NovelToon NovelToon
Hurt Be A Love

Hurt Be A Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:258.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Mati-matian Balqis Lalita Wiguna membela lelaki yang dia sayangi, ternyata hanya menimbulkan luka yang begitu dalam. Di mana bukan dia yang bersanding di pelaminan, melainkan wanita lain yang tidak dia kenal.

Dia kira cinta pertamanya akan mengajarkan banyak hal. Nyatanya, hanya meninggalkan luka dan sulit untuk disembuhkan.

Akankah ada seseorang yang berhasil menjadi obat penawar dari luka tak kasat mata yang Balqis derita? Dan bisa membuatnya kembali merasakan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Dalang dan Kuda Hitam

Aqis terkejut ketika di depan pintu ruan pertemuannya dengan Faza sudah ada Rio yang duduk di kursi roda. Jarum infus masih tertancap di punggung tangan Rio. Aqis menghampirinya.

"Kenapa bandel?"

Aqis mengusap lembut pipi Rio. Lalu, mendorong kursi roda itu menjauh dari sana. Tak ada perbincangan apapun dari mereka berdua. Sampai di rumah sakit pun masih sama-sama diam.

"Aku gak suka kamu pergi tanpa seijin aku."

Aqis yang sudah menjauhi ranjang pesakitan menghentikan langkahnya. Dia memutar tubuh dan melihat wajah Rio yang kembali ke setelan awal.

"Aqis juga gak suka Kak Iyo seenaknya."

Ternyata Aqis adalah perempuan lembut, tapi keras kepala dan juga garang.

"Maaf."

Baru kali ini Rio melemah kepada seorang perempuan. Biasanya dia tidak akan mau mengalah kepada siapapun.

Aqis menghela napas kasar. Dia mulai mendekat ke arah Rio. Tatapan Rio membuat hatinya luluh.

"Jangan ngorbanin apapun untuk Aqis," ucapnya begitu lembut.

Rio menggeleng pelan, tangannya mulai meraih kedua tangan Aqis. Menatap Aqis lebih dalam dari sebelumnya.

"Pengorbanan yang aku lakukan untuk membuktikan betapa aku sayang dan cinta sama kamu." Rio mengusap lembut punggung tangan Aqis.

"I love you so much."

Mata Aqis berembun mendengar ucapan yang begitu tulus dan begitu serius dari Rio. Aqis berhambur memeluk tubuh Rio dengan begitu erat.

"Aqis juga sayang Kak Iyo."

Rio tersenyum dengan begitu lebar, dan tangannya membalas pelukan Aqis lebih erat.

"Jangan terluka lagi."

.

Restu sudah menuju Jakarta karena semuanya harus dia selesaikan. Berita tentang kecelakaan mobil Rio pun sudah ditake down. Dia tidak ingin kondisi sang papi makin menurun.

"Papi udah arah pulang belum?"

Abang Er yang menghandle semuanya yang ada di Jakarta. Restu memiliki seorang putra yang sangat bisa diandalkan.

"Iya. Tunggu Papi. Sejam lagi Papi sampe."

Jangan ditanya bagaimana Restu membawa mobil. Dia ingin segera tiba di Jakarta.

.

Rio tersenyum ketika melihat Aqis tidur di atas ranjang miliknya. Sedangkan dia memilih tidur di sofa. Perawat yang masuk ke ruangan itupun menggelengkan kepala.

Di tengah malam, Restu memberikan kabar kepada Rio tentang dalang dari semua kecelakaan yang bertubi-tubi. Rahang Rio pun mengeras membaca nama yang Restu berikan.

"Berengsek!"

"Gak bapak gak anak pada bang sat semua," geramnya tak bisa tertahan.

Rio melupakan jika di dalam kamar itu ada Aqis. Dia segera memastikan Aqis masih terlelap. Dia pun menghela napas penuh kelegaan.

Dahi Rio mengkerut ketika melihat pesan yang dikirimkan oleh Restu.

"Faza juga akan memperkuat kesaksiannya."

