Sam hanyalah pemuda miskin biasa yang baru saja dipecat oleh managernya. Setelah itu, dia juga dipukuli oleh orang yang menyebabkan dia dipecat, hanya karena dia cemburu dengan Sam.
Padahal, Sam memiliki banyak hutang yang dia tanggung.
Karena kesialan yang bertubi-tubi, dia pun mendapatkan sebuah sistem yang aneh.
888 triliun bebas dia belanjakan, tapi tidak boleh untuk dirinya sendiri.
Ini sangat aneh.
Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia belanjakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25. Fashion style untuk Sam
“Astaga ini sangat buruk! Bagaimana bisa ada orang yang merekomendasikan pakaian semacam ini untukmu, look at you! Kamu seganteng ini, emang pasti cakep aja make apapun, tapi ayolah… orang yang nggak paham fashion aja pasti tahu ini jelek buat kamu, kamu ganteng banget lho, sia-sia kalo gayanya jelek. But, don't worry, I'll fix that! Ikut aku!“
Haris membawa Sam dan Deva menuju salah satu toko pakaian terbesar dan terkenal yang menjual berbagai pakaian branded ternama. Pemiliknya adalah teman SMA Haris, namanya Luna. Dia adalah wanita cantik yang sangat bersemangat, matanya memancarkan aura positif, tajam seperti elang, namun juga lembut dan jernih.
Dengan bersemangat, dia menarik lengan Sam, menuju berbagai jenis pakaian pria. Dia menarik beberapa pakaian dengan cepat dan memberikannya pada Sam, Haris dan Deva.
Sampai pakaian itu terlihat menggunung pada ketiga pria itu, baru Luna berhenti.
”Okay, pakaiannya sampai disini, sekarang kita pergi mencari sepatu di tempat lain!“ Ucap Luna masih saja dengan mata berkilauan, semangat membara.
”Tu— tunggu dulu! Tidak mungkin aku harus membeli semua ini, kan?“ Tanya Sam. Meski dia telah memiliki uang, tidak mungkin dia menghabiskan uangnya hanya untuk penampilan, iya kan? Sam juga ingin membeli hal yang lainnya.
Luna tertawa, ”hahaha, tentu tidak kamu hanya boleh membeli yang cocok denganmu, nanti kita coba satu persatu.“
Sam menjatuhkan rahangnya tidak percaya, itu adalah pakaian yang banyak! Tidak mungkin dicoba semua.
”Kamu harus memercayai Luna, dia sangat ahli dalam bidang ini, bahkan… sepertinya kau harus berinvestasi pada tokonya.“ ucap Haris, dia kali ini tersenyum. Haris kelihatannya sangat yakin dengan keahlian Luna.
”Kau menyukai Luna?“ Tanya Deva dengan setengah berbisik.
”Ti— tidak! Jangan ngawur, ayo kita cepat jalan, nanti Luna hilang!“
Deva hanya terkekeh pelan, Haris itu sangat kaku dan tidak bisa menyembunyikan perasaannya.
Sam juga tersenyum dan mengikuti mereka. Menurut Sam, ucapan Haris ada benarnya. Tidak ada salahnya juga jika berinvestasi pada bidang fashion. Mungkin Sam harus mencoba berinvestasi pada beberapa brand fashion lokal yang terbaik.
Sampai satu jam kemudian, baru Luna selesai mengumpulkan semuanya. Dia juga memilihkan beberapa untuk dicoba oleh Sam. Sam sangat bersyukur karena dia tidak harus mencoba semuanya.
Dia pun pergi ke ruang ganti pakaian dan mencoba satu persatu.
Satu setelah telah dicoba dan Sam keluar, Luna, Haris dan Deva sama-sama memberi jempol mereka.
Sam terus melakukannya sampai beberapa kali dan mereka semua terlihat puas.
”Aku memang tidak pernah salah pilih pakaian! Kamu harus membeli semuanya, tenang saja, aku memberimu diskon 50% asalkan aku boleh meng-upload semua fotomu di situs resmi toko ku, dan juga beberapa akun sosmed kami, bagaimana?“ tanya Luna.
Sam mengangguk, ”okay, deal! Aku tidak keberatan.“
”Ayo kita ke kasir!“
Sam merasa lega karena akhirnya selesai juga setelah berkutat selama dua jam di tempat itu.
[Anda membayar belanjaan sebesar 2.860.000.000]
[Saat ini sisa uang anda 222.272.800.000]
Totalnya sampai dua miliar, bahkan hampir tiga miliar? Sam melotot melihat total belanjaannya sendiri.
Setelah dia melihat struk belanjaannya, dia makin terkejut melihat ada pakaian yang satu potongnya 50 jutaan, ada pula yang sampai 100 jutaan. Yang paling mahal adalah sepatu dengan harga 250 jutaan.
Astaga.
Tapi tidak apa, tidak masalah. Sam menghasilkan uang memang untuk digunakan, bukan untuk ditimbun.
