NovelToon NovelToon
Luka Cinta Tak Berobat

Luka Cinta Tak Berobat

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:112k
Nilai: 5
Nama Author: Meindahfizz88

Luka Cinta Tak Berobat

Aisyah Humaira adalah seorang gadis desa yang tinggal di rumah majikan sang mama, selama tinggal di rumah sang majikan Aisyah bersahabat baik dengan putra rumah megah itu. Ia juga dianggap seperti anak seperti anak sendiri oleh sang majikan. Namun setelah kejadian naas itu telah mengubah segalanya. Aisyah gadis yang ceriah berubah menjadi gadis pemurung dan pendiam. Aryan yang selalu curhat dengan Aisyah tiba-tiba berubah menjauh, bahkan dia menawarkan diri pada orang tuanya untuk melanjutkan studinya di luar negeri saat tahu kehamilan Aisyah. Aryan tak ingin dimintai pertanggungjawaban karena tak memiliki rasa pada sahabatnya. Akhirnya Aisyah memutuskan membesarkan anaknya seorang diri. Aisyah lebih memilih menyembunyikan Ayah dari anak yang dikandungnya hingga pergi dari rumah megah itu. Ia akan membawa lukanya sendiri, tak perlu ada orang lain ikut merasakannya karena kesalahannya di malam itu. Cintanya hanyalah sebuah batas impian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindahfizz88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.31

Seorang pemuda tengah berjalan dengan gontai setelah mendengar penuturan Aisyah.

Sedih, itu suda pasti.

Aisyah tidak menganggapnya penting seperti dulu. Pria itu hanya mempu menatap punggung Aisyah setelah mengucapkan kalimat pedas untuknya.

" Aku hanya ingin tahu Zidan putra siapa?"

Pertanyaan itu justru mendapatkan tatapan nanar dari Aisyah.

Aryan masih berdiam diri di depan rumah Aisyah, kalimat itu belum hilang dan masih terngiang-ngiang di telinga.

Ditambah lagi penuturan sang ayah bahwa dirinya mirip dengan bocah itu. Bagaimana pria itu tidak makin penasaran. Sementara Aisyah enggan diajak bicara, makin kacau hati dan pikiran Aryan saat ini.

" Kenapa masih di situ, Nak? Ayo masuk, semua orang di dalam sedang makan." mbok Ninik menyusul Aryan yang sedang termenung sendirian di halaman rumah.

Aryan terkesiap lalu berbalik tersenyum ke arah wanita tua itu.

" Terimakasih, Nek. Tapi, Aryan tidak lapar." sahutnya menolak.

" Tidak baik menolak makanan, Nak.

Mendengar itu dengan terpaksa Aryan beranjak mengikuti arah mbok Ninik.

Candaan demi candaan di ruangan itu seolah melupakan Aryan. Aisyah terlihat bahagia dan tertawa sepuasnya di samping Bram. Perhatian mereka teralihkan dengan kedatangan ke dua orang tersebut.

" Duduklah, Nak!" Mbok Ninik memperlakukan Aryan seperti cucunya sendiri, hanya mbok itu yang terlihat peduli padanya di rumah tersebut.

" Dari mana?" tanya Bram.

" Di luar, lagi nelpon Zahra." sahutnya.

Entah dia benar-benar menelpon Zahra kekasihnya atau hanya alasan. Namun ada hati yang saat ini tercabik-cabik.

Mbok Ninik terlihat sibuk melayani Aryan mulai menyiapkan nasi untuknya dan yang lainnya. Aryan seperti memiliki nenek baru yang sayang padanya.

Suara bocah terdengar menangis menggema di ruangan itu. Aisyah dengan cepat beranjak dari tempatnya.

" Zidan kenapa sayang?"

Sedang seperti kesakitan dan Aisyah mencari luka itu.

" Yang mana, Sayang? Uuuh...semut kecil nakal, beraninya menggigit putraku. " ucapnya sambil menatap putranya. Kini mata Zidan terbuka lebar, rasa kantuknya hilang seketika lantaran semut nakal.

" Zidan ingin ikut makan?" goda Aisyah sambil mencubit gemas pipi putranya.

Zidan tertawa terbahak-bahak hingga semua orang di luar kamar juga ikut tersenyum.

Zidan merengek ingin keluar, Aisyah terlihat enggan karena ada Aryan di sana.

Di ruangan itu terlihat Aryan makan dengan sendirinya, dia seolah asing di tengah-tengah keluarga mereka.

