NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Cerai
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: elva erviana

Bilqis aulia aulfa gadis yang berusia 17 tahun ia mengalami hal yang
tidak di inginkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elva erviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maafkan saya

Bilqis, yang mendengar suara bass dan tegas itu memantung saat mendengar qubiltu yang di ucapkan Gus all dengan satu kali ia ucap ijab qobul.

  Di tambah dengan para tamu mengatakan sah, hati ini begitu berdebar entah apa yang di rasakan Bilqis dag-dig-dug serr. Merasa panas dingin mendengarnya. Tapi begitu nyaman ketika Gus all mengucapkan ijab qobul.

   Sang kakak Nova menghampiri sang adik yang duduk di pelaminan itu.

  "Dek, sekarang kamu sudah menjadi seorang istri. Ingat jadi istri yang baik ya sayang" ucap Nova mengingatkan sang adik tersayang.

   Bilqis memandang wajah cantik sang kakak. "Kakak iqis takut"

Nova tersenyum lembut pada Bilqis dan menghapus air mata di pipi adiknya. Dia meletakkan tangan lembut di pundak Bilqis untuk memberikan dukungan.

"Sayang, tidak perlu takut. Kamu telah memasuki babak baru dalam hidupmu, menjadi seorang istri. Tapi jangan khawatir, kita akan selalu ada untukmu dan mendukungmu. Kamu memiliki kekuatan dan kebaikan dalam dirimu untuk menjadi istri yang baik. Percayalah pada dirimu sendiri dan hadapi setiap tantangan dengan keberanian," kata Nova dengan penuh keyakinan.

Bilqis tersenyum dan mengangguk, merasa lebih tenang dengan dukungan dan nasehat dari kakaknya. Dia mengingat kata-kata tersebut, bahwa dia tidak sendirian dan memiliki kekuatan yang cukup untuk menjalani peran barunya sebagai seorang istri.

Dalam pernikahan dan peran barunya, Bilqis tahu bahwa ada banyak hal yang perlu dipelajari dan dihadapi. Namun, dengan dukungan yang diberikan oleh keluarga dan cinta yang terpancar dari suami dan kakaknya, dia yakin bahwa dia akan tumbuh dan menjadi istri yang baik.

Dengan langkah tegar, Bilqis memasuki babak baru dalam hidupnya sebagai istri dan siap menghadapi segala tantangan dan kebahagiaan yang ada di hadapannya.

Nova memandang sang adik heran, kenapa adik bilang seperti itu. Ia bertanya-tanya ke diri sendiri.

    "Dek, kamu kenapa?" Tanya Nova mendekat lalu memeluknya.

    "Kakak, iqis takut kalau gak bisa jadi istri yang baik buat Gus all."  Jawab Bilqis membalas pelukan sang kakak.

    "Kakak, kemana kakYusuf dan kakak Husna, kakak Rara?" Tanya Bilqis kembali.

    "Tadi kak Yusuf bawa kedua istrinya ke ruangan tamu menyambut para tau kak Yusuf dan juga kedua istrinya termasuk Gus kecil. Soalnya kamu tau sendiri tante maria bagaimana. Sayang banget ke pada kak Husna" jawab Nova.

    "Iya kak, iqis tau bagaimana Tante Maria sayang banget sama kak Husna maka gak terima kalau kak Yusuf, mempunyai istri lagi. Ia akan menentangnya. Padahal kak Rara baik, orang nya meskipun penampilannya belum bisa menutup auaratnya" ucap Bilqis tersenyum di balik cadar.

    "Iya, kita doain kak Rara akan segera menutup auratnya." Jawab Andini adik bungsu Gus Yusuf.

     "Masyallah, cantik sekali kak iqis" ucap Ning Nura adik bungsu Gus all.

     "Masya Allah Ning Nura datang bersama Gus chandra dan juga Ning kecil." Jawab Bilqis sangat bahagia.

