Nama ku carisa aurora mahendra,Di usia ku yang ke 19 tahun aku di paksa Menikah muda oleh kakek ku dengan cucu sahabat nya yang bernama Daffin pratama hutomo.
Setelah Menikah aku pun di bawa langsung ke apartemen milik suamiku,karena pernikahan kami tidak di dasari cinta suamiku sering besikap dingin dan acuh aku terkadang sering sakit Harti apalagi aku sering mendapat chat dari sahabat wanita suamiku dia selalu mengirim foto-foto dirinya bersama suamiku apakah Aku bisa Kuat melewati Cobaan pernikahan ini.??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gita putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Satu ranjang
"Ya tuhan, sampai kapan saya harus bersabar bukakanlah pintu hati istri hamba ." Ucap Daffin bercanda.
Carisa, menatap Daffin dengan kesal? karena suaminya itu sedang meyindirnya.
Daffin yang melihat, raut wajah Carisa kesal.
Lalu terseyum tanpa dosa! Lalu segera berlari ke kamar mandi?
Setelah 20 menit? Daffin keluar dari kamar mandi. Dan dia melihat Carisa sudah tertidur di kasur, lalu Daffin melihat ke arah sofa? Teryata Carisa sudah meyiapkan bantal dan selimut untuknya.
Daffin meghela nafasnya! Lalu dia duduk di sofa dan menatap Carisa yang sudah tertidur. Ketika Daffin akan membarigkan tubuhnya di atas sofa Dia merasa tidak nyaman. Lalu dia bangun kembali dan melagkahkan Kakinya, menuju ranjang yang kosong di sebelah Carisa.
Daffin mendengar degkuran halus nafas istrinya? Yang berarti Carisa sudah tertidur pulas. Setelah itu, Daffin memeriksa kembali, dan sedikit meggoyangkan tubuh Carisa.
Ternyata istrinya ini benar-benar sudah terlelap! Dan kebiasaan Carisa jika sudah terlelap tidak gampang terusik dengan ganguin kecil? Lalu Daffin membuka Kaosnya, karena Daffin tidak terbiasa tertidur tanpa baju.
Daffin menarik pelan Carisa ke dalam pelukannya. Dan mencium keening Carisa Lalu mereka pun tertidur bersama.
* * *
"ting...ting...ting..."
Carisa terbangun oleh bunyi alarm di hp miliknya, Carisa meraba-raba ke atas nakas? Tapi Benda pipih itu tidak tergapai oleh tanganya dan merasa jauh. Lalu Carisa melihat jam yang menempel di tembok.
Dengan mata yang sedikit meyipit, teryata Jam sudah menunjukan jam empat pagi.
Carisa pelan-pelan membuka matanya,lalu samar-samar perutnya merasa berat dan tercium aroma pamiliar.
Dengan satengah Mata tertutup dia masih meghirup aroma maskulin itu, lalu tiba-tiba saja carisa membuka matanya lebar -lebar lalu?
"Aaaaaa...?"
Carisa berteriak sangat kencang? Sampai-sampai Daffin terbangun dan Kaget.
"Ada apa sayank, kamu pagi-pagi berteriak"kesal Daffin dengan muka bantalnya.
"Mas ngapain di sini, kenapa Mas tidur di kasur? Harusnya Mas tidur di sofa." Ucap Carisa.
Daffin meghela napasnya, Lalu menjawab tanpa merasa bersalah.
"Badan Mas sakit tidur di sofa, kamu enga kasihan nyuruh Mas tidur di sopa."
Carisa menatap Daffin. Lalu meghela nafasnya. Lalu menjawab?
"Bukannya Risa udah bilang sama Mas. Kasih Risa waktu Mas," ucap Carisa cemberut.
Lalu Daffin menatap Carisa, yang menutup seluruh badanya dengan Selimut, lalu terseyum.
"Jangan takut sayank? Mas tidak macam-macam, Mas hanya memeluk kamu tidak lebih?" Ucap Daffin.
Carisa yang Kesal tidak menagapi ucapa Daffin. Lalu menatap Daffin yang bertelanjang dada.
"Terus Mas, kenapa enga pakai baju." Ucap Carisa kesal.
"Maaf sayank! Mas terbiasa tida memakai baju jika sedang tidur, jadi kamu harus terbiasa melihat Mas seperti ini." Ucap Daffin teseyum.
Carisa cemberut dan kesal! Karena suaminya ini benar-benar ingin megodanya. Dan Carisa pagi-pagi sudah di buat olahraga jantung. Yang saat ini jantungnya sedang berdetak, dengan kencang, karena melihat badan beroto dan gagah milik suaminya. lalu Daffin megelus rambut Istrinya,dan mengajak Carisa menunaikan solat subuh berjamaah.
"Ayok sayank, kita siap-siap solat subuh," ajak Daffin megelus rambutnya.
Carisa yang tersadar dari lamunanya, Karena elusan tangan Daffin di kepalanya, lalu Carisa Meganguk, dan langsung pergi ke kamar mandi. Sebelum Daffin yang pertama masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai solat subuh berjamaah. Carisa bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Carisa meyiapkan barang-barang yang akan di bawanya, ke dalam tas.
Sedangkan Daffin! Sekarang tengah duduk di ruang kerjanya yang berada di kamar. Karena jam masih menunjukan jam lima pagi, dan Daffin memutuskan untuk megecek beberapa laporan di iPadnya.
