Semua Untukmu....

   " OMG...ada bidadari yang datang menghampiriku,yang akan membawa kebahagiaan dalam hidupku ini !" lirih Vero yang tengah memegang dada sebelah kirinya.

     "Huff sudah bisa di prediksi ini mah oi,alamat perang dunia ketiga lagi !" ucap Arumi yang melihat ke arah Vero yang tidak dapat mengedipkan matanya.

      "Rumi kamu kenapa lagi nak,ibu sering bilang jika bawa motor itu harus hati hati,jangan suka ngebut,gini kan jadinya,untung kamu tidak terluka parah,kalau parah bagai mana Rumi,ibu pasti sangat sedih !" Ternyata dia adalah bu Ineke ibunya Arin juga.benar saja dia langsung ngomel dan menghampiri putri nakalnya itu.

       "Sudah lah bu jangan ngomel terus,gak malu apa disini tuh ada orang lain selain kita loh !"kata Arumi menunjuk Vero yang masih saja memperhatikan ibunya.

      "Eh,ibu kira kamu sendiri Rumi !" kata bu Ine sambil tersipu karena sudah ngomel dari tadi pada putrinya di depan orang lain.

       "Maaf tadi saya tidak melihat anda !" ucap bu Ine yang merasa bersalah.Alex yang tadi datang bersama bu Ine tertawa sambil memegang perutnya.dia merasa konyol,bosnya yang super tampan itu dan segede itu tidak di liriknya sama sekali

       "Berisik lex !" hardik Vero yang dengan seketika tawa Alex terhenti.

"Maaf apa anda yang telah menolong putri saya ini ?" tanya bu Ine pada Vero yang sekarang tengah menatapnya lekat.Vero hanya menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan bu Ine.

       "Terima kasih karena anda telah menolong putri saya !" ucap bu Ine kembali.dan lagi lagi hanya di angguki oleh Vero.membuat Alex menutup mulutnya karena hampir saja menyemburkan tawanya saat melihat tingkah sang bos arogannya itu.

       "Rumi apa orang itu tidak bisa bicara,dari tadi hanya manggut manggut saja !" bisik bu Ine pada sang putri.

"Sembarangan kalo bicara bu,dia itu bisa bicara tapi ya hanya tak mampu bicara saja saat di tanya ibu !" jawab Rumi dengan memutar bola matanya malas.

"O begitu,tapi kenapa ya Rumi ?" tanya polos sang ibu yang membuat putrinya mengendikan bahunya.

"Om kenalin ini ibunya Rumi ! Kata Arumi yang sengaja ingin mengerjai Vero saat ini.Vero melirik pada Rumi dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa om,ibunya Rumi baik ko gak akan marahin om yang telah menyerempet Rumi sampai luka begini !" katanya sambil tersenyum miring. Vero memelototkan matanya saat mendengar perkataan Rumi.

"Oh saya tau sekarang kenapa anda dari tadi tidak mau bicara itu karena merasa bersalah telah membuat putriku masuk RS?" semprot bu Ine pada Vero yang masih melongo di tempatnya.

"Kenapa anda ceroboh dan tidak berhati hati dalam berkendara,kalau sampai anak saya terluka parah bagai mana,huh !" omel bu Ine yang tak terima jika putrinya seperti ini.

""S s saya t tidak be begitu !" gagapnya karena tak mampu lagi untuk bisa lebih dekat lagi dengan bu Ine yang kini berada di hadapannya tengah mengomel menceramahi dirinya.

"Sudah bu kasian dia sangat ketakutan sama ibu,hehe !" kata Rumi yang terkekeh karena telah berhasil mengerjainya.

""Ya udah,sekarang bagai mana keadaanmu nak ?" tanyanya dengan lembut

"Ibu coba tanya saja pada om itu,karena dia yang tadi bicara dengan dokter !" lagi lagi Arumi menunjuk Vero yang kembali syok karena sebentar lagi akan di omeli lagi.

