NovelToon NovelToon
Madu CEO Koma

Madu CEO Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Konflik etika / Nikah Kontrak / Pihak Ketiga / Pernikahan rahasia
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

"Jika memang kamu menginginkan anak dari rahim ku, maka harganya bukan cuma uang. Tapi juga nama belakang suami mu."
.... Hania Ghaishani .....


Ketika hadirnya seorang anak menjadi sebuah tuntutan dalam rumah tangga. Apakah mengambil seorang "madu" bisa menjadi jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagaimana?

Langit berubah warna. Dari biru pucat yang tenang, menjadi jingga tua yang menyala muram. Seperti lukisan langit sore yang tak tahu harus cerah atau menangis. Seorang wanita duduk sendiri. Tubuhnya dibalut dress satin lembut, bahunya bersandar pada bantal sofa, dan di hadapannya—secangkir teh lavender mengepul pelan di atas meja marmer putih beralas tatakan gelas berwarna emas.

Meski langit tak lagi berwarna jendela kaca di depannya ia biarkan terbuka. Wangi lavender memenuhi ruangan. Biasanya, aroma ini menenangkan. Tapi tidak kali ini. Seperti pekat yang mulai merayap menelan hari, seperti itulah pikiran Audy. Pertanyaan dari Hania pagi tadi terus berputar dalam kepalanya

“Bagaimana jika Tuan Brivan bangun?”

"Bagaimana?"

"Kenapa harus bertanya bagaimana?"

Sebuah pertanyaan sederhana… tapi menusuk seperti duri kecil yang tak bisa dicabut.

Karena bagian paling jujur dalam dirinya menginginkannya. Ia ingin Brivan bangun. Ingin mendengar suara pria itu lagi, mencium aroma tubuhnya, memeluknya saat malam terasa dingin. Berbagi cerita dalam balut selimut yang sama kala malam datang, seperti malam ini.

Audy memejamkan mata. Menelan harap yang seolah jauh, semua sudah ia lalui. Kenapa masih begitu berat. Rasanya ingin menyerah, tapi ... Ingin juga bertahan. Demi Brivan, demi pernikahan yang sudah mereka perjuangkan selama lima tahun ini. Berbagai ombak sudah mereka lalui, kadang hampir tenggelam. Namun dengan saling meyakini mereka masih bisa bertahan.

Namun untuk saat ini, ombak kali ini begitu besar. Audy tidak mampu sendiri, dia butuh pendukungnya. Dia butuh nahkoda yang membawa arah kapal ini berlayar.

"Tuhan… kapan suamiku akan kembali padaku?" Wanita rapuh itu memeluk dirinya sendiri. Dingin jalan takdir membuatnya begitu menggigil.

Suara langkah pelan terdengar di lantai marmer hitam. Mario datang, mengenakan jas putihnya seperti biasa. Tanpa suara, ia duduk di seberang Audy, tepat di sisi teh yang sudah mulai mendingin.

“Kau belum menyentuh tehmu,” ucap Mario tenang. Wajahnya ramah, mata elangnya menatap tajam tapi penuh kelembutan.

Audy membuka mata. Seulas senyum getir tersungging di bibirnya yang berpoles lipstik.

"Hem.." gumamnya enggan.

Hening. Keduanya diam sesaat. Mario menatap Audy, lalu mengambil cangkir dan menggesernya lebih dekat.

“Kau seharusnya meminum ini. Kau butuh ketenangan, Audy. Pikiranmu terlalu gelisah akhir-akhir ini. Itu tidak baik," ujarnya pelan.

Audy menggigit bibirnya, lalu menatap lurus ke mata Mario.

“Mario… kamu yakin Brivan akan sadar suatu hari nanti, kan?” Sorot mata Audy menatapnya penuh harap.

Mario tidak langsung menjawab. Ia menyandarkan tubuh ke sofa, menyilangkan kaki, dan mengambil napas panjang. Melemparkan pandangan jauh ke luar jendela.

“Kita tidak tahu, Audy,” katanya lembut.

“Brivan… sahabatku itu… dia kuat. Tapi apa yang dia derita bukan luka ringan. Dan penyembuhan bukan keajaiban instan. Butuh waktu. Bersabarlah sebentar." Mario menoleh menatap wajah Audy dengan senyum yang menenangkan.

