DWIKY RAHARDIAN laki laki yang baik,tampan dan pendiam.Terlahir dari keluarga kaya dan putra satu satunya dari keluarga besar HENDRA RAHARDIAN dan CANTIKA KUSUMO.Dwiky,Reza dan Milli,tiga sahabat yang di pertemukan karena ibu milli adalah pelayan di kediaman keluarga Rahardian.Sedangkan orang tua reza adalah teman waktu kuliah dulu.Saat ini mereka bertiga menginjak usia remaja.Tanpa DWIKY ketahui ternyata milli memilki hubungan spesial dengan Reza,Hingga suatu hari tanpa rasa curiga Milli mengikuti ajakan Reza ke suatu tempat yang sepi dan jauh dari kota.Karna rasa cinta yang begitu besar milli mengikuti begitu saja.Dan pada akhirnya Reza merenggut paksa kesucian Milli.Hingga Milli mengalami depresi dan akhirnya hamil dan melahirkan.Tapi sungguh sangat di sayangkan,Milli meninggal sesaat setelah melahirkan bayi perempuan yang di beri nama AMORA.Ibu milli memilih pulang kampung dan AMORA di serahkan ke keluarga RAHARDIAN.Bagaimana nasib si bayi mungil AMORA? kita lihat saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flying wings, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. MASIH RAHASIA
Malam ini ke dua ayah dan anak angkat itu di sidang oleh ke dua orang tua mereka. Dwiky sih santai aja,tapi berbeda dengan Moya. Sedari tadi Moya hanya menunduk tak bergeming dari duduknya. Dwiky yang terus menggenggam tangan Moya pun tak kuasa menenangkannya.
Kedua paruh baya itu memandang keduanya dengan mata yang tajam setajam silet. Moya duduk dengan gelisah, tidak tau harus menjawab apa.
"Dwiky Rahardian....berikan alasan kenapa kalian telat pulang ??"
"Begini papi,tadi Kiki dan Moya sempat marahan,..jadi Kiki ajak Moya ke suatu tempat untuk berdamai."
"Di mana ?
"Di hotel Pasir putih Pi...!"
"Apa......" teriak ke duanya bareng.
"Emang kenapa sih...??"
"Kiki....,yang namanya ke hotel...pasti___"
"Dih papi mami nih...fikiran nya negatif sekali..."
Dengan perdebatan yang panjang,akhirnya Dwiky bisa menenangkan hati ke dua orang tua nya. Moya pun bisa ber lega hati. Setelah dapat izin kedua paruh baya itu, kedua nya pun bergegas naik ke lantai atas dan masuk ke kamar masing masing.
" Selamat tidur sayang..." sambil mencium kening moya.
" Selamat tidur juga mas sayang...."
Keduanya pun masuk ke kamar masing masing. Sebelum tidur Moya membersihkan diri di kamar mandi, saat berkaca dia terkejut melihat di sekitar dadanya banyak ruam merah bekas ciuman Dwiky. Moya hanya mengulum senyum malu pada cicak di dinding.
Sedangkan Dwiky juga masuk kamar mandi untuk bersih bersih. Di cermin pun dia juga tersenyum mengembang, mengingat permainannya tadi bersama Moya. Dia bertekad akan memperjuangkan Moya, walaupun orang tuanya tak setuju nantinya.
...----------------...
Di tempat lain seorang gadis sedang merengek manja kepada ayahnya untuk di jodohkan dengan putra tunggal keluarga RAHARDIAN, siapa lagi kalo bukan Dwiky.
"Kamu beneran mau di jodohkan sama Dwiky kak ?
" Ya mau lah Pi...,kan waktu itu kakak nggak nolak ? Dasarnya aja pas ada insiden keracunan itu...,jadi berantakan deh acara perjodohannya.
" Ya sudah...nanti papi bicarakan lagi sama pak hendra nya! dah...kakak tenang aja ya...!!"
" Ok Pi...tapi beneran ya Pi jangan kayak kemaren lagi....,kalo bisa tu anaknya nggak usah di ajak Pi !!"
" Hus...kamu ini,dia kan cucu keluarga Rahardian, nggak mungkin lah nggak di ajak, aneh kamu ini..."
Elisya begitu menginginkan soal perjodohan itu. Di benaknya hanya ada satu keinginan yaitu memiliki dwiky dengan cara apapun. Meski itu harus menyingkirkan anak nya itu.
...----------------...
Pagi ini seperti biasa Cantika dan Moya menyiapkan sarapan untuk kedua kesayangannya. Selalu dengan ceria mereka melakukan kegiatan memasaknya. Tak terasa semua sudah siap. Sambil menyajikan makanan di atas meja mereka saling bercerita.
"Sayang, kapan kamu masuk kuliah? Dan berkas nya sudah beres semua bukan?" tanya Cantika.
"Semua sudah beres oma. Minggu depan Moya baru aktif kuliah." jawab Moya.