"Anda tidak perlu takut,saya hanya ingin bertanya saja bagai mana keadaan putri saya !" bu Ine kali ini bicara dengan lembut juga,membuat Vero bernafas lega dan mencoba menetralkan jantungnya yang kini sudah tak aman lagi.

"Ehem,putri anda baik baik saja dan kata dokter sudah bisa pulang dan tidak perlu di rawat karena lukanya ringan dan hanya terkilir saja !" jawab Vero yang dengan mati matian berusaha untuk lancar saat berbicara dengan bu Ine.

"Syukurlah kalo begitu,Rumi ayo kita pulang sekarang karena ibu masih banyak kerjaan !"

"Iya bu ayo !"

"Maaf kalo boleh biar saya yang mengantar kalian,sebagai bentuk permintaan maaf karena telah bersalah pada putri anda !" Vero dengan cepat menawarkan diri untuk mengantar mereka pulang.

"Ya baiklah karena dengan keadaan separti ini,saya sulit membawa putri saya jika harus naik angkutan umum!" walau dengan sangat terpaksa namun bu Ine harus melakukannya karena tidak ada pilihan lain.

"Bagus..!"lex siapkan mobilnya sekarang !" titah Vero kesenangan,karena bisa mengantar Arumi dan ibunya.

"Baik bos akan saya siapkan,permisi !" jawab Alex sambil undur diri.sedangkan Vero menarik kursi roda yang berada di dekatnya dan langsung mendorongnya ke dekat Arumi. Vero langsung mengangkat tubuh Arumi dengan sangat hati hati dan mendudukannya di kursi roda.setelah itu vero mengajak bu Ine untuk mengikutinya.

"Mari ikuti saya dan biarkan saya yang mendorong putri anda ini yang sangat nakal !" ucap Vero ingin membalas Arumi tadi yang sengaja mengerjainya.

"Kenapa anda tau kalo putri saya ini nakal ?" tanya bu Ine heran.

"Tau lah karena putri anda ini tadi kabur dari sekolahnya dan bolos !" waktu itu saya ingin menemui keponakan saya yang kebetulan sekolahnya sama di sana,namun saat berbelok putri anda ini baru keluar dari gerbang sekolah dengan membawa motor tergesa gesa dan ingin menabrak mobil saya andai saja Alex tak menghindar,pasti putri anda akan terluka parah !" jelas Vero yang merasa puas.karena telah mengatakan semua kejadian tadi pada bu Ine.

"Jadi tadi kamu hanya ngarang cerita jika tuan ini yang bersalah nak ? Bu Ine sangat malu karena telah memarahi orang ini tadi.Rumi hanya terkekeh saja.

"Terus motor kamu di mana sekarang nak ?" tanya bu Ine pada Arumi namun di jawab oleh Vero.

"Iangan khawatir,motor itu akan saya ganti dengan yang baru,karena motor iti sudah butut dan tak layak lagi di pakai !"

"Wah beneran om mau mengganti motorku dengan yang baru ya !" kata Arumi dengan kegirangan.namun bu Ine menolak bahkan melarangnya.

"Tidak usah di ganti tuan,itu kesalahan putri saya yang nakal ini !"

!"Tidak masalah,saya juga bersalah karena telah menyerempet Arumi !" lagi pula aku sudah berjanji dan sudah memesannya langsung !" jadi saya mohon terimalah ya sebagai ucapan maaf saya pada putri anda ini !" bujuk Vero yang tak ingin di tolak pemberiannya itu.mau tidak mau bu Ine akhirnya mengiyakan keinginan Vero itu.membuat hati Vero senang.

Baiklah kalo begitu saya minta no ponsel anda agar dapat menghubungi anda jika ada sesuatu hal yang perlu saya tanyakan tentang keadaan Arumi !" Vero memberanikan diri untuk meminta nomor ponsel bu Ine.namun sayang bu Ine tak mau memberikannya,walau sudah di bujuk dengan alasan kesehatan Arumi juga.Arumi terkekeh melihat perjuangan keras Vero yang tak membuahkan hasil.