Sistem Online Shop

Sistem Online Shop

CHAPTER 01.

Desa kecil dan kumuh yang hampir semua penduduk desa itu berprofesi sebagai pemulung dan pengemis.

Sean Walton pemuda berusia 20 tahun. hidup seorang diri alias yatim piatu sejak kecil, ia bekerja sebagai pemulung yang hidup menumpang di rumah gubuk seorang nenek tua (70 Tahun) yang hidup tidak punya siapa-siapa seperti Sean Walton.

"Nek, makan dulu, ini aku baru beli roti hasil dari memulung tadi pagi" Tawar Sean pada nenek yang sedang duduk di kursi.

Nenek mengambil rotinya dan membagi dua untuk diberikan pada Sean "Makasih ya nak, nenek akhir-akhir ini menyusahkan mu" ucap nenek.

"Tidak apa-apa nek, ini sudah kewajiban ku karena nenek juga sudah merawat ku dari kecil" ujar Sean.

Walaupun Sean dan nenek memakan roti yang dibagi dua itu mereka tetap bersyukur dan tidak pernah mengeluh sedikitpun.

Walaupun penghasilan seorang pemulung tidak menentu tapi Sean selalu membelikan makanan dan kebutuhan lainnya untuk nenek.

Sean Walton sangat menyayangi neneknya, meskipun nenek itu adalah nenek angkat tapi rasa sayangnya begitu tinggi.

"Nek aku pamit mau lanjut kerja lagi, mumpung masih siang" ucap Sean. Ia kembali memulung di tempat pembuangan sampah umum.

Desa kecil itu berdampingan dengan tempat pembuangan umum, jadi Sean tidak perlu jauh-jauh pergi dari neneknya.

"Syukurlah! Hari ini sampahnya lumayan banyak.. Semoga bisa dapat banyak uang membeli makanan enak" Ujar senang sean.

Beberapa jam kemudian. Sean membawa banyak barang untuk ia jual di tempat pengepul biasanya "Sean, ini 5 kilo kertas dan kardus, totalnya $5 ya!" ujar si paman pengepul sambil memberikan uangnya.

Sean mengambil uang itu dan memasukkannya kedalam kantong celana "Makasih ya paman"

Sean tersenyum lebar membawa uang sebanyak $5, biasanya hanya dapat $2 atau $3 saja, lalu ia akan mengunjungi tukang dagang makanan pinggir jalan "Taco atau kebab ya?"

Sean membeli kebab seharga $4 untuk dua porsinya "Pak makasih ya kebab nya" ucap Sean yang terlihat bahagia sambil membawa pulang kebab dua porsi.

Untungnya harga makanan street food itu selalu murah dan porsinya cukup banyak.

"Uang ku masih tersisa $1, syukurlah aku bisa menabung" ia kembali pulang karena hari mulai sore dan akan istirahat setelah makan kebab bersama nenek.

"Brugh!!" Sean terjatuh akibat menabrak tubuh orang didepannya "Maaf, maaf Aku benar-benar tidak sengaja" sambil mengambil kantong kebab nya yang terjatuh.

"Maaf katamu?! Kalau jalan pakai mata!" Tegas orang itu sambil menginjak kebab Sean yang terjatuh.

Sean tidak berani melawan karena orang itu bersama beberapa temannya dan juga memiliki badan besar seperti bodyguard. Mereka adalah preman penguasa daerah itu.

Walaupun kebab nya sudah di injak dan menjadi kotor, tapi Sean tetap mengambil nya karena ia sangat lapar dan menurut nya sayang jika tidak diambil.

Setelah mengambil kebab nya yang kotor itu ia akan buru-buru pulang "Maaf, Aku permisi" ujar Sean dengan sopan.

"Enak aja main pergi!" ujar preman itu sambil meremas kerah kaos baju nya. "Ampun bang! Tolong ampuni aku!" Sean memohon untuk diampuni oleh beberapa preman itu.

Sean sedang di geledah oleh para preman itu untuk diambil uangnya "Bang! Tolong jangan ambil uang ku! Aku mohon!" sisa uang Sean yang $1 itupun mereka ambil.

Lalu Sean di lemparkan oleh mereka setelah merampas uangnya.

Sean berusaha berdiri "Ya tuhan, ringankan lah ujian hidup ku ini" bergumam sambil melanjutkan perjalanan nya untuk pulang sambil membawa kantong kebab nya yang telah rusak dan kotor.

Ia berjalan sambil meratapi langit "Ya tuhan, berat rasanya hidup ini" ia menyeka air matanya lalu kembali berusaha untuk tersenyum.

"Semoga nenek suka dengan kebab ini" ucapnya sambil membayangkan wajah nenek yang tersenyum sambil memakan kebab nya.