"Syukurlah kalo semua sudah beres. Semoga lancar kuliahnya ya sayang ." sambil merengkuh bahu Moya.
"Terimakasih oma sayang...." sambil mengecup pipi Cantika.
Keduanya pun saling tertawa, hingga tak sadar kedua kesayangan mereka sudah berdiri di kursi masing masing.
"Duh...dua kesayangan papi,lagi ngomongin apa sih? Seru banget kayaknya?" sambil senyum menggoda.
"Dih papi kepo banget deh....,ini Lo Pi...masalah kuliah Moya." jawab Cantika ikut duduk di kursinya.
"Loh sayang,bukannya semua sudah beres...?" sahut Dwiky.
"Sudah kok dad, oma hanya nanya tadi!" jelas Moya.
"Ohhhh...!" jawab kedua ayah dan anak itu.
Sarapan pagi pun berakhir dengan kedua kesayangan mereka pergi ke kantor. Mencium kening wanita kesayangan masing masing. Dan memberikan sedikit pesan pesan sebelum berangkat bekerja.
"Oma, boleh tidak Moya minta tolong?" tanya Moya di sela sela mencuci piring bekas sarapan tadi.
"Tentu boleh sayang...! Memang Moya mau mintak tolong apa sayang?" tanya Cantika penasaran.
"Moya mau minta alamat nenek di kampung?"
"Apa Moya ingin bertemu dengan nenek?"
"Iya Oma, sebelum Moya aktif kuliah. Takutnya kalo sudah aktif kuliah Moya tidak sempat ketemu nenek!" jelas Moya.
"Ya sudah kalo Moya mau, Oma bakal antar Moya ke sana, bagaimana?" tawar Cantika.
"Terimakasih oma sayang....!!" memeluk Cantika girang.
Setelah membereskan semua cucian piring, keduanya kembali ke kamar masing masing. Di kamar Moya terduduk di balkon kamar. Dia merogoh kantong mengambil benda pipih miliknya dan mendial nomer Mas Daddy.
Tut...Tut...Tut...
Call on
"Hallo...,ada apa sayang ?"
"Mas...,Hari ini Moya sama oma mau pergi ke rumah nenek di kampung, apa mas tidak masalah Moya tinggal beberapa hari ?"
"Tidak masalah...,tapi kenapa mendadak sekali sih sayang ?"
"Iya mas...sebelum Moya aktif kuliah, kalo Moya dah aktif kuliah takutnya nggak sempat jenguk nenek !!"
"Oh, ya sudah nggak papa sayang...pergilah, dan titip salam buat nenek ya sayang."
"Terimakasih mas sayang, ya nanti Moya sampaikan salam dari mas...,i love you mas."
"love you more sayangnya mas...,jaga diri baik baik ya sayang."
"siap mas..."
Tut...
Call off
Selesai memberi kabar ke Dwiky, Moya mulai membereskan beberapa pasang pakaian untuk di bawa. Setelah semua beres Moya mulai menarik koper berukuran kecil keluar dari kamar.Bertepatan dengan suara Cantika memanggil dari arah lantai bawah.
"Sudah siap sayang...?" panggil Cantika dar lantai bawah.
"Sudah Oma...!" sambil menggeret kopernya ke arah lantai bawah.
"Ayo sayang buruan...,takut kemalaman di jalan !" sambil menggeret koper menuju arah mobil.
"Iya Oma Moya juga udah cepet cepet ini...!" sambil berlari kecil mengejar langkah omanya
"Pak Joko...,tolong bawa kopernya ke bagasi?"
"Baik bu...!" bergegas memasukkan koper dan membuka pintu untuk mempersilahkan keduanya untuk masuk mobil.
Ya...,sesudah sepakat mengantar Moya ke kampung tadi, Cantika langsung menghubungi suaminya dan meminta sopir nya untuk mengantar. Alhasil sekarang pak Joko yang mengantar mereka ke kampung.
Selama di perjalanan Cantika banyak menceritakan soal mbok Mi dan bundanya Moya. Selama mendengar cerita, raut wajah Moya berubah ubah, kadang tersenyum ceria kemudian berubah murung dan berubah jadi menangis. Begitu seterusnya.
Sedang pak Joko yang di depan kemudi hanya bisa mengulas senyum mendengar Oma dan cucunya itu bercerita. Pak Joko termasuk orang yang tau bagaimana perjalanan keluarga RAHARDIAN, karena dia sudah puluhan tahun mengabdi di keluarga RAHARDIAN.
Empat jam perjalanan yang mereka tempuh hingga sampai ke kampung halaman mbok Mi. Moya begitu berdebar saat turun dari mobil dan menuju ke rumah neneknya. Rumah sederhana yang sedikit jauh dari rumah penduduk lain karena letak rumah mbok Mi sedikit di ujung jalan.
"Assalamualaikum..."
"Wa'allaikumsallam...!"
...****************...
Happy reading guys, jangan lupa like dan komennya ya....
Terimakasih 🙏