Lagipula, sekarang semua yang dia keluarkan dengan uang sistem akan dia dapatkan kembali dengan penuh.
”Senang bertransaksi dengan anda, boss!“ Ucap Luna, dia kelihatan sangat senang.
”Terimakasih karena sudah membantu boss Sam ya Luna,“ ucap Haris, dengan nada yang lembut, tidak kasar atau kaku seperti biasanya.
Sam dan Deva tentu saja langsung paham jika Haris menyukai wanita itu. Padahal sudah ada wanita secantik itu untuk dikejar, kenapa Haris malah main-main dengan wanita aneh seperti yang dulu menginginkan ponselnya Sam. Atau memaksa Angel bertunangan dengannya.
Luna itu sudah cantik, dia juga bersemangat dalam pekerjaannya. Sepertinya sangat mencintai pekerjaannya juga.
”Kamu memiliki boss yang baik, Haris! Syukurlah… kamu juga kelihatan jauh lebih baik dari sebelumnya, aku ikut senang.“
”Benarkah? Ini semua karena boss Sam yang mempengaruhiku.“
Sam dan Deva merasa menjadi nyamuk disana. Tapi mereka juga senang melihat Haris yang malu-malu kucing begitu, karena sangat menggelikan.
”Boss Sam, pastikan memakai pakaian dengan benar ya! Ingat semua ucapanku!“ Ucap Luna sebelum Sam dan yang lainnya pergi dari sana.
”Iya, aku mengingatnya, jangan khawatir.“
Luna memang memberi berbagai tips memilih perpaduan pakaian agar terlihat keren dan berkelas. Sam mengingatnya dengan baik karena dia tidak mau terlihat udik atau kampungan lagi. Dia sudah tahu gaya apa dan warna apa yang sesuai dengannya, bagaimana cara memadukan atasan dan bawahan agar terlihat harmonis dan tidak norak. Luna sudah memberitahu semuanya.
Dan setelah mengetahui tips dari Luna, Sam kini paham mengapa Deva dan Haris langsung kaget melihat rekomendasi dari Angel.
Ini Angel yang memang tidak tahu fashion, atau dia memang sengaja? Mengapa perasaan Sam menjadi buruk pada Angel?
Apa ini sejak kejadian Sam yang melindur dan bangun sendiri itu? Tapi itu belum tentu Sam, karena Raihan saja tidak bisa melihat wajahnya karena gelap.
Raihan orang yang tidak gampang curiga.
Sam terus kepikiran.
Tidak mungkin ada hubungannya dengan Angel, kan? Tapi kenapa Sam tidak bisa mengingat apapun?
Raihan bilang, dia sempat mengutak-atik ponsel pintarnya, tapi tidak ada jejak apapun di ponsel pintarnya.
”Boss, apa yang kamu pikirkan?“ tanya Deva, saat itu mereka sedang dalam perjalanan ke restoran, sebelum kemudian pulang ke apartemen dan bersiap untuk acara.
Sam menoleh pada Deva, lalu menggeleng, ”nggak ada apa-apa kok.“
”Serius? Wajahmu menunjukkan sebaliknya. Sebaiknya masalah tidak dipendam, boss.“ balas Deva, dia dia terdengar khawatir dengan Sam.
Sam tersenyum, ”ini hanya masalah sepele, aku baru tahu jika aku bisa melindur saat tertidur. Raihan bilang saat dia kembali jam tiga pagi, aku membukakan pintu, lalu setelahnya masih bermain hape, tapi aku tidak ingat sama sekali. Ada transaksi aku membeli saham, tapi tidak ada jejaknya sama sekali. Sahamku juga tidak bertambah. Bukankah ini aneh?“
”Mana hapemu boss, biar aku yang mencari jejaknya.“
Sam pun memberikan smartphonenya, ”aku minta tolong ya, aku sempat membeli saham The Royalty 50 miliar, tapi sahamku tidak meningkat.“
Deva mengangguk dan mulai fokus. Sam hanya bisa menunggu.
Mereka telah sampai di restoran seafood yang cukup terkenal.
Mereka pun turun dari mobil, Sam dan Deva duluan, sedangkan Haris masih harus memarkirkan mobilnya di parkiran dalam, karena parkiran luar sedang penuh.
”Kalian duluan aja, reservasi atas namaku ya,“ ucap Haris.
”Beres!“ Ucap Deva sambil mengacungkan jempolnya.
Harus pun memutar mobil, menuju parkiran dalam. Seperti biasa, dia melakukannya dengan cepat, tidak mau membuat Sam dan Deva menunggu lama.
Setelah turun dari mobil dan mengunci mobilnya, Haris harus menuruni parkiran tersebut.
Namun ada sesuatu yang membuat dia terkejut sekaligus marah.
”Tidak mungkin itu Angel, kan? Bukannya dia menyukai Sam?“ Gumamnya.
aku arep gawe panti asuhan kalih mbangun mesjid
nggo sangu neng akhirat