Saling mengenal satu sama lain sejak dibangku sekolah namun Leon sangat membenci Elvira karena alasan yang sampai saat ini tidak dimengerti oleh Elvira.
Dan kebencian Leon terhadap Elvira semakin bertambah ketika keduanya dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.
Leon menganggap Elvira sebagai wanita licik. Elvira merusak hidupnya. Sedangkan Elvira menganggap Leon sebagai cinta pertamanya yang kini menjadi pangerannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindita Ningtias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Apa yang harus kulakukan nanti?" tanya Elvira menatap Leon yang berada disampingnya.
Mereka kini berada di ruang keluarga menonton serial netflix sembari bersantai ria menikmati sisa waktu istirahat mereka.
"Jadi apa yang akan kau pilih?" tanya Leon meminta kepastian jabatan apa yang akan dipilih oleh Elvira.
"Aku belum memikirkannya tapi daripada asisten pribadi aku lebih tertarik untuk jadi sekretaris" ucap Elvira.
"Sekretarismu juga cuti?" tanya Elvira lagi.
"Tidak mereka ada, kalau kau ingin ambil bagian sekretaris tidak masalah. Aku bisa menarik salah satu dari mereka untuk jadi asistenku sementara" jelas Leon.
"Sekretarismu perempuan semua kan?" tanya Elvira dan diangguki oleh Leon.
"Asisten pribadimu yang cuti juga perempuan?" tanya Elvira lagi.
"Iyaa" jawab Leon singkat.
"Um aku akan memikirkannya lagi, besok aku akan memberitahumu ingin kerja di bagian apa" ucap Elvira.
Mentang-mentang suaminya bos perusahaan dan tidak perlu masukan lamaran kerja ini terlalu santai untuk orang yang ingin bekerja, ia bahkan belum menentukan bagian apa yang akan ia kerjakan. Besok adalah hari kerja pertamanya tapi baru besok ia akan memilih bagian apa yang ia inginkan.
”Ya sudah terserahmu saja" ucap Leon pasrah.
Keesokan harinya Elvira sudah berpakaian rapi menunggu Leon di meja makan untuk sarapan, ia masih bingung untuk memutuskan jadi sekretaris atau asisten pribadi Leon.
"Hey, kau sudah bangun?" sapa Elvira gembira begitu melihat Leon turun.
"Jadi gimana sudah kau putuskan?" tanya Leon begitu tiba di meja makan.
"Kau tau, aku hari ini ada mata kuliah jam sepuluh pagi" ucap Elvira.
"Terus?" tanya Leon seperti tidak mempermasalahkan tentang kuliah Elvira.
"Terus? Gimana caranya mau kerja hari ini" ucap Elvira.
"Masuk saja, kita berangkat ke kantor setelah itu kau pergi ke kampusmu" ucap Leon santai.
Elvira memutuskan untuk menjadi sekretaris Leon saja karena jika asisten pribadi takutnya ia justru tak bisa menemani Leon saat ada perlu atau saat ada urusan penting. Leon punya dua sekretaris jadi jika Elvira kuliah masih ada sekretaris lainnya yang akan membantu Leon.
Setelah selesai sarapan keduanya masuk ke dalam mobil yang sama, Leon mengajak Elvira untuk pergi bareng dan nanti Elvira bisa menggunakan mobil Leon pergi ke kampus.
"Kau serius ini tidak akan jadi masalah?" tanya Elvira, tiba-tiba ia merasa gugup saat tiba di depan perusahaan.
"Tidak apa, santai saja mereka tidak akan berani mengusikmu saat tau kau istriku" ucap Leon sedikit membuat Elvira tersipu.
"Ah ya, boleh rahasiakan itu?" pinta Elvira sebelum mereka turun dari mobil.
"Apa?"
"Hubungan kita rasanya akan tidak nyaman jika nanti aku diperlakukan beda dan aku yakin mereka juga akan merasa tidak nyaman bekerja dengan istri bos mereka" jelas Elvira.
"Yasudah terserah kau saja" ucap Leon hendak turun namun ditahan oleh Elvira.
"T-tunggu! Jangan turun disini nanti orang-orang akan tau tentangku karena turun di mobil yang sama denganmu" ucap Elvira lagi.
"Sudahlah, tidak masalah. Ayo turun tidak ada siapa-siapa di luar sini" ucap Leon tak mendengarkan permintaan Elvira.
Memang benar didepan sudah sepi sepertinya para karyawan sudah berada di dalam, Elvira tidak bisa memaksa Leon lebih jauh lagi karena pria itu sudah berjalan meninggalkannya di dalam mobil.
Elvira melihat Leon berbicara pada security disitu sepertinya Leon memintanya untuk memindahkan mobil karena kini security itu berjalan ke arahnya.
