaaa."kataku dingin.

Kak Adam masuk kamar lalu duduk disebelahku, aku sedang membuka laptopku.

"Kamu ribut sama Indra?"tanya kak Adam.

"Nggak"

"Terus? tadi kalian kenapa sih? pulang pulang kamu jutek, Indra biasanya masuk dulu ke rumah, eh ini langsung balik tanpa ngomong apa apa"kata kak Adam.

"Aku nggak suka aja kak caranya Indra yang main pukul gitu."kataku.

"Anjar?"tanya kak Adam balik.

Aku mengangguk sambil mengernyitkam keningku.

"Kak Adam kok tau.."tanyaku heran.

"Hmm.. semua bukan salah Indra sepenuhnya Nis, kakak yang ngajak Indra nemuin Anjar. buat ngasih pelajaran ke dia." jelas Kak Adam.

"Ya ampun..."

"Kakak sama Indra khawatir banget Nis kamu ampe kaya kemaren itu. Kita bener bener emosi sama Anjar. Bisa bisa nya dia ngelakuin hal itu ke kamu!"kata kak Adam yang masih menjelaskan dengan lembut agar aku tidak tersulut emosi.

Mungkin memang apa yang dilakukan kak Adam& Indra terbilang wajar. Setelah apa yang dilakukan Anjar kemarin.

"Maaf ya Nis. kalau kamu marah sama kakak& Indra. Kami sayang sama kamu. kami nggak pengen kamu terluka."

"Huft... Iya kak."kataku singkat.

"Maafin Indra juga Nis. kasian dia, udah bela belain kemaren nungguin kamu habis kerja.. dia sayang banget sama kamu."bujuk kak Adam.

Hpku berbunyi, ada bbm masuk .

Dari Indra.

"Maaf....,"

Hanya itu yang dikirimnya.

Aku tidak langsung membalasnya.

Kak Adam masih dikamarku sampai adzan maghrib lalu keluar kamarku saat aku akan sholat.

Saat berdzikir.. kak Adam mengetuk pintu kamarku lagi.

"Nis... ada Indra di depan"kata kak Adam sambil membuka pintu kamarku.

"Iya kak. bentar lagi Nisa keluar ya."kataku yang sudah melunak.

Aku segera keluar menuju teras. sudah ada Indra ditemani kak Adam& kak Yusuf.

Melihatku datang kak Adam mengajak kak Yusuf masuk ke dalam.

Kulihat Indra masih menatapku sedih.

Aku duduk disampingnya, masih diam saja.

"Niss.."kali ini dia duduk menghadap ke arahku.

"Maafin aku ya.. aku emosi kemarin.. aku bener bener...." aku menghentikan kalimat Indra dengan menempelkan telunjukku ke bibirnya. Kemudian tersenyum.

"Iya Ndra..aku maafin."kataku.

Terlihat senyum diwajah Indra.

Dia segera memelukku erat.

"Maafin aku juga ya Ndra, tadi jutek sama kamu."kataku.

Dia hanya menganggukan kepala nya menjawabku.

"Eh kamu udah makan belum Nis?"tanya Indra seraya melepaskan pelukkannya.

"Belom..."

"Makan diluar yuk."ajaknya.

Aku pun mengiyakan ajakan Indra.

Beberapa hari ini memang kami jarang pergi bersama, paling hanya saat dia mengantar dan menjemputku saja ke kantor..

***

Kami tiba disebuah restorant yang cukup ramai, disana menjual menu iga bakar.

Saat berhenti diparkiran.., aku menatap aneh pada salah 1 orang yang hanya diam saja didepan restorant itu. Bajunya lusuh tatapan matanya kosong.

Bahkan saat Indra memanggilku pun aku tidak menanggapinya.

Lagi ngapain yah,pikirku.

"Nis. "Indra mengagetkanku.

"Eh iya..bentar"

"Kamu ngliatin apa sih Nis?"tanyanya mengikuti arah yang kutatap.