“Tapi kapan?”

Nada suara Audy meninggi sedikit, gemetar. Matanya berkaca. Tangannya mengepal kuat diatas paha, meremas udara kosong yang ada dalam genggamannya.

"Itu bukan kuasaku Audy, kau tahu aku sudah berusaha sebisaku. Berdoalah semoga dia lekas sadar. Aku bukan Tuhan yang bisa membuat keajaiban," tukas Mario dengan sedikit ketus.

Audy menunduk, dia marasa bersalah sudah bertanya dengan nada tinggi pada sahabatnya. Bukan Audy tidak yakin, bukan ragu. Dia hanya ingin Brivan segera ada, bener-benar ada.

“Ma-maaf Mario. Aku… aku hanya ingin tahu. Sudah dua bulan lebih, Mario. Setiap aku ke kamarnya, aku bicara padanya, berharap… berharap matanya terbuka.”

Mario menatapnya. Lama, tersenyum tipis. Sangat samar. Lalu ia sebuah kalimat ia ucapkan, lebih pelan. Lebih tajam.

“Kalau dia bangun sekarang… menurutmu apa yang akan terjadi?”

Audy tertegun. Ia menatap Mario dengan wajah bingung. Senyum Dokter itu semakin lebar, kali ini terlihat jelas penuh makna.

“Brivan akan lihat kamu dalam keadaan rapuh, dalam luka yang belum sembuh. Tubuhmu belum pulih. Jiwamu belum pulih. Dia akan merasa bersalah karena mengajakmu keluar malam itu."

Mario mendekat, mencondongkan tubuhnya, suaranya semakin lirih namun menghantam.

“Dia akan tahu… jika calon anak kalian sudah tidak ada. Dia akan tahu kamu hancur, dan tidak bisa memiliki keturunan lagi, dia juga akan tahu ada wanita lain yang sedang mengandung anaknya. Lalu .... Apa yang akan dia lakukan, Audy ...?"

Audy membeku. Seluruh tubuhnya seolah ditarik ke bawah. Pertanyaan Mario menghantam logikanya. Apa yang akan suaminya lakukan?

Apa?

“Brivan tidak akan siap, kau juga tidak. Dunia yang kalian usahakan akan pecah berkeping-keping lebih parah dari sekarang. Remuk, tak bersisa .... Dan ...hilang...."

Ucapan Mario menggantung begitu saja di dinginnya udara. Menusuk pelan tapi dalam, pada pemikiran Audy. Setiap yang Mario katakan seolah terjadi di hadapan wanita itu. Wanita itu Hania, dengan perut besar bersama suaminya, dan dia? Dia duduk diam menangis dalam kesendirian. Audy menggeleng cepat, mengusir pikiran buruk yang menyusup dalam dirinya.

“Aku rasa untuk sekarang lebih baik seperti ini, Audy.”

Audy menunduk. Bibirnya bergetar. Air mata menahan di ujung mata, tapi tak jatuh. Perasaan rindu yang tadi menguat, tiba-tiba berubah jadi kecemasan yang mencekik.

“Tapi .... aku…”

“Kau wanita hebat Audy, berjuang untuk bertahan sejauh ini,” balas Mario cepat.

"Jangan takut, ada aku." Tangan Mario terulur mengusap bulir bening yang sudah jatuh dari sudut mata yang sangat ia sukai. Lalu turun mengenggam tangan dingin Audy, menyakinkan dia akan selalu ada dengan sentuhannya.

“Jangan pikirkan bayi itu. Itu hanya hasil dari kecelakaan yang tak bisa kita hindari. Tapi kamu… kamu yang harus kami lindungi.”

Kata ‘kami’ diucapkan dengan nada seolah dunia berputar demi Audy. Padahal, itu justru jaring laba-laba yang tak terlihat. Dan Audy… adalah mangsanya.

Ivana berdiri tak jauh dari mereka. Sejak tadi hanya diam. Tapi matanya memantulkan kepuasan kecil, seperti bidak catur yang tahu jalannya menuju skakmat makin dekat.

Audy menarik selimut di pangkuannya lebih rapat. Mengangguk pelan.

“…Ya. Mungkin ... Mungkin yang kau katakan benar,” bisiknya.

