Sebuah pedang hitam yang di temukan anak laki-laki bernama Riyo, Dimana jiwanya baru saja terlempar ke Dunia sihir yang sangat asing. Riyo pun mengambil nya dan menjadi tuan dari sebuah pedang terkutuk. Dimana itu akan membawanya menjadi Raja pedang di Dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Partner kesayangan /Eps30
Riyu dan murid-murid lain bersama guru Iruka pun berjalan menuju ruangan khusus untuk belajar praktek sihir, Di karenakan Kelas rendah itu tak memiliki ruangan praktek maka mereka meminjam ruangan praktek Kelas sihir menengah.
"Tua bangka korup. " Riyu bergumam menyindir Zen tadi, Dia tau kalo si tua tadi adalah kepala sekolah tapi kenapa kelas rendah tak memiliki ruangan.
[ PEDANG SAIGA : Biasalah bos! Kelas rendah kan kebanyakan isinya anak-anak yang tak memiliki sihir seperti anda. ]
Ucap pedang saiga kepada Riyu dari cincin penyimpanan, Dia mengatakan jika kebanyakan murid-murid kelas rendah tak memiliki sihir atau kekuatan istimewa. jadi mereka tak perlu di berikan ruangan.
Riyu menganggap ini seperti sebuah diskriminasi terhadap orang-orang lemah, Dan Zen itu terlalu korup untuk jadi kepala sekolah akademi ini. Kalau seumpama di ganti Riyu akan lebih bahagia.
Lagipula setelah Riyu bertanya-tanya kepada Roy, Ternyata dari kesemua murid kelas rendah hanya dirinya yang tak bisa mengeluarkan sihir sedangkan yang lain bisa walaupun lemah. Itukan dulu sekarang enggak.
Di sini murid-murid kelas menengah juga sedang belajar teknik sihir tingkat selanjutnya, mereka sudah mulia belajar menggunakan sihir penyembuhan, bertarung, dan elemental.
Masuk ke ruangan ini Riyu melihat murid-murid itu seperti nya sangat tak suka akan kehadiran murid kelas rendah, bisa di lihat dari tatapan mereka yang seperti nya ngajak ribut.
Guru mereka tak ada, Jadi songong mereka bertambah. Apalagi Guru Iruka ini juga bukan guru yang tergolong kuat, jadi mereka tak takut dengannya.
"Apa! Ngajak ribut! " Baru lima detik masuk ke ruangan, Riyu sudah mengajak Ribut salah satu siswa kelas menengah. Yang membuat teman-temannya kaget, termasuk guru Iruka.
"Apa yang kau lakukan. Cepat kesini.. Bisa jadi dadar gulung kau berhadapan dengannya. " Tak ingin Riyu terluka, Guru Iruka langsung menarik Riyu menjauh dari siswa tersebut agar Riyu tak babak belur berhadapan dengannya.
"Cemen lu anji..! Pakek popok sana! "
Namun tatapan Riyu bukanlah Riyu yang kemarin, ini adalah jiwa Riyo. Yang tentu saja mengejek siswa tersebut sambil mengejek dia dengan sebutan si cemen.
"Liat aja nanti! " Ucap siswa kelas menengah itu kepada Riyu, dengan menunjuknya. namun Riyu membalasnya dengan salam jari tengah yang tentu saja dia tak tahu artinya.
Akhirnya semua murid guru Iruka sampai di tempat dimana mereka biasa latihan. Walaupun masih mendapatkan tatapan Diskriminasi namun Guru Iruka tak menghiraukan tatapan siswa kelas menengah, Justru siswa kelas rendah ini adalah harapan nya.
Akhirnya kedua kelas pun menjadi terpisah menjadi dua kelompok sisi kanan dan kiri, Kelas menengah sedang belajar teknik sihir pertarungan dan kelas rendah belajar teknik sihir dasar.
"Pertama-tama kita akan membuat teknik dasar menciptakan diagram sihir. " Ucap guru Iruka mengajak para murid untuk menciptakan sebuah lingkaran sihir sebagai pelajaran pertama.
CLIINGG..
Seketika di tangan guru Iruka tercipta sebuah lingkaran sihir dasar. Guru Iruka mencoba mengeluarkan teknik sihir elemental air dengan sekala kecil lalu menciptakan sebuah burung yang terbuat dari air juga bisa terbang.
"Uwaaaahhhh.. " Para murid kelas rendah mengaggumi sihir milik Iruka. Mereka juga ingin melakukan seperti apa yang guru Iruka lakukan.
Berbeda dengan siswa siswa kelas menengah, Mereka seperti sangat tidak tertarik dengan burung kecil itu. Bahkan yang terlemah di kelas menengah mampu menciptakan sebuah harimau dengan elemental api.
