NovelToon NovelToon
Oom, Jangan Kejar Aku Lagi!

Oom, Jangan Kejar Aku Lagi!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ame_Rain

BERAWAL DARI SALAH KIRIM NOMOR, BERAKHIR DI PELAMINAN?!

​Demi tes kesetiaan pacar sahabatnya, Dara (22) nekat kirim foto seksi sambil ngajak "kawin". Sayangnya, nomor yang dia goda itu BUKAN nomor pacar sahabatnya, tapi Antonio (32), Oom-nya Acha yang dingin, mapan, tapi... diam-diam sudah lama suka sama Dara!

Dara kabur ke pelosok desa, tapi Nio justru mengejar. Dara mencoba membatalkan, tapi Nio justru malah semakin serius.

​Mampukah Dara menolak Om-om yang terlalu tampan, terlalu dewasa, dan terlalu bucin karena salah chat darinya ini?

​Novel komedi tentang cinta yang beda usia 10 tahun. Yuk, gas dibaca. Biar tahu keseruan hidup Dara-Nio yang serba gedabak-gedebuk ini 🤭

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ame_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Telat Cabut

Diamnya Nio sudah cukup untuk menjawab pertanyaan Dara. Gadis itu semakin syok, tangannya secara otomatis menaboki tubuh Nio.

"Oom, ih! Kok enggak pake helm?! Kalau gue langsung isi, gimana? Gue bahkan belum seminar hasil skripsi! Ih, Oom mah tega banget," Dara mengomel panjang lebar.

Sementara itu, Nio menutupi tubuhnya dari amukan Dara dengan menggunakan bantal.

"Maaf, Sayang. Aku beneran lupa. Soalnya kamu itu... ah, lupakan. Kalau kamu belum siap, kita bisa ke apotek sekarang." tawar Nio.

"Emangnya bisa? Orang Oom udah nembak di dalem." kesal Dara, hampir seperti ingin menangis.

Jadwal seminar hasil skripsinya belum ditentukan sampai sekarang. Dara benar-benar tidak bisa membayangkan jika dia hamil. Masa dia harus presentasi di depan dosen penguji sambil hoek-hoek, sih? Nio benar-benar keterlaluan, hanya memikirkan otongnya saja. Begitu pikir Dara.

Nio menjadi merasa sangat bersalah sekarang. Soalnya dimomen-momen penuh gairah seperti tadi, mana ingat lagi dia dengan 'helm' itu. Bahkan kalau bukan karena Dara yang membahas ini, mungkin sampai sekarang pun Nio tak ingat.

"Bisa, Sayang. Ada namanya KB darurat untuk hal-hal seperti ini. Tapi kalau emang yang diatas pingin itu jadi, ya... tetep bakal jadi juga," katanya.

Jawaban itu membuat Dara tidak bisa merasa tenang.

"Oom, ih! ah, enggak mau tahu. Pokoknya harus tanggung jawab!" paksa Dara.

Nio sih sebenarnya oke-oke saja kalau Dara hamil. Dia bahkan akan sangat senang kalau itu terjadi. Tapi, kalau Nio mengatakan itu... sudah pasti Dara akan semakin kesal padanya. Bagaimana jika dia tidak dikasih jatah lagi, nanti?

Ugh, Nio tidak ingin memikirkan kemungkinan itu.

"Yaudah, aku ke apotek. Nanti kamu mandi aja dulu biar lebih seger." ujar Nio.

"Males, entar baru siap mandi malah langsung di ewe lagi."

Jleb.

Ucapan yang sangat tepat sasaran.

Nio bisa mengerti alasan Dara mengatakan itu. Tapi... mau bagaimana lagi? si Joni yang tidak bisa diajak bekerja sama. Jangankan disenggol. Melihat pantat Dara yang bergeol saat sedang berjalan saja, Nio sudah merasa ser-ser-an di dalam sana. Untung saja mereka sudah menjadi suami istri sekarang, jadi Nio tak perlu bingung bagaimana caranya melampiaskan hasratnya tersebut.

"Enggak, kali ini enggak. Kamu mandi dulu, ya? Aku bakalan cepet balik."

Nio mencium kening Dara, membuat jantung Dara kembali berdetak lebih kencang.

"Yaudah, aku pergi dulu."

Dara hanya diam saja dengan bibir cemberut. Nio jadi khawatir, takut istrinya benar-benar marah. Bisa gawat urusannya nanti.

Dia pergi ke kamar mandi dulu, mencuci tangan dan berwudhu. Nanti dia akan mandi junub, setelah pulang dari apotik. Karena sekarang tidak sempat lagi, takut si Dara makin ngambek kalau Nio kelamaan.

Saat melewati ruang tamu, dia menemukan Papanya Dara sedang duduk sembari menikmati secangkir kopi.

"Mau kemana, Nio?" tanyanya.

"Ke apotek, Pa." jawab Nio, "Apotek terdekat dimana, ya?"

Mereka memang sudah saling mengubah panggilan satu sama lain sejak Nio melamar Dara waktu itu.

"Oh, nanti kamu keluar dari gang ini, belok kiri. sekitar 500 meter dari situ ada apotek." jawab Papanya Dara.

Nio mengucapkan terimakasih atas arahan Papa mertuanya, lalu segera pergi menuju arah yang Papanya Dara tunjukkan.

Papanya Dara tersenyum kecil sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah menantunya di hari kedua setelah menikah ini.

"Pasti telat cabut, tuh." gumamnya.

Dia kembali menyesap kopi hangat miliknya, menikmati rasa pahit bercampur manis dari kopi dan gula.

Tak lama, dia melihat Dara keluar dari kamar. Putri satu-satunya itu tampak cemberut. Dia pergi ke arah belakang sembari membawa handuk di bahunya—mau mandi.

