Setelah kekacauan besar yang mengguncang seluruh negeri, Xander kembali menghadapi ancaman yang jauh lebih berbahaya. Warisan terakhir Xylorr terungkap, suku pedalaman muncul ke dunia luar, dan Osvaldo Tolliver membawa misteri baru yang mengubah arah permainan.
Musuh bergerak dari segala sisi, para pengkhianat mulai menampakkan diri, dan keputusan Xander kini menentukan siapa yang akan bertahan hidup.
Di jilid kelima ini, rahasia lama akan terbongkar, kekuatan baru muncul, dan pertempuran sesungguhnya dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Asher memasuki ruangan, berjalan menuju ranjang. Ia mengamati Osvaldo yang tengah terbaring tidur di ranjang. "Tuan Osvaldo."
Sebuah robot mendekat dan berubah menjadi kursi untuk Asher. Ruangan begitu hening, dan Asher hanya mengamati layar hologram yang menunjukkan status Osvaldo.
"Seperti yang dikatakan orang-orang, di balik kesempurnaan terdapat kekurangan. Kau memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang banyak, Tuan. Akan tetapi, kelebihan itu harus dibayar mahal dengan kondisi tubuhmu yang lemah," ujar Asher.
Asher mengembus napas panjang, memejamkan mata erat-erat. "Aku jadi teringat dengan kisah mendiang ayahku. Dia mengatakan bahwa kau tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa meninggalkan petunjuk apa pun. Anehnya, kau mendadak ditemukan di pinggiran sungai dalam keadaan tidak sadarkan diri."
"Kau menceritakan mengenai kau dan anak-anak lain yang dibawa oleh sebuah mobil tanpa roda ke sebuah tempat. Kau dan anak-anak yang lain dimasukkan ke dalam sebuah tabung besar berisi cairan. Kau dan anak-anak itu berteriak sangat kencang karena kesakitan. Anak-anak itu terus menghilang sampai akhirnya hanya tersisa kau dan beberapa anak-anak saja. Awalnya, aku merasa semua itu hanya mimpimu saja, tetapi setelah melihatmu aku justru percaya jika kau mengalami hal yang sangat buruk ketika kau diculik. Sampai saat ini mendiang Tuan Odin maupun mendiang ayahku tidak mengetahui siapa yang sudah menculikmu sampai kematian mereka."
Asher mengamati Osvaldo. "Tubuh lemahmu menampung kekuatan untuk melihat masa depan, kekuatan yang sangat langka. Kecerdasanmu juga semakin meningkat sehingga kau bisa menghasilkan banyak ciptaan luar biasa. Di saat yang sama, kau juga makin tertarik dengan hal-hal berbau mistis seperti ayahmu. Perpaduan yang sangat aneh."
"Ultra... Ultra ...." Osvaldo mengigau.
"Tuan Osvaldo." Asher melihat layar hologram. "Dia mengigau kata-kata yang sama lagi. Aku sudah mencari tahu mengenai Ultra dan menyimpulkan jika kata itu merujuk pada sesuatu di masa lalunya. Sayangnya, pencarian itu masih buntu."
"Beristirahatlah, Tuan." Asher meninggalkan ruangan, melewati para pengawal yang berjaga di depan ruangan dan sepanjang lorong.
Asher mendapatkan panggilan dari seorang bawahannya. "Katakan."
"Kita berhasil meretas sistem keamanan Alexander, Tuan."
"Kau dan orang-orangmu bekerja sangat lama, padahal Tuan Osvaldo sudah mengajarimu secara langsung. Dia bisa saja melakukannya sendiri, tapi dia memilih untuk memberi kalian tugas agar kalian tidak menganggur."
"Maafkan aku, Tuan."
"Aku tidak membutuhkan permintaan maafmu." Asher memutus panggilan, memasuki sebuah elevator. Benda itu membawa Asher dan beberapa pengawalnya menuju lantai bawah.
