KEBANGKITAN PUTRA NAGA.Sang Belati Dewa Surgawi.

berteman dengan nya.

\*\*\*\*\*\*\*

Dengan tergesa-gesa Admiko turun dari Taxi sebenar nya dia tahu kalau di Wuxian orang sangat ramai, tapi dia tidak menyangka orang seramai ini, seribu kali lipat banyak nya dari yang pernah dia pikir kan.

"Kemana aku mencari Jia Li, sama saja aku mencari air tawar di tengah lautan".

Ucap Admiko terpana ke arah lautan manusia, sesekali ada orang yang mengumpat nya, kadang ada yang mendorong nya, karena di tengah keramaian itu dia berdiri.

"Kenapa aku tidak meminta nomor ponsel nya". Ucap Admiko menyesal.

"Aku yakin dia di Danau Pelangi, aku harus mencari nya ke danau". Ucap Admiko dalam hati nya.

"Eh, murid bodoh kenapa kamu lepas kan wanita bersama mu?". Terdengar suara di dalam pikiran Admiko.

"Ini gara-gara kamu tua bajingan, apa maksud mu, yang kamu izin kan wanita utara, kenapa kamu membodohi ku". Jawab Admiko.

Dia marah menatap langit, bagi orang-orang yang tak paham tentang dunia kultivator menganggap Admiko gila, jika para kultivator melihat mereka, menganggap Admiko murid durhaka. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak nya.

"Anak muda jaga ucapan mu dan hormati guru mu dia termasuk membawa mu ke tempat yang terang". Ucap seorang orang tua.

Jika di lihat dari tingkat kultivasinya, dia selangkah lebih tinggi dari Admiko.

"Maaf senior aku terlalu emosi". Jawab Admiko.

Sambil menatap punggung orang itu, Admiko sedikit dapat pencerahan.

"Maaf kan aku guru, siapa sebenar nya Jia Li, guru hanya mengizinkan aku dengan wanita utara, tapi Jia Li wanita selatan, apa guru salah orang?". Ucap Admiko dalam hati nya penuh tanda tanya.

Mencari seseorang dalam lautan manusia, sama saja mencari jarum dalam tumpukan jerami.

\*\*\*\*\*\*\*

Tidak jauh dari sebuah gerbang Bait Dewi Timur, seseorang perempuan berdiri dengan mengenakan cadar serta jubah hitam, dari pagi hingga hampir tengah hari dia masih saja berdiri di sana, seakan menunggu seseorang masuk.

Ribuan orang yang masuk ke Bait Dewi Timur, ribuan juga orang keluar dari sana, tapi orang yang dia tunggu belum juga datang.

"Apa Iblis betina itu, tidak ikut ke Wuxian memburu anugerah ini". Ucapnya dalam hati.

Dengan tatapan dingin dan kejam, dia tidak pernah melepaskan pandangannya dari gerbang Bait Dewi Timur, walaupun ratusan orang yang keluar masuk.

"Sejak umur lima tahun aku menyimpan dendam ini, semoga hari ini tempat mu pindah ke neraka". Ucap Jia Li dalam hati nya.

Sambil memegang senjata panah dewi Osuha dalam jubah nya. Senjata spiritual tinggi, hanya bisa di gunakan sekali pakai oleh seseorang yang tidak memiliki kultivasi tinggi, tapi harus di bayar mahal.

Dewi Osuha tidak bisa kulit nya terkena matahari dan juga angin, dia ingin memiliki tubuh yang sempurna, perjanjian ini yang selalu di tunggu oleh Dewi Osuha, jika senjata ini di pakai Jia Li, bayaran nya tubuh cantik Jia Li.

Dewi Osuha ialah pemimpin sebuah sekte sihir yang di bangun dalam dimensi Kharayangan, kharayangan sebuah alam antara ruang hampa dan alam Eheiwha.

Tempat yang pernah di bangun oleh sekelompok mahluk terusir, jutaan tahun yang lalu. Tempat yang tidak di lalui angin dan cahaya, di pagar dan di diselubungi dengan formasi tingkat tengah.