Mario tersenyum lembut. Seolah menyetujui keputusan suci yang menyelamatkan segalanya. Padahal… itu hanya keputusan yang mematikan satu-satunya harapan untuk mengembalikan kebenaran.

"Aku selalu tahu yang terbaik untukmu. Sekarang waktunya Tuan putri istirahat, aku akan mengawalmu sampai kamar." Mario mengedipkan matanya, menggoda. Membuat rona merah di pipi sahabatnya.

Audy perlahan berdiri dengan bantuan tangan hangat Mario, pria yang sejak dulu selalu ada untuknya. Sahabat yang selalu bisa dia andalkan.

1
Tulip's 🌷
jadi penasaran, kenapa suster Fira tiba-tiba ingin membantu Hania
Tulip's 🌷
bener2 munafik banget si Mario, padahal dia yang bikin brivan tidur.
Putri Nurril
wowwwwww
emak nya brivan bakalan pulang. dan si nenek tapasya pasti gak bisa bergerak sesuka hati nya setelah ini
Sweet Mango
Ga sabar nunggu kejutan dari ayah dan ibu nya brivan. apa yang mau di perbuat Mario, Audy dan ivana di depan mereka ? suruh Audy pura² hamil atau gimana
N.M.Q
Sebentar lagi apa yang perbuat mario pasti akan tercium oleh ayah dan ibu nya brivan
Novi Manggala Qirani
Kayak nya Fira tahu sesuatu sampai akhirnya mau mambantu Hania, mungkin dia mendengar Mario dan ivana bicara
Sweet Mango
Mario pengen nguasain kekayaan Brivan, lewat Audy ?
Oh nggak bisa, yang mengandung anak brivan itu hania, jadi Audy gak ada hak emm
N.M.Q
Kalo kesadaran brivan bukan kuasa mu, berati kesehatan brivan juga bukan kuasamu Mario !!
kapan aja,, Brivan pasti bisa bangun melawan bius yang kau ciptakan !!
Novi Manggala Qirani
tu kan, hmm tapi Mario melakukan ini pasti tidak semata² demi Audy, dia juga punya tujuan tersendiri
Anita♥️♥️
ada apa dengan Fira??kenapa tiba" dia mau membantu Hania??
Kenara 💜
jeng jeng Audy kamu tidak bisa berbohong lagi. tolong ibunya brivan. jangan bilang²
Sahidah Sari
ada apa dengan suster Fira ya? apa yg sdh terjadi sama dia.trs knp dia tiba tiba mau bantu Hania tp syukur lah dia berubah pikiran.

apa ibunya Brivan ga tau ya klu Audy sdh keguguran dan anaknya lagi terbaring sakit.
Afiq Ditya
Kenapa tiba² Suster Fira mau membantu Hania untuk membuat Brivan bangun??tapi keadaannya yg kacau justru bikin penasaran,, hal apa yg buat Suster Fira berubah,,
Ibunya Brivan akan datang,, berharap bgt dia akan bisa membawa Brivan pergi bersamanya,jika Brivan menjauh dr Mario,itu artinya Brivan akan bisa segera sadar,,,
Yanti99
Fira kenapa tiba" berubah pikiran,,apakah dia punya rencana lain?
nah loh ibunya brivan mau ke indo jenguk brivan gimana ya nanti reaksinya kalau tau Audy udah ga mengandung lagi
Yanti99
andai kamu tau Audy,brivan ga sadar karna ada campur tangan sahabatmu Mario yg kamu anggap selalu ada buat kamu,padahal dia yg mengendalikan semuanya
Em Bun
hania kamu ga mimpi kan ?


dan untuk mu ibu briv semoga segera menengok ya. putra mu tidak berdaya
nur asiah
angin segar pertolongan telah tiba untuk Brivan, semoga lancar yaaaa
Dimas Setyo 😍
Alhamdulillah Fira akhirnya mau bantu Hania dan di sisi lain ibu kandung brivan mau datang ke Indonesia semoga ini kabar baik
vay73
❤❤❤❤
kieky
ada secercah harapan bukan hanya untuk hania tapi juga untuk brivan...semoga suster fira benar" bisa membantu...agar rahasia yg ada dimansion maheswara segera terungkap...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!