Asher memasuki ruangan yang penuh dengan komputer canggih dan layar-layar yang besar. Para pengawal tampak berkutat dengan berbagai pekerjaan.
"Jadi, apa yang kau dapatkan?" tanya Asher seraya mendekat pada seorang pria yang berada di barisan paling depan.
"Kami mendapatkan informasi ini, Tuan."
Layar besar seketika menunjukkan video saat Xander bersama Lizzy, Alexis, Govin, Mikael, Sebastian, Samuel, Lydia, Larson, dan Larvin. Layar kemudian berganti menunjukkan suku pedalaman yang berkumpul di halaman dimana Xander dan yang lain berada.
"Sayangnya, pasukan Alexander berhasil menyadari bahwa sistem mereka diretas. Mereka meningkatkan keamanan mereka, dan saat ini aku dan bawahanku sedang berusaha untuk kembali meretas sistem mereka."
"Informasi itu cukup berguna. Apa kau sudah mengetahui informasi mengenai orang-orang yang berada di dalam layar?"
"Pasukan Alexander tampaknya juga mengawasi website milik pemerintah sehingga informasi mengenai keluarganya terlindungi."
"Wanita cantik yang berada di samping Alexander kemungkinan adalah istri Alexander. Dia pandai mencari pendamping. Lalu, anak kecil itu memiliki wajah yang mirip dengan Alexander. Dia kemungkinan adalah putranya. Aku hanya mengenal Samuel sebagai ayah Alexander dan Sebastian sebagai paman Alexander dan Govin sebagai asisten kepercayaan Alexander, tapi aku tidak mengenal orang-orang yang bersamanya. Kemungkinan mereka adalah orang-orang terdekat Alexander."
"Segera cari informasi mengenai orang-orang itu secepatnya." Asher meninggalkan ruangan. "Orang-orang sialan itu pasti mengenal orang-orang yang bersama Alexander. Satu hal lagi, Alexander ternyata membawa suku pedalaman di hutan Daintree ke kediamannya."
Asher menemui Edward, Caesar, Franklin, dan yang lain di ruangan latihan. Mereka masih berkutat dengan sarung tangan dan beberapa robot. "Ikuti aku sekarang. Aku memiliki sesuatu yang harus kalian lihat."
Latihan seketika terhenti, dan robot-robot kembali ke dalam lantai.
"Dasar brengsek! Dia datang hanya untuk mengganggu kesenanganku," ujar Franklin dengan tatapan kesal.
"Kita sebaiknya mengenai pria itu." Caesar melepaskan sarung tangan, keluar dari arena, mengikuti Asher dan para pengawalnya.
Edward, Caesar, Franklin, Theron, Troy, Tyler, Leonel, dan Leandro mengikuti Asher dan pasukannya ke sebuah ruangan. Sebuah layar besar mendadak muncul dari dinding.
"Aku ingin kalian melihat video dan memberiku informasi." Asher memberi tanda pada pengawalnya untuk menayangkan video.
Edward, Caesar, Franklin, dan yang lain terkejut ketika melihat video Xander dan yang lain, memperhatikan tayangan saksama.
"Bawahanku berhasil meretas sistem keamanan Alexander dan mendapatkan video ini. Aku yakin kalian lebih mengetahui dariku mengenai orang-orang ini."
"Pria tua yang berada di samping kiri Alexander adalah Samuel, ayah dari Alexander. Lalu wanita yang di samping Samuel adalah ... Lydia, ibu dari Alexander. Anehnya, pria dan wanita itu sudah dikabarkan meninggal sekitar sepuluh tahun yang lalu," ujar Edward.
"Meninggal sepuluh tahun yang lalu?" Asher memastikan.