Papanya kembali tersenyum.

"Kan, pasti telat cabut tuh mereka." katanya lagi, mulai membayangkan berapa lama lagi dia akan resmi dipanggil 'kakek'.

Sementara di lain tempat, ​Dara masuk ke dalam kamar mandi dengan langkah yang gontai. Di bawah guyuran air, dia malah melamun. Bayangan Nio yang tadi berlutut di depannya dan meminta maaf malah membuat hatinya menghangat.

​"Duh, kok gue malah baper? Inget Dara, dia itu tersangka utama yang bikin skripsi lo terancam!" gumamnya pelan, lalu menepuk-nepuk pipinya sendiri.

Dara segera mandi, lalu memakai bajunya secara langsung disana. Hari sudah siang dan sudah banyak orang rewang di rumahnya—untuk acara kecil selepas hajat besar kemarin. Jadi tidak mungkin jika Dara keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit tubuh.

Setelah semuanya selesai, dia segera keluar dari kamar mandi dengan daster baru dan handuk yang melilit di rambutnya. Dia terkejut saat melihat Nio sudah berada di dalam kamar dengan napas yang sedikit tersengal-senggal.

​"Ini,"

Nio menyodorkan kantong plastik kecil dengan wajah serius.

​Dara menerima plastik itu, tapi urung membukanya saat melihat ekspresi Nio yang berubah sendu.

"Apa lagi?" tanyanya.

Nio meraih tangan Dara, menggenggamnya erat namun lembut—tidak mau menyakiti istri tercintanya. Satu tangannya yang lain memeluk pinggang Dara dengan tak kalah lembut.

​"Kalau seandainya ini tetep 'jadi', kamu nggak perlu takut soal skripsi atau apa pun. Aku yang akan jelasin ke Papa, ke dosen kamu, ke siapa pun. Kamu nggak sendirian, Sayang." ujarnya lembut nan penuh perhatian.

​Hati Dara mencelos. Sialan. Oom-oom kaku ini kenapa jago banget bikin pertahanannya runtuh, sih?

​"Halah, gombal!"

Dia mendorong Nio menjauh.

"Udah sana, mandi. Oom bau, tau!" usirnya sambil berbalik badan, menyembunyikan pipinya yang sudah merah merona sampai ke telinga.

Nio bisa melihat itu. Dia terkekeh pelan. Dia memang berlari saat ke apotek tadi—karena mobilnya terperangkap diantara motor-motor lain yang terparkir di depan rumah Dara. Tapi, dia merasa senang walau hanya bisa melihat telinga istrinya yang memerah.

Dia jadi ingin menggodanya lagi.

"Bau apa? Oh, aroma seks maksudnya, hm?"

Tubuh Dara berbalik dengan sendirinya mendengar itu. Matanya melebar, mulutnya ternganga.

"Ih, Oom mesum!" teriaknya, sambil memukuli Nio.

Nio pun tergelak, senang dengan kehangatan pagi bersama istrinya ini.

Bisakah rumah tangga mereka penuh canda dan tawa seperti ini setiap hari?

***

Yang baca pada baper atau enggak nih sama hubungan Dara dan Nio? 🙈

Semoga baper, ya. Kalau enggak baper, di baper-baperin aja deh. Biar authornya seneng, wkwkwk 🤣

Dan please—like, komen, dan subscribenya juga bolo-bolo. Biar author enggak gabut dan bisa balesin komenan kalian juga gitu loh 🤣 plus, biar cerita ini makin banyak dikenal orang (heleh, kayak bagus aja ceritanya, Thor, sampe pingin dikenal orang 😭)

Yaudah deh, pokoknya gitu. Sampai jumpa lagi besok. Bye-bye~

1
partini
Acha penasaran ga yah rasanya ins inu takut nya lost control dia ma ayang nya
Addb_Rh
hayooo loo, hamil..

Acha bakal punya adekkk🤣
Addb_Rh
Acha iri sama aunty nyaaa🤣

ayook, antonio gpl kejar target, biar cpt dapet dollar..
WDY
Aku pun mau Thor kalau dapat hantaran kaya gitu. gak mau nolak dah😄😄
WDY
Ya lelah seketika berubah jadi pikun ya🤣🤣🤣
Its me
aduh .... sore sore baca kayak gini
Its me
Nio kejar target 🤭
LauRa🍃🍃
Gak papa dar.. Namanya juga pengantin baru kan🤭🤭
LauRa🍃🍃
hahah ngakak lah ma tingkah mereka.. 🤣
WDY
Udah dech mau aja Dara. kan om kaya lu gak bakalan susah dech🤭🤭🤭
WDY
Hahaa... bisa bisanya terjual. Dah kayak barang donk ya si Dara ada ada saja🤭🤭🤭
Meee
Nio dituduh main sama sabun, dong 🤣 eh, tapi beneran apa enggak, tuh?
Meee
Aduh, adegan apa ini 🙈 bahaya, bahayaaa
Its me
baru 200 juta? biasanya pengusaha liat 50 juta habis aja udah pusing
Its me
si dara di kasih fasilitas mewah masih protes
D'Mas0712
wah jadi pngn ikut antar pindahan
D'Mas0712
jadi inget dulu awal nikah thor..
D'Mas0712
jadi inget dulu awal nikah thor..
Addb_Rh
Elaaah om, hyper amat dah😭 Dar... tuduhan mu sepertinya lumayan mendekati benar./Facepalm//Facepalm/

btw, Dar kuatin punggung lu aja ya, pria umur segitu masih ke itung muda. 🤣
Ameee: Soalnya mencurigakan si Oom ini 😭🙏
total 1 replies
Addb_Rh
ciieeee maaasssss sshhhh 😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!