NovelToon NovelToon
Istri Yang Tersakiti

Istri Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Dendam Kesumat
Popularitas:618.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: neng_yanrie

sekian tahun Tasya mencintai suaminya, selalu menerima apa adanya, tanpa ada seorang anak. bertahun-tahun hidup dengan suaminya menerima kekurangan Tasya tapi apa yang dia lihat penghianatan dari suami yang di percaya selama ini..

apakah Tasya sanggup untuk menjalankan rumah tangga ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_yanrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

"Jangan menangis! Kamu bukan sedang menjajakan diri. Aku masih suamimu!" ucap Devan seraya mengenakan kembali pakaiannya.

Tasya menangis di balik selimutnya dan dengan mudahnya Devan berkata seperti itu. Ia tahu menempatkan diri, andai saja Devan meminta haknya bukan dalam situasi seperti ini, pasti Tasya akan melayani sebagai tanda kepatuhan. Tapi semua sudah lagi seperti dulu, rumah tangganya di ambang kehancuran. Tasya jijik, apa lagi ketika membayangkan siapa saja wanita yang sudah ia setubuhi . Apalagi dengan keji, Devan pernah memperkosa wanita lain.

Di tambah saat ini kondisi tubuhnya yang tidak bugar. Rasa sakit terasa pada setiap inci setelah kecelakaan subuh tadi.

Devan duduk di tepi ranjang ketika selesai mengenakan pakaiannya. Ia membelai rambut Tasya, tapi wanita itu menolak dan menepis tangannya.

"Sudah puas bukan? Pergi!" ucap Tasya membenamkan tubuh di bawah selimut. Bantalnya basah oleh Isak yang tidak kunjung usai.

Beberapa saat kemudian Devan beranjak, ia menatap Tasya sesaat kemudian pergi berlalu begitu saja. Entahlah apa yang sedang merancau dalam pikirannya saat ini, nyatanya setelah melakukan ini pada Tasya, tidak ada kepuasan di dalam hatinya. Justru terasa sakit ketika melihat istrinya terus terderai air mata.

Andai sanggup, ia ingin memeluknya seperti malam-malam lalu sebelum semuanya seperti ini. Merengkuhnya dalam tubuhnya, membagi rasa nyaman, melewatkan tidur malam dalam dekapan. Tapi sepertinya, semua memang harus berakhir.

Devan membuang napas kasar, ia harus menyampingkan perasaan dan kembali pada niat awal. Jalannya hanya tinggal selangkah lagi menuju pencapaian itu. Ia melangkahkan diri dari kamar dan meninggalkan Tasya yang masih tersedu dalam tangisnya.

*****

.

.

.

.

.

Kondisi Sintia semakin melemah, ia mengalami pendarahan hebat pagi ini. Mang Ade dan istrinya segera membawa ke puskesmas terdekat, tapi tidak ada stok darah, sehingga Sintia segera di larikan kerumah sakit terdekat. Kondisi gadis itu semakin melemah.

Mang Ade pun segera menghubungi Tasya, ia menelpon sampai tiga kali, tapi tidak ada jawaban sama sekali. Tasya memang sudah hampir dua jam di kamar mandi. Ia merendam membersihkan diri, entah kenapa di sentuh Devan tadi malam membuatnya begitu jijik.

Beberapa saat kemudian, ia keluar dari kamar mandi dan mengecek ponselnya yang berdering, tapi ketika hendak di angkat panggilan terputus. Ketika melihat pemberitahuan puluhan kali panggilan dari mang Ade membuatnya khawatir. Ia segera menelpon balik.

"Halo, ada apa, Mang?"

"Non Sintia, Non. Dia pendarahan sekarang ada di rumah sakit."

Kabar ini membuat pikirannya tidak nyaman, ia berusaha untuk tidak peduli, tapi tetep saja di Landa cemas.

"Saya minta tolong mang Ade urus semuanya, nanti kalau ada apa-apa hubungi saya."

"Baik, Non."

Panggilan pun terputus. Ia terdiam duduk di meja rias, bingung harus bagaimana. Minimal ia harus cari tahu siapa keluarga Sintia agar bisa mengabarkan ini.

Ia segera mengganti pakaian, berias dan melakukan aktivitas lainnya sebelum pergi ke kantor. Tidak ada waktu untuk beristirahat saat ini, segala apa yang di rasakan tubuhnya di biarkan begitu saja dan ia harus tetap baik-baik saja.

Devan sudah datang lebih dulu, ia ada di ruangan Tasya dan membuatnya segelas teh hangat.

"Sintia pendarahan hebat, ia di rumah sakit sekarang."

Devan terdiam mendengar kabar ini, jujur saja setelah berita itu meluas, ia kehilangan rasa pada Sintia. Beberapa kali kekasih gelapnya itu menghubunginya tak pernah Devan membalasnya.

"Kalau sudah di tangani biarkan saja. Kecuali kalau belum di tangani."

"Ternyata hanya sebatas itu ya empatimu. Saat senang kamu menikmati tubuhnya, ketika seperti ini kamu biarkan dia lemah. Sama persis seperti yang kamu lakukan padaku." ucap Tasya sinis.