"Alexander dan Sebastian tampaknya merahasiakan soal Samuel dan Lydia dari orang-orang." Edward mengamati Lizzy. "Wanita cantik itu kemungkinan adalah istri Alexander, dan anak kecil yang sedang dalam gendongan pria berkemeja hitam itu kemungkinan adalah putra Alexander. Sayangnya, aku tidak mengetahui nama anak kecil itu, begitupun dengan pria itu."
"Brengsek! Alexander memiliki seorang istri yang sangat cantik," gumam Troy.
Leonel bertatapan dengan Leandro sesaat. "Aku mengenal pria yang sedang menggendong anak kecil itu. Dia adalah Larson Serravia. Aku pernah bekerja sama dengan pria itu untuk menghabisi Alexander. Pria itu tertangkap oleh pasukan Alexander, dan aku tidak mengetahui keadaannya sampai aku melihat video ini. Dari video ini, Larson tampaknya memiliki hubungan yang dekat dengan Alexander."
"Tunggu. Anak kecil itu memanggil Larson dengan sebutan paman. Kemungkinan besar Larson memiliki hubungan dengan istri Alexander. Wajah mereka juga tampak mirip, begitupun dengan pria tua di samping wanita cantik itu. Pria tua itu kemungkinan adalah ayah dari Larson." Leonel berdecak. "Sepertinya aku salah memilih orang untuk bekerja sama. Ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, Alexander sengaja menjebakku dengan bekerja sama dengan Larson. Kedua, Larson tidak mengetahui Alexander memiliki istri yang merupakan sepupunya. Dengan kata lain, mereka baru saling mengenal."
"Informasi ini sangat berguna. Kita bisa mengetahui informasi ini jika kita bisa menghubungi keluarga Ashcroft," ujar Caesar.
"Aku akan meminta bawahanku untuk menghubungi keluarga Ashcroft," kata Asher seraya memberi anggukan.
"Keluarga Ashcroft diawasi dengan sangat ketat oleh Alexander dan pasukannya. Mereka akan langsung tahu jika kita menghubungi mereka."
Edward tersenyum. "Jika kau ingin menghubungi keluarga Ashcroft, kau sebaiknya menghubungi Dalton dan Jasper.
Mereka adalah dua orang yang sangat membenci Alexander. Jika mereka tahu kau bersama aku dan yang lain, lalu kau memberi mereka jaminan keselamatan, aku yakin mereka akan membantu."
"Apa ada lagi yang ingin kalian sampaikan mengenai video ini?"
Asher dan para pengawalnya segera meninggalkan ruangan setelah tidak mendapatkan informasi apapun lagi mengenai video.
"Aku masih kesal saat melihat Larson." Leonel mendengkus kesal.
Sementara itu, Govin tengah berada di sebuah ruangan bersama para pengawalnya dan bawahan yang tengah berkutat dengan banyak komputer.
"Kami menemukan lokasi si peretas, Tuan. Mereka berada di salah satu kota di Caldora... Rumah itu adalah milik Osvaldo Tolliver," ujar salah satu pengawal.
JANGAN LUPA TINGGALIN LIKE DAN KOMENANNYA
WAh, senang banget lihat kamu masih setia baca ceritaku 🥰
Sekarang aku lagi aktif nulis tiga karya terbaru yang super seru!
👉 REINKARNASI SANG KULTIVATOR MESUM
Kisah kultivasi + sistem + harem yang penuh aksi, kelicikan, dan momen panas! 🔥
👉 MANTAN TENTARA BAYARAN: IDENTITAS ASLINYA SEORANG MILIARDER
Aksi, misteri, dan kejutan identitas yang bikin kamu penasaran terus!
👉 SISTEM BALAS DENDAM: MENJADI RAJA HAREM
Sistem overpower, dendam yang membara, dan para wanita cantik di sekeliling MC!
Yuk, bantu ramein juga di sana~
Like, komentar, dan vote kalian benar-benar bikin semangat nulis aku meledak 💪🔥
Terima kasih sudah selalu dukung karya-karyaku! ❤️🔥