Hubungan tanpa kepastian membuat Zeline memilih berpisah, tetapi Daniel tidak ingin melepaskannya sekali pun Daniel juga tidak bisa menikahinya. Hingga pilihan tersulit dari orang tuanya terpaksa Daniel pilih, yaitu menjadikan wanita kesayangannya hanya sebagai wanita simpanan.
Apakah Zeline benar-benar hanya akan menjadi wanita simpanan untuk Daniel? Atau justru Zeline menemukan pengganti Daniel?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Fi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mempersiapkan Pernikahan
Zeline menjalani pekerjaannya di kantor sama seperti hari-hari sebelumnya, meski hari ini sedikit berbeda karena kemarin dia baru saja melewati malam panjang bersama dengan pria yang masih sangat dicintainya. Tapi saat Zeline mengingat betapa Daniel tidak bisa memenuhi keinginan dan harapannya, padahal permintaannya sangat sederhana sekali. Tiga tahun lamanya Zeline menanti agar permintaannya dipenuhi oleh Daniel, akan tetapi pria itu masih saja enggan menurutinya dan membuat Zeline memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.
"Lelah sekali rasanya, tidak terasa ternyata sudah waktunya pulang." Zeline meregangkan otot-ototnya karena seharian hanya duduk di depan komputer.
Zeline membereskan pekerjaannya yang sudah selesai di atas meja, kemudian setelah itu dia keluar dari sebuah gedung yang merupakan tempatnya bekerja. Zeline berharap jika Daniel tidak benar-benar pergi dari rumahnya, dia memang sangat kesal dan marah sekali pada Daniel karena tidak bisa juga mengatakan jika Daniel akan menikahinya.
Tapi pada kenyataannya apa yang diinginkan Zeline tidak terpenuhi, karena Daniel benar-benar pergi setelah Zeline menolaknya dan kembali ke Jakarta ke rumah orang tuanya.
Dengan langkah pelan Zeline membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci, itu artinya mungkin Daniel masih ada di rumahnya dan berharap jika pria itu sekarang sedang menyiapkan surprise atau apapun itu untuk meyakinkannya.
Tapi rumah itu terasa sunyi, tidak ada tanda-tanda jika masih ada Daniel di dalam rumahnya. Hati Zeline sudah mulai merasa jika pria itu benar-benar sudah pergi seperti yang diucapkannya.
Dan benar saja, tidak ada Daniel di ruang manapun, seketika hati Zeline menjadi sedih karena Daniel benar-benar pergi dari hidupnya. Kegundahan hati Zeline yang saling berperang antara tetap menerima Daniel ataupun melepaskan pria itu, sisi hatinya kecewa dan juga marah karena Daniel belum juga memenuhi permintaannya.
Tapi di sisi lainnya Zeline tidak terima ketika dia mengetahui jika Daniel pergi dari rumahnya seolah jika perkataan Zeline tadi pagi adalah sebuah pengusiran kepada pria itu, padahal Zeline berharap kalau Daniel akan melakukan sesuatu yang membuat hatinya kembali luluh.
"Kau benar-benar pergi, Daniel. Aku kira kau akan mengerti maksud dari ucapanku untuk tidak melihat wajahmu lagi di rumah ini, tapi ternyata sepertinya kau memang benar-benar tidak menginginkan hubungan ini berlanjut. Berhentilah bersikap bodoh, Zeline. Bukankah kau sendiri yang menginginkan jika pria itu pergi dari hadapanmu? Lalu kenapa sekarang kau bersedih karena dia memilih pergi seperti yang kau inginkan?" Zeline tengah meracau pada dirinya sendiri, dia menangis karena mengetahui pria yang sangat masih dicintainya memang sudah pergi meninggalkannya.
Menyesal pun sudah tidak ada gunanya lagi, sebab Zeline sendiri yang menginginkan jika Daniel benar-benar pergi. Meski sebenarnya dari dalam lubuk hati Zeline yang terdalam, dia masih mengharapkan jika Daniel tetap akan bersamanya. Namun pada kenyataannya setiap keinginan Dan harapannya selalu saja gagal dan Zeline kembali kecewa.