Rio dibuat bingung dengan ucapan Restu. Dia menginginkan Restu menjelaskan semuanya, tapi Restu malah tidak mau.

"Cepatlah pulih! Nanti lu akan tau ketika lu ke Jakarta."

Rasa penasaran mulai bersarang. Rio langsung menghubungi Yonas. Padahal, sudah waktunya Yonas istirahat. Tetap saja Rio mengganggunya.

"Saya gak tahu, Pak. Pak Restu tak bilang apa-apa."

Rio pun berdecak kesal. Ingin rasanya dia berteriak, tapi dia teringat ada Aqis di sana. Rio harus berpikir cukup keras sekarang.

"Kenapa belum tidur?"

Suara Aqis membuat Rio sedikit terkejut. Rio tersenyum ke arah Aqis yang terbangun. Dia pun sudah duduk dan turun dari ranjang. Menghampiri Rio yang tengah duduk di sofa. untungnya ponselnya sudah dia letakkan.

"Kenapa bangun?"

Rio sudah mengulurkan tangan dan disambut oleh Aqis. Dia tersenyum ketika Aqis sudah duduk di samping Rio. Meletakkan kepalanya di bahu pria yang memakai baju rumah sakit.

"Gak nyaman?"

Aqis menggeleng pelan. Tangan Aqis sudah merangkul lengan Rio dan itu membuat Rio tersenyum begitu bahagia. Cintanya dibalas tak kalah tulus dari cinta yang dia miliki.

"Aku janji, setelah aku sembuh kita jalan-jalan."

Mata Aqis perlahan membuka. Dia menatap Rio yang sudah tersenyum ke arahnya.

"Kamu mau kan?"

Aqis pun tersenyum dan itu membuat senyum Rio semakin lebar. Tak Aqis duga Rio mencium kening Aqis dengan begitu dalam dan mampu membuat jantung Aqis berdegup kencang. Namun, bibirnya terangkat dengan begitu sempurna.

.

Pagi hari Aqis sudah berkemas. Dahi Rio mengerut melihat sang kekasih yang seperti hendak meninggalkannya.

"Mau ke mana?"

"Aqis harus kerja, Kak."

Rio pun berdecak kesal. Wajahnya ditekuk dan tak enak dipandang. Aqis tersenyum dan mulai mendekat ke arah sang kekasih yang merajuk bak anak kecil.

"Kemarin kan Aqis udah libur. Masa iya hari ini libur lagi," ucap Aqis.

Rio tak menjawab dan sikap Rio itu membuat Aqis gemas dan mencubit pipi Rio hingga mata Rio menatap ke arah Aqis.

"Pulang kerja Aqis ke sini lagi."

Masih tak ada jawaban dari Rio. Aqis pun menggenggam tangan duda karatan yang mulai manja.

"Laporan kan harus tetap berjalan, Kak. Aqis gak mau mengecewakan Baba."

Rio menghela napas kasar. Akhirnya, Rio pun mengijinkan. Tapi, dengan syarat.

"Kiss me!" Rio menunjuk ke arah pipinya.

Aqis tertawa dan melakukan apa yang diinginkan oleh Rio. Senyum Rio melengkung sempurna ketika bibir Aqis menyentuh pipinya. Rio harus bisa menahan diri dan tidak berbuat hal aneh-aneh. Aqis bukanlah perempuan mudah dan murah. Dia memiliki value yang tinggi di mana Rio harus memperjuangkan Aqis sampai harus mengorbankan nyawa.

.

Aqis bekerja dengan begitu serius. Begitu juga dengan Rio yang tengah terhubung dengan pengacara yang akan membantunya di persidangan.

Rio sudah tahu dalang dari kecelakaan mobil lamanya adalah Bobby Kusuma yang tak lain adalah mertua Agam, mantan kekasih Aqis. Motifnya yakni dendam karena Rio menjadi penghalang untuk perusahaan televisi miliknya semakin berkembang. Sengaja Bobby Kusuma menggunakan momentum ketika Rindra Addhitama tengah dalam kondisi kesehatan yang menurun. Dua orang itu yang akan menjadi korban dari rencana Bobby. Sayangnya, rencana Bobby gagal total.

