Suamiku Cacat Dan Lumpuh

Tuan muda David turun perlahan ke arah kursi roda kemudian duduk di kursi roda.

" Honey sudah bisa berjalan?" Tanya Karen dengan mata berkaca-kaca.

" Iya sedikit - sedikit sudah bisa jalan. Apakah kamu tadi tidak sadar tadi aku turun ke bawah dan ingin menggendongmu?" Tanya tuan muda David.

" Maaf tadi aku memperhatikan." Jawab Karen

" Sudahlah tidak apa - apa aku mau mandi dulu nanti asisten Han datang membawa pakaianku dan juga pakaianmu kamu terima saja barangnya." Ucap tuan muda David.

" Ok." Jawab Karen singkat

Tuan muda David mendorong kursi rodanya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

ceklek

Asisten Han membuka pintu dan membawa lima paper bag kemudian berjalan ke arah sofa untuk meletakkan ke lima paper bag tersebut ke meja.

" Pagi nona." Sapa asisten Han

" Pagi kak Han." Jawab Karen

" Tuan David kemana?" Tanya asisten Han

" Hon... eh tuan muda David sedang di kamar mandi." Jawab Karen sambil tersenyum malu.

ceklek

Pintu kamar mandi terbuka dan melihat tuan muda David memakai handuk yang menutupi bagian tubuh bawahnya.

" Maaf tuan ini pakaian tuan." Jawab asisten Han sambil memberikan satu paper bag ke tuan muda David.

" Ok, oh iya hari Karen tidak bisa membantu paling dua atau tiga hari membantumu." Ucap tuan muda David sambil menerima paper bag pemberian asisten Han.

" Baik tuan." Jawab asisten Han

" Kamu urus semuanya hari ini calon istriku akan pulang." Ucap tuan muda David

" Baik tuan." Jawab asisten Han kembali.

" Sekarang kamu pergilah." Usir tuan muda David.

" Baik tuan." Jawab Asisten Han sambil membawa satu paper bag yang berisi makanan untuk dirinya.

Asisten Han pergi meninggalkan mereka berdua sedangkan tuan muda David mendorong kursi rodanya menuju ke arah kamar mandi untuk berpakaian.

ceklek

Seorang perawat membuka pintu dan berjalan sambil membawa baskom untuk melap tubuh Karen.

Ceklek

Tuan muda David membuka pintu kamar mandi dan sudah memakai pakaian santai. Tuan muda David langsung membalikkan badannya menggunakan kursi rodanya ketika melihat tubuh polos calon istrinya.

( " *Si*l adik kecilku jadi tegang." Umpat tuan muda David dalam hati* ).

" Suster tolong ambilkan pakaianku di meja itu." Ucap Karen sambil menunjuk ke arah meja dekat sofa.

" Baik nona." Jawab perawat itu.

Perawat itupun berjalan mengambil pakaian Karen dan membantu memakaikannya. Singkat cerita kini Karen sudah sudah selesai perpakaian dan perawat itu pun pergi meninggalkan mereka berdua sambil membawa baskom dan botol selang infus yang sudah di lepas di pergelangan tangan Karen.

Tuan muda yang mendengar pintu ruang perawatan VVIP tertutup langsung membalikkan badannya kemudian mendorong kursi roda dengan menggunakan ke dua tangannya.

" Sayang kita makan dulu." Ajak tuan muda David

" Ok." Jawab Karen singkat sambil turun dari ranjang dan berjalan ke arah sofa.

" Mau aku suapi?" Tanya Karen

" Boleh tapi saling gantian." Ucap tuan muda David.

" Ok." Jawab Karen singkat

Karen mulai menyuapi tuan muda David kemudian dirinya begitu berulang-ulang hingga tidak terasa makanannya habis.

" Mau lagi honey?" Tanya Karen

" Boleh." Jawab tuan muda David.

Karen pun mulai menyuapi tuan muda David setelah itu baru dirinya. Baru setengah Karen merasakan kenyang.

" Honey yang habiskan ya? aku sudah kenyang." Ucap Karen

Tuan muda David hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju. Karen dengan telaten menyuapi hingga makanan habis tanpa sisa kemudian Karen mengambil minuman botol yang berisi air mineral dan diberikan ke arah calon suaminya.

