3 Hari Mencintai,Seumur Hidup Menanti

"Ada perlu apa hans sampai datang kesini?". Tanya aida lagi.

"Sayang,sama tamu kok begitu. kebetulan ada yang papa harus bicarakan dengan hans masalah pekerjaan". Jawab papa aida yang duduk di dekat hans.

"Ah tidak apa apa om,mungkin aida sedang sibuk jadi terganggu dengan kedatangan saya ". Jawab hans yang sudah mulai memainkan sandiwaranya demi mengambil hati aida dan papanya.

"Bukan begitu,aku pikir ada apa. Silahkan kalian lanjutkan, aida pamit ke kamar ya pah".

"Loh kok malah ditinggal tamunya? Papa sudah selesai membahas pekerjaan dengan hans,sekarang tolong kamu temani hans ngobrol ya sayang sambil menunggu mama menyiapkan makan malam". Ucap kevin yang langsung berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Maaf jika aku mengganggu kamu,kalau kamu mengizinkan aku ingin lebih jauh mengenalmu aida". Ucap hans sambil menatap gadis cantik yang duduk didepannya.

"Maafkan aku hans, tapi aku belum ingin dekat dengan siapapun. Aku masih menunggu kekasihku".

"Tapi yang aku dengar kekasihmu itu sudah lama hilang,apa benar?,kenapa kamu masih menunggunya? Bisa saja dia sudah memiliki kekasih lagi".

Aida menatap hans dengan pandangan tak terima.

"Tolong jangan campuri urusanku hans,aku akan tetap menunggunya apapun yang terjadi".

"Maafkan aku aida jika kamu tersinggung dengan perkataanku barusan,aku hanya tidak ingin gadis secantik kamu dipermainkan atau di sia sia kan".

"Wisnu bukan lelaki seperti itu, aku yakin dia akan kembali". Jawab aida tegas.

Mendengar perkataan aida barusan hans langsung merasa akan mengalami kesulitan dalam usahanya mendekatinya,dia harus segera memutar otak untuk bisa mendapatkan gadis cantik yang ada didepannya ini dengan cara apapun.

Sementara itu mama yang sudah menyiapkan makan malam langsung memanggil aida dan tamunya untuk bergabung makan malam bersama,mereka berbincang dan saling bercerita tentang pengalaman hidup di negri orang sebelum akhirnya memilih menetap di jakarta.

30 menit setelah selesai acara makan malam hans pun kemudian berpamitan.

"om,tante saya pamit dulu. Terima kasih untuk makan malam dan semuanya".

"Sama sama nak hans, sering sering lah mampir kesini". Jawab mama aida.

"Terima kasih tante, aida aku pamit dulu". Gadis itu hanya mengangguk dan memberikan senyuman tipis. Kedua orang tua aida menyadari sikap anak gadisnya yang tak menyukai kedatangan hans itu.

"Ayo om antar ke depan'. Kevin dan hans berjalan bersama menuju pintu depan.

"Maafkan aida nak hans, dia masih kesulitan menerima orang baru dalam hidupnya".

"Tidak apa apa om, saya mengerti perasaan aida". Lelaki buaya itu berakting untuk menarik simpati kevin

"Om harap kamu tidak kapok datang kesini dan masih mau mencoba untuk menjalin pertemanan dengan aida"

" Jelas tidak dong om,saya akan mampir lagi lain waktu. Mudah mudahan aida tidak keberatan ya om".

"Silahkan datang,pintu rumah ini selalu terbuka buat nak hans".

Dalam hati hans bersorak mendengar perkataan kevin barusan,rupanya lelaki itu sudah masuk perangkapnya dan mengharapkan anak gadisnya bisa menjalin hubungan dengan dirinya. dia harus bergerak cepat dan jangan menyia nyiakan kesempatan ini.

"Kalau begitu saya pamit dulu om".

"Baiklah, salam untuk papa mu ya".

Dan hans pun langsung berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan kediaman kevin.

***************

"Hallo pap, semuanya lancar". Hans langsung menghubungi papanya lewat ponsel.

"Ha..ha..ha.. Bagus,akhirnya kamu bisa melakukan hal yang berguna juga". Jawab suara dari seberang sana.

"Aku akan membuat gadis itu menikah denganku pap,aku tidak mengira ternyata selera papa bagus juga,dia sangat cantik dan sexy,haha..".

"Papa tahu seleramu,ya sebaiknya kamu segera nikahi dia supaya perusahaan kita aman".

"Siap pap. Bye". Hans langsung mematikan telefonnya dan terus menjalankan mobilnya menuju hotel tempatnya membuat janji dengan wanita panggilan kelas atas yang sudah biasa menemani malam nya.