NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Alexa memakai sebuah gaun tanpa lengan berwarna hitam. Warna favorit nya. Dia juga mengaplikasikan sedikit makeup di wajahnya. Serta menata rambut panjang nya dengan indah.

Jangan kalian pikir Alexa kini telah berubah menjadi gadis feminim. Tentu tidak.

Dia dipaksa oleh Mamanya untuk menggunakan semua itu. Jika tidak mau, maka jangan harap Alexa boleh ikut.

Sebenarnya Alexa malas harus menghadiri acara makan malam dengan konsep demi

formal seperti ini. Terlalu kaku dan serius, apalagi mengingat Emily akan menjadi bintang utamanya.

Tapi berhubung makan malam ini menyangkut hubungan keluarganya dengan keluarga Adiyaksa dia tetap harus hadir.

Sebisa mungkin dia akan melakukan sesuatu untuk mencegah terjadinya kerja sama antara keduanya.

Tapi bermain main dengan Emily bukankah

menjadi sebuah godaan yang tidak bisa dilewatkan?

Bagaimana jika dia memberikan sedikit 'pertunjukan menarik' saat makan malam nanti?

Ketika Alexa keluar dari kamar, dia berpapasan dengan Arsenio. Pria itu menatap Alexa penuh rasa damba.

Terlihat kilatan obsesi pada kedua matanya.

"Kamu cantik Lexa!"Ucapnya dengan senyum lembut.

Ah...

Senyum yang selalu diberikan Arsenio padanya dulu. Senyum yang selalu menenangkan dan membuatnya merasa disayangi.

Tapi kini dia tidak akan tertipu dengan

senyuman itu. Alexa tidak merespon dan

hanya berjalan santai melewati Arsenio menuju pintu lift.

Grep...

Tangan Arsenio mencekal tangan Alexa, membuat gadis itu mau tak mau berhenti dan berbalik menatap kakaknya itu.

"Apa?"Tanya nya dingin.

"Maaf. Tolong maafkan Kakak Alexa! "Ucapnya dengan sorot mata sendu.

Apa pria ini sudah sadar dengan kesalahannya? Apa Tuhan sudah memberinya hidayah?

"Kakak sadar, perasaan cinta kakak mungkin terlalu mengejutkan bagi kamu. Dan kakak juga terlalu memaksa kamu untuk menerima serta membalasnya. Kakak minta maaf karena kamu terluka oleh perasaan ini... Tapi kembalilah Alexa. Di sini rumah kamu!"Ucapnya.

Kini kedua tangan Alexa telah digenggam olehnya. Kakak akan mencoba menahan perasaan ini, kakak tidak akan lagi memaksa kamu Alexa.

"Tolong... Jangan pergi lagi. Kamu tidak tau seberapa gilanya kakak ketika kamu menghilang. Kakek memutus semua akses yang menuju ke kamu. Bahkan kakak tidak

diperbolehkan hanya untuk melihat kamu dari jauh. Kakak hancur Lexa... Tolong jangan pergi lagi!"

Sebutir air meluncur di pipi nya, pria ini menangis. Seorang pria hanya akan menangis di hadapan orang yang dicintainya kan?

Sebesar itu perasaan Arsenio pada Alexa.

Semakin besar perasaan Arsenio, maka akan semakin cepat perasaan itu menggerogoti hati Arsenio. Membuatnya tidak bisa membedakan mana cinta dan mana Obsesi.

"Aku akan memberi maaf jika Kakak mau berubah. Jika kakak mau menghilangkan

perasaan kakak terhadap aku. Bisakah Kakak menyayangi dan mencintai aku sebagai seorang Kakak kepada Adiknya? Jangan melihat aku sebagai seorang perempuan lagi! Jangan!"Ucap Alexa tegas.

Dengan perlahan dilepasnya genggaman tangan Arsenio, dia juga tidak mau semakin menyakiti pria itu.

Alexa sadar, di dalam situasi ini Arsenio juga sama terluka, sama tersiksa. Dan dia tidak mau menambah rasa sakit kakaknya.

Alexa pergi terlebih dahulu, dia memilih membawa mobil Ayahnya yang lain

dibandingkan jika harus bersama dengan Arsenio.

Dia tidak mau terjebak dalam situasi yang membuat mereka merasa canggung.

Ketika sampai di Mansion Adiyaksa, rupanya Kakek dan neneknya sudah terlebih dahulu sampai. Hanya Pak Herman dan Emily yang belum terlihat. Entah kemana dulu mereka itu.

"Selamat datang di Mansion kami... Terimakasih sudah meluangkan waktu

berharga anda semua karena telah memenuhi undangan makan malam kami!"Sambut Nyonya Adiyaksa dengan sangat Elegan. Terlihat sekali attitude konglomerat nya.

Setelah bertukar sapa sejenak antara keluarga Nadinata dan Keluarga Adiyaksa, mereka semua digiring menuju meja makan.

Apa mereka tidak menunggu kedatangan Pak Herman dan Emily?

Tampaknya tempat duduk pun sudah diatur sedemikian rupa, dan tampak sekali dengan sengaja mereka membuat Alexa duduk di samping Sagara. Posisi yang seharusnya menjadi tempat duduk Emily.

Sagara terlihat sangat tampan dengan kemeja hitam dan celana katunnya. Membuatnya tampak dewasa seperti para pengusaha muda.

11 12 dengan penampilan Arsenio malam ini. Emily melirik sekilas ke arah Sagara, terlihat cowok itu tampak gelisah.

