Follow FB Author : Novel by Anny/ Anny Djumadi
Penyesalan selalu datang belakangan. Inilah yang berlaku buat si cantik Anggita. Karena percaya dirinya yang terlalu tinggi dia berusaha menggapai cinta Byantara, seorang CEO yang dingin dan kejam. Anggita berpikir dengan segala yang dimilikinya dia akan membuat Byantara akan mencintainya suatu hari. Tapi apa yang terjadi ketika ayah Byantara yang selalu menginginkan Anggita sebagai menantunya itu akhirnya meninggal? Anggita sama sekali sudah tidak memiliki orang yang berpihak padanya. Anggita harus pergi dari kehidupan Byantara bahkan membawa benih yang tidak pernah diakui Byantara.
Bagaimana perjalanan hidup Anggita selanjutnya? Buat yang penasaran ayo lanjut baca, ditunggu dukungan komentar, like dan votenya.
Semoga terhibur selalu, walau ceritanya akan menguras emosi🤭🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anny Djumadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak ingin menjadi bahan gosip
"Apakah maksud mu Anggita bekas istri ku?", tanya Byantara langsung curiga.
"Belum tahu Tuan, itu kami hanya mendapat informasinya dari pelayan di sana, soalnya lagi beredar gosip sang Tuan Muda yang baru pulang dari New Zealand sedang dekat dengan si perawat Anggita. Jadi si sumber beritanya malah seru menceritakan gosip yang beredar. Menurut ceritanya, Tuan Muda mereka yang baru pulang dari New Zealand itu sangat tampan, jadi para pelayan di sana malah fokus pada Tuan Muda mereka. Sumber beritanya malah menyatakan ketidak puasannya karena janda beranak satu malah lebih menarik perhatian Tuan Muda mereka dibandingkan mereka yang masih gadis", ujar Robby.
"Maksud mu status Anggita perawat itu janda beranak satu?", tanya Byantara yang langsung bangun dari duduknya dan mulai berjalan mondar mandir di kamarnya dengan tidak tenang, bahkan Byantara tidak sadar
televisinya masih dalam keadaan menyala.
Tadinya dia berpikir kadang kesamaan nama adalah hal biasa, menurutnya tidak mungkin Anggita akan menjadi perawat, dan bisa jadi Theo menyukai perawat itu karena kesamaan nama.
Tapi setelah mendengar status Anggita, dia merasa tidak ada hal yang bisa kebetulan begitu mirip. Saat Anggita meninggalkan Mansionnya, Anggita sudah berkata dia dalam keadaan hamil. jadi bukan hal aneh kalau Anggita kini punya seorang anak.
"Kecantikan Anggita sudah tidak diragukan lagi, sudah pasti mereka kalah walaupun statusnya janda beranak satu. Dasar mata keranjang!", gerutu Byantara dalam hati, walau belum bertemu saja Byantara sudah langsung merasa tidak senang dengan Samuel.
*********
"Apakah perusahaan kita juga diundang?", tanya Byantara.
"Ada diundang juga Tuan, saya sudah kirimkan juga papan bunga ke sana Tuan", sahut Robby menjelaskan.
"Mengapa kau tidak mengatakan pada ku?", tanya Byantara.
"Bukankah dulu Tuan berkata kalau ada pesta-pesta yang bukan membicarakan masalah bisnis tidak usah memberitahu Tuan, cukup diwakilkan saja?", ujar Robby membela diri..
"Memang itu pesta apa?", tanya Byantara lagi.
"Pesta kepulangan Tuan Samuel, sekalian Nenek Tang ingin mengenalkan Tuan Samuel pada rekan bisnisnya", jawab Robby.
"Hari ini jangan diwakilkan, aku yang akan berangkat sendiri! Kau shareloc lokasi pesta itu, aku akan berangkat sendiri!", ujar Byantara.
"Baik Tuan, tapi Tuan harus segera berangkat, karena jarak Mansion nenek Tang agak jauh dari kota. Saya akan segera shareloc lokasinya pada Tuan", ujar Robby.
"Oke, saya tunggu, segera dishare loc!", instruksi Byantara mengakhir pembicaraan nya dengan Robby.
**********
"Ada apa Tuan Samuel mencari ku?", tanya Anggita yang mau tidak mau muncul ke depan dapur menemui Samuel, padahal panggangan kuenya sedang tanggung. Tetapi Bu Laila sudah berjanji akan membantu Anggita.
"Mengapa kau masih di dapur Gita? Bukankah di dapur sudah ada petugasnya sendiri?", tanya Samuel menyelidik, Samuel ingin tahu apakah ucapan Hani benar atau tidak.