    "Iya, kak iqis. Nura gak nyangka kalau kak iqis wanita selama ini yang di cintai kak all. Biasanya kak all sangat dingin kepada wanita lain semenjak di tinggalkan oleh wanita yang ia juga cintai." Ucap Ning Nura.

      "Siapa wanita itu Ning?" Tanya Bilqis dengan penuh penasaran.

     "Ning Salwa dia sudah meninggal karena kecelakaan waktu mereka kuliah dulu" jawab Ning Nura duduk di dekat Bilqis.

     "Masyaallah, semoga Ning Salwa diterangkan dalam kuburnya. Ammin" ucap Bilqis tersenyum di balik cadarnya.

     "Amin allahumma amin. Nura doakan kalian bahagia, demi anak kalian oke" bisik Nura.

      Degg...

     'Ya Allah kenapa Ning Nura tau?? Apa Gus all udah menceritakan semuanya kepada anggota keluarganya. Apa mereka akan menerima iqis dengan baik' ucap dalam hati melamun.

     "Iqis, kamu kenapa?" Tanya sang kakak memgguncang bahu sang adik.

      "Aaa....aaahhh s-sakit tolong jangan lakukan ini." Tiba-tiba Bilqis mengingat dimana ia di ambil paksa mahkotanya. Di mana rasa trauma itu kembali lagi.

Nova terkejut mendengar reaksi Bilqis yang terlihat terkejut dan mengalami rasa trauma kembali. Dia segera menghentikan gerakannya dan memeluk Bilqis dengan penuh kelembutan.

"Maafkan aku, sayang. Aku tidak bermaksud membuatmu kesakitan. Aku akan selalu di sini untukmu," ucap Nova dengan lembut, mencoba menenangkan Bilqis.

Bilqis menangis di pelukan Nova, masih dibayangi rasa trauma masa lalu yang terasa begitu nyata. Nova mengusap lembut punggung Bilqis, mencoba memberikan dukungan dan ketenangan.

"Kamu tidak sendiri, Bilqis. Kamu memiliki dukungan dari keluarga kita. Aku akan selalu berusaha untuk melindungi dan mendukungmu," ujar Nova dengan sikap penuh kelembutan.

Sementara itu, anggota keluarga yang lain mulai menyadari ketegangan yang terjadi. Mereka mendekati Bilqis dengan penuh perhatian, ingin memberikan dukungan dan kehangatan.

Mereka semua bersama-sama mencoba menenangkan Bilqis dan mengembalikan kedamaian dalam dirinya. Mereka memahami betapa pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi masa sulit.

Dalam keramaian dan dukungan keluarga yang penuh cinta, Bilqis merasa sedikit lebih tenang. Dia tahu bahwa dia tidak sendirian dan memiliki orang-orang yang peduli di sekitarnya.

Mereka semua berjanji untuk selalu mendukung Bilqis dan membantunya melewati masa-masa sulit. Mereka ingin membuatnya merasa aman, dicintai, dan dihargai dalam lingkungan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang.

Ning Nura langsung memeluk tubuh Bilqis ia tau bagaimana perasaan Bilqis saat mengalami kejadian itu bagaimana. Ning Nura berusaha menenangkan Bilqis supaya tidak menjadi pusat perhatian bagi tamu undangan.

    "Kak iqis, tenang nyah. Ingat ini masih hari bahagia kalian!! Kak iqis pasti bisa melawan rasa trauma itu demi bayi kalian. Tolong maafin kak all yah telah mengambil paksa mahkota kakak iqis, membuat kak iqis mengalami trauma beras. Hati dan fisik kak iqis terluka." Ucap Ning Nura pelan.

      Bilqis mulai membuka matanya, sudah mulai tenang. "Ning. Maafin Bilqis ya"

     "Kak, maafin iqis ya" jawab Bilqis mulai bersandar di bahu kak Nova.

      "Iya sayang kamu kenapa?" Tanya Nova.

     Bilqis menggelengkan kepalanya ia tidak ingin membuat kakaknya banyak pikiran.

