NovelToon NovelToon
Hati Seluas Samudera

Hati Seluas Samudera

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: nurilmi

Perjalanan hidup yang berliku-liku harus diterima dengan penuh keikhlasan. Sebagai seorang single parents yang memiliki seorang anak laki-laki itu tak mudah. Setelah kehilangan pekerjaan di salah satu perusahaan di ibukota.
Akankah berakhir dengan bahagia di perjalanan hidupku ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurilmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 16

Seminggu telah berlalu sejak pesanan dari perusahaan xxx, usaha kue yang aku titipkan ada kemajuan. Seandainya aku punya cukup modal aku akan membuka usaha toko kue sendiri. Tapi untuk saat ini cukup tidak berangan-angan melebihi batas kapasitas yang ada.

Di rumah saat ini hanya ada aku dan mbok Darmi sedangkan Fahri sedang sekolah. Terkadang mama Galuh menginap di rumah yang saat ini aku tempati.

Drrrt drrrt drrrt

Vibrasi dari ponselku bergetar, kulihat nama mbak Wulan yang tertera di layar ponselku. Tak lama kemudian aku menggeser tanda hijau di layar ponsel seraya memperbaiki posisi dudukku supaya nyaman.

"Hallo Assalamu'alaikum mbak Sarah", ucap mbak Wulan di seberang sana.

" Walaikumsalam mbak Wulan ", ujarku kemudian.

"Mbak Sarah bisakah hari ini ke kantor tempat saya bekerja,CEO dari perusahaan xxx ingin bertemu dengan mbak Sarah", ucap mbak Wulan padaku.

" Maaf mbak Wulan kalau boleh saya tahu ada apa ya tiba-tiba mendadak ingin bertemu dengan saya?" ujarku sedikit cemas.

"Nanti akan di jelaskan setelah mbak Sarah sampai di perusahaan kami", kata mbak Wulan saat mengetahui ada kecemasan di nada suaraku.

" Ok mbak Wulan, saya akan menuju ke perusahaan xxx", ucapku bersiap-siap.

"Nanti ada utusan seorang driver perusahaan kami yang akan menjemput mbak Sarah di rumah,sampai bertemu kembali ya mbak Sarah, ujar mbak Wulan mengakhiri pembicaraan di telepon.

" Iya terimakasih", ujarku seraya mematikan telepon.

Kemudian aku bersiap-siap diri di dalam kamar, setelah itu aku memberitahukan pada mbok Darmi nanti Fahri pulang sekolah tolong di beri tahu aku pergi ke perusahaan xxx agar Fahri tidak khawatir.

"Titip Fahri nanti ya mbok, kalau ada apa telepon aku atau Nisa atau mama Galuh", ujarku hanya mereka yang saat ini mengerti keadaan aku.

" Iya mbak Sarah, Hati-hati ya mbak di jalan", ujar mbok Darmi.

Tak lama suara bel dari pintu gerbang berbunyi, akupun menuju keluar rumah diiringi mbok Darmi yang mengikuti langkahku.

"Aku pergi dulu ya mbok, baik-baik di rumah", pesanku ke mbok Darmi seraya tersenyum.

" Iya mbak Sarah", ujarnya menungguku masuk ke dalam mobil jemputan perusahaan xxx.

Dari kaca mobil kulihat mbok Darmi menutup pintu gerbang, begitu pula mobil yang aku tumpangi melaju dengan kecepatan sedang.

Selama perjalanan aku mengajak ngobrol pak yanto nama driver utusan dari perusahaan xxx di mana mbak Wulan bekerja, untuk menghilangkan kejenuhan karena macetnya ibukota. Dua jam perjalanan dari rumah ke perusahaan xxx. Sampai di lobby perusahaan xxx aku disambut oleh mbak Wulan.

"Pagi menjelang siang mbak Sarah", ucap mbak Wulan seraya tersenyum padaku dan menyalami tanganku erat.

" Pagi menjelang siang mbak Wulan", ucapku seraya membalas jabat tangan mbak Wulan dan tersenyum.

Kami berjalan beriringan menuju lantai atas dimana tempat CEO mbak Wulan bekerja. Ada rasa deg-degan dalam hati hanya bisa bertanya-tanya sebenarnya ada apa sampai CEO nya ingin bertemu langsung denganku. Selama ini hanya mbak Wulan yang berhubungan denganku, itupun pada saat memesan snack box saja.

Sampai di lantai atas sepertinya hanya ada sedikit ruangan, di seberang lift kulihat pintu dengan bertuliskan CEO. Aku mengikuti langkah mbak Wulan dan berhenti saat di depan pintu CEO.