"Lepaskan Daniel, Zeline. Relakan pria itu, karena ini adalah jalan terbaik untuk kalian berdua," gumam Zeline meyakinkan dirinya sendiri jika semua ini memang jalan takdir dari Tuhan untuk kebaikan mereka.
Sedangkan di tempat lain, Daniel baru saja sampai ke rumah orang tuanya. Tekadnya sudah bulat untuk menyetujui permintaan orang tuanya menikahi Rihanna, agar tujuannya menikahi Zeline bisa terwujud dan membuat wanita yang sangat dicintainya kembali lagi ke dalam pelukannya.
Daniel menemui kedua orang tuanya dan meminta mereka ke ruang tengah untuk membicarakan sesuatu yang penting, tidak ada lagi keraguan dalam diri Daniel atas keputusan yang akan dia sampaikan ke hadapan orang tuanya.
"Ada masalah apa, sepertinya sangat serius sekali?" Ibunya Daniel menatap penasaran ke arah putranya yang terlihat serius.
"Aku bersedia untuk menuruti permintaan kalian yaitu menikahi Rihanna." Dengan tegas dan penuh keyakinan Daniel menyampaikan di hadapan orang tuanya mengenai niat mereka yang akan menjodohkannya dengan Rihanna.
Mendengar pernyataan Daniel tentu saya membuat orang tuanya merasa senang dan sangat bahagia sekali, pada akhirnya Daniel setuju juga atas rencana mereka yang sudah lama ingin menikahkan putranya dengan wanita pilihannya yaitu Rihanna.
Semua sangat bahagia, tanpa memperdulikan apakah Daniel melakukan itu dengan terpaksa atau karena keinginan hatinya sendiri. Sebab, yang mereka ketahui jika Daniel sangat cocok sekali bersanding dengan Rihanna yang sama-sama berasal dari keluarga yang mapan sama seperti keluarga Daniel.
"Mama sangat senang sekali pada akhirnya kau menyetujui permintaan kami semua, kalau begitu kami akan mempersiapkan acara pernikahan kalian. Kau tinggal tenang saja, tidak perlu ikut repot-repot mempersiapkan karena biar kami semua yang menghandlenya." Wanita dengan paras wajah cantik masih usianya sudah tidak muda lagi, terlihat tampak sumringah setelah mendengar pernyataan dari putra kesayangannya.
Ada yang terasa sakit di hati Daniel saat dirinya memutuskan menerima permintaan kedua orang tuanya, akan tetapi ini adalah jalan untuknya bisa mendapatkan Zeline kembali dalam pelukannya. Bukankah seseorang harus berkorban dulu untuk mendapatkan sesuatu yang indah? Itulah yang sekarang dilakukan oleh Daniel, dengan harapan dirinya bisa bersama dengan wanita yang dicintainya.
"Kita harus mempersiapkan acara lamarannya terlebih dulu, barulah setelah itu kita membicarakan mengenai tanggal dan juga bulan pernikahan Daniel dengan Rihanna." Wajah ibunya Daniel terlihat sangat sumringah sekali, keinginan wanita itu untuk mempersunting Rihanna dan menjadikan wanita pilihannya sebagai menantu di rumah ini.
Begitu juga dengan pihak keluarga lainnya, sudah lama mereka semua menanti jawaban persetujuan dari Daniel mengenai perjodohan ini yang didasari oleh persahabatan kedua orang tua Daniel dan juga orang tua Rihanna. Ketika Daniel menyatakan jika dirinya mencintai Zeline, dengan tegas orang tuanya menolak dan tidak memberikan Restu atas hubungan putranya dengan wanita lain.
Mereka semua mulai disibukkan dengan berbagai persiapan untuk acara pernikahan Daniel dengan Rihanna, orang tua Daniel juga sudah mengabari keluarga Rihanna mengenai persetujuan Daniel dan akan mulai membicarakan tentang rencana pernikahan anak-anak mereka beserta dengan persiapan lainnya.
"Pergilah ke kamarmu, istirahat yang banyak. Karena setelah itu kau akan sibuk dengan berbagai macam acara menuju pernikahanmu dengan Rihanna." Wanita itu memerintahkan Daniel untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat saja.
Daniel manut dan berlalu pergi dengan langkah gontai menuju ke kamarnya.
semangat thorr aku tunggu up nya yaa