"Lebih baik kamu diam saja!" balas Devan sambil meninggalkan ruangan ini.

Brak...

Devan membanting pintu meninggalkan ruangan Tasya. Rara sampai saat ini belum masuk dan masih menjalani pemulihan, meski begitu ia sudah keluar dari rumah sakit dan sempat mengabarinya.

Pagi ini, jadwal begitu padat, pertemuannya penting sudah menunggu. Pembahasan masih seputar hal yang sama, ribuan karyawan harus di rumahkan bila kondisi tidak kunjung membaik. Seluruh direksi kalut, produksi semakin menipis.

Sepanjang perjalanan rapat kali ini, Devan banyak mengemukakan gagasannya dan ide-ide yang bagus. Terkadang, bila melihat hal ini, Tasya merasa memang Devan pantas saja bila mendapatkan salah satu yang miliki, apa lagi ketika melihat segala kontribusi loyalitas terhadap perusahaan ini. Tapi luka yang sudah di buatkan begitu dalam dan sakit. Sulit untuk di terima begitu saja.

selepas rapat selesai, Tasya kembali bergelut dengan pekerjaannya.

Satu pesan masuk kembali datang dari mang Ade.

[ Non, Non Sintia koma.]

Entah kenapa Tasya berdebar mendengar kabar itu. Ia segera beranjak dan pergi ke ruangan Devan.

cek lek..

Tasya membuka pintu ruangan Devan, dan masuk melangkah menuju tempat Devan .

"Sintia koma, kita ke sana sekarang."

Devan diam sesaat, selepas Tasya berlalu, ia pun beranjak dan mengikuti langkah istrinya. Keduanya berjalan menuju parkiran, tangan Tasya bergetar dan dingin. Sepanjang jalan ia berdoa, semoga Sintia bisa kembali membuka mata dan lepas dari masa kritisnya.

Ia memang begitu sejak dulu, tidak bisa cuek begitu saja. Apalagi berhubungan dengan nyawa manusia. Tidak perlu sedalam apa Sintia menoreh luka di dalam hatinya, ia cukup berterima kasih atas kehadirannya, bagaimana pun dengan dia datang, ia bisa tahu seburuk apa orang yang selama ini ia perjuangkan.

"Kamu tidak punya kontak keluarganya? Mereka harus tahu apa yang sedang terjadi dengan Sintia sekarang."

Devan menggelengkan kepala sambil tetap fokus pada kemudinya.

"Lah... Terus selama ini hubungan kalian apa? Hanya sebatas ranjang?"

"Jaga bicaramu Tasya!" jawabnya sedikit meninggikan suara.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Kamu orang yang seharusnya bertanggung jawab."

Devan menghela napas, ia mulai terlihat kalut. Semenjak mendengar Sintia koma pikirannya memang sudah tidak menentu. Jujur saja, ia takut terjadi sesuatu padanya.

Menempuh perjalanan yang cukup panjang karena macet, akhirnya mereka sampai kerumah sakit. Keduanya berjalan beriringan menuju rumah sakit dengan cepat, tidak membutuhkan waktu lama, mereka melihat mang Ade sedang duduk di sebuah kursi sambil menyandarkan diri.

.

.

.

.

.

.

"Bagaimana Sintia dan kandungannya, Mang?" tanya Tasya.

1
Ryani
Sedarahh?????
Ryani
aduh ini cerita gmna sih, masa Tasya sok²an ikut ngurus selingkuhan Suaminya.. Aneh
Ryani
haruskah aku bilang Waooowwwhhh😲😲😲
Ryani
ohh ya Ampun, pengen aku lempar aja HP ku🤣🤣🤣... bemua jadi yg di bobol Devan
Ryani
baru awal dah bikin naik darahh... ohh Astaga
Ika Surya Ningsih
koq cerita nya gtu" trus sih.. g ada ujungnya.. pdhl bc uda ku lompat" tpi gtu trus
Azalea New
Luar biasa
Rizky Sandy
Tasya ikut sibuk ngurusin gundik suaminya, ceritanya agk aneh,,,,
Depp Kazieh
kirana mntan devan jg ya
Dewa Dewi
kasian Tasya
Dewa Dewi
akhirnya Tasya sadar juga dari koma 👏👏👏👏
Dewa Dewi
Kapan nih Tasya sadarnya?
Dewa Dewi
Semoga Tasya cepat sadar dr koma
Dewa Dewi
congrats ya Tasya & Radit👏👏
Dewa Dewi
Tasya hamil .....Semoga engga keguguran lagi ya
Dewa Dewi
Happy wedding Radit & Tasya ❤️❤️🌹🌹💐🍾🎉🍷🍷🎉🎉
Modish Line
ini kapan bahagianya sih thor? Hidup Tasya sama Radit kok susah terus sih?
Modish Line
kakakmu bejat sekali Sintia 🤬🤬🤬🤬
Modish Line
setuju...m
Modish Line
rasain lu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!