"Aku sedang membuat kue sendiri Tuan, dan aku sudah minta ijin pada nenek Tang sejak dulu. Lagipula pekerjaan ku sudah beres, aku sudah membantu memandikan nenek Tang, dan nenek Tang sudah mengijinkan ku pergi", jawab Anggita.
"Aku ingin kau menyudahi kegiatan mu itu. Sebentar lagi akan ada pesta, aku ingin kau memakai salah satu gaun yang dibeli kemaren. Teman ku kemaren sudah melihat sebagian foto yang aku ambil di Taman, Dia ingin bertemu dengan kau dan Benji. Sepertinya dia mencari Bintang iklan untuk produk yang biasa dipakai Balita. Untuk Bintang anak perempuannya dia sudah ada, yang anak laki-laki belum, sepertinya dia tertarik dengan Benji", ujar Samuel.
"Tapi aku tidak tertarik Tuan Samuel", tolak Anggita langsung, Anggita khawatir kalau foto Benji diplubikasikan, Bu Darmawan akan mengenali Benji, karena Benji sangat mirip dengan Byantara waktu kecil.
"Kau jangan langsung menolak Anggita, Benji begitu semangat. Aku tidak akan memaksa mu, tapi setidaknya bertemu saja dengan orangnya dulu. Nanti kalau pada akhirnya kau tidak setuju dan ingin menolak, semua kau yang memutuskan", janji Samuel.
"Baiklah Tuan Samuel", ujar Anggita terpaksa mengiyakan, mengingat Samuel yang sudah cukup baik padanya dan Benji. Tapi dalam hati Anggita sudah berencana tetap akan menolak tawaran itu, kalau sampai nanti teman Samuel tertarik memakai Benji sebagai bintang iklan.
"Kalau begitu kau sudahi acara memasak mu, minta tolong ibu Laila untuk menyelesaikannya. Tadi aku sudah bilang pada Bu Laila. Sebaiknya kau mempersiapkan diri mu dan Benji, kau jangan khawatir. aku juga sudah ijin pada nenek ku", instruksi Samuel yang ternyata sudah merencanakannya dengan matang.
Anggita hanya bisa mengangguk setuju dan mengikuti instruksi Samuel.
*********
"Sebetulnya apa hubungan mu dan Theo?", tanya Samuel menyelidik, saat mereka berjalan menuju ke Mansion kembali, dapur memang letaknya terpisah dan cukup jauh.
"Cukup baik", sahut Anggita menjawab pendek.
"Darimana kau mengenal Theo?", tanya Samuel lagi.
"Dari... Mas Theo teman kakak ku", sahut Anggita akhirnya menjawab netral, tidak mungkin dia menyebut Theo teman bekas suaminya.
"Beruntung banget ya Theo. Ada yang bilang kalau kau membuat kue buat Theo setiap Minggu", pancing Samuel.
"Karena Mas Theo sudah begitu baik pada ku dan pernah menolong ku dan Benji, aku tidak bisa membayarnya dengan apapun, jadi aku hanya bisa membuatkan kue untuk Mas Theo, kebetulan Mas Theo berkata dia menyukai kue buatan ku", jawab Anggita sambil menghela nafas. Anggita langsung teringat kesulitan yang dihadapinya sebelum bertemu Theo, sesudah bercerai dari Byantara.
"Kalau aku suka dengan kue buatan mu, apakah kau akan membuat nya untuk ku juga?", tanya Samuel.
"Tentu Tuan Samuel, Tuan juga baik pada ku dan Benji. Aku juga membuatkan untuk nenek Tang yang gulanya dikurangi, soalnya nenek Tang tidak boleh sembarangan memakan snack", ujar Anggita tersenyum mendengar pertanyaan Samuel.
"Saya ke kamar ku untuk bersiap-siap dulu Tuan", ujar Anggita ketika sudah masuk di dalam Mansion. Samuel mengangguk, padahal sebetulnya masih banyak yang ingin Samuel tanyakan pada Anggita.
Aku harus bersabar kalau mau mengenalnya, lebih dekat masih ada lain waktu. Dasar anak ABG, suka mengambil kesimpulan seenaknya saja, sampai ku pikir Anggita punya hubungan dengan Theo!, gerutu Samuel yang karena perkataan Hani jadi berpikir kalau Theo punya hubungan khusus dengan Anggita.
********
Sebetulnya Anggita kurang suka memakai pakaian bagus dalam acara pesta itu, Anggita tahu kalau akhir-akhir ini dia menjadi bahan gosip pelayan-pelayan di Mansion itu. Tadi Anggita juga sudah meminta ijin pada nenek Tang, nenek Tang langsung mendukung, ternyata Samuel tidak berbohong, Samuel benar sudah memberitahu kepada neneknya. Nenek Tang memang menyayangi Samuel, apa pun yang diminta sang cucu,nenek Tang pasti mendukung.