"Um tidak apa pak, biar saya saja yang pindahin mobilnya" ucap Elvira menurunkan kaca jendela saat security itu menghampiri mobil.
"Loh? Anda kok bisa di dalam mobil pak Leon?" ucap security itu kebingungan.
"Ahaha biar saya saja yang pindahin pak" ucap Elvira canggung menutup kembali kaca mobil lalu bergeser ke kursi pengemudi dan menjalankan mobil menuju basement.
"Parkir di basement lebih aman" gumam Elvira menganggukkan kepalanya.
Setelah memarkirkan mobil Elvira bergegas menuju lantai atas tempat di mana Leon berada, perusahaan ini tidak terlalu tinggi karena hanya memiliki 4 lantai saja tapi kantor Leon didesain selebar mungkin hingga bisa menampung banyak karyawan.
"H-halo selamat pagi" ucap Elvira yang kini berada di depan meja sekretaris yang berada tepat didepan ruangan Leon.
"Selamat pagi, maaf ada yang bisa saya bantu?" ucap Shiena salah satu sekretaris Leon.
"Ah itu, saya hari ini disuruh masuk bekerja oleh pak Leon" ucap Elvira
"Oleh pak Leon secara langsung? Yang benar saja memangnya kamu orang sepenting itu?" ucap Ruby yang juga merupakan sekretaris Leon.
"Sebentar ya saya hubungi pak Leon dulu" ucap Shiena mencoba menghentikan aksi Ruby.
Elvira berdiri dengan canggung sembari mencoba sekuat tenaga untuk mengabaikan tatapan tajam dan remeh yang ditujukan padanya oleh Ruby.
Tidak berselang lama Shiena menutup telepon Leon pun keluar dari ruangannya dan Leon pun mulai memperkenalkan Elvira pada Shiena dan Ruby.
"Selamat pagi, saya Elvira saya akan bekerja menjadi sekretaris pak Leon" ucap Elvira membuat Leon sedikit kaget karena ia pikir Elvira akan memilih menjadi asisten pribadinya.
"Loh? Memangnya pak Leon lagi cari sekretaris? Kan sudah ada kita berdua kenapa harus cari sekretaris lagi?" ucap Ruby sewot.
"Iya itu bukan masalah, kau Ruby masuk ke ruanganku untuk menggantikan posisi Dewi sementara" ucap Leon.
"Oh seperti itu, baiklah pak" ucap Ruby kegirangan.
"Ada masalah? Shiena bagaimana menurutmu?" tanya Leon, ia ingin mendengar tanggapan sekretarisnya itu.
"Saya tidak ada masalah dengan hal itu pak" ucap Shiena setuju dengan Leon.
"Yasudah kalau begitu kembali bekerja" ucap Leon berjalan masuk ke ruangannya.
Sebenarnya Leon ingin Shiena yang menjadi asisten pribadinya karena Shiena sudah lama bekerja dengannya dan cara bekerja Shiena cocok untuknya tapi melihat Ruby yang terang-terangan menunjukkan sikap tidak sukanya dengan kehadiran Elvira membuat Leon enggan menempatkan Elvira bersama Ruby.
Ruby tak hentinya tersenyum sembari mengemas barangnya untuk dipindahkan ke ruangan Leon karena didalam sana terdapat meja khusus asistennya.
"Minggir" ucap Ruby dengan sengaja menyenggol Elvira saat berjalan masuk ke ruangan Leon.
"Kemarilah El, biarkan saja dia memang seperti itu" ucap Shiena pada Elvira setelah Ruby masuk ke dalam ruangan Leon.
Elvira bernafas lega karena mendapat teman kerja seperti Shiena yang ramah jika itu Ruby mungkin dia tidak akan betah bekerja diperusahaan Leon.
Tanpa Elvira sadari rencana yang ia atur tidak berjalan aman, mungkin di ruangan lain memang tidak tau tentang hubungannya dengan Leon tentunya tidak dengan orang yang bekerja di ruangan Leon.
Sebelumnya saat Leon tiba lebih dulu di ruangannya.
"Dimana Ruby?" tanya Leon mencari salah seorang sekretarisnya yang tidak ada di tempat.
"Lagi di toilet pak" ucap Shiena.
"Oh ya Shiena, sebentar lagi istriku akan datang dan bekerja disini. Dia ingin merahasiakan hubungan kami jadi tolong perlakukan dia seperti karyawan biasa tapi ingat tetap jaga sikap kalian" ucap Leon.
"Baik pak"
Karena Leon mengatakan jika Elvira tidak ingin orang-orang tau tentang hubungan mereka karena itu Shiena juga tidak memberitahukan hal itu kepada Ruby dan menjaganya sendiri dan ia yakin itu juga alasan Leon menarik Ruby untuk menjadi asisten pribadinya.