Daffin megedarkan pandagannya, kepada sosok cantik yang tengah sibuk meyiapkan barang-barangnya. Lalu meghampiri Carisa.
Ketika Carisa, sedang berdiri di depan meja Rias tiba-tiba saja Daffin memeluknya dari belakang. Lalu berkata?
"Kamu tidak usah pergi kuliah? Semalam kamu tidur sangat larut! Dan bagun sangat pagi-pagi sekali." Ucap Daffin mencium belakang kepal Carisa dan memeluknya erat.
Carisa membalikan badannya? Sehinga tubuh mereka menempel dan berhada-hadapan. Lalu berkata?
"Tidak apa-apa Mas? Hanya satu hari tidak istirahat dengan cukup, tidak akan membuat badan ku ambruk." Ucap Carisa terseyum penuh pesona.
Lalu Daffin menjawab, "Mas tidak mau, kamu sakit dan kelelahan.
Daffin terseyum penuh cinta lalu, m****m B***r ranum sang istri. Carisa yang di cium Daffin, masih sering kaget? Lalu badannya Carisa menegang, ketika mendapat ciuman tiba-tiba dari Daffin.
Daffin kesal? Karena Carisa tidak membalas C****nnya. Lalu Daffin meggigit b***r Carisa, supaya lidahnya bisa Masuk.
"Aah...?" ******* Carisa lolos ketika Daffin meggigit B***rnya. Carisa megerti apa maksud gigitan suaminya. Akhirnya Carisa membalas c****n Daffin.
Daffin terseyum puas? Lalu meggendong Carisa ke atas Kasur! Tanpa melepaskan c****n mereka. Carisa mengngalugkan tangannya di leher Daffin? Hari ini pagi pertama, untuk mereka berinteraksi Fisik dengan jarak sangat dekat, Carisa melihat wajah Daffin yang sudah di penuhi N***u. Sehinga ingin meyudahinya dan takut ke bablasan.
Tapi Daffin tidak melepas Carisa, dan mulai menelusuri leher jenjang Carisa! Lalu m*****m lehernya dan meningalkan tanda merah? Tubuh Carisa merespon oleh sentuhan Daffin? Ketika Daffin akan membuka kancing pijama Carisa yang kedua? Terdengar ketukan pintu di luar.
"Tok...tok...tok...?"
Carisa yang mendegar ketukan pintu? Lagsung mendorong Daffin kasar. Dan lagsung berdiri dari pangkuan Daffin.
Sedangkan Daffin! Yang di dorong oleh Carisa? Kepalanya terbentur ke headbed kasur! Untung saja tidak keras dan headbednya berbahan busa. Daffin kesal? dan mengumpat. Siapa yang sudah meggangu aktivitas pagi-paginya.
Carisa turun dari kasur dan membuka pintu?
Ternyata Mamih Aulia yang megetuk.
"Selamat pagi sayank, Maaf mamih meggangu? Mamih hanya ingin memastikan, jika kalian pulang. Karena Mamih khawatir. " Ucap Mamih Aulia terseyum.
Carisa terseyum, dan menjawab pertanyaan Mamihnya.
"Semalam kami pulang sangat larut Mih."
Mamih Aulia terseyum, Lalu matanya, tertuju ke leher Carisa? di mana ada tanda merah dan kemeja pijama Carisa yang terbuka? Lalu Daffin muncul di belakang Carisa dengan wajah kesal. Yang di tunjukan utuk Mamihnya? Lalu Mamih Aulia berkata.
"Aduh maafkan Mamih! Sudah mengganggu aktivitas pagi kalian." Ucap Mamih Aulia terkekeh geli.
Carisa tau Maksud Mamihnya. Dan Carisa menundukan kepalanya karena malu. Lalu Daffin berkarata.
"Mulai besok? Jangan ada yang menggangu kami? Ketika masih di dalam kamar. Siapapun itu?" Ucap Daffin dinggin.
Mamih Aulia terseyum dan terkekeh geli melihat anak sulung nya yang kesal karena di gangu olehnya.
"Oke deh! Mulai besok mamih akan melarang, orang yang ada di rumah ini untuk tidak mengngagu kalian."Ucap Mamih Aulia.
Carisa semakin tersipu malu, wajahnya semakin memerah.
"Ya sudah, kalau begitu lanjutkan kegiatanya. Mamih mau ke dapur, bantuin para maid."
Lalu Carisa juga keluar kamar lalu berucap?
"Mih! Risa ikut." Ucap Carisa.
Ketika Carisa akan mengikuti Mamih Aulia ke dapur, tangan Carisa di pegang oleh Daffin dan tidak megizinkan Carisa pergi. Mamih Aulia megerti Maksud Daffin menahan Carisa. Lalu memberika pergertian pada Carisa.
"Sayank? Kamu layani dulu suami kamu. Tenang saja di dapur banyak orang."
Daffin terseyum? Dan lagsung menarik Carisa dengan pelan lalu berkata pada Mamihnya.
"Ya sudah Mih! Daffin tutup pintunya dulu." Ucap Daffin.
Mamih Aulia megangukan dan pergi, meningalkan kamar Daffin.
Sekarang di kamar tingal ada mereka berdua. Carisa gugup! Carisa tidak mau melanjutka kegiatanya bersama Daffin.Tapi Daffin malah mendorongnya ke digging? Mata mereka saling menatap! Carisa mendorong badan Daffin, Tapi nihil Daffin malah semakin meghimpitnya ke digding.