Anggita memperhatikan bayangannya yang terbalut baju berwarna maroon itu, Anggita sengaja memilih baju yang paling sederhana di antara semua baju yang dibeli Samuel kemaren, Anggita tidak ingin menjadi pusat perhatian, bahkan Anggita hanya berdandan tipis saja.
"Mama canti (cantik)! Hole mama benci canti (Hore mama Benji cantik)", teriak Benji kegirangan. Anggita hanya tersenyum memandang ke Benji yang memakai baju yang sewarna dengan Anggita, Anggita memang sengaja memilih yang sewarna. Anggita merasa seru kalau memakai baju couple dengan Benji, dan Benji juga merasa senang. Tapi baju Benji memiliki gambar kapal laut di bagian dada yang dibordir. Anggita memang mempersiapkan Benji dulu, setelah itu baru dia sendiri yang bersiap-siap.
Belum sempat berbicara dengan Benji, terdengar pintu kamarnya diketuk. Tampak Samuel berdiri di depannya yang sudah terlihat tampan dengan baju kemejanya, saat Anggita membuka pintu. Anggita benar-benar tidak menyangka kalau Samuel bisa kebetulan memakai kemeja yang sewarna.
Duh! Tahu begitu aku gak pakai baju warna ini, sesal Anggita yang khawatir kalau dia akan semakin digosipin rekan kerjanya. Berbeda dengan Anggita yang tertegun, Benji menyambut senang kedatangan Samuel.
"Om Sam!", panggil Benji senang.
"Ayo, kita turun. Acara sudah akan dimulai", ajak Samuel.
"Sebentar Tuan, tiba-tiba perut ku sakit. Nanti aku segera menyusul!", ijin Anggita berbohong, Anggita berencana mengganti bajunya dengan warna lain,
Alasannya mudah, bilang saja baju jatuh dan basah, beres!, pikir Anggita dengan rencananya itu. Sungguh tidak enak menjadi bahan gosip rekan kerja.
Bersambung..........
emang iblis
novel kalian ku akui bagus tapi sangat2 tidak adil dan egois
ini buktinya
*pelakor kalian laknat dan binasakan tapi pebinor kalian puja2 dan semua perbuatannya kalian benarkan, padahal faktanya samue dan The banyak melakukan kesalahan fatal dan licik, samuel mendekati istri orang hingga membuat fitnah dan salah paham (aslinya samuel dan theo biang masalah) licik, bersikap baik dan menolong punya maksud licik ingin membuat salah paham dan akhir bisa mendekati istri orang (buktinya samuel dan theo melakukanya)
*intraksi suami dengan wanita lain kalian laknat dan pandang menjijikan tapi intraksi istri dengan pria lain kalian bela dan benarkan dengan alasan nolong lah, padahal faktanya samuel tidak ikhlas bantu Gita, sampai ada maunya, samu licik ingin membuat rumah tangga Gita hancur dan dia bisa merebut Gita
*kesalahan byan semua sudah pasti tau, dan kalian tegas itu kesalahan fatal dan kalian buat byan dapat karma, dia menyesal, dan berjuang sangat keras untuk mendapat kesempatan (adilkan) tapi ini semua kesalahan Gita kalian tutup mata dan kalian benarkan semuanya
binatang aja ada yg punya hati lho
apa Gita akan tenang2 aja krn merasa itu sbg perhatian Byan ?
padahal itu sudah pelecehan ....
hadeeeuuh ... Gita ini banyak banget dilecehkan yaaa ... tp krn Byan yg melakukan, jd dianggap oke2 aja ....
gedeg banget sama sosok Byan ... dan pada akhirnya Byan pun bahagia krn pelecehan2 yg dilakukannya berhasil membuat Gita menjadi istri ....
dan Gita sbg orang yg dilecehkan pun tersenyum bahagia ...
huehuehe ....
udah tindakannya malam itu melecehkan Gita ...
trus pertanyaan "anak siapa" ... itu juga pertanyaan melecehkan .... dlm arti, dia menganggap Gita wanita yg tidur dgn banyak laki2 ...
hadeeeuuuh .... dan Gita tetep santai aja ... "cuma marah sebentar" ... dan trus luluh ... 🤦♀️
gak ada ucapan terimakasih ?????
ck..ck..ck...
beneran Byan ini manusia gak ada akhlak ya ...
dan ternyata manusia spt itu yg dipilih Gita ...
gak ada empatinya liat kondisi Gita ... cuma gara2 cemburu sama Samuel ...
gak ada terimakasih nya juga ke Samuel .. padahal udah dibantu ..
beneran pengen Byan tuh sengsara deh ...