"Itu orang lagi ngapain yah? berdiri aja disitu... diem."sambil kutunjuk arah orang itu.

"Orang? mana sih? nggak ada ah Nis."kata Indra membuatku bingung.

"Itu loh Ndra.. Yang didepan itu.. lagi berdiri. Baju nya kumal banget"kataku meyakinkan Indra.

Lalu hujan turun... Indra segera menarikku masuk restorant.

Dia mengajakku duduk, tapi mataku masih menatap orang yang diluar tadi. Hujan turun cukup deras tapi orang itu sama sekali tidak bergerak sedikitpun.

Restorant menjadi ramai pengunjung.

Indra sedang membuka buku menu dihadapannya.

"Kamu pesen apa Nis?"tanya Indra.

Aku diam tak menjawabnya.

"Nisa.."kali ini Indra agak memanggilku keras.

"Hah.. apaan..."aku kaget.

"Pesen apa sayang?"tanyanya lagi.

Aku mulai berfikir, apa ini salah 1 restorant yang menggunakan sihir ya? agar banyak pengunjung yang datang. Tapi didalam restoran aku tidak menemukan 1 pun makhluk astral.

"Kita cari tempat lain.."ajakku ke Indra sambil menarik tangannya.

Pelayan restoran yang ada didekat kami bingung menatapku.

Aku menggunakan ojek payung yang disediakan didekat parkiran.

Mataku masih saja menatap sosok itu.

Itu bukan manekin & bukan manusia.

Memang ada beberapa tempat makan yang menggunakan jin penglaris, biasanya sangat ekstrim. Ada yang meneteskan liur ke dalam kuali tempat makannya, ada yang menggunakan kuah rendaman kaki manusia yang dijadikan tumbalnya. Dan masih banyak lagi. Walau ini tidak terlihat ekstrim tapi aku masih tidak mau makan ditempat yang seperti itu.

Akhirnya aku&  Indra makan bakso pinggir jalan yang sudah menjadi langganan kami.

Lebih aman.

\=≠\=\=\=\=\=\=\=

1
kalea rizuky
skg uda bisa liat masa lalu orang ya
kalea rizuky
indra sempet cium anggi kan dihh bekas
kalea rizuky
g cocok jd indigo g kayak lilis berani dia
kalea rizuky
kok ada baju tidur cwek wah wah indra ya 😏😄
sri purwati Wati
di nopel seblh tdk nyaman setiap mo bc hrs ada koinnya
Yaya Puja
setuju
Anjani Pitalokasari
Luar biasa
Anjani Pitalokasari
Buruk
Cahaya
Luar biasa
Arkana Aksa Haidar
Entah sudah keberapa kalinya saya reread cerita ini. Dari pertama kali baca di kaskus lalu pindah ke sini dan cerita2 lainnya yg ada di aplikasi hp lain. Tetap tidak membosankan.
Syifa
annisa ny jd tenggelem di cerita ini, hrus ny indra sm nisa msih terus jadi pemeran utama
Erni Sasa
haduuh baru x ini baca indigo tapi mc cewe,y terlalu lemah😌
Siti Saleha
next kak seru banget ceritanya
diyach ayu
kok gitu sih kok tato nanti solatnya GK sah dong.. kn d Islam g boleh tato dosa
adek
kapan rencana utk season ke 4 nya ?
adek: di tunggu ya kk
Osi Oktariska: insya Allah. ada kak
total 2 replies
adek
yg series kkn apa ada ?
Kettle 29
Holla thor ☺️☺️☺️ Apa kbr,,udh lama aku stop baca horor 😆 Gara2 slalu mrasa was2 dan bs migran d ksh obat g smbuh2. Akhire stop baca horor,alhamdulillah smbuh
0731
mantaps thor👍
Adnan kim
ditunggu karya lainnya ya kak
Sri Yanti
lanjutan ny tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!