Fatima seorang gadis yang sering main jailangkung. Suatu saat yang datang di permainan jailangkung nya adalah roh Dewantara mahasiswa di kampusnya yang hilang saat naik gunung, sudah hampir satu tahun lalu dan tidak ditemukan jasadnya. Ada perkiraan jasad Dewantara dimakan binatang buas, namun juga ada yang mengira Dewantara tersesat di kerajaan jin.
Roh Dewantara terus meneror Fatima namun perjalanan waktu dua makluk beda alam itu justru saling menaruh rasa kasih dan lama kelamaan rasa cinta.
Berkat rasa cintanya pula Fatima pergi ke gunung yang berada di luar jawa itu untuk memenuhi permintaan roh Dewantara . Di sebersit hati Fatima ada harapan jasad Dewantara ditemukan bahkan ada harapan lebih dari pada itu.
Fatima :
“Hmmm ada yang bilang jika tersesat di kerajaan jin bisa kembali pulang roh dan raganya...”
Benarkah yang masuk di jailangkung roh Dewantara? Dan apa yang sebenarnya telah terjadi pada Dewantara, satu tahun lalu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 32.
Pungki yang sudah merasa lapar pun segera menoleh ke arah belakang..
“Fat tolong dong....” ucap Pungki sambil tersenyum lebar, dia benar benar sangat bahagia dengan perjalanan jauh gratis yang tidak terduga ini.
Fatima pun mengulurkan tiga kotak makan kepada Syahrul. Dan Syahrul memberikan kotak makan pada Pungki dan Pak Hasto, lalu dia pun juga segera membuka kotak makan siang menu istimewa hotel itu. Pak Sopir mempersilakan para tamu hotel itu untuk menikmati makan siangnya. Sambil mengemudikan mobil Pak Sopir juga menjelaskan tentang tempat tempat yang mereka lewati. Semakin lama jalan yang dilalui oleh mobil pun semakin menanjak.
Setelah perjalanan kurang lebih dua jam, Pak Sopir mengurangi laju kecepatan mobilnya.
“Kita sudah memasuki desa lokasi danau itu Pak, Kak.. Dan saya hanya mengantar sampai di desa ini...” ucap Pak Sopir di saat mobil sudah belok kiri memasuki jalan sebuah desa. Jalan masih beraspal akan tetapi sudah lebih sempit dari jalan yang tadi dilalui. Di kanan kiri jalan itu pun banyak pohon pohon. Jalan pun tampak semakin menanjak dan berkelok kelok.
“Lah terus kita bagaimana? Jalan kaki?” tanya Pungki sambil menoleh ke arah Pak Sopir. Karena dia dulu memang berjalan kaki dari desa itu.
“Nanti ada mobil lain yang mengantar dan juga sopir yang juga sekaligus pemandu.” Jawab Pak Sopir, dan mobil terus melaju.
Pak Hasto hanya diam saja karena dia sudah diberi tahu oleh pihak hotel. Akan tetapi Pak Hasto mulai gelisah di dalam mobil. Syahrul yang duduk di samping Pak Hasto melihat gestur tubuh Pak Hasto yang tampal gelisah.
“Kita terus memohon perlindungan dari Allah Pak, Dia lah yang berkuasa atas alam semesta ini, baik alam yang tampak maupun yang tidak tampak mata kita...” ucap Syahrul lirih sambil menoleh ke arah Pak Hasto.
“Iya Rul...” ucap Pak Hasto lirih juga.
“Iya Pak, terus berdoa semoga selamat. Biasanya tamu itu jalan naik jika dini hari dan sampai di atas pagi hari lihat sun rise.. bukan lihat sun set Pak..” saut Pak Sopir yang tidak tahu rencana perjalanan mistis para tamunya.
“Kata nya ya nih katanya di gunung ini ada empat kerajaan jin, nah kalau magrib magrib mahkluk mahkluk itu malah keluar.. “ ucap Pak Sopir itu lagi.
“Banyak ya...” ucap Pungki dengan nada khawatir meskipun dia sudah memakai gelang anti jin jahat.
“Begitu katanya Kak, maka kalau naik harus ada pemandu jangan sampai tersesat di kerajaan jin.” Ucap sopir itu lagi.
Dan sesaat kemudian mobil sudah melewati beberapa rumah penduduk, tidak lama kemudian mobil pun berhenti di belakang mobil jeep off road yang parkir di depan sebuah kantor jasa travel & tour.
“Kita sudah sampai, itu mobil yang akan melanjutkan perjalanan Bapak dan Kakak Kakak. Bapak dan Kakak Kakak bisa ke toilet dulu kalau perlu.” Ucap Pak Sopir sambil mematikan mesin mobilnya.
