EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22
Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.
Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.
Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1
[Novel ini hanya untuk hiburan aja, jika tidak suka skip dan tinggalkan saja, tidak perlu memberi rate buruk dan komen menjatuhkan]
...☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️...
...☺️☺️☺️...
...❤️❤️❤️❤️❤️...
Duuaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr!
Duuaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr!
Sebuah ledakan bom yang sangat besar dan menewaskan banyak prajurit.
Seorang wanita yang memegang senjata api terlempar sangat jauh karena ledakan besar itu.
"Aduh," keluh wanita itu kesakitan, ia memegang kepalanya yang berdarah.
"Sial! Ledakan itu sangat besar, entah mengapa aku merasa gerakan itu aku mengenalinya," lirih wanita itu berusaha duduk meskipun ia merasa teramat sakit.
"Ya, kau sangat mengenali ku Melisa," ucap seorang pria itu tersenyum.
"Kau …." Melisa terkejut karena pria itu adalah kekasihnya.
"Kenapa kau?" tanya Melisa terbelalak.
"Kenapa aku? Ha-ha-ha, kamu sangat bodoh Melisa, kau itu hanya kuat, tapi tidak punya otak, kau di jebak saja sama sekali tidak sadar," ucap pria itu tertawa.
Pria itu bernama Kino, ia adalah kekasih Melisa. Mereka adalah agen rahasia yang bersama satu kubu, sayangnya Melisa tidak tahu kalau ketua agennya itu ingin membunuhnya.
Pertempuran itu hanyalah sebagai kedok saja, ketua agen itu menyuruh Kino membunuh Melisa.
"Kenapa? Kenapa aku di jebak? Aku salah apa?" tanya Melisa mendengak kepala ke atas menatap Kino dengan mata berkaca-kaca.
"Siapa suruh kau keluarga Edult, Edult adalah musuh ketua agen. Selama ini ketua agen tidak tahu kau punya hubungan keluarga dengan keluarga Edult, melihat kau yang sangat gigih dan berprestasi, barulah ketua agen mengangkat kau menjadi bawahannya. Tapi setelah itu terungkap, ia menjadi marah. Membunuh mu adalah cara yang terbaik agar bisa membalaskan dendamnya. Selamat tinggal," ucap Kino menodongkan senjatanya ke arah Melisa.
Dor!
Sebuah peluru menghantam di dada kiri Melisa tepat di jantungnya. Dari jantungnya keluar banyak darah dan membuat kepala teramat pusing.
"Kino, kenapa kau lakukan ini? Bukannya kita saling mencintai, setidaknya bawa aku pergi jauh, kenapa kau malah membunuh ku?" tanya Melisa memegang dadanya yang terus menerus keluar darah.
"Tadinya begitu, tapi ketua agen memberiku uang yang sangat banyak yang belum tentu aku dapatkan kerja selama bertahun-tahun. Untuk diri mu tenang saja, aku sudah ada penggantinya. Sayang, ke sini," panggil Kino kepada seseorang.
Seorang wanita yang di kenali Melisa yang ia kenali datang sambil tersenyum.
Melihat itu Melisa semakin sakit.
"Dia adalah penggantimu yang mendamping ku, doakan kami bahagia ya," ucap Kino tersenyum.
Karena Melisa kehabisan darah, perlahan-lahan matanya tertutup. Tapi jauh dari lubuk hatinya yang paling jauh, ia bersumpah, akan membalaskan dendamnya di kehidupan lain.
"Ketua, misi selesai," ucap Kino melaporkan.
"Bagus, kamu datang ke sini, kita pesta-pesta untuk merayakannya," jawab ketuanya.
☘️☘️☘️
Perlahan-lahan matanya terbuka, ia memegang kepalanya yang pusing.
"Di mana aku?" tanyanya saat melihat ia di sebuah ruangan.
Ruangan itu sangat asing baginya, ia tidak pernah melihat ruangan yang serba pink itu. Dan juga tempat yang sangat jauh berbeda dari tempat tinggalnya dulu.
Ia memegang dadanya, tapi itu tidak terasa sakit sama sekali, tapi malah kepalanya yang sakit.
"Apa ini? Kenapa kepala ku yang pusing?" tanyanya tak mengerti. Seharusnya yang sakit itu dadanya yang di tembak oleh pria yang sangat ia cintai.
Ia menggeleng kepala sambil tersenyum kecut. "Aku tidak menyangka jika dia rela melakukan itu padaku. Tapi … aku di mana sekarang? Apa aku ada di surga?" tanyanya melihat sekeliling.
"Nona, nona sudah bangun?" tanya seorang wanita paruh baya yang memakai baju pelayan mendekatinya.
'Nona?' desirnya, ia tidak tahu siapa wanita itu panggil Nona.
"Nona Syukurlah jika Anda sudah bangun, saya sangat khawatir jika Nona kenapa-kenapa, Nona Yessy benar-benar jahat banget karena sudah membuat Nona terjatuh lalu seolah-olah dia yang terluka," dengus wanita paruh baya itu kesal.
'Yessy? Siapa Yessy?' batinnya.
"Memangnya apa yang terjadi?" tanyanya kebingungan.
"Nona tidak ingat?" tanya wanita itu mengangkat alisnya.
Ia melongo melihat wanita paruh baya itu heran.
"Iya, Nona Grameisya tadi terjatuh dari tangga, semua itu gara-gara Nona Yessy meletakkan minyak goreng di tangga kamar Nona. Akhirnya Nona terpeleset dan jatuh dari tangga, dan Nona pun pingsan," jelas wanita itu.
"Siapa Grameisya?" tanyanya menekuk aslinya.
"Nona, jangan-jangan Nona lupa ingatan? Hu-hu-hu, Nona, karena kejadian itu Nona jadi lupa ingatan," ucap wanita itu memeluk Grameisya sambil menangis.
"Tunggu dulu, tolong jelaskan apa yang terjadi dulu, aku benar-benar tidak mengerti untuk saat ini," pintanya.
"Nona itu adalah Nona Grameisya, Ibu Nona sudahlah lama meninggal. Ayah Nona juga sibuk dengan perusahaan, di rumah ini tinggal 5 keluarga, sekali pun keluarga ini kaya tapi tidak pernah akur. Nona yang terlemah selalu di bully oleh 5 sepupu Nona lainnya, apa Nona melupakan semuanya?" tanya wanita paruh baya itu menyeka air matanya.