" Am mam.." celoteh Zidan menatap Aryan dengan riangnya.

Orang-orang menatap Zidan dengan heran, kenapa Zidan sangat suka dengan Aryan. Zidan seperti mengidolakan seorang artis ketika melihat Aryan.

Aryan menghentikan nutritasnya lalu memberi kode pada bocah tersebut.

Zidan dengan senang hati berlari terseok-seok ke arah Aryan. Aisyah nampak tidak senang tapi dia harus apa?"

" Zidan mau keluar?" Aryan mengajak bocah itu bicara seolah paham dengan bahasa.

Aryan melangkahkan kaki ke teras tanpa peduli tatapan nanar Aisyah padanya.

" Zidan, ikut mamy yuk!" ternyata Aisyah mengikuti mereka. Dia tidak ingin membiarkan putranya dekat-dekat dengan pria p3ng3cut sepertinya.

" Kau membenciku?" sahut Aryan tiba-tiba.

Aisyah tidak menjawab, saat ini dia hanya ingin mengambil putranya dari gendongan pria arogan itu.

" Aisyah, kenapa sikapmu seperti ini padaku? Aku hanya bertanya baik-baik padamu." ucapnya tidak terima sikap dingin Aisyah.

Aisyah masih membungkam lalu mengambil putranya meski Zidan memberontak.

" Aku tidak suka dengan sikapmu, Aisyah." Aryan tak tahan lagi hingga m3nc3kal lengan Aisyah.

" Pl4k," sebuah tangan mungil melayang ke pipi Aryan. Aryan mematung di tempatnya menahan panas, perih di wajah. Mengusap pelan wajah itu sambil menatap nanar Aisyah.

" Aku bukan perempuan yang mudah disentuh seenaknya saja. Cukuplah dulu seorang pria membuatku sakit. Dia lari dari tanggung jawab, tapi sekarang aku bukan Aisyah yang dulu.

suara Aisyah bergetar menahan sesak mengingat masa lalu. Di depan pria itu dia nampak tegar, siapa yang tahu apa isi hatinya sekarang.

" Kamu ingin aku mengakui Zidan putraku?"

ucapannya membuat bibir Aisyah terlihat pucat seketika, darimana dia tahu?

" Dengar baik-baik, Zidan bukan putramu. Zidan putra seorang pria lain yang sudah mati." Aisyah berucap dengan tegas, tangannya menunjuk wajah pria itu bagaikan belati menghunus Aryan.

" Lantas kenapa tidak ada orang yang tahu siapa suamimu termasuk ummi Aidah? Ummi Aidah yang menjaga kalian selama ini lantaran dia tidak tahu apa-apa mengenai kamu.Berhenti berbohong! Mungkin semua orang bisa kamu kelabuhi tapi tidak denganku, Aisyah." Aryan tak kalah tegasnya.

" Lantas apa yang bisa kamu lakukan? Kamu ingin bertanggungjawab atas nama Zidan. Aisyah balik menantangnya.

Aryan kehabisan kata-kata sambil memandangi wajah cantik Aisyah.

" Jika memang Zidan putraku, aku akan memberinya nafkah tapi tidak bisa menikahimu." ucapnya sambil memejamkan mata. Dia tidak tahu kenapa rasa sesak ini mendera ketika mengatakan ucapan itu.

Berlinang air mata Aisyah, tapi hanya dalam hati. Tangisnya tidak ditampakkan di depan pria ini.

" Terimakasih sebelumnya tuan Aryan atas kebaikan hati anda. Tapi kami tidak membutuhkan semua itu. Zidan bukan putramu dan selamanya akan seperti itu." ucapnya kemudian meninggalkan Aryan sendirian di tempatnya.

***

Berbeda halnya di tempat lain, seorang wanita tengah bersenang-senang dengan seseorang. Bosan menunggu kekasihnya sehingga dia mengajak kekasihnya yang lain menyenangkan hatinya. Apa yang harus dikhawatirkan? Aryan keluar kota dan Aisyah pun lenyap entah ke mana. Dulu hanya Aisyah yang membuatnya resah, tapi saat ini dia sudah enyah begitu saja. Sebuah keberuntungan menurutnya.

" Kenapa sih kamu nampak sembunyi-sembunyi, Sayang?" tegur Alvin.

Belakangan ini dia melihat Zahra susah diajak jalan.