Nova menggenggam tangan Bilqis dengan penuh kelembutan. Dia merasa prihatin dan ingin memberikan dukungan sepenuh hati pada adiknya.

"Tidak perlu meminta maaf, sayang. Aku di sini untukmu dan akan selalu mendukungmu. Yang terpenting sekarang adalah kesehati dan kebahagiaanmu serta bayi kita," ujar Nova dengan penuh kasih sayang.

Bilqis tersenyum lembut, merasa terharu dengan kata-kata dan dukungan yang diberikan Nova. Dia merasa beruntung memiliki kakak sepertinya yang selalu ada untuknya.

Dalam kehangatan dan kedamaian keluarga, Bilqis mulai merasa lebih tenang dan mengembalikan fokusnya pada hari bahagia mereka. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membiarkan masa lalu mengganggu kebahagiaan dan harapan masa depan mereka.

Dalam momen ini, keluarga bersatu dan menguatkan satu sama lain. Mereka berkomitmen untuk saling mendukung dan melindungi, menjadikan kebahagiaan dan kebersamaan sebagai prioritas utama dalam hidup mereka.

Di ruang tamu Gus Yusuf, bersama ke dua istrinya sedang duduk para tamu juga sudah pada masuk dan mulai memakan hidangan yang tersedia di sana. Ada salah satu tamu teman bisnis Gus Yusuf memuji kecantikan Rara.

     "Assalamualikum, pak Yusuf" salam salah rekan bisnis Gus Yusuf.

    "Walaikumsallam, pak Budi apa kabar udah lama kita gak ketemu." Jawab Gus Yusuf menyapa hangat pak Budi.

    "Ha.. ha... Ada yang rindu ini sama saya" ucap pak Budi.

    "Eh bukan begitu, emang Kenyata kita gak ketemu. Yang terakhir kita ketemu waktu di sukabumi yah menjalani bisnis bersama" jawab Gus Yusuf.

    "Ha..ha.. iya bener kata pak Yusuf. Terakhir kita ketemu waktundi Sukabumi" ucap pak Budi.

   "Waaah ini, siapa cantik sekali." Puji pak Budi menatap Gus Yusuf.

    "Ini istri kecil saya pak"jawab Gus Yusuf menatap Rara.

Rara tersenyum malu mendengar pujian dari pak Budi. Meskipun dia merasa sedikit canggung, dia merasa senang mendapatkan apresiasi atas kecantikannya.

"Terima kasih, pak. Saya Rara, istri kecil pak Yusuf," ucap Rara dengan rendah hati.

Pak Budi memberikan senyuman dan mengangguk mengapresiasi. "Pak Yusuf, Anda sangat beruntung memiliki istri yang cantik seperti Rara. Semoga kalian selalu bahagia bersama."

Gus Yusuf tersenyum bangga dan tersenyum pada Rara. Dia tahu bahwa kecantikan Rara bukan hanya tampak dari luar, tetapi juga dari dalam hatinya yang baik.

"Terima kasih, pak. Saya sangat bersyukur memiliki Rara sebagai istriku. Semoga kebahagiaan dan keberkahan selalu menyertai kita," kata Gus Yusuf dengan tulus.

Acara tamu dan pujian berlanjut di ruang tamu, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebahagiaan. Gus Yusuf dan kedua istrinya merasa berbahagia, merasakan dukungan dan doa yang diberikan oleh tamu undangan mereka.

Dalam kebersamaan yang penuh cinta dan dukungan, mereka merasa diberkati dengan keluarga yang kuat dan hubungan yang harmonis. Semoga kebahagiaan dan berkah terus mengikuti mereka dalam perjalanan kehidupan mereka.

  Rara yang di tatap keduanya, langsung bersembunyi di belakang Gus Yusuf. "Ustadz Rara takut kenapa om itu mandang Rara seperti itu."

    Gus Yusuf yang mendengarnya dengan jelas hanya tersenyum. Biasanya kalau ada yang memuji malah senang ini malah bersembunyi di punggung Gus Yusuf.