Bahkan semua murid kelas menengah mencoba memamerkan keahlian mereka dalam menguasai teknik sihir dasar, dengan mengeluarkan beberapa binatang menggunakan sihir elemental dasar.
"Mereka hebat. " Murid-murid kelas rendah tentu terpukau dan mereka semua ingin seperti anak murid kelas menengah. Namun mereka tak memiliki sihir yang cukup untuk membuat yang seperti itu.
"Baiklah. Sekarang kalian bisa mencoba nya, Kalau kau belum bisa tak apa Riyu.. Mungkin kau bisa mengamati teman-teman mu. "
Guru Iruka mencoba menghibur mereka semua dengan menyuruh mereka membuat sihir seperti mereka. Yaitu menguasai teknik sihir elemental dengan segel sihir.
Kecuali Riyu, Dia tak di suruh melakukan hal itu sebab guru Iruka tahu jika dia tak memiliki kekuatan sihir. Jadi Riyu hanya di suruh melihat saja.
Riyu pun tak masalah dengan itu, Dia pun menghampiri Roy untuk melihat nya mengeluarkan teknik sihir elemental.
"Kau bisa buat apa Bro? " Tanya Riyu kepada Roy yang sedang berusaha membuat segel sihir.
CLIINGG..
Roy menunjukkan apa yang dia bisa kepada Riyu dengan membuat sebuah burung dengan elemental air seperti guru Iruka kepada Riyu.
"Huaaaahhhhh!! Membosankan. Apa kau bisa membuat benda lain? Dinosaurus kek Kodok raksasa kek apa biju gitu. " Riyu yang melihat bukannya senang, dia malah bosan.
Roy malah di suruh Riyu untuk membuat sihir lain yang lebih keren. Namun Roy hanya menggelengkan kepala sebab dia tak bisa membuat yang sebesar dan sebagus yang di harapkan.
"Hehe.. Aku masih pemula, Kenapa kau tak coba sendiri? " Ucap Roy sambil tertawa kecil sebab ini sudah batasannya. Namun Roy meminta Riyu untuk mencoba mengeluarkan yang sama seperti dirinya.
Riyu termenung sesaat bukan memikirkan omongan Roy, Namun dia memikirkan apakah mengeluarkan parter kesayangan nya yang telah lama tak di keluarkan apakah boleh.
"Kalo gak salah aku bisa mengeluarkan si pemalas itu. Lagi apa dia sekarang Okto? " Gumam Riyu di dalam hati, sambil bertanya kepada pedang saiga apakah partner kesayangan nya itu sedang melakukan apa di dunia Sumon.
[ PEDANG SAIGA : Seperti biasa Bos! Tidur siang. ]
Jawab pedang saiga di dalam cincin penyimpanan jika partner kesayangan Riyu sedang tidur siang seperti biasa. Riyu sedikit kesal mendengar itu, ingin sekali Riyu memukul kepala partner kesayangan nya itu.
"Pak guru! Apa mengeluarkan hewan sungguhan itu boleh? " Tanya Riyu kepada Guru Iruka sambil mengacungkan tangan.
"Tentu saja boleh Riyu! Kalau kau bisa kau...
BLAAARRRR..
Baru saja Guru Iruka menjelaskan, Tiba-tiba sebuah serangan burung api menghantam para murid kelas rendah termasuk guru Iruka.
Semuanya terpelanting jauh, Mereka semua tersungkur dengan luka bakar sebab serangan burung api tadi. Dan guru Iruka juga Roy mendapatkan luka yang parah.
Riyu menghampiri keduanya, Dia tak terkena dampak serangan sebab pedang saiga keluar dan melindungi Riyu tepat waktu. Para murid kelas menengah tertawa saat mereka semua tumbang.
"Cepat sembuhkan mereka. " perintah Riyu kepada pedang saiga.
[ PEDANG SAIGA : Oke Bos! ]
Kecuali Riyu, Dia dengan cepat meminta pedang saiga untuk mengaktifkan teknik penyembuhan. Riyu memang belum bisa menggunakan teknik itu, tapi pedang nya bisa.
[ TEKNIK TERLARANG : Penyembuhan instan ]
Dengan cepat luka luka mereka mulai sembuh secara perlahan. dengan menggunakan teknik terlarang penyembuhan instan, Walaupun menggunakan banyak energy Cros tapi sekarang bukan waktunya memikirkan tentang itu.
"Kau sembuhkan teman-teman ku.. Biar aku yang menghajar mereka. " Tatapan Riyu menggelap, Dia maju seorang diri ingin menghajar anak murid kelas menengah.
Riyu mengigit jari mengeluarkan darah dan melapisi lengannya dengan darahnya. Dia ingin memanggil partner kesayangan untuk memberikan murid kelas menengah pelajaran tatakrama.
[ TEKNIK TERLARANG : Sumon /Dragon emperor ]
...[#TO BE CONTINUE #]...