Mereka pun bersiap siap turun dari mobil. Termasuk Fatima, namun tiba tiba telinga Fatima mendengar suara bariton, suara roh Dewa...
“Fat datanglah ke rumah Pak Kasan. Bilang pada Pungki, dia tahu di mana rumahnya. Kalian akan menemukan rahasia besar di sana.” Suara bariton itu sangat jelas di telinga Fatima. Fatima pun menganggukkan kepalanya.
Di saat sudah turun dari mobil Fatima langsung mendekati Pungki...
“Mas, roh Dewa menyuruh kita ke rumah Pak Kasan, katanya ada rahasia besar di sana.” Bisik lirih Fatima pada Pungki.
“Hah? Kamu tidak salah dengar?” tanya Pungki tampak kaget.
“Tidak. Di mana rumah Pak Kasan?” tanya Fatima
“Tidak jauh sih dari sini, dulu kami memang di sana sebelum naik. Tapi ini kan sudah beli paket wisata khusus Fat. Kita bisa numpang ke toilet di situ tidak perlu numpang di rumah penduduk.” Ucap Pungki. Lalu Pungki pun melangkah dengan cepat masuk ke kantor jasa travel & tour itu, karena sudah tidak tahan untuk buang air kecil. Dia tadi sudah banyak minum ditambah suhu udara di tempat itu yang sudah dingin semakin membuat kandung kemih Pungki terasa penuh.
Fatima terlihat bingung, dia lalu melangkah mendekati Syahrul yang sedang berdiri sambil merapikan jaketnya. Pak Hasto pun juga terlihat melangkah menuju ke kantor jasa travel & tour.
“Mas, kok aku dengar roh Dewa minta kita ke rumah Pak Kasan ya.. apa tidak sebaiknya kita ke sana dulu, Mas Pungki tahu di mana rumah itu katanya tidak jauh dari sini.” Ucap lirih Fatima.
“Tapi Fat, kalau kita bertamu di rumah penduduk pasti akan makan waktu lama, pasti mereka akan memberi kita minuman kalau belum ada air panas, mereka akan merebus air dulu, lama Fat.. kita harus sampai di atas sebelum maghrib. Kalau terlambat sia sia perjalanan kita ini kasihan Pak Hasto sudah keluar banyak uang.” Ucap Syahrul sambil menatap wajah Fatima yang terlihat bingung.
“Sudah, ayo kita ke toilet dulu, nanti kalau belet di perjalanan susah Fat.” Ucap Syahrul kemudian lalu dia pun melangkah menuju ke dalam kantor untuk bergantian ke toilet.
Beberapa menit kemudian tampak seorang pemuda melangkah dari dalam kantor itu menuju ke mobil jeep off road yang akan membawa mereka menuju ke danau.
“Mari Kak, Pak.. “ ucap pemuda itu dengan ramah dan santun pada Pungki dan Pak Hasto yang sudah berdiri di depan kantor karena mereka sudah selesai dari toilet.
Fatima dan Syahrul pun juga terlihat sudah keluar dari dalam kantor itu, mereka pun melangkah menuju ke mobil jeep off road yang siap akan mengantar untuk melanjutkan perjalanan.
Mereka berlima pun segera naik ke dalam mobil. Fatima masih saja tidak tenang hatinya, karena tidak bisa memenuhi permintaan roh Dewa untuk pergi ke rumah Pak Kasan.
“Ada apa Fat, kok kamu tampak murung dan gelisah?” tanya Pak Hasto yang melihat ekspresi wajah Fatima sejak turun dari mobil tampak berbeda, dia mengira Fatima seperti juga dirinya yang khawatir akan melakukan perjalanan mistis.
“Mas Dewa minta kita ke rumah Pak Kasan.” Ucap lirih Fatima..
“Ooo itu bisa nanti sepulang nya Fat.” Ucap Pak Hasto berusaha menenangkan hati Fatima.
“Kak, bisa ya nanti kalau sudah turun antar kita ke rumah Pak Kasan.” Ucap Pak Hasto pada sopir jeep sekaligus pemandu wisata.
“Bisa Pak, kok kenal Pak Kasan?” tanya Kak sopir sambil terus melajukan mobilnya yang melintas di jalan nanjak dan berkelok kelok di antara pohon pohon besar besar dan tinggi tinggi, ya.. mobil sudah berjalan di dalam hutan tropis.
...
kring..kring :
😎 : halooo selamat siang..
bisa bicara dgn Mae Moon Ahh
👩🏻 : iya sy sendiri
😎 : haaa ,sendirian ,jomblo donk 🤣😂😂 kasian deh looee
👩🏻 : 😤😤😤😤😤😤😤
bukan Anoman obong ya Fat 🤗