Bagaimana jika pengalaman pertamamu di renggut oleh seorang gadis miskin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Grey akhirnya menemukan Lucia, wanita itu sedang duduk di rooftop sambil menekuk dan memeluk lutut di atas kursi.
Ia lalu kembali menatap ke arah Adnan yang berdiri di belakang mengikuti dirinya, Grey lalu menarik hoodi yang di bawa Adnan.
“Pergi jangan mengikutiku lagi.” Ucap Grey, pria itu lalu berjalan mendekati Lucia.
“Akhirnya aku menemukanmu.” Ucap Grey, Lucia pun mengangkat wajahnya untuk menatap ke arah Grey. Lucia menghela nafasnya kasar, ia tau jika dirinya tidak bisa lepas dari pria itu. Dimana pun dirinya berada, Grey pasti berhasil menemukanya.
Grey segera memasangkan hoodi di tubuh Lucia, wanita itu hanya duduk dan mengikuti apa yang di lakukan Grey.
“Jangan ngelamun sendirian, lebaik baik kamu menatap wajahku dari pada memikirkan hal yang tidak penting.” Ucap Grey, pria itu memasukan tangan Lucia ke dalam hoodi miliknya lalu menutup kepala Lucia dengan kupluk hoodi itu.
“Ayo kita pergi.” Ajak Grey sambil menautkan jemarinya di jemari Lucia.
Lucia menahan tanganya. “Mau kemana? Aku sedang kerja, aku gak mau jadi bahan omongan orang karena pergi begitu saja.” Ujar Lucia jujur, dia tau betul jika Grey adalah pria pemaksa yang harus di ikuti semua kehendaknya, seperti beberapa hari ini pria itu terus mengejarnya sampai apa yang di inginkanya tereujud.
“Iya kita pergi untuk bekerja, aku ada kerjaan di luar jadi kamu aku utus untuk melayaniku selama perjalanan bisnis.” Bohongnya. “Dan satu hal lagi.”
Grey mendekat lalu meraup wajah Lucia dengan kedua tanganya agar menatap ke arahnya. “Jangan memikirkan apapun, biar aku yang mengurusnya. Dan satu hal lagi, jangan pernah berpikir untuk pergi meninggalkanku! Karena bahaya, saat aku menyukai seseorang aku bisa hilang kendali.” Ujarnya.
Deg!
Menyukai seseorang!
Kata-kata itu membuat Lucia seketika diam, ia tak tau jika Grey menyukainya. Yang ia tau adalah Grey hanya ingin bertanggung jawab dengan apa yang sudah ia lakukan padanya.
“Seperti yang sudah kamu lihat, aku akan tetap bisa menemukanmu kemana pun kamu pergi, dan aku akan tetap mendapatkanmu sejauh apapun kamu menghindar. Karena kamu adalah calon istriku, tidak ada yang boleh melarangku termasuk kamu! Karena kamu juga sudah berjanji padaku.” Ucap Grey, ia lalu mencium kening Lucia dengan lembut.
Entah mengapa hatinya begitu bahagia setelah mengucapkan itu, ia berharap Lucia bisa tetap berada di sisinya dalam keadaan apapun, itulah janji yang sudah wanita itu katakan padanya.
Lucia lalu menatap mata abu itu saat pria itu selesai mengecup keningnya, terlihat jelas jika Grey sangat bahagia saat ini. Berbeda dengan bya yang mencemaskan banyak hal.
Lucia menunduk menimang sesuatu, Grey lalu mengangkat wajah wanita itu lalu mencium bibirnya sekilas.
“Apa lagi yang kamu hawatirkan? Katakan padaku.” Ucap Grey sambil tersenyum, pria itu siap menampung semua keluh kesah yang di berikan Lucia.
Namun Lucia lalu tersenyum. “Terimakasih.” Ujarnya, ia juga mengecup sekilas bibir tebal milik Grey.
Sampai membuat si mata abu itu salah tingkah sendiri, pria itu tertawa karena malu bahkan kedua pipinya juga ikut merona dengan telonga yang juga ikut merona.
“Ah, pacaran denganmu membuatku nyaman, tapi gak aman.” Gumam Grey, karena entah mengapa detik ini duga Grey ingin mencium Lucia lebih dari sekedar kecupan.
“Ayo kita pacaran.” Ajak Grey, iangin membuat Lucia tertawa, tak ingin membuat wanita itu bersedih.
Grey tersenyum menatap Lucia yang juga tersenyum ke arahnya, mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan tanpa takut ada yang mengenali Lucia karena wanita itu memakai hoodi miliknya yang kebesaran. Wajahnya juga tertutup kupluk.
“Maafkan aku sudah bersikaf egois, tapi aku janji untuk membuatmu terus tersenyum dan menjauhkan mu dari omongan jelek di kuar sana, aku janji Cia.” Janji Grey dalm hatinya.
.
To be continued…
💖💖💖💖💖
semangat semangat kak 💪💪
semangat semangat kak 💪💪