Untuk melancarkan aksi balas dendamnya kepada Nadya. Ardi harus berpura-pura mendekati dan mencintai Nadya
Nadya yang merupakan wanita cantik dan pintar harus mengubur cita-citanya sebagai pramugari
Malam itu Nadya tidak sengaja menabrak seorang wanita yang tiba-tiba muncul di depan mobilnya
Nadya melihat wanita itu tergeletak dan segera Nadya membawanya ke rumah sakit
Sesampainya di ruang UGD Nadia langsung meninggalkan wanita itu tanpa ia sadari Wanita itu telah meninggal dunia
Dan ternyata wanita itu adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit itu
Ardan yang juga seorang dokter langsung menangis histeris dan meminta Aska untuk mencari pelaku yang telah membunuh calon istrinya
Apakah Ardan berhasil menemukan keberadaan Nadya?
Dan apa yang akan direncanakan Ardan untuk membalas dendamnya kepada Nadya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
DOR!
DOR!
Dua kali Devan menembakkan senjatanya dan setelah itu ia langsung melarikan diri
"TUAN ARDI!" Teriak Nadya
Ardi mengetahui jika Devan yang langsung menarik pelatuknya ke arah Nadya
Dan Ardi langsung membalikan tubuh Nadya agar tidak terkena tembakan yang diarahkan oleh Devan dan tubuh Ardi langsung tersungkur ketika peluru itu mengenai punggungnya
"S-sayang mas mi nta maaf..." ucap Ardi dengan terbata-bata
"Tuan Ardi jangan tinggalkan aku, aku sudah memaafkan semua kesalahanmu" Nadya menangis di hadapan suaminya yang sudah penuh bersimbah darah
Nadya berteriak meminta Aska untuk segera membopong tubuh Ardi dan membawanya ke rumah sakit
Bi Asih langsung mengambil pakaian Ardi dan Nadya untuk dibawa ke rumah sakit
"Bertahanlah Tuan, jangan tinggalkan aku sendirian" ucap Nadya sambil memangku tubuh suaminya
"Aska, tolong cepat!" ucap Nadya dengan air mata yang terus mengalir
Ardi menatap wajah istrinya yang khawatir dengan dirinya
"Maafkan aku sayang..." ucap Ardi yang langsung tidak sadarkan diri
Melihat suaminya yang sudah tidak sadarkan diri, Nadya tambah menangis histeris dan meminta Aska untuk menambah kecepatan mobilnya
Beberapa menit kemudian
Aska menghentikan mobilnya di depan ruang UGD, Dokter Kerry langsung berlari ketika melihat Aska yang membopong tubuh Ardi
"Tolong selamatkan suamiku" pinta Nadya
Dokter Kerry menganggukkan kepalanya dan segera memeriksa kondisi Ardi
Bi Asih meminta Nadya untuk duduk dan tenang mengingat Nadya yang sedang hamil
"Nyonya, tolong tenangkan dirimu" ucap Aska sambil memegang bahu Nadya
Nadya langsung duduk sambil tangannya tak henti-hentinya berdzikir
Dokter Kerry keluar dari ruang UGD dan memanggil Nadya
"Ada apa dok? Bagaimana keadaan suami saya?" Tanya Nadya
Dokter Kerry memberitahukan kalau Ardi secepatnya harus segera dioperasi dan karena banyaknya darah yang keluar
Dokter Kerry meminta Aska untuk mencari darah O+ yang cocok dengan Ardi
"Ambil darahku saja, aku O+"
"Tapi Nyonya sedang hamil" ucap Aska
Nadya memohon kepada Dokter Kerry agar darah Nadya yang ditransfusikan
"Aku mohon, aku tidak ingin kehilangan suamiku lagi" ucap Nadya dengan air mata yang masih mengalir deras
Akhirnya Dokter Kerry meminta perawat untuk segera mengambil darah Nadya
Aska meminta Bi Asih untuk menunggu disini karena ia ingin menemani Nadya yang ada di ruangan lain
Nadya berbaring di atas tempat tidur saat perawat mulai melakukan pengambilan darah
"Tuan Ardi, bertahanlah" gumam Nadya
Aska melihat keikhlasan Nadya saat darahnya diambil untuk suaminya
"Sungguh berutung Tuan Ardi memiliki istri seperti anda" ucap Aska dari kejauhan