Sean sedikit mempercepat langkah nya karena sudah tidak sabar untuk makan bersama neneknya.

Sesampainya di rumah gubuk neneknya, Sean sedikit bersemangat untuk memanggil neneknya dengan nada sedikit keras "Nek! Nenek, ayo kita makan enak" Nenek tidak menyahut panggilan Sean tadi, lalu Sean mencoba untuk memanggil nya kembali "Nek! nek, Nenek? Apa nenek sedang tidur ya?" panggil nya sedikit cemas.

Ia mencari ke segala penjuru ruangan, tapi ia tidak menemukan neneknya "Nek! nenek dimana?!" semakin cemas. Lalu saat ia membuka kamar mandi, pandangan nya langsung shock seperti tersengat listrik melihat neneknya tergeletak di dalam kamar mandi.

Sean langsung memangku neneknya "Nek! Bangunlah! nenek aku mohon bangun!" teriaknya sambil kebingungan mencari pertolongan "Tolong! Tolong! Nenekku aku mohon tolong!"

Penduduk desa yang mendengar nya langsung berdatangan untuk membantu dan menolong Sean "Nenek kenapa Sean!?" tanya warga dengan nada khawatir.

Kemudian ada salah satu warga yang mengecek nadi leher dan tangan si nenek. Orang itu menggelengkan kepalanya "Nak Sean, Nenek sudah meninggal!"

"Tidak! Tidak! Tidak, Itu bohong! nenek!!" Tangis Sean sambil memeluk jasad neneknya.

Beberapa saat kemudian, nenek sudah dikuburkan dan Sean masih duduk didepan kuburan neneknya sendirian "Nek! Aku tidak tau harus berbuat apa setelah nenek pergi! Aku harus kemana" ucap sedu Sean.

Beberapa hari kemudian.

Sean sangat terpukul atas kepergian neneknya, ia telah berjanji untuk membahagiakan neneknya itu suatu hari nanti, namun sekarang mimpinya telah menghilang.

Sekarang rumah gubuk neneknya menjadi sepi dan sunyi, saat sedang merenung dan tiduran seperti tak mempunyai semangat hidup, tiba-tiba ia teringat omongan neneknya yang selalu mengatakan untuk tetap semangat dan jangan pernah mengeluh sedikitpun dalam keadaan apapun.

Tiba-tiba Sean terlihat kembali sedikit bersemangat dan akan tetap hidup dan akan menjalani kehidupannya seperti biasa yang akan memulung untuk bertahan hidup.

Sean membawa peralatan memulung nya dan mulai melangkahkan kakinya "Aku tidak boleh terus bersedih! aku harus tetap semangat, seperti yang pernah dikatakan oleh nenek!"

Di tempat pembuangan umum "Sean, aku turut berdukacita atas meninggalnya nenekmu" ujar teman pemulung nya sambil menepuk pundaknya. "Tidak apa-apa" balas Sean.

"Vin, kenapa kau tidak kuliah?" tanya Sean sambil memulung dengannya.

Vincent terduduk "Sebenarnya aku sudah berhenti sebulan yang lalu, karena biaya untuk menghidupi keluarga ku dan akhir-akhir ini pendapatan dari memulung hanya bisa buat makan saja, apalagi buat kuliah" ujar Vincent sambil menghela nafas.

"Maaf aku telah bertanya tentang itu" ucap sean.

Vincent kembali berdiri dari duduknya dan akan pergi "Ya sudah, barang bawaan ku sudah penuh aku harus segera menjualnya, aku duluan Sean Sampaikan salam ku pada Ben jika bertemu!"

Sean kembali sendirian untuk melanjutkan pekerjaan memulungnya.

Terpopuler

Comments

Linna_Naa^•^

Linna_Naa^•^

/Rose/

2024-07-13

0

Mikey

Mikey

/Coffee/

2024-07-12

1

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

....