Daddy Aksa sudah membuka jalan hukum untuk Bobby, dan sekarang Rio yang melaporkan Bobby. Dia juga menyewa pengacara berskala internasional agar Bobby mendekam di penjara seumur hidup.

Perihal penusukannya, masih belum menemukan titik terang. Dua orang yang Rio habisi belum disuruh membuka mulut. Restu memiliki rencana lain yang Rio juga belum diberitahu.

"Dua orang itu serta Faza yang akan menjadi kuda hitam di pihak kita. Kerajaan yang berdiri kokoh, akan hancur salam sekejap."

Setiap kali Rio berpikir keras, perutnya akan terasa sakit. Itulah yang membuatnya menyerahkan semuanya kepada Restu dan pengacara.

.

Aqis kembali ke rumah sakit ketika jam sepuluh malam. Dia kira Rio sudah terlelap, ternyata dia sedang memindah-mindahkan channel televisi dengan raut kesal.

"Kok belum tidur?"

Wajah merajuk bak balita yang terpampang nyata. Aqis malah tertawa dan segera menghampiri Rio yang terlihat BT.

"Lama!" omel Rio dengan kedua alis yang beradu.

"Aku kan kangen," lanjutnya dan membuat Aqis tertawa geli mendengarnya.

"Seberapa kangennya sih?" goda Aqis.

"10%."

Jawaban Rio membuat senyum yang begitu manis berubah kecut.

"90% persennya pengen peluk kamu."

Rio menarik tangan Aqis masuk ke dalam pelukannya. Aqis merasakan betapa eratnya Rio memeluk tubuh kecil itu hingga sedikit kesulitan untuk bernapas.

"Love you, my Kis."

...***To Be Continue***...

Komen dong ...

1
Heni Linda Oriflame
mampir lagi kesini...tetap semangat fie 🥰
Chusnul Smilly
aku mau nunggu cerita si abang er kak fie
Bagus Diah
keren kak
Yus Nita
klrga sibuk berebot warisan dan merendah kan yg level ny di bawah yg kYa
Yus Nita
seperti yg di bilang orang2
ucapan adalah Do'aa
semoga Do'a kis kis twrkabul 😊😊😊
Rahmawati Abdillah
langsung cuuus deh tungguin ya
Rahmawati Abdillah
kata menjemput kalian 1 persatu itu loh yang bikin jleb rasanya,ayah ipang sudah paling pertama di jemput ayah Aditama nah selanjutnya itu yang menjadi misteri
Rahmawati Abdillah
maaf thoor bukan nimbun ban saya,cuma saya habis liburan ke desa yang gak ada sinyalnya jadi paksa de tertimbun bannya,sekali lagi maaf yaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻
tapi saya akan setia baca novelnya kok😘🤭😁
Rahmawati Abdillah
efek kemarin jalan ke.daerah gak ada sinyal baru bisa baca dech
Ita Asmoatmojo
keren ....aku suka banget..
maaf kalau aku tidak banyak memberikan kontribusi yang bagus buat kakak..tapi aku ga pernah menimbun bab
Diana Puji Astuti
kocak nih
Diana Puji Astuti
wkwkwk...
Ida Farida
baik kak
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nur Asni Umar
bawang nya banyak banget kak fie,😭😭😭😭😭
Kie Riezky
bingung mau komen apa lagi, cerita nya emang keren
Kie Riezky
gak papa sih menurutku bab sedikit juga,asal memang cerita nya gak gantung... kalau othor mah udah keren bikin ceritanya,biar pun bab sedikit tapi gak kayak lagi di kejer gitu,natural aja alur nya... semangat ya othor masih setia memberikan cerita di sini yang gratisan..
kinoy
maaf ka..berarti mst baca dl crt novelmu yg lain y biar paham silsilah asal muasal klrg singa scr turun temurun y
N I A 🌺🌻🌹
cus lah meluncur ke lapak anak nya ayah aska yg paling tampan tapi paling lama sold nya 😂😂😂😂
Tanti Retno Wati
ok kaaaaaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!