" Tidak apa kok, Sayang. Aku hanya takut ayah melihat kita." ucapnya sedikit b3rb0h0ng.

Kadua seloli itu asik saling menyuapi dan terlihat sangat bahagia. Berbeda ketika bersama Aryan, dia terlihat kaku dan enggan menyentuhnya.Sangat membosankan baginya.

" Besok aku pengen ngajakin kamu ke suatu tempat, mau?" Alvin

Zahra menyambutnya dengan senang hati, tentu saja dia mau.

" Ke mana? Aku jadi penasaran, Al?"

" Beliin kamu sesuatu." ucapnya membuat kening Zahra mengerutkan kening keheranan.

" Apa? "

" Aku pengen mengikat kamu dengan cincin pertunangan?"

" Deg," jantung Zahra berdetak kencang. Dia hanya ingin bersenang-senang bukan untuk memiliki pria ini. Apa kata Aryan ? Dia pasti meninggalkannya dan dia tidak ingin itu terjadi.

" Aku bukan nolak tapi untuk saat ini belum bisa." ucapnya hati-hati.

"Kenapa?"

" Yah...aku belum siap.

Alvin semakin bingung dengan sikap Zahra, bukankah setiap wanita senang jika kekasihnya mengajaknya ke jenjang yang serius. "pikirnya.

" Tidak apa-apa, kan?

Dengan berat hati Alvin mengangguk meski jauh dalam benak, tidak setuju dengan pendapat kekasihnya.

" Itu sih terserah kamu aja sih, Sayang. Jika kamu udah siap, jangan sungkan katatakn padaku.

Zahra mengangguk, dalam hatinya meminta maaf pada pria di depannya.

1
Dian Isnawati
lanjut
Uthie
Makin suka....
ditunggu kembali up berikutnya 👍🤗
Daulat Pasaribu
enak benar kamu aryan
Uthie
lanjut yg banyak 💪💪💪😀
Atun Ismiyatun
kak mf jangan biarkan aryan mengambil zidan dri aisyah karena nasab zidan berada ditangan aisyah smpai kapan pun....apalagi aryan seolah tk peduli pd aisyah setelah mengambil mahkotanya dan malah pergi keluar negri tanpa peduli dengan perasaan dan derita aisyah
Daulat Pasaribu
lanjut thor
Uthie
belum saatnya jalan mulusmu Aryan...
setelah Aisyah merasakan segala penderitaan nya dulu sewaktu kau hamili dan TDK kau akui, tapi malah kau Hina dia dengan kemiskinannya 🤨😤
Uthie
Up lagii dongggg 🤗🙏🙏🙏🙏🙏
Uthie
Bagus nya begitu Aisyah.. lebih baik berdua aja dengan Zidan... dari pada maksain hidup dengan laki2 yg dulu pecundang, pengecut, dan TDK bertangungjawab pada kehamilan Zidan 😡👍
Uthie
Cerita yg sukses menarik perhatian sy untuk terus menyimak sedari awal mampirnya 👍👍🤗
Uthie
bagus pak Bram 👍😡
Uthie
sukurin 😜
Uthie
typo : Aisyah= Suci 🙏
Uthie
coba mampir 👍♥️
Yoeni Menil
aryan gk bisa nikah sama aisyah karna nanti pasti tidur sama pacarnya karena mabuk 😁
Daulat Pasaribu
aku sih GK setuju sama Adriyan karna ibunya nenek lampir,kasihan Aisyah punya mertua nenek lampir
Najwa Najwa
lanjut
Atun Ismiyatun
puas kamu mbok marni anakmu dipermalukan didepan orang banyak..mbok kok nek enek wong sugih oengen nglamar anak seneng eram...lihat kedudukan aisyah wes duwe anak rung nikah pendidikanane yoa ra duwur...kudune aisyah lungo ko ngomah ngajak anake yo karepe...saiki seneng kowe mbok..anakmu diisenke..karo mbokne adriyan...po meneh iki malah dilamar om bram ameh didadejne bojone aryan sek pengin mbok hindari...po meneh mungkin aryan wes turu bareng karo zahra..saranku lungo wae aisyah go nenangne ati lan pikiran bumi ALLOH ki luas..semangat aisyah..
Wiwin Winarti
typo :masakin semplak???
Dar Pin
setuju Thor restu orang tua penting pasti ibunya akan memisahkan Adryan dengan Aisyah dengan latar belakang Aisyah kasian Aisyah akan menambah luka baru lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!