2024-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 01.
2 CHAPTER 02.
3 CHAPTER 03.
4 CHAPTER 04.
5 CHAPTER 05.
6 CHAPTER 06.
7 CHAPTER 07.
8 CHAPTER 08.
9 CHAPTER 09.
10 CHAPTER 10.
11 CHAPTER 11.
12 CHAPTER 12.
13 CHAPTER 13.
14 CHAPTER 14.
15 CHAPTER 15.
16 CHAPTER 16.
17 CHAPTER 17.
18 CHAPTER 18.
19 CHAPTER 19.
20 CHAPTER 20.
21 CHAPTER 21.
22 CHAPTER 22.
23 CHAPTER 23.
24 CHAPTER 24.
25 CHAPTER 25.
26 CHAPTER 26.
27 CHAPTER 27.
28 CHAPTER 28.
29 CHAPTER 29.
30 CHAPTER 30.
31 CHAPTER 31.
32 CHAPTER 32.
33 CHAPTER 33.
34 CHAPTER 34.
35 CHAPTER 35.
36 CHAPTER 36.
37 CHAPTER 37.
38 CHAPTER 38.
39 CHAPTER 39.
40 CHAPTER 40.
41 CHAPTER 41.
42 CHAPTER 42.
43 CHAPTER 43.
44 CHAPTER 44.
45 CHAPTER 45.
46 CHAPTER 46.
47 CHAPTER 47.
48 CHAPTER 48.
49 CHAPTER 49.
50 CHAPTER 50.
51 CHAPTER 51.
52 CHAPTER 52.
53 CHAPTER 53.
54 CHAPTER 54.
55 CHAPTER 55.
56 CHAPTER 56.
57 CHAPTER 57.
58 CHAPTER 58.
59 CHAPTER 59.
60 CHAPTER 60.
61 CHAPTER 61.
62 CHAPTER 62.
63 CHAPTER 63.
64 CHAPTER 64.
65 CHAPTER 65.
66 CHAPTER 66.
67 CHAPTER 67.
68 CHAPTER 68.
69 CHAPTER 69.
70 CHAPTER 70.
71 CHAPTER 71.
72 CHAPTER 72.
73 CHAPTER 73.
74 CHAPTER 74.
75 CHAPTER 75.
76 CHAPTER 76.
77 CHAPTER 77.
78 CHAPTER 78.
79 CHAPTER 79.
80 CHAPTER 80.
81 CHAPTER 81.
82 CHAPTER 82.
83 CHAPTER 83.
84 CHAPTER 84.
85 CHAPTER 85.
86 CHAPTER 86.
87 CHAPTER 87.
88 CHAPTER 88.
89 CHAPTER 89.
90 CHAPTER 90.
91 LAST CHAPTER !
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CHAPTER 01.
2
CHAPTER 02.
3
CHAPTER 03.
4
CHAPTER 04.
5
CHAPTER 05.
6
CHAPTER 06.
7
CHAPTER 07.
8
CHAPTER 08.
9
CHAPTER 09.
10
CHAPTER 10.
11
CHAPTER 11.
12
CHAPTER 12.
13
CHAPTER 13.
14
CHAPTER 14.
15
CHAPTER 15.
16
CHAPTER 16.
17
CHAPTER 17.
18
CHAPTER 18.
19
CHAPTER 19.
20
CHAPTER 20.
21
CHAPTER 21.
22
CHAPTER 22.
23
CHAPTER 23.
24
CHAPTER 24.
25
CHAPTER 25.
26
CHAPTER 26.
27
CHAPTER 27.
28
CHAPTER 28.
29
CHAPTER 29.
30
CHAPTER 30.
31
CHAPTER 31.
32
CHAPTER 32.
33
CHAPTER 33.
34
CHAPTER 34.
35
CHAPTER 35.
36
CHAPTER 36.
37
CHAPTER 37.
38
CHAPTER 38.
39
CHAPTER 39.
40
CHAPTER 40.
41
CHAPTER 41.
42
CHAPTER 42.
43
CHAPTER 43.
44
CHAPTER 44.
45
CHAPTER 45.
46
CHAPTER 46.
47
CHAPTER 47.
48
CHAPTER 48.
49
CHAPTER 49.
50
CHAPTER 50.
51
CHAPTER 51.
52
CHAPTER 52.
53
CHAPTER 53.
54
CHAPTER 54.
55
CHAPTER 55.
56
CHAPTER 56.
57
CHAPTER 57.
58
CHAPTER 58.
59
CHAPTER 59.
60
CHAPTER 60.
61
CHAPTER 61.
62
CHAPTER 62.
63
CHAPTER 63.
64
CHAPTER 64.
65
CHAPTER 65.
66
CHAPTER 66.
67
CHAPTER 67.
68
CHAPTER 68.
69
CHAPTER 69.
70
CHAPTER 70.
71
CHAPTER 71.
72
CHAPTER 72.
73
CHAPTER 73.
74
CHAPTER 74.
75
CHAPTER 75.
76
CHAPTER 76.
77
CHAPTER 77.
78
CHAPTER 78.
79
CHAPTER 79.
80
CHAPTER 80.
81
CHAPTER 81.
82
CHAPTER 82.
83
CHAPTER 83.
84
CHAPTER 84.
85
CHAPTER 85.
86
CHAPTER 86.
87
CHAPTER 87.
88
CHAPTER 88.
89
CHAPTER 89.
90
CHAPTER 90.
91
LAST CHAPTER !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!