Sebelah tangannya sibuk mengotak atik

handphone di bawah meja.

Mungkin dia mencoba menghubungi Emily?

Acara makan malam akan dimulai, dan tuan rumah sudah mempersilahkan tamu untuk menyantap hidangan yang tersedia.

Tampak tak ada satupun yang membahas atau sekedar menanyakan keberadaan Emily.

Mustahil kan jika gadis itu tidak datang di acara seperti ini? Apalagi yang mengundang Alexa adalah gadis itu sendiri.

Ketika semua orang sedang sibuk dengan makanannya, Alexa menyenggol kaki Sagara pelan, meminta sedikit atensi cowok itu.

"Kemana Emily? Apa dia tidak jadi datang?"Bisik Alexa.

Alexa mencari Emily bukan karena rindu atau khawatir pada gadis itu. Tidak! Dia hanya menyayangkan jika rencananya untuk menjahili Emily harus gagal karena ketidak hadiran gadis itu.

Sagara menoleh ke arah Alexa, Dia mencondongkan sedikit tubuhnya agar suara bisikannya dapat terdengar oleh gadis itu.

"Mobil yang dikendarai Emily dan Ayahnya

tiba tiba rusak di pertengahan jalan Tol. Saat ini mereka sedang mencari Taxi atau kendaraan lain yang bisa membawa mereka ke sini!"Ucapnya.

Pantas saja dari tadi Sagara sibuk dengan handphone nya. Mungkin cowok itu sedang memantau pergerakan gadisnya yang tak kunjung sampai ke Mansion nya.

Interaksi antara Alexa dan Sagara tampaknya menimbulkan kesalah pahaman bagi keluarga keduanya.

Mereka beranggapan jika keduanya cocok untuk satu sama lain. Tapi tentu dengan

maksud yang berbeda.

Papa dan Mama Alexa melihat hal ini sebagai pengalihan dari cinta terlarang antara kedua anaknya. Mungkin jika Alexa bersama dengan pria lain, Arsenio akan mundur secara perlahan dan melupakan perasaan terhadap Alexa.

Sedangkan Adiyaksa melihat hal ini sebagai sebuah celah untuk membangun sebuah hubungan bisnis dengan keluarga Nadinata.

Dia sudah menyelidiki keluarga ini lewat mata mata yang berhasil diselundupkan nya ke dalam Mansion tua.

Mata matanya bilang bahwa Herman dan Emily memang sudah menjadi bagian dari keluarga Nadinata. Tapi mereka sama sekali tidak diberi hak untuk ikut mengatur dan mengelola aset apapun yang dimiliki oleh keluarga itu.

Dengan kata lain, mereka hanya mendapatkan status dan kemewahan yang tidak berarti apapun. Karena itu dia menargetkan Alexa.

Sementara Arsenio menatap interaksi Adiknya dengan pria lain dengan hati terluka. Adiknya itu dengan mudahnya memperlihatkan kedekatan dengan pria lain di depannya, apa tidak ada sedikitpun perasaan untuknya? Atau adiknya sengaja melakukannya? Entahlah.

Setelah makan malam selesai mereka melanjutkan acara dengan mengobrol santai sambil menikmati teh hangat dan berbagai kudapan.

Obrolan didominasi oleh orang tua. Semula mereka membicarakan bisnis dan perusahaan, setelah itu Adiyaksa mulai beraksi melancarkan rencananya.

"Saya berharap hubungan kita akan berkembang tidak hanya sekedar menjadi relasi biasa. Bagaimana jika kita menjodohkan kedua anak kita?

"Tampaknya mereka memiliki ketertarikan satu sama lain!"Ucapnya.

Uhuk...

Alexa dan Arsenio batuk secara bersamaan, Mereka tersedak saat menikmati teh hangatnya.

Ucapan Adiyaksa terlalu mendadak untuk

mereka. Sementara Sagara tampak lebih bisa mengontrol diri, sepertinya dia sudah tau rencana ayahnya. Atau karena ini bukan pertama kalinya ayahnya bertindak seperti ini.

Selalu menjodohkan dengan siapapun tanpa perduli dengan perasaan nya. Padahal dia hanya mencintai satu orang selama ini, Emily.

Arsenio menggeram marah, "Bukankah Sagara dekat dengan Emily? Karena itulah anda memberikan syarat pada gadis itu kan?"Ucap nya.

Semua orang menatap Arsenio. Terutama Papa dan Mama. Mereka khawatir orang lain akan mengetahui perasaan tak lazim putranya itu.

"Tenangkan dirimu Arsen. Mungkin Adiyaksa hanya bercanda!"Tegur Kakeknya dengan bijak.

"Itu benar, meraka hanya bercanda saja iya kan? Emily adalah gadis yang sempurna,

tentu tidak bisa digantikan semudah itu oleh Alexa!"Ucap Neneknya.

Ah, wanita tua itu selalu menjatuhkan Alexa.

"Sayangnya kami tidak bercanda. Kami merasa Alexa lebih pantas dan sepadan untuk putra Kami. Sementara Emily? Saya rasa dengan ketidakhadiran dirinya dalam memenuhi undangan kami sudah menunjukan kelasnya."Ucap Nyonya Adiyaksa dengan senyum jumawa nya.

"Bagaimana Alexa? Maukah kamu bersanding bersama dengan Sagara?"Tanya Adiyaksa.

***

1
Anonymous
.
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!