Dewi Osuha ayah nya dari ras mahluk terusir dan ibu nya dari kaum Tamabaoka Chisy, saat mahluk terusir pernah menembus formasi bintang abadi. Dia menghamili ibu Dewi Osuha, dan Ayah nya mati di bantai oleh formasi itu.

"Semoga ribuan pengawal mu tidak bisa melindungi mu". Gumam Jia Li lagi.

Lalu Jia Li terkejut oleh teguran sebuah suara.

"Nak, aura membunuhmu berlebihan gelang Lopusmu tak sanggup mengimbangi nya." Tegur seorang kakek.

Jia Li lalu menoleh ke arah suara itu.

"Jika kamu tidak memiliki ilmu kultivasi tingkat tinggi, niat mu tidak akan pernah tercapai". Ucap pria tua lagi.

Lalu dia melangkah meninggalkan nya.

"Satu lagi". Ucap pria tua itu terhenti.

"Lebih bagus membalas dendam itu tidak membunuh, tapi ada yang lebih pedih dari kematian, ingat pesanku berikan padanya nanti Kristal Teratai Danau Pelangi, dengan jalan keindahan, dendam mu akan terbalas". Ucap pria tua itu terus melangkah pergi.

Jia Li terdiam dan bingung karena sedikit pun dia tidak mengerti apa yang di ucap kan kakek tua itu, dia ingin mengejar pria tua tadi, tapi telah hilang dalam kerumunan orang banyak.

"Kristal Danau Pelangi, bendanya saja aku tak tahu pada siapa ku berikan, dasar kakek gila". Ucap Jia Li dalam hati.

\*\*\*\*\*\*\*

Sudah masuk hari ke tiga Admiko di sana hanya mencari Jia Li, tapi tidak di jumpai nya, tapi mendengar kabar dari segala pengunjung yang telah keluar dari bait, anugerah itu belum menemukan pewaris nya.

Setiap sore hingga pagi dinding bait tidak berhenti bercahaya, dan juga setiap helai daun Pohon Dewi timur bagaikan kunang-kunang masih menunggu pewaris nya.

Dalam kamar hotel beberapa hari ini.

"Tuan Putri jangan menunda lagi, ini mungkin takdir Tuan, sudah beberapa hari kita di sini, jika nanti Tuan Agung yang turun tangan, masalah Tuan Putri makin besar dan rumit". Ucap seorang pembantu Yuyi.

Yang bernama Antum berbicara membujuk Yuyi, karena beberapa hari ini dia selalu menunda waktu dengan berbagai ribuan alasan.

"Ya sudah lah Mbak mungkin ini jalan takdir ku". Jawab Yuyi.

Antum ialah pembantu yang di anggap kakak oleh Yuyi serta teman nya, karena dia bisa di katakan ART neneknya, apa lagi Antum tidak jauh beda usianya dengan Yuyi.

"Mbak, perasaan ku sedikit pun tidak ada untuk dia".

Ucap Yuyi, masih ingin menunda waktu hingga anugrah itu di kabar kan kembali lagi ke tempat tertinggi.

Tiba-tiba Ponsel Yuyi berdering panggilan dari papi nya, seluruh tubuh Yuyi gemetar wajah nya yang cantik pucat pasi, dengan nafas sesak Yuyi mengangkat telepon nya.

"Halo, ada apa Pi!!?". Tanya Yuyi gelagapan.

"Apa kamu masih ingin hidup di benua utara ini". Jawab papinya ringkas, langsung mematikan ponsel nya, lalu Yuyi menangis.

"Mbak, ayo kita berangkat ke Bait Dewi Timur". Ucap Yuyi dengan suara serak.

Lalu para ART nya Yuyi dan ribuan orang pelindung Yuyi keluar dari hotel Mamoru, berangkat menuju Wuxian Deping'an, serta di iringi ratusan mobil mewah tingkat tinggi.

Yuyi satu mobil dengan Hongli, pikiran Hongli melayang jauh dengan khayalan keindahan, dengan selalu tersenyum lembut menatap Yuyi, orang yang dia dambakan dan dia puja selama ini sudah dalam genggaman, tidak akan ada lagi pencuri yang berani mencuri nya. Sekarang Hongli merasa

Bersambung*******