Tok tok tok

Samar-samar kudengar sahutan dari dalam ruangan tersebut. Pintu pun di buka oleh mbak Wulan setelah mendapatkan ijin dari orang yang di dalam ruangan tersebut. Saat melangkah ke dalam kulihat ada dua sosok orang yang satu sepertinya pernah kulihat tapi dimana yang saat ini sedang menandatangani berkas, laki-laki yang satu lagi sedang menunggu berkas yang sedang di tanda tangani dan pergi berlalu setelah di tanda tangani. Selesai menandatangani berkas laki-laki yang sedang duduk di kursi singgasananya, mendongak melihat mbak Wulan dan diriku yang berdiri tak jauh dari meja laki-laki tersebut. Ada sedikit keterkejutan di raut wajahnya saat menatapku dan tersenyum dingin.

"Pak Azzam perkenalkan ini bu Sarah yang mempunyai usaha kue waktu acara anniversary perusahaan kita, saya memesan snack di tempat ibu Sarah", ucap mbak Wulan menjelaskan ke laki-laki yang ternyata bernama Azzam.

" Perkenalkan saya Azzam", ucapnya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan seraya tersenyum dingin.

Aku menyambutnya dengan mengatupkan kedua tanganku di depan dada.

"Wulan, saya akan mengajak makan siang bu Sarah tolong beritahu Dennis untuk menghandel kantor selama saya tidak ada di tempat", ujarnya seraya menatapku lekat.

" Baik Pak Azzam", jawab mbak Wulan pada atasannya tersebut.

Kami bertiga melangkah keluar ruangan dan mbak Wulan menuju ke meja kerjanya yang berada di luar ruangan tepat di dekat ruangan CEO dan ruangan asisten pribadi CEO.

Aku mengikuti langkah kaki Azzam menuju ke depan lift, saat pintu lift sudah terbuka Azzam mempersilahkan diriku untuk masuk ke dalam lift terlebih dahulu. Selama di dalam lift pun aku dan Azzam hanya terdiam tak ada obrolan sama sekali, apa seperti ini orang macam Azzam dingin terkesan cuek dan tidak ada senyuman padahal kuakui orangnya tampan.

Sampai di basement pintu lift terbuka dan Azzam keluar lebih dahulu menuju mobilnya yang terparkir khusus untuk CEO. Saat pintu penumpang bagian depan terbuka aku di persilahkan untuk masuk duduk di samping pengemudi. Azzam pun masuk ke mobil di samping diriku untuk mengemudikan mobil.

"Sarah pakailah seat beltnya", ucap Azzam dingin.

"Iy-iya, maaf saya lupa", ucapku canggung menghadapi Azzam yang dingin.

" Jangan sering melamun tidak baik itu", ucap Azzam menatapku sepintas.

"Iya", ucapku lirih.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, hanya setengah jam Azzam mengemudikan mobilnya menuju restoran yang menurutku hanya untuk orang-orang elit. Azzam pun membukakan pintu mobil saat aku ingin membuka pintu sendiri.

Saat memasuki ke dalam restoran, Azzam memesan ruangan privat. Kami berdua diarahkan ke ruangan privat oleh pelayan restoran. Sedikit canggung aku saat berada di suatu ruangan yang hanya berdua dengan laki-laki yang bukan mahramnya.

" Sarah pesanlah makanan yang kamu sukai", ucap Azzam tanpa menatapku sama sekali.

"Samakan saja dengan pesanan yang pak Azzam pesan", ujarku lirih agar tidak di dengar oleh pelayan restoran tapi masih bisa terdengar oleh Azzam sendiri.

Azzam menatapku sepintas lalu memberitahukan pesanan yang dia pesan. Setelah pelayan restoran pergi untuk menyiapkan sajian yang Azzam pesan, ia pun mengutak-atik ponselnya.

" Sarah, panggil namaku saja jangan panggil saya dengan sebutan pak bisa kan", ujar Azzam menatapku lekat.

"Apa tidak sekiranya itu tidak pantas jika saya memanggil sebutan dengan pak terlebih dahulu, lagipula saya baru kenal dan saya tidak kenal dekat dengan anda pak Azzam", tegasku.

" Jadi kamu mau kita kenal dekat, ok kita akan mengenal lebih dekat seperti perkataanmu", ucap Azzam menatapku lekat.

Ya Allah mengapa aku yang terjebak dengan kata-kataku sendiri.

"Bu-bukan maksud saya seperti itu pak Azzam", ucapku gugup saat mata kami beradu pandang.

" Lalu maunya yang bagaimana ", ucapnya lagi.

Aku hanya terdiam saat pelayan restoran datang menyajikan makanan di atas meja. Kulihat hidangan yang menurut ku terlalu mewah untuk sekelas aku yang hanya orang biasa. Pelayan restoran pun keluar ruangan privat setelah menyajikan pesanan Azzam.

" Makanlah setelah itu kita akan berbicara lagi", ucap Azzam datar.

Aku hanya mengangguk kepala tanpa ingin berdebat karena pasti akan panjang ceritanya kalau aku layani perkataannya.

1
Nụ cười nhạt nhòa
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
ISIMPFORMITSUKI
Nggak sabar buat lanjut ceritanya!
Isabel Hernandez
Jangan berhenti menulis thor, karyamu bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!