" Honey minumlah." Pinta Karen

Tuan muda David meminum hingga menyisakan setengah botol kemudian di berikan ke Karen. Karen tanpa ragu dan jijik langsung meminum hingga habis.

" Kita pulang." Ucap tuan muda David sambil menghubungi salah satu bodyguardnya untuk masuk ke dalam ruang perawatan VVIP.

" Ok." Jawab Karen singkat.

" Sayang, duduklah di pangkuanku." Perintah tuan muda David sambil memakai topeng.

Karen turun dari ranjang dan duduk di pangkuan tuan muda David dan membiarkan tuan muda David memakai topeng karena bagaimanapun dirinya tidak tega melihat calon suaminya sedih jika orang - orang nanti berteriak ketakutan karena melihat wajahnya yang menyeramkan.

ceklek

Salah satu bodyguard milik tuan muda David membuka pintu dan berjalan ke arah mereka berdua dan mendorong kursi roda tuan muda David menuju ke arah parkiran mobil.

Singkat cerita kini mereka sudah sampai di mansion milik tuan muda David. Karen dan tuan muda David masuk ke kamar Karen untuk istirahat.

Malam berganti pagi dan tidak terasa hari ini adalah hari pernikahan Karen dengan tuan muda David secara sederhana karena tuan muda David tidak ingin membuat malu Karen karena dirinya cacat dan lumpuh.

Pernikahan Karen dan tuan muda David hanya disaksikan oleh asisten Han dan semua penghuni mansion, mereka mengadakan janji suci untuk hidup semati sampai maut memisahkan mereka. Para penghuni mansion saling memberikan selamat kepada pasangan pengantin.

Setelah lima jam lamanya akhirnya pesta pernikahan sederhana mereka sudah selesai, Karen dan David kini berada dalam kamarnya.

" Honey aku mau mandi dulu ya?" Ucap Karen

" Ok." Jawab tuan muda David singkat

Karen masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

ceklek

Karen memakai handuk yang memperlihatkan setengah dua gunung kembarnya yang lumayan besar seukuran tangan suaminya dan paha putih mulus yang membuat adik kecil tuan muda David meronta-ronta ingin dikeluarkan dari sangkarnya.

" Honey tidak mandi?" Tanya Karen sambil berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian.

" Mandikan aku." pinta tuan muda David

" Tapi..." Ucapan Karen terpotong oleh tuan muda David.

" Kamu istriku dan seorang istri harus menuruti perintah suami." Ucap tuan muda David

" Baiklah tapi aku pakai pakaian dulu." ucap Karen sambil mengambil pakaian berikut **********.

" Tidak perlu terlalu lama." Ucap tuan muda David sambil tersenyum menyeringai.

" Tapi aku akan kedinginan jika tidak memakai pakaian." Jawab Karen sambil membalikkan badannya.

" Nanti aku hangatkan." Ucap tuan muda David

" Maksudnya?" Tanya Karen dengan nada bingung

" Karen, aku sudah bilang jangan suka membantah perintah suami." Ucap suaminya sambil menatap tajam ke arah istrinya.

" Baiklah." Jawab Karen pasrah sambil meletakkan pakaiannya di meja dekat sofa.

" Bagus buka semua pakaianku." Perintah suaminya.

" Tapi..." Karen menghentikan ucapannya karena suami menatap tajam ke arah dirinya membuat Karen hanya bisa menghembuskan nafasnya perlahan.

" Baiklah." Jawab Karen pasrah.

Karen melepaskan jas, dasi dan kemeja hingga menampakkan tubuh atletis suaminya, perutnya yang berbentuk kotak - kotak membuat Karen menyentuhnya. Tuan muda David memejamkan matanya menikmati sentuhan tangan Karen.

" Sayang bantu aku berbaring di ranjang dan buka celanaku." Pinta suaminya dengan nada mulai berat.

" Baiklah." Jawab Karen tanpa curiga sedikitpun

Karen perlahan membantu suaminya berdiri kemudian dibaringkan di ranjang. Karen duduk di sebelah suaminya sambil melepaskan celana panjangnya hingga menyisakan celana boxernya.

" Sudah honey." Ucap Karen

" Celana boxernya belum." Ucap suaminya

" Tapi.." Ucapan Karen terpotong oleh tuan muda David.

" Karen..." Panggil tuan muda David dengan nada satu oktaf.