    "Sayang kenapa malah bersembunyi sih." Ucap Gus Yusuf.

    "Rara, takut" jawab Rara memegang lengan kekar Gus Yusuf hanya tersenyum.

     "Takut kenapa sih? Kan pak Budi memuji kamu sayang bukan berniat jahat" ucap Gus Yusuf menatap sang istri.

Gus Yusuf mencoba meyakinkan Rara dan meredakan rasa takutnya. Dia memahami bahwa Rara merasa canggung dengan pujian dari pak Budi.

"Sayang, tidak perlu takut. Pak Budi hanya memuji kecantikanmu, itu merupakan hal yang wajar. Tidak ada yang perlu ditakuti atau khawatir. Kamu cantik, dan kamu layak mendapatkan pujian," ucap Gus Yusuf dengan penuh kelembutan.

Rara melihat wajah penyayang suaminya dan merasakan ketenangan dalam pelukannya. Dia mengerti bahwa Gus Yusuf melindunginya dan akan selalu ada untuknya.

"Terima kasih, Gus. Aku merasa aman di sampingmu," ucap Rara dengan senyuman lembut.

Dengan cinta dan dukungan dari suaminya, Rara merasa lebih percaya diri dan tenang menghadapi situasi seperti ini. Dia tahu bahwa Gus Yusuf akan selalu melindunginya dan menghargainya. Dalam kebersamaan mereka, mereka saling mendukung dan menciptakan lingkungan yang aman dan penuh cinta.

Rara semakin takut kalau memandang pak Budi. Ia selalu takut ketemu orang baru, entah apa yang terjadi kepada Rara.

    "Ustadz, ayo kita pergi dari sini. Rara takut" jawab Rara yang berlalu dar pandangan mereka.

     "Sayang tunggu." Ucap Gus Yusuf

     "Mas, ayo kita kejar Rara." Jawab Husna berlari ke luar.

    "Iya, sayang ayo." Ucap Gus Yusuf

     "Maaf pak, saya harus mengejar istri saya dulu" sambung Gus Yusuf.

     Rara yang berlari ke luar rumah, ia berhenti ketika melihat pria yang suka kepada Rara berdiri di hadapannya.

Rara menghentikan langkahnya ketika melihat pria yang dia takuti berdiri di hadapannya. Dia merasakan kecemasan melanda, tetapi dalam hatinya, dia memutuskan untuk menghadapinya dengan keberanian.

"Gus Yusuf, tolong lepaskan aku. Aku tidak ingin bertemu dengannya," ucap Rara dengan suara gemetar.

Gus Yusuf melihat raut ketakutan di wajah Rara. Dia segera mendekatinya dan melindungi Rara dengan menggenggam tangannya.

"Tenang, sayang. Aku di sini bersamamu. Kita akan menghadapi ini bersama-sama. Tak ada yang akan menyakitimu," ucap Gus Yusuf dengan suara lembut dan penuh ketegasan.

Rara merasakan kehangatan dan kekuatan dari kehadiran Gus Yusuf. Dia merasa dijamin dan dilindungi oleh suaminya yang penuh cinta. Dalam perlindungan suaminya, Rara mengambil nafas dalam-dalam dan bersiap untuk menghadapi pria yang dia takuti.

Dengan tekad yang kuat dan dukungan dari Gus Yusuf, Rara melangkah maju untuk menghadapi pria tersebut, siap untuk mengatasi ketakutannya dan melawan rasa cemas yang membebani hatinya. Dia tahu bahwa dia tidak sendirian, dan dia yakin akan keluar dari pengalaman ini dengan keberanian dan kekuatan yang baru ditemukan.

1
Raditia Akbar
ceritanya lerlalu berbelat belit
Elva Evoot: kalau gak suka gak usah di baca kak.
total 1 replies
Elva Evoot
bagus
rhani bhelLo💕
ini tuh tokohnya Bilqis apa Yumna si ???????????
Elva Evoot: Bilqis aku lupa di ubah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!