Setelah darah yang dibutuhkan terasa cukup, dengan segera perawat memberikan kepada Dokter Kerry ke dalam ruang operasi
Nadya bangkit dari tempat tidur dan akan melangkahkan kakinya menuju ruang operasi. Dengan tubuh yang masih lemas akibat transfusi darah yang ia lakukan tiba-tiba Nadya langsung jatuh pingsan
Aska langsung berlari memeluk tubuh Nadya agar tidak jatuh ke lantai
Kemudian Aska membopong tubuh Nadya ke atas tempat tidur yang ada di ruangan tadi
"Istirahatlah dulu Nyonya, biar Tuan Ardi aku yang akan menjaganya"
Aska memanggil perawat agar menemani Nadya yang masih pingsan
Setelah itu Aska menuju ruang operasi untuk menunggu sampai ada kabar dari dokter Kerry
Jam menunjukkan pukul empat sore dimana hampir lima jam Ardi telah selesai di operasi
"Bagaimana keadaan Tuan Ardi?" Tanya Aska
Dokter Ardi menghela nafas dan memberitahukan kalau saat ini Ardi mengalami koma
"Astaghfirullah..." Bi Asih langsung lemas seketika mendengar perkataan dokter Kerry
"Semoga ada keajaiban untuk Dokter Ardi" ucap Dokter Kerry
Aska meminta Dokter Kerry memindah Ardi ke ruang VVIP
Aska meminta Bi Asih untuk masuk ke ruangan VVIP dimana Ardi sudah berada di sana
Bi Asih menganggukkan kepalanya dan segera menemani Ardi yang masih koma
Setelah itu Aska kembali ke ruangan dimana Nadya masih belum sadarkan diri
"Nyonya Nadya, apakah anda mendengar suara saya?" Tanya Aska yang duduk di samping tempat tidurnya
Mendengar suara Aska, Nadya membuka matanya perlahan lahan
"Bagaimana keadaan Tuan Ardi? Apakah semuanya berjalan lancar?" Tanya Nadya
"Semuanya lancar hanya saja.." jawab Aska
"Hanya saja apa?"
Kemudian Aska mengatakan kalau Ardi saat ini sedang koma
Mendengar perkataan Aska, Nadya langsung bangkit dari tempat tidurnya
"Nyonya, mari saya antar" Aska membopong tubuh Nadya yang masih lemas dan mengantarkannya ke ruang dimana suaminya ada disana
Sesampainya di ruangan itu, Aska menurunkan Nadya
Nadya melangkahkan kakinya dan mendekati suaminya dimana banyak sekali alat medis yang tertempel
"Tuan Ardi, ayo bangun. Aku mencintaimu Tuan, ayo lekas bangun!" ucap Nadya sambil memegang tangan suaminya
Nadya menangis kembali dengan sesekali mencium tangan Ardi
"Apakah sekarang Tuan ingin menghukumku? Tuan boleh menyiksaku lagi asalkan Tuan bangun sekarang!"
Bi Asih dan Aska juga ikut menangis saat melihat Nadya yang mencintai Ardi begitu besarnya
Tidak ada wanita yang setelah disiksa begitu hebat akan kembali lagi kepada suaminya
"Aska, tolong bangunkan Tuan Ardi. Bukankan dia tadi mengatakan kalau mencintai aku. Tolong Aska, Bi Asih, bangunkan suamiku"
Nadya tak henti-hentinya menciumi tangan suaminya yang masih koma
Dari depan pintu ruangan ada Devan yang sedang berdiri dengan memakai masker
"Sial! Kenapa dia masih bisa selamat. Aku harus melakukannya lagi agar Malinda bisa bersamaku" gumam Devan
Linda yang ada disana langsung menarik tangan Devan
"Lepaskan! Siapa kamu?" Tanya Devan
"Perkenalkan namaku Linda dan aku akan membantumu untuk mendapatkannya dan sebagai gantinya tolong jauhi Ardi"
Linda tidak mau jika dirinya tidak bisa menikah dengan Ardi
Dan dengan senang hati Linda akan membantu untuk memberikan Nadya kepada Devan
"Baiklah aku setuju"
Kemudian Linda membisikkan sesuatu kepada Devan dan nanti malam mereka akan melancarkan aksinya
Linda tertawa bahagia karena sebentar lagi dirinya yang akan menjadi istri pemilik rumah sakit Dokter Ardi
ini asli hamil ank ardi y bkn anak